Beranda / Rumah Tangga / Rindu yang Terluka / 103. Tertangkap Basah 1

Share

103. Tertangkap Basah 1

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-28 15:10:57

RINDU YANG TERLUKA

- Tertangkap Basah

[Pernikahan Bobby dengan selingkuhannya dilaksanakan hari Kamis, Bos. Mereka menikah secara siri karena wanita itu sudah hamil. Mereka berencana langsung berangkat ke Bali sore itu juga dan kemungkinan besar akan pindah ke sana.]

Pak Farhan membaca pesan yang dikirimkan oleh Jaya. Begitu cepat orang suruhannya mendapatkan kabar. Selama ini dua orang itu memang sangat setia dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Sudah hampir lima belas tahun Jaya dan Abdi bekerja dengannya. Membayar mahal mereka tidak rugi bagi Pak Farhan.

Pesan dari Jaya langsung dikirimkan ke Daffa dan pengacaranya. Daffa tidak merespon, tapi pengacaranya langsung menjawab dan untuk beberapa menit mereka berkomunikasi via pesan.

Sementara di Surabaya, Ika belum bisa tidur. Menatap langit-langit kamar yang termaram dengan perasaan carut marut. Inikah yang dirasakan Rinjani ketika itu. Kaget, marah, tak percaya dalam menghadapi perselingkuhan suami dikala hubungan mereka sangat ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
buang jauh-jauh
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
šŸ«£šŸ«£šŸ«£šŸ«£šŸ«£
goodnovel comment avatar
atitoy kim
kok tega ya milih selingkuhan disaat anak masih kecilĀ² .. kirain selingkuh ya sekedar mainĀ² aja,ketahuan ya balik ke rumah lah ini malah kabur .. wes ika lgsg santet aja biar ora iso bangun itu yg dibawah apa bikin bengkak aja...... gak sabar nunggu penggerebekan TKP HAHAHAHA
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 104. Tertangkap Basah 2

    Pak Farhan menyambut uluran tangan sang menantu. "Jaga diri baik-baik. Pikirkan untuk kembali ke Surabaya. Kita bisa membicarakan untuk membuka klinik. Biar kamu tidak lagi bekerja di rumah sakit atau di klinik milik orang lain. Iya kan, Daf." Pak Farhan menatap putranya.Rinjani tersenyum samar. Daffa meraih lengannya dan mereka meninggalkan kamar hotel Pak Farhan.Selama perjalanan ke Pujon, Daffa tidak membahas apa yang dibicarakan sang papa tadi. Ia tahu, kalau hal itu sangat sensitif bagi Rinjani. Bagaimana tidak, disaat Rinjani butuh dukungan, papanya justru menginginkan mereka bercerai. Bahkan membiarkan Rinjani sibuk bangkit sendiri, mencari pekerjaan sendiri, hingga harus keluar dari kota Surabaya.Terus sekarang begitu entengnya sang papa menyuruhnya pindah. Tentu hal ini akan menjadi pemikiran tersendiri bagi Rinjani."Hari Kamis Mas ikut ke Bumiaji?""Mas belum bisa memutuskan. Lihat bagaimana pekerjaan di kantor. Projek baru mulai berjalan dan mas nggak bisa ninggalin git

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 105. Tertangkap Basah 3

    Hari Rabu siang, Pak Farhan, Daffa, Ika, Teddy, pengacara mereka, dan Pak Ferhat berkumpul di sebuah rumah makan. Membahas langkah yang akan diambil besok siang. Bagaimanapun juga Pak Farhan harus melibatkan salah satu kakaknya yang memiliki jabatan penting di perusahaan. Sebab Bobby membawa kabur sejumlah uang projek yang nilainya sangat fantastis. Namun rencana penggerebekan itu tetap dirahasiakan dari keluarga yang lain. Termasuk dari Irene dan suaminya. Ika sudah di wanti-wanti jangan cerita ke adiknya. Karena Pak Farhan tidak percaya sepenuhnya pada Radit. Bobby dan Radit sama-sama menantu di keluarganya. Khawatir mereka saling mendukung. Ika hanya diam. Dia ikuti saja semua skenario yang sudah direncanakan oleh papanya. Tubuh rasanya tidak bertenaga membayangkan esok hari. Ternyata apa yang dihadapinya lebih parah dari yang dialami Rinjani ketika menghadapi perselingkuhan Daffa. Rinjani memang sempat di penjara, tapi Daffa memperjuangkannya mati-matian. Sedangkan dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 106. Memalukan 1

