Share

Bab 1471

Author: Kacang Merah
"Nana, satu hal lagi. Ibu kandungmu adalah Liane. Dia juga pasti tahu tentang kepulanganmu." Alana melanjutkan, "Kamu harus bersiap kalau dia datang mengunjungimu."

Alana juga memberi tahu Reina apa yang sudah dilakukan Liane pada Reina dan Riko sebelumnya, berharap Reina memahami situasinya.

Reina mengangguk, "Oke, aku sudah menghafal semua yang kamu katakan semalam."

"Oke, selanjutnya terserah kamu ya," ucap Alana.

Benar saja, Joanna dan Liane juga tahu bahwa Reina sudah kembali dengan selamat.

Begitu matahari terbit, Liane bergegas ke Vila Magenta tapi dihentikan di depan pintu oleh satpam.

"Maaf Bu Liane, nggak ada yang bisa masuk tanpa izin bos kami."

Liane berujar dengan cemas, "Tolonglah, putriku ada di dalam."

Satpam berpura-pura bingung, "Putri? Bukannya putrimu Syena? Dia ada di kediaman utama Sunandarm 'kan sekarang?"

Liane tercekat.

Liane menelepon Maxime, tapi tidak ada yang menjawab.

Sekretaris di sampingnya pun berkata, "Itu pasti keputusan Maxime. Nggak mungkin satpam b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1472

    Di mata si sekretaris, Liane selalu menjadi wanita yang kuat dan tidak layak menerima perlakuan dingin seperti itu.Sekretaris itu hanya bisa bersimpati dan mengikuti Liane masuk ke rumah.Saat Joanna dan Liane datang, Reina serta yang lainnya hendak menyiapkan sarapan.Tak lama kemudian, terdengar suara anak-anak rusuh di luar.Liam dan Leo sangat suka berceloteh, kedua anak itu sangat bersemangat."Nana." Joanna berjalan ke ruang tamu dan berteriak pada Reina yang sedang sibuk dengan Sisil dan yang lainnya di dapur.Reina menoleh menatap wanita berpakaian elegan itu, lalu menatap dua anak kecil yang sangat imut di sisi wanita itu.Alana langsung mengingatkannya, "Ini adalah ibu Maxime, ibu mertuamu."Pantas saja Reina merasa familiar. Dulu waktu masih kecil, dia pergi ke Keluarga Sunandar dan bertemu Joanna beberapa kali.Dia tersenyum pada Joanna tapi malu untuk memanggilnya.Joanna tidak melihat sesuatu yang aneh pada Reina, dia meminta pengasuh untuk maju bersama kedua cucunya, "A

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1473

    Reina agak terkejut melihat si kembar bersembunyi di belakangnya.Meski tidak ingat apa-apa, Reina punya kesan baik terhadap si kembar, dia pun membujuk Sisil, "Sisil sudahlah, lihat mereka semua ketakutan."Sisil hanya bisa cemberut, "Oke ... tapi Bos, memang ya ikatan darah itu memang kuat, mereka sadar Bos mamanya. Dulu waktu mereka masih kecil, mereka nggak mungkin tuh sembunyi dibalik orang lain kalau aku cubit pipi mereka."Hati Reina terasa hangat mendengar ucapan itu. Setelah Sisil pergi, dia menoleh pada si kembar dan berkata dengan lembut, "Oke, sudah aman ya."Si kembar tersipu malu saat mendengar suara lembut Reina, mereka pun berlari menghampiri kedua kakak mereka dan mengajak mereka bermain.Riki menanggapi hal ini seperti anak kecil, dia tidak menyukai mereka, "Ngeselin banget. Begitu datang langsung nyusahin mama."Sedangkan Riko bisa bersikap bijak seperti seorang kakak, "Mereka masih sangat kecil, nyusahin apanya?""Kakak nggak paham sih, aku tuh bisa lihat maksud hat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1474

