Share

Bab 199

Mobil yang ditumpangi Valerio dan Briella keluar dari rumah Abimana dan melenggang di jalan raya.

Briella memejamkan matanya dan bersandar pada pintu mobil. Dia memiringkan kepalanya dan pura-pura tidur.

Dia dalam keadaan tidak sadar saat tubuhnya terasa berat karena Valerio menutupi tubuhnya dengan jas miliknya.

Aroma samar parfum pria terasa memenuhi indra penciuman Briella, aroma khas yang hanya dimiliki oleh Valerio.

"Kakek bilang apa saja hari ini?"

Valerio meminta Marco untuk mengecilkan suara musik di dalam mobil. Suasana yang tenang memudahkan mereka untuk mengobrol.

"Kakek sangat menantikan kamu memberinya cucu."

Briella menoleh dan menghadap Valerio. Raut wajah Briella terlihat lelah.

"Gampang." Valerio mengamati perut Briella dengan saksama. "Bukannya sudah ada?"

Briella tersenyum tipis. "Kakek bilang kalau aku mengandung anakmu, kamu harus menikah denganku."

Valerio terdiam, tatapannya tertuju pada mata Briella yang hangat dan damai.

"Terus kamu jawab apa?"

"Nggak jawab apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status