    RINDU YANG TERLUKA - Memalukan Kasak kusuk percakapan orang-orang bak dengungan lebah di telinga Pak Farhan. Mereka memiliki persepsi sendiri-sendiri tentang kejadian pagi itu. Yang jelas tidak ada ucapan dari mereka yang bisa dikatakan sebuah pembelaan dan rasa kasihan. Justru menganggap kalau peristiwa ini sudah seharusnya terjadi karena mereka terlalu muak dengan wanita bernama Utami."Puluhan tahun ibunya melenggang bebas menjadi simpanan suami orang aman-aman saja. Sekarang anaknya yang menuai hasilnya. Belum juga nikah udah di gerebek. Yang pakai baju biru tadi kan istri sahnya?" Seorang ibu memakai daster dengan rambut sebahu bicara dengan wanita di sebelahnya."Iya. Cantik, kan? Berkelas. Sepertinya yang kaya bininya.""Oh ya? Buaya buntung banyak tingkah." Wanita berdaster mengungkapkan geram."Seharusnya Bu Ut menurunkan ilmu pada anak perempuannya supaya bisa seperti dirinya. Menggaet lelaki kaya setelah habis uang ditinggal terus cari lagi lelaki lain yang lebih kaya." W

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 107. Memalukan 2

    Ibu pemilik warung spontan diam. Merinding juga mendengar ucapan wanita itu. Benar saja, secara tidak langsung dia memberikan informasi pada empat lelaki malam itu.Berbagai pendapat silih berganti masuk ke telinga Pak Farhan. Jendela kaca mobil yang sedikit terbuka, membuatnya mendengar semua yang diucapan orang-orang.Di dalam rumah, wajah Bu Utami merah padam. Antara marah dan malu. Jelas lebih ke perasaan malu. Sejauh ini ia belum pernah mengalami kejadian seperti ini. Terjebak di rumahnya sendiri dan semua warga menyaksikannya. Dia selalu berhati-hati dan bermain sangat manis.Dua perempuan kerabatnya mencoba membuat Utari tersadar dari pingsannya. Memberi minyak kayu putih, memijit, dan mengipasi.Bobby kaku tak bisa berbuat apa-apa. Hancur lebur semua rencana. Dengan netra berkaca-kaca, Ika menatap penuh kebencian pada suaminya yang diam tak berdaya. Ia juga memandang bergantian antara ibu mertua dan adik iparnya. Mereka juga bungkam.Pengacara Pak Farhan membacakan senarai tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 108. Memalukan 3

    Pak Farhan kaget. Walaupun sudah sangat lama tidak bertemu, tapi Pak Farhan belum lupa dengan wajahnya. Mereka pernah menjadi rekan kerjasama di Surabaya, ketika pria perlente itu masih menduduki jabatan penting di kota Pahlawan dan keduanya masih sama-sama berusia muda. Bahkan mereka sangat dekat kala itu, lantas Pak Farhan memutuskan untuk menjauh dan hubungan mereka memburuk. Kemudian menghilang dengan cerita masing-masing.Keduanya terlihat canggung. Lelaki bernama Dipta itu ingin sekali melampiaskan kemarahannya pada Pak Farhan, tapi ia pun ingat kalau sekarang dalam posisi yang tidak tepat. Kalau sampai istrinya memergoki, reputasi dan jabatannya menjadi taruhan. Kedudukannya sebagai orang yang disegani, akan lebur seperti Bobby.Pak Dipta berharap bukan begini yang dia inginkan. Namun rencana yang baru berjalan, keburu diketahui oleh Pak Farhan.Keduanya sama-sama diam, seolah tidak pernah saling mengenal. Namun saling menggenggam rahasia masing-masing. Pak Farhan memandang sin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 109. Kasih Aku Waktu 1