    Tangan Liane mematung di tempat.Syena yang berdiri di samping Liane pun mengangkat alisnya dan menjawab dengan kesal, "Kamu yang beli sendiri atau beli pakai duit suami orang? Daripada minta duit suami orang, mendingan beli pakai uang di kartu ini. Kan pakai duit orang tua nggak memalukan?"Seketika, suasana pun hening.Alana langsung marah dan bertanya, "Syena, apa maksudmu pakai duit suami orang?"Liane juga mengernyit dan berkata, "Syena, jangan ngomong sembarangan!"Syena memasang tampang bersalah dan pura-pura sudah salah bicara."Maaf Bu, aku 'kan orangnya terang-terangan. Kemarin waktu aku keluar negeri, aku lihat Reina dan Morgan bersama. Morgan yang bayar penginapan dan semua keperluan Reina. Makanya aku ... Hahh, gimana ngomongnya ya?"Semua orang kaget bukan main.Alana terdiam beberapa saat.Wajah Reina seketika menjadi pucat.Jika Reina tahu Morgan berbohong, jika Reina tahu Morgan sudah punya istri dan anak, Reina pasti tidak mau berpacaran dengan Morgan.Namun, sudah te

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1475

    Begitu dibentak oleh Liane, wajah Syena langsung memerah."Ibu nggak adil! Apa sekarang Ibu melupakanku karena sudah ketemu putri kandungmu? Bagus, bagus sekali!"Syena langsung bergegas keluar rumah dengan penuh emosi.Dada Liane terus naik dan turun.Sekretaris Liane pun bertanya padanya, "Apa perlu aku kejar Nona Syena?"Liane menggeleng, "Buat apa? Dia begitu karena aku manjain."Sejujurnya, jika bukan karena hasutan berulang kali dari Syena, Liane tidak akan mencari masalah dengan Reina, dengan begitu dia juga tidak akan menyakiti putri kandungnya.Kalau bukan karena Liane yang mengasihi Syena seperti anak kandungnya, dia pasti sudah langsung memutuskan hubungan ibu-anak dengan Syena.Joanna juga merasa jengah, "Besan, kamu memang terlalu memanjakan Syena. Bisa-bisanya dia menghina putraku di depan ibunya sendiri. Keterlaluan!"Sebagai seorang ibu, Liane tidak punya pilihan selain minta maaf atas perbuatan putrinya, "Besan, aku sangat menyesal, nanti aku akan mendidik dan memberin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1476

    Kebetulan sekali Syena juga pergi ke perusahaan. Maxime menutup telepon dan meminta sopir mengemudi lebih cepat.Saat ini di Grup Rajawali.Aarav, Rendy dan Melisha sedang memaksa Morgan mundur dari jabatannya."Morgan, kami sudah memberimu kesempatan untuk menjalankan perusahaan tapi sekarang situasi perusahaan makin buruk, saham perusahaan anjlok, sudah saatnya kamu mundur dan memberi kesempatan bagi orang lain. "Morgan duduk di kursi pimpinan. Begitu mendengar ucapan ini, dia melirik para pemegang saham dan eksekutif senior di sekitarnya dan bertanya, "Kalian semua berpikir begitu?"Semua orang terdiam."Kalau aku berinisiatif mundur, lalu siapa yang akan duduk di posisi aku saat ini?" Morgan bertanya lagi.Rendy tampak sombong, "Ngapain mikir? Sudah jelas ayahku adalah kandidat terbaik."Rendy sudah bisa keluar dari rumah sakit di awal tahun ini. Begitu Maxime tidak mengurusinya, dia pun mulai bisa berulah.Morgan sendiri sebenarnya hanya mau mengambil perusahaan ini dari tangan M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1477

