Share

Bab 1475

Author: Kacang Merah
Begitu dibentak oleh Liane, wajah Syena langsung memerah.

"Ibu nggak adil! Apa sekarang Ibu melupakanku karena sudah ketemu putri kandungmu? Bagus, bagus sekali!"

Syena langsung bergegas keluar rumah dengan penuh emosi.

Dada Liane terus naik dan turun.

Sekretaris Liane pun bertanya padanya, "Apa perlu aku kejar Nona Syena?"

Liane menggeleng, "Buat apa? Dia begitu karena aku manjain."

Sejujurnya, jika bukan karena hasutan berulang kali dari Syena, Liane tidak akan mencari masalah dengan Reina, dengan begitu dia juga tidak akan menyakiti putri kandungnya.

Kalau bukan karena Liane yang mengasihi Syena seperti anak kandungnya, dia pasti sudah langsung memutuskan hubungan ibu-anak dengan Syena.

Joanna juga merasa jengah, "Besan, kamu memang terlalu memanjakan Syena. Bisa-bisanya dia menghina putraku di depan ibunya sendiri. Keterlaluan!"

Sebagai seorang ibu, Liane tidak punya pilihan selain minta maaf atas perbuatan putrinya, "Besan, aku sangat menyesal, nanti aku akan mendidik dan memberin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1476

    Kebetulan sekali Syena juga pergi ke perusahaan. Maxime menutup telepon dan meminta sopir mengemudi lebih cepat.Saat ini di Grup Rajawali.Aarav, Rendy dan Melisha sedang memaksa Morgan mundur dari jabatannya."Morgan, kami sudah memberimu kesempatan untuk menjalankan perusahaan tapi sekarang situasi perusahaan makin buruk, saham perusahaan anjlok, sudah saatnya kamu mundur dan memberi kesempatan bagi orang lain. "Morgan duduk di kursi pimpinan. Begitu mendengar ucapan ini, dia melirik para pemegang saham dan eksekutif senior di sekitarnya dan bertanya, "Kalian semua berpikir begitu?"Semua orang terdiam."Kalau aku berinisiatif mundur, lalu siapa yang akan duduk di posisi aku saat ini?" Morgan bertanya lagi.Rendy tampak sombong, "Ngapain mikir? Sudah jelas ayahku adalah kandidat terbaik."Rendy sudah bisa keluar dari rumah sakit di awal tahun ini. Begitu Maxime tidak mengurusinya, dia pun mulai bisa berulah.Morgan sendiri sebenarnya hanya mau mengambil perusahaan ini dari tangan M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1477

    Aarav tersenyum dan menjawab, "Nggak usah penasaran, sebentar lagi juga datang."Faktanya, Aarav juga tidak tahu siapa bos Grup IM. Dia pikir adalah orang dari luar negeri.Mungkin sudah tua!Begitu terpikir hal ini, pintu ruang rapat terbuka. Sekretaris Aarav datang dan berkata, "Para pimpinan, bos Grup IM sudah datang."Kecuali Morgan, semua orang berdiri dan bersiap menyambut CEO baru.Namun sedetik kemudian, mereka tercengang. Karena orang yang datang tidak lain adalah Maxime dan Reina!Aarav, Rendy dan Melisha membelalak kaget, mereka tercengang tidak percaya, "Maxime? Ngapain kamu di sini?"Sekretaris tersebut minta maaf dan berkata, "Pak Aarav, ini adalah CEO Grup IM dan CEO Grup Rajawali kami sebelumnya."Aarav terduduk kembali di kursinya, jantungnya berdebar kencang.Saat Rendy melihat Maxime datang, kakinya gemetar.Melisha juga membelalak tidak percaya, dia menatap Reina dengan tatapan kosong.Morgan dan Syena juga sama.Mereka tidak membayangkan Grup IM yang selama ini men

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1478

    Awalnya Jovan bingung, tapi setelah tahu alasannya, dia melepaskan Marshanda untuk sementara.Syena langsung ketakutan saat mendengar ancaman dari Maxime."Berani banget kamu? Ibuku nggak akan tinggal diam!" Yah begitulah, setiap kali terdesak Syena hanya bisa menyeret nama ibunya.Maxime hanya tersenyum sinis dan mengabaikannya.Syena kembali duduk, merasa gugup.Dulu dia yakin Liane tidak akan tinggal diam dan akan menyelamatkannya, tapi sekarang situasinya berbeda, Reina adalah putri Liane, putri kandung Liane.Di ruang tamu perusahaan.Wajah Morgan terlihat sangat murung dan wajahnya terlihat agak pucat, mungkin karena dia kurang istirahat tadi malam."Kenapa kamu bohongin aku?" Reina bertanya langsung pada intinya.Hati Morgan terasa getir, dia menjawab, "Karena aku mau sama kamu, dari awal harusnya kamu menikah sama aku."Reina tidak mengerti."Cuma karena ini? Kamu memaksaku meninggalkan empat anakku dan membuatku hilang ingatan?"Reina sudah tahu bahwa obat yang diminumnya sama