    RINDU YANG TERLUKA - Kasih Aku Waktu Daffa yang baru selesai meeting menyimak semua pesan yang dikirimkan oleh sang papa tentang kejadian tadi. Sebentar lagi kejadian itu akan viral, bahkan disaat papanya belum sampai di Surabaya.Sekarang ini tidak peduli orang tersohor atau bukan, bisa menjadi berita menghebohkan di media sosial jika sampai disebarkan oleh para netizen. Yang seharusnya privasi bisa dikupas tuntas jadi santapan banyak orang. Bukan wartawan saja yang bisa membuat berita menjadi viral, tapi masyarakat pun bisa.Mungkin dari tertangkapnya Bobby, bisa mengungkap siapa yang berusaha menjebaknya tidur dengan Abila waktu di Jogja.Sekarang ini permasalahannya bersama gadis itu memang mereda dan hubungannya dengan sang istri juga membaik. Semoga saja, Abila memang benar-benar sudah menjauhinya. Terlepas dari apa yang telah mereka lakukan, semoga gadis itu mendapatkan pasangan yang benar-benar serius."Masuk!" perintah Daffa ketika pintu di ketuk."Ada apa, Din?"Asisten pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 110. Kasih Aku Waktu 2

    Pak Farhan menatap arakan mega di langit sore yang redup. Pulang dari kantor langsung mandi dan duduk di kursi belakang rumah. Sabtu biasanya libur, tapi hari ini ada meeting hampir seharian. Tentu saja membahas tentang Bobby. Sebelum persoalan ini selesai, keluarganya memang harus siap mental berhadapan dengan keluarga besar. Juga harus bersiap-siap kalau mereka menginginkan keluarga Pak Farhan juga diperiksa."Om Farhan, Daffa, Ika, Irene, dan Radit juga harus diperiksa. Siapa tahu mereka bersekongkol." Ini ucapan salah satu keponakannya yang tidak sengaja di dengar oleh Pak Farhan. Namun lelaki itu memilih diam. Biar waktu yang membuktikan.Peristiwa dua hari yang lalu masih mengusik pikirannya. Bukan hanya tentang kecurangan di perusahaan yang akhirnya terungkap setelah penggerebekan Bobby. Tapi yang membuatnya sangat cemas sekarang tentang seseorang yang ternyata ada dibalik kekacauan rumah tangga putrinya.Lelaki yang sudah lama tidak bertemu setelah ia memutuskan untuk menyuda

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 111. Kasih Aku Waktu 3

    Sore tadi Daffa sudah menelepon ketika perjalanan ke Malang. Tapi dia juga bilang kalau ingin menemui Bre lebih dulu.Seharusnya malam ini mereka staycation seperti perencanaan sebelumnya. Tapi harus ditunda dan Rinjani tidak keberatan. Karena ia pun sangat lelah."Aku bikinin teh, ya." Rinjani meletakkan buket bunga di atas meja, lantas merenggangkan lengan Daffa yang melingkar di pinggangnya."Kopi saja.""Kopi?" Rinjani memandang ke arah jam dinding. Sudah pukul sepuluh malam, suaminya minta dibuatkan kopi."Kenapa?" Daffa membalas tatapan istrinya."Mas, nanti nggak bisa tidur. Ingat nggak, kalau Mas minum kopi jam segini, jam empat pagi baru bisa tidur karena kafeinnya baru hilang.""Kan mas memang nggak pengen tidur.""Ish, aku tahulah apa maumu." Rinjani memberikan cubitan di perut sang suami yang membuat Daffa kaget. "Memangnya kamu nggak kangen?"Rinjani memutar bola mata yang membuatnya dihadiahi kecupan oleh Daffa. Sebenarnya dia sangat lelah. Sejak pagi banyak pasien. Sian