    Aarav tersenyum dan menjawab, "Nggak usah penasaran, sebentar lagi juga datang."Faktanya, Aarav juga tidak tahu siapa bos Grup IM. Dia pikir adalah orang dari luar negeri.Mungkin sudah tua!Begitu terpikir hal ini, pintu ruang rapat terbuka. Sekretaris Aarav datang dan berkata, "Para pimpinan, bos Grup IM sudah datang."Kecuali Morgan, semua orang berdiri dan bersiap menyambut CEO baru.Namun sedetik kemudian, mereka tercengang. Karena orang yang datang tidak lain adalah Maxime dan Reina!Aarav, Rendy dan Melisha membelalak kaget, mereka tercengang tidak percaya, "Maxime? Ngapain kamu di sini?"Sekretaris tersebut minta maaf dan berkata, "Pak Aarav, ini adalah CEO Grup IM dan CEO Grup Rajawali kami sebelumnya."Aarav terduduk kembali di kursinya, jantungnya berdebar kencang.Saat Rendy melihat Maxime datang, kakinya gemetar.Melisha juga membelalak tidak percaya, dia menatap Reina dengan tatapan kosong.Morgan dan Syena juga sama.Mereka tidak membayangkan Grup IM yang selama ini men

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1478

    Awalnya Jovan bingung, tapi setelah tahu alasannya, dia melepaskan Marshanda untuk sementara.Syena langsung ketakutan saat mendengar ancaman dari Maxime."Berani banget kamu? Ibuku nggak akan tinggal diam!" Yah begitulah, setiap kali terdesak Syena hanya bisa menyeret nama ibunya.Maxime hanya tersenyum sinis dan mengabaikannya.Syena kembali duduk, merasa gugup.Dulu dia yakin Liane tidak akan tinggal diam dan akan menyelamatkannya, tapi sekarang situasinya berbeda, Reina adalah putri Liane, putri kandung Liane.Di ruang tamu perusahaan.Wajah Morgan terlihat sangat murung dan wajahnya terlihat agak pucat, mungkin karena dia kurang istirahat tadi malam."Kenapa kamu bohongin aku?" Reina bertanya langsung pada intinya.Hati Morgan terasa getir, dia menjawab, "Karena aku mau sama kamu, dari awal harusnya kamu menikah sama aku."Reina tidak mengerti."Cuma karena ini? Kamu memaksaku meninggalkan empat anakku dan membuatku hilang ingatan?"Reina sudah tahu bahwa obat yang diminumnya sama

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1479

    Maxime tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Maxime langsung menggendongnya dan berkata, "Kamu sudah dewasa. Jangan terlalu keras kepala. Apa bedanya kamu pergi sendiri sama aku anterin?"Reina langsung panik dan meminta Maxime untuk menurunkannya.Saat Syena menyaksikan adegan ini, dia merasa muak.Reina dibawa pergi secara paksa oleh Maxime.Tidak berapa lama, Morgan juga keluar ruangan dengan wajah murung.Syena buru-buru menghampirinya, "Morgan, sekarang kita harus bagaimana?"Morgan tidak menatap Syena dan berkata, "Kamu pulang dulu."Setelah berkata demikian, Morgan pergi ke kantornya.Berita pemecatan Morgan langsung menyebar ke seluruh perusahaan, otomatis Jess juga tahu. Dia berdiri di luar kantor dan memperhatikan Morgan duduk di kursi CEO dengan ekspresi rumit."Tuan Morgan."Jess masuk.Morgan tersadar dari lamunannya dan menatap Jess, "Kamu mau terus kerja di sini?"Jess menggeleng, "Aku akan ikut Tuan, ke mana pun.""Terima kasih." Morgan berkata dengan tulus.Jess m

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2234

    Tommy menelan ludah, tetapi tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada Melisha."Ma, aku memang jatuh sendiri, ini nggak ada hubungannya sama orang lain."Dia tidak bisa diremehkan oleh Riko dan Riki, apalagi ada banyak gadis di sini.Bagaimana mungkin dia mengandalkan ibunya saat menghadapi masalah? Dia tidak ingin dianggap anak mami oleh mereka.Melisha terpaksa harus berhenti saat melihat Tommy tidak bersedia mengatakan apa pun."Kenapa kamu ceroboh sekali. Lain kali hati-hati.""Ya." Tommy mengangguk.Setelah itu. Melisha membawanya pergi.Saat Tommy berjalan pergi, dia tidak lupa untuk menoleh ke arah Riko dan Riki.Saat ini, Reina juga baru sampai dan kebetulan melihat Tommy dan Melisha pergi.Dia bergegas ke depan. "Riko, Riki, kalian baik-baik saja?"Dia khawatir anak-anaknya diganggu oleh Melisha.Kedua anak kecil itu menggelengkan kepala dan berkata serempak, "Kami baik-baik saja."Baru setelah itu Reina menghela napas lega.Wajah Ririn mengembang dengan senyuman saat melih

