Share

Bab 1478

Penulis: Kacang Merah
Awalnya Jovan bingung, tapi setelah tahu alasannya, dia melepaskan Marshanda untuk sementara.

Syena langsung ketakutan saat mendengar ancaman dari Maxime.

"Berani banget kamu? Ibuku nggak akan tinggal diam!" Yah begitulah, setiap kali terdesak Syena hanya bisa menyeret nama ibunya.

Maxime hanya tersenyum sinis dan mengabaikannya.

Syena kembali duduk, merasa gugup.

Dulu dia yakin Liane tidak akan tinggal diam dan akan menyelamatkannya, tapi sekarang situasinya berbeda, Reina adalah putri Liane, putri kandung Liane.

Di ruang tamu perusahaan.

Wajah Morgan terlihat sangat murung dan wajahnya terlihat agak pucat, mungkin karena dia kurang istirahat tadi malam.

"Kenapa kamu bohongin aku?" Reina bertanya langsung pada intinya.

Hati Morgan terasa getir, dia menjawab, "Karena aku mau sama kamu, dari awal harusnya kamu menikah sama aku."

Reina tidak mengerti.

"Cuma karena ini? Kamu memaksaku meninggalkan empat anakku dan membuatku hilang ingatan?"

Reina sudah tahu bahwa obat yang diminumnya sama
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1479

    Maxime tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Maxime langsung menggendongnya dan berkata, "Kamu sudah dewasa. Jangan terlalu keras kepala. Apa bedanya kamu pergi sendiri sama aku anterin?"Reina langsung panik dan meminta Maxime untuk menurunkannya.Saat Syena menyaksikan adegan ini, dia merasa muak.Reina dibawa pergi secara paksa oleh Maxime.Tidak berapa lama, Morgan juga keluar ruangan dengan wajah murung.Syena buru-buru menghampirinya, "Morgan, sekarang kita harus bagaimana?"Morgan tidak menatap Syena dan berkata, "Kamu pulang dulu."Setelah berkata demikian, Morgan pergi ke kantornya.Berita pemecatan Morgan langsung menyebar ke seluruh perusahaan, otomatis Jess juga tahu. Dia berdiri di luar kantor dan memperhatikan Morgan duduk di kursi CEO dengan ekspresi rumit."Tuan Morgan."Jess masuk.Morgan tersadar dari lamunannya dan menatap Jess, "Kamu mau terus kerja di sini?"Jess menggeleng, "Aku akan ikut Tuan, ke mana pun.""Terima kasih." Morgan berkata dengan tulus.Jess m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1480

    Hawa dingin seketika merasuk ke tulang Syena.Akhirnya dia tidak masuk ke rumah, dia balik badan dan pergi lagi.Syena menelepon Marshanda.Kali ini meski Marshanda langsung mengangkat teleponnya, wanita itu terdengar tidak sabar, "Duh Syena, ada urusan apa lagi sih?"Syena tidak banyak bicara, "Ayo ketemu. Aku ada perlu yang sangat penting."Karena sekarang Marshanda berada di puncak karirnya, dia tidak mau terjadi apa-apa lagi."Lupakan saja, kita berjalan masing-masing. Sebagai istri kamu lakukan yang terbaik sebagai Nyonya Syena dan aku akan menjalani hidupku sebagai artis. Kita nggak perlu saling mencari lagi."Marshanda takut jika mereka berdua terlalu dekat, Maxime akan menyadari sesuatu dan membalas dendam padanya."Marshanda, menurutmu kamu bisa duduk bersantai sekarang? Maxime sudah menemukan Reina dan membawanya pulang untuk berobat. Kalau ingatan Reina pulih, kamu tahu apa konsekuensinya?"Marshanda langsung terdiam.Marshanda menghentikan penata rias dan berkata, "Tunggu s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1481

    "Apa ada obatnya?" Maxime bertanya.Jovan menghela napas, "Untuk saat ini, menurutku hanya dapat pulih secara perlahan. Kapan pulihnya kami belum yakin.""Aku sarankan agar dalam masa pemulihan ini, Kak Max sering-sering ajak Kak Reina ketemu orang-orang dan hal-hal yang familiar baginya. Ini akan membantu kesembuhannya."Maxime pun berjalan menemui Reina.Reina juga berusaha memahami tubuhnya sendiri. Dia sering bermimpi dan sakit kepala.Awalnya Reina pikir ini semua hanya mimpi, sekarang Reina sadar ini semua adalah bagian dari memorinya.Maxime menghampiri kamar rawat Reina dan melihat Reina menatap kosong ke luar jendela."Nana, ayo pulang."Reina tersadar dari lamunannya dan merasa perkataan Maxime sangat familiar.Reina tersipu malu ketika teringat bagaimana barusan Maxime membawanya dengan paksa ke rumah sakit, "A ... Aku bisa pulang sendiri."Maxime spontan tersenyum, "Aku tahu, aku nggak akan menggendongmu lagi, kamu boleh jalan sendiri."Maxime adalah orang yang tegas dan ti