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30

Bab terbaru

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 174. Sehari di Surabaya 3

    Rasa bahagia sekaligus haru menyelimuti ruang perawatan mamanya Bobby. Pria dengan seragam lapas itu memeluk erat dua putrinya. Air mata tumpah tak terkira. Karena isaknya, sampai menyulitkan untuk bicara.Sang mama yang tergolek di atas brankar tak bisa bergerak selain menangis. Adik Bobby sibuk menghapus air matanya sendiri. Begitu juga dengan Ika. Tidak menyangka jika jalan kehidupan putri-putrinya seperti ini. Reza merangkul sambil mengusap-usap lengan istrinya untuk menenangkan. Ika bukan menangisi Bobby, tapi menangis untuk kedua anaknya.Sedangkan Nasya yang tidak seberapa mengerti, duduk diam di sebelah papanya."Terima kasih banyak, Pak Reza. Sudah menjaga dan membimbing anak-anak saya. Terima kasih. Saya titip mereka." Bobby yang sudah mulai tenang, bicara pada Reza."Jangan khawatir, Pak Bobby. Saya akan menyayangi dan menjaga mereka dengan baik," jawab Reza dengan penuturan sopan dan ramah. Bobby ganti memandang mantan istrinya. "Maafkan kesalahanku. Maafkan keluargaku j

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 173. Sehari di Surabaya 2

    Ika menghela nafas panjang. Pantaslah suara mantan adik iparnya terdengar cemas. Perempuan yang beberapa bulan lalu sempat mencak-mencak dan marah karena sang kakak mendapatkan hukuman lumayan lama, kini melunak. Mungkin sekarang benar-benar merasakan bagaimana kehilangan support dan ATM berjalannya.Selama ini Bobby dan Ika yang mensupport pengobatan wanita itu. Makanya kesehatannya terjaga. Namun mulai drop setelah Bobby masuk penjara dan tidak ada dukungan finansial lagi.Sudah hidup enak karena Ika tidak sayang uang buat mereka, tapi mereka diam-diam malah memberikan dukungan pada Bobby bermain serong. Apa mereka pikir, hidupnya akan jauh lebih baik lagi? Orang tamak akan terperosok pada ketamakannya sendiri."Bagaimana, Ma?" Reza menyentuh pundak sang istri yang masih berdiri di teras rumah.Ika mengajak suaminya duduk. Kemudian menceritakan tentang percakapannya dengan mantan ipar."Sebenarnya ini solusi, Ma. Kalau pihak keluarga Bobby mau mengajukan permohonan supaya Bobby diiz

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 172. Sehari di Surabaya 1

    RINDU YANG TERLUKA- Sehari di Surabaya "Ma, papa nggak ngelarang kamu membawa anak-anak menjenguk papanya. Apapun yang terjadi, nggak ada yang bisa memisahkan darah yang mengalir sama di tubuh mereka. Tapi papa ngasih saran, bisakah diusahakan bertemu selain di penjara?"Malam itu Ika memberitahu sang suami perihal pesan yang dikirim mantan adik iparnya. Tentu Ika harus mendiskusikan bersama Reza untuk mengambil keputusan. "Pikirkan psikologis anak-anak. Selama ini mereka hanya mendengar papanya di penjara dari cerita. Tidak menyaksikan secara langsung. Kalau mereka melihat sendiri, pasti akan menjadi beban mental dan mengusik ketenangan jiwa anak-anak. Terutama Zahra yang sudah besar."Ika mengangguk. Benar yang dikatakan sang suami. Karena dia pun memikirkan hal yang sama."Bobby baru setahun menjalani hukumannya, Pa. Mana mungkin diizinkan keluar sebentar dengan alasan tertentu.""Ada beberapa alasan yang bisa membuat pihak berwenang memberi izin untuk Bobby keluar dalam beberap