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2233

    Sejujurnya, Riki tidak tahu persis apa arti dari perkataan Riko, tetapi dia punya firasat bahwa itu benar.Sudut mulut Tommy bergerak pelan. Dia hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba melihat seseorang yang tidak asing."Mama, hiks ...."Ternyata Melisha datang menjemputnya.Riko dan Riki saling berpandangan dan keduanya mengerutkan kening.Riki berdecak, "Sudah besar, tapi masih mengadu saat diganggu. Ckck, nggak tahu malu."Wajah Tommy membeku, lupa untuk bersikap menyedihkan.Melisha tidak tahu apa yang telah terjadi dengan Tommy. Namun, melihat Tommy berdiri di depan Riki dan Riko dalam keadaan baju penuh debu dan wajah kotor, dia bergegas maju."Nak, kamu kenapa? Kenapa kamu nangis? Siapa yang mengganggumu?"Mata Melisha menatap dingin ke arah Riki dan Riko saat mengatakan ini.Riko tidak takut padanya dan balik menatapnya.Tatapan mata yang dingin dan gelap itu membuat Melisha sedikit takut. Anak ini benar-benar mirip dengan ayahnya, Maxime.Tommy ingin mengomel, tetapi saat dia te

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2232

    Dalam perjalanan pulang, Reina sekalian menjemput Riko dan Riki.Di dalam sekolah dasar.Sekolah baru saja berakhir dan anak-anak mengemasi tas mereka, bersiap-siap untuk pulang.Ketika Tommy tiba di sekolah barunya, dia mengira semua orang akan melayaninya seperti di taman kanak-kanak. Namun, dia tidak menyangka bahwa semua anak mengelilingi Riko dan Riki.Dia sangat gelisah. Setelah mengemasi tas sekolahnya, dia melihat Alfian sedang menunggu Riko dan Riki. Dia berjalan ke arahnya dan memukul pundaknya dengan keras."Peliharaan yang baik nggak akan ngalangin jalan."Alfian langsung cemberut. "Siapa katamu?""Aku bilang sama yang jawab." Dagu Tommy terangkat tinggi, menunjukkan ekspresi seperti menantang Alfian.Alfian benar-benar tidak berani melakukan apa pun padanya. Bagaimanapun juga, perusahaan dan keluarganya masih berhubungan dengan Tommy.Dia menahan amarahnya dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi.Tommy menjadi makin senang dengan situasi ini. Dia bahkan menjulurkan lidahn

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2231

    Mendengar suara Morgan, kekhawatiran di hati Joanna akhirnya menghilang."Di negara mana kamu sekarang?" tanyanya.Di ujung telepon, Morgan berkata, "Aku ingin bebas, kalian nggak perlu tahu aku ada di mana. Jangan menghubungiku lagi untuk sementara waktu. Ketika aku ingin menghubungi kalian, aku pasti akan melakukannya."Joanna menggenggam ponsel dengan erat, kesedihan terlihat jelas di matanya."Kalau begitu, setidaknya kasih tahu Ibu kamu ada di mana.""Kalau aku bilang, kalian pasti akan datang, jadi lebih baik aku nggak bilang." Morgan melanjutkan, "Sudah, aku tutup dulu teleponnya."Joanna hendak mengatakan sesuatu yang lain, tetapi panggilan sudah dimatikan secara sepihak.Dia menghela napas panjang. "Dia kenapa sebenarnya? Pergi ke luar negeri, tapi nggak mau bilang dia pergi ke mana."Daniel pun menjadi tenang, tidak lupa menghiburnya, "Wajar saja kalau pria suka bepergian. Sudah, nggak usah khawatirkan dia."Joanna menatapnya dengan tatapan kosong. "Dia begini pasti mewarisi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2230