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1482

    Sesuai dengan saran Jovan, Reina perlu dibawa pada hal-hal dan orang-orang dari masa lalu, jadi Maxime menemani Reina di kediaman Keluarga Andara sepanjang hari.Hari ini, Maxime pun banyak belajar tentang masa kecil Reina.Diam-diam, Deron bertanya pada Maxime, "Apa kita perlu panggil semua orang yang dia kenal?""Belum perlu, kita pelan-pelan aja. Aku takut dia nggak bisa menerimanya semua sekaligus."Maxime sudah pernah melihat Reina yang menderita saat sakit kepala hebat, dia tidak ingin melihatnya lagi.Deron mengangguk.Malamnya, mereka makan malam bersama saat Sisil dan para wanita lainnya sudah pulang.Selesai makan, Maxime mengajak Reina pulang ke Vila Magenta, "Ayo pulang, kita main ke sini lagi besok-besok."Reina tidak mau pergi, jadi dia duduk di sofa dan berkata, "Aku boleh tinggal di sini nggak?"Sisil langsung memeluk Reina."Boleh dong Bos, dulu kamu tinggal bareng sama kami di sini."Reina terlihat senang, "Serius? Kalau gitu aku tinggal di sini aja supaya ingatanku c

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1483

    Ramah?Detik berikutnya, terdengar suara tawa cekikikan.Maxime menoleh ke belakang dan melihat Riki masih terjaga. Anak kecil itu bersembunyi di pojok kamar dan mengawasi dirinya yang sedang mengobrol dengan Reina.Maxime langsung berujar dengan lembut pada Reina, "Tunggu sebentar.""Oke."Reina tidak tahu apa yang hendak Maxime lakukan, namun detik berikutnya dia mendengar jeritan Riki."Ah! Ah! Ah! Kamu bukan papa kandungku! Kenapa mukulin aku! Aduh sakit!"Reina mengernyit bingung, namun sedetik kemudian dia mendengar perubahan nada bicara Riki, "Huhuhuhu, Papaku sayang, barusan aku cuma bercanda aja, Papa yang terbaik deh! Kenapa Papa mukulin anak kecil? Papa, aku tahu papa melakukannya demi kebaikanku. Iya, iya, sekarang aku pergi tidur."Apa yang terjadi? Apa yang membuat seorang anak berubah begitu cepat?Maxime menjadi lebih pendiam setelah keluar dari kamar Riki.Namun tidak lama kemudian, dia mendengar Gaby dan Sisil tertawa dan mengobrol.Maxime menelepon staf di kantor dan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1484

    Reina tersipu malu , "Ah jangan, mending aku aja yang tidur di sofa."Di mata Reina saat ini, Maxime hanya sebatas teman.Maxime terlihat santai. Dia berjalan melewati Reina, mengambil selimut dan berjalan ke sofa."Nggak apa-apa. Dulu waktu kita bertengkar, aku tidur di sofa kok."Entah mengapa, ucapan ini terdengar menyedihkan.Reina jadi merasa makin bersalah, "Aku lebih suka tidur di sofa."Reina tidak mau mengambil keuntungan.Meski berada di rumahnya, Reina merasa asing.Katanya, rumah ini diwariskan untuk adiknya, Diego. Tapi menurut Alana, rumah itu dijual oleh Diego dan akhirnya Maxime beli kembali untuk Reina.Kalau begitu, artinya Reina berutang pada Maxime.Jadi, mana berani dia membiarkan Maxime tidur di sofa?Alhasil, Reina dan Maxime memperebutkan tempat tidur di sofa.Saat hendak mengambil selimut, tubuh Reina limbung dan akhirnya dia langsung jatuh ke pelukan Maxime.Maxime menarik napas dalam-dalam, seluruh tubuhnya memanas.Reina sangat malu dan berusaha untuk berdir

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1485

    Wajah Reina memerah, dia hanya bisa gigit jari dan menjawab, "Ke toilet.""Terus kenapa kamu nggak nyalain lampu?"Maxime berdiri dan menyalakan lampu. Di bawah cahaya remang-remang, dia bisa melihat wajah Reina memerah."Kenapa wajahmu merah sekali? Kamu sakit?"Reina tercekat mendapati Maxime hanya mengenakan celana longgar untuk tidur.Reina langsung membuang muka, "Nggak ... nggak ... aku pergi ke toilet."Reina langsung berlari ke kamar mandi dan hampir menabrak pintu.Di toilet, Reina juga bergerak dengan sangat hati-hati karena takut efek Maxime bisa mendengar pergerakannya di toilet."Besok aku harus cari kamar lain!" gerutu Reina dalam hati.Maxime duduk kembali di sofa dan menunggunya keluar.Sekarang Maxime tidak berani membiarkan Reina lepas dari pandangannya meski hanya sejenak, karena takut Reina akan menghilang lagi.Reina sama sekali tidak ingin keluar dari toilet untuk menghindari komunikasi dengan Maxime.Namun seiring berjalannya waktu, dia harus keluar.Maxime belum

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1486

    Di Perusahaan XS.Saat Reina datang bersama Maxime, dia mengernyit bingung melihat gedung perusahaan yang amat megah itu.Dia naik lift khusus sampai ke kantor CEO di lantai paling atas.Sebelum masuk, Reina melihat seseorang yang sepertinya dia kenal.Pria itu sedang duduk di sofa, matanya tajam seperti rubah dan wajahnya tampan seperti bintang, tetapi temperamennya tidak terlalu lembut.Begitu mendengar suara langkah kaki, Revin mengangkat kepalanya untuk melihat Reina.Revin langsung bangkit berdiri."Nana."Reina ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk.Revin tahu bahwa Reina sudah ditemukan dan dibawa pulang kemarin lusa. Mereka baru bertemu hari ini sehingga dia sangat bersemangat.Selama setahun ini Revin juga mengira Reina benar-benar sudah tiada.Brigitta langsung datang dan berkata pada Revin, "Pak Revin, sekarang Nana agak hilang ingatan, mungkin dia nggak mengenalimu."Revin mengangguk, berjalan menghampiri Reina yang menatapnya dengan bingung, "Nana, kamu ingat si gendut waktu

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status