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 171. Biarlah Berlalu 3

    "Sudah. Tadi malam Iren ngasih tahu kalau Mas Yansa diopname. Livernya kambuh lagi. Kamu mau nyambangi?""Kayaknya nggak, Mbak. Rin juga lagi sakit.""Sakit apa?""Masuk angin.""Jangan-jangan istrimu hamil lagi?""Nggak. Hanya masuk angin. Beberapa hari ini memang sibuk di klinik sampai malam karena rekannya ada yang cuti. Minggu kemarin, tiga hari Rin juga bolak-balik ke Batu untuk seminar.""Nanti mbak ke rumahmu.""Oke. Kalau gitu aku berangkat dulu, Mbak.""Kamu nyetir sendiri?""Iya. Ibnu sudah berangkat pagi tadi ngantar proposal ke Surabaya."Daffa bangkit dari duduknya. Menyapa sebentar pada Bu Murti yang sedang memetik sayuran di halaman samping, lantas masuk mobil dan pergi.Ika masuk ke dalam rumah dan langsung ke dapur. Sebelum mulai sibuk dengan pekerjaannya, dia selalu menyempatkan untuk membantu memasak. Sambil memotong sayuran, ia teringat dengan sepupunya. Mereka pernah membesar bersama di dalam keluarga besar Joyo Winoto. Itu nama kakek mereka. Disaat masih sekola

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 170. Biarlah Berlalu 2

    "Noval sudah berani tidur sendiri di kamarnya, Mas. Asal sebelum tidur ditemani dulu. Kalau Rachel biar tidur di kamar kita untuk sementara. Setelah dia bisa jalan biar ditemani oleh Mak Sum di kamarnya. Gimana?""Oke," jawab Daffa seraya merapatkan pelukannya. Mereka berdua sedang duduk menyaksikan hujan di luar dari balik jendela kaca."Terima kasih untuk hadiahnya, Mas. Tadi pagi kita buru-buru sampai aku nggak sempat bilang terima kasih." Rinjani berkata sambil menyentuh kalung di lehernya."Apa yang mas berikan tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang kamu berikan dalam hidup mas, Rin. Kamu menyempurnakan hidup lelaki yang tidak sempurna ini. "Kamu memberikan gelar lelaki br*ngsek ini sebagai seorang ayah. Memberikan kesempatan disaat kesalahan mas teramat fatal. Maaf, untuk semua kesalahan kemarin. Mas bangga memilikimu.""Nggak usah diingat lagi. Kita sudah melangkah sejauh ini. Yang lalu biarlah berlalu. Kita berjuang untuk masa depan keluarga kecil kita. Tapi sekali lagi

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 169. Biarlah Berlalu 1

    RINDU YANG TERLUKA - Biarlah Berlalu Kejutan macam apa ini. Daffa malah sukses membuat Rinjani kelabakan dan tergesa-gesa ke klinik dengan rambut yang belum kering. Dan jadi pusat perhatian, karena belum pernah ia datang ke klinik dengan rambut seperti ini.Mau marah, tapi ini hari ulang tahunnya. Mau marah, tapi Daffa seromantis itu. Ah, sejak dulu sebenarnya Daffa memang sangat romantis meski kemauannya tidak bisa dibantah. Bahkan di tengah perselingkuhannya, Daffa tetap romantis plus egois.Rinjani menghela nafas lalu duduk di kursinya. Meraba kalung berlian di balik kerah bajunya. Daffa yang memakaikannya sesaat sebelum pria itu membawanya terbang ke nirwana."Ini harus dipakai. Nggak mengganggu aktivitasmu, kan?"Sekarang hadiah istimewa itu melingkar dan di sembunyikan di balik kerah baju. Rinjani selalu memakai baju dengan kerah yang menutupi leher jenjangnya."Nanti malam kita dinner dan nginap di Batu," kata Daffa sebelum Rinjani turun dari mobil saat di antar tadi. Jarak

