Share

Bab 127

"Kenapa kamu menanyakan hal seperti itu?"

"Karena Om Valerio dan aku mirip. Dia juga bolehin kita tinggal di vila besarnya ini. Ma, Om Valerio pasti suka Mama, 'kan?"

"Apa siapa pun yang suka Mama bisa jadi Papa mu?"

Zayden menyentuh dagunya dan memikirkannya. "Ya juga. Om Valerio sudah punya tunangan dan nggak mungkin kalau dia Papaku. Kalau dia Papaku, kenapa dia nggak menemui kita padahal kita satu kota. Kalau Om Valerio Papaku, dia pasti akan menemuiku!"

"Sayang, entah Papa akan menemui kita atau nggak, kita harus menerimanya dengan lapang dada." Briella menangkup wajah Zayden dan melanjutkan, "Kamu mengerti maksud Mama, 'kan?"

Zayden menghela napas dalam dan mengangguk. "Tentu saja aku tahu maksud Mama."

"Hmm? Memangnya apa yang Mama pikirkan? Coba katakan?"

"Selama ini Mama selalu menunggu Papa. Tapi aku saja sudah besar dan Mama masih belum bertemu dengannya. Mungkin dia sudah meninggal, 'kan? Jadi, Mama nggak bersikeras menunggu Papa. Zayden tahu semua isi hati Mama. Zayden jad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status