    "Ini darah Morgan." Maxime berbicara dengan perlahan.Mata Reina dipenuhi dengan keterkejutan. "Apa?""Aku mengurungnya. Barusan aku menemuinya dan menghajarnya lagi." Maxime menjelaskan.Lagi ....Reina hanya tahu bahwa hilangnya Morgan ada hubungannya dengan Maxime, tetapi dia tidak tahu bahwa Maxime juga memukuli adiknya sendiri."Bukannya dia lagi nggak sehat? Kamu memukulinya, bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu padanya?" Reina sedikit khawatir.Maxime mendengus dingin sebelum berkata, "Dia beruntung kalau sampai terjadi sesuatu dengannya."Reina terdiam, tidak tahu apa yang harus dia katakan."Sudah, aku sudah mengatakan semuanya, jadi jangan marah dan tidurlah. Aku akan memelukmu biar kamu nggak mimpi buruk lagi." Maxime berkata dengan suara hangat.Reina mengikutinya ke tempat tidur, tetapi tetap tidak bisa tidur setelah berganti posisi berkali-kali.Maxime menariknya ke dalam pelukannya. "Kenapa?""Aku nggak bisa tidur," kata Reina.Maxime menunduk dan mencium alisnya. "Ngg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2229

    Kediaman Keluarga Andara.Reina mengalami mimpi buruk lagi. Ketika terbangun dari mimpi buruknya, dia secara naluriah memeluk Maxime di sampingnya.Namun, tangannya yang terulur tidak meraih apa pun.Reina menyalakan lampu di samping tempat tidur dan menyadari bahwa Maxime tidak ada di sampingnya."Pergi ke toilet?" Reina sedikit bingung dan melihat ke arah toilet, lampu di sana juga tidak menyala.Dia jadi sulit tidur dan sedikit takut karena Maxime tidak ada. Dia langsung bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke luar.Ketika masuk ke aula, tidak ada lampu yang menyala. Rumah dalam keadaan gelap gulita.Maxime juga tidak ada di sini, kemana dia pergi selarut ini?Reina ingat bahwa mereka berdua tidur bersama, apakah ada sesuatu yang terjadi di kantor?Saat dia bertanya-tanya, pintu depan dibuka dari luar. Bersamaan dengan itu, lampu-lampu juga dinyalakan.Maxime mengenakan jas hitam, berdiri di ambang pintu. Saat mendongak, kebetulan dia melihat Reina berdiri di tangga."Kenapa kamu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2228

    Maxime tidak tahan saat melihat sikap Joanna yang seperti ini. Dia akhirnya berbicara, "Ya, aku bakal bantu cari. Ibu pulanglah.""Ya, ya." Baru setelah itu Joanna melepaskan tangannya, lalu melangkah masuk ke dalam mobil.Mobil melaju menjauh.Maxime hanya berdiri di sana.Reina berjalan ke sisinya. "Lepaskan Morgan."Dia tahu bahwa Morgan pasti sudah sangat menderita akhir-akhir ini, jadi dia tidak akan berani melakukan apa pun padanya.Dia awalnya mengira Maxime akan setuju, tetapi dia menoleh ke arah Reina. "Melepaskannya? Apa kamu bercanda?"Morgan telah melakukan sesuatu yang lebih buruk dari binatang. Dia sudah sangat berbelas kasihan karena tidak merenggut nyawanya.Reina sedikit bingung saat mendengar itu. "Tapi ibumu ....""Kamu nggak perlu khawatir soal Ibu. Kamu harus tahu, nggak peduli siapa pun yang nyakitin kamu, aku bakal selalu ada di pihakmu."Maxime berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Apa yang aku katakan pada Riki sama Riko barusan semuanya benar. Kamu itu orang ya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status