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 168. Romantis 3

    Netra Bu Murti berkaca-kaca saat diberitahu kalau Ika sedang hamil. Bibirnya yang bergetar mengucap syukur berulang kali. Reza, Ika, dan anak-anak sampai di Pujon sudah jam sembilan malam. Reza langsung ke kamar sang mama untuk membagikan kabar gembira."Jaga Ika baik-baik. Jangan biarkan dia melakukan pekerjaan rumah. Biar anak-anak di urus ART. Kamu juga harus tirakat."Kata terakhir yang diucapkan Bu Murti, bagi Reza tidak menjadi masalah. Dia sudah terbiasa mengatasi kesendiriannya hampir lima tahun setelah mamanya Nasya meninggal. "Ika akan bekerja dari rumah, Ma. Jadi dia nggak akan ngantor lagi.""Syukurlah. Segera ajak Ika periksa ke dokter.""Besok kami pergi periksa. Jadwalku ke kampus kebetulan siang.""Ya sudah. Kamu istirahat sana."Reza mengusap punggung mamanya. Kemudian beranjak meninggalkan kamar itu.***L***Satu bulan kemudian ...."Tri, tinggalin aja. Kamu ke depan sana. Kamu ini pengantin baru, nggak usah ikutan beres-beres," tegur Mak Sum menghampiri Lastri yan

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 167. Romantis 2

    Usai makan siang, Daffa mengajak istri dan anaknya pulang ke Malang. Sedangkan Ika dan Reza memutuskan pulang sorenya. Sebab Reza masih ada acara ketemuan dengan temannya di Surabaya.Daffa singgah di Batu. Bertemu Bre di sebuah kafe. Kehadiran Noval agak mengobati kerinduannya pada Alvian. Sudah lama dia tidak bertemu dengan anak Alan dan Livia itu.Bre juga mengendong baby Rachel."Nggak pengen kamu punya boneka hidup seperti ini?" tanya Daffa menghampiri Bre yang membopong Rachel di balkon kafe.Bre tersenyum. "Aku sudah cukup bahagia melihat kamu bisa kembali bersama dengan Rin. Memiliki anak-anak yang tampan dan cantik. Aku juga bahagia melihat Livia bahagia. Biar aku menjalani hidup yang aku pilih.""Sebeku itu hatimu?"Bre diam. Daffa juga diam. Mereka memperhatikan pemandangan di kejauhan yang mulai berselimut kabut. Entah sudah berapa kali Daffa memberikan semangat pada sahabatnya, tapi tampaknya sia-sia. Bre keukeh dengan keputusannya."Mbak Ika juga lagi hamil." "Oh ya?""

  • Rindu yang Terluka Ā Ā Ā 166. Romantis 1

    RINDU YANG TERLUKA - Romantis "Tekanan darah Mbak Ika menurun, detak jantung meningkat. Ini salah satu tanda stres. Tapi aku yakin Mbak Ika nggak sedang dalam tekanan. Mbak dan Pak Reza sangat bahagia. Kata Mas Daffa pekerjaan juga baik-baik saja. Jadi aku yakin kalau Mbak Ika pasti sedang hamil ini," kata Rinjani setelah melakukan pemeriksaan pada kakak iparnya. Meski sebagai dokter umum, Rinjani memiliki kompetensi ANC (Antenatal Care). Pemeriksaan kehamilan secara umum.Ika bangun dari pembaringan. "Mbak emang udah telat datang bulan, Rin. Sudah sepuluh hari ini.""Kenapa Mbak nggak melakukan testpack?""Nggak, karena mbak takut kecewa lagi. Bulan-bulan kemarin kalau telat haid Mbak langsung test tapi hasilnya negatif. Makanya kali ini Mbak biarin.""Coba cek, Mbak. Aku yakin Mbak Ika lagi hamil ini.""Nanti Mbak beli testpack. Yuk, kita keluar."Ika dan Rinjani melangkah keluar kamar. Di depan pintu sudah ada Reza yang menunggu. Dia tadi khawatir kenapa istri dan iparnya masuk k

DMCA.com Protection Status