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1479

    Maxime tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Maxime langsung menggendongnya dan berkata, "Kamu sudah dewasa. Jangan terlalu keras kepala. Apa bedanya kamu pergi sendiri sama aku anterin?"Reina langsung panik dan meminta Maxime untuk menurunkannya.Saat Syena menyaksikan adegan ini, dia merasa muak.Reina dibawa pergi secara paksa oleh Maxime.Tidak berapa lama, Morgan juga keluar ruangan dengan wajah murung.Syena buru-buru menghampirinya, "Morgan, sekarang kita harus bagaimana?"Morgan tidak menatap Syena dan berkata, "Kamu pulang dulu."Setelah berkata demikian, Morgan pergi ke kantornya.Berita pemecatan Morgan langsung menyebar ke seluruh perusahaan, otomatis Jess juga tahu. Dia berdiri di luar kantor dan memperhatikan Morgan duduk di kursi CEO dengan ekspresi rumit."Tuan Morgan."Jess masuk.Morgan tersadar dari lamunannya dan menatap Jess, "Kamu mau terus kerja di sini?"Jess menggeleng, "Aku akan ikut Tuan, ke mana pun.""Terima kasih." Morgan berkata dengan tulus.Jess m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1480

    Hawa dingin seketika merasuk ke tulang Syena.Akhirnya dia tidak masuk ke rumah, dia balik badan dan pergi lagi.Syena menelepon Marshanda.Kali ini meski Marshanda langsung mengangkat teleponnya, wanita itu terdengar tidak sabar, "Duh Syena, ada urusan apa lagi sih?"Syena tidak banyak bicara, "Ayo ketemu. Aku ada perlu yang sangat penting."Karena sekarang Marshanda berada di puncak karirnya, dia tidak mau terjadi apa-apa lagi."Lupakan saja, kita berjalan masing-masing. Sebagai istri kamu lakukan yang terbaik sebagai Nyonya Syena dan aku akan menjalani hidupku sebagai artis. Kita nggak perlu saling mencari lagi."Marshanda takut jika mereka berdua terlalu dekat, Maxime akan menyadari sesuatu dan membalas dendam padanya."Marshanda, menurutmu kamu bisa duduk bersantai sekarang? Maxime sudah menemukan Reina dan membawanya pulang untuk berobat. Kalau ingatan Reina pulih, kamu tahu apa konsekuensinya?"Marshanda langsung terdiam.Marshanda menghentikan penata rias dan berkata, "Tunggu s

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1481

    "Apa ada obatnya?" Maxime bertanya.Jovan menghela napas, "Untuk saat ini, menurutku hanya dapat pulih secara perlahan. Kapan pulihnya kami belum yakin.""Aku sarankan agar dalam masa pemulihan ini, Kak Max sering-sering ajak Kak Reina ketemu orang-orang dan hal-hal yang familiar baginya. Ini akan membantu kesembuhannya."Maxime pun berjalan menemui Reina.Reina juga berusaha memahami tubuhnya sendiri. Dia sering bermimpi dan sakit kepala.Awalnya Reina pikir ini semua hanya mimpi, sekarang Reina sadar ini semua adalah bagian dari memorinya.Maxime menghampiri kamar rawat Reina dan melihat Reina menatap kosong ke luar jendela."Nana, ayo pulang."Reina tersadar dari lamunannya dan merasa perkataan Maxime sangat familiar.Reina tersipu malu ketika teringat bagaimana barusan Maxime membawanya dengan paksa ke rumah sakit, "A ... Aku bisa pulang sendiri."Maxime spontan tersenyum, "Aku tahu, aku nggak akan menggendongmu lagi, kamu boleh jalan sendiri."Maxime adalah orang yang tegas dan ti

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1482

    Sesuai dengan saran Jovan, Reina perlu dibawa pada hal-hal dan orang-orang dari masa lalu, jadi Maxime menemani Reina di kediaman Keluarga Andara sepanjang hari.Hari ini, Maxime pun banyak belajar tentang masa kecil Reina.Diam-diam, Deron bertanya pada Maxime, "Apa kita perlu panggil semua orang yang dia kenal?""Belum perlu, kita pelan-pelan aja. Aku takut dia nggak bisa menerimanya semua sekaligus."Maxime sudah pernah melihat Reina yang menderita saat sakit kepala hebat, dia tidak ingin melihatnya lagi.Deron mengangguk.Malamnya, mereka makan malam bersama saat Sisil dan para wanita lainnya sudah pulang.Selesai makan, Maxime mengajak Reina pulang ke Vila Magenta, "Ayo pulang, kita main ke sini lagi besok-besok."Reina tidak mau pergi, jadi dia duduk di sofa dan berkata, "Aku boleh tinggal di sini nggak?"Sisil langsung memeluk Reina."Boleh dong Bos, dulu kamu tinggal bareng sama kami di sini."Reina terlihat senang, "Serius? Kalau gitu aku tinggal di sini aja supaya ingatanku c

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1483

    Ramah?Detik berikutnya, terdengar suara tawa cekikikan.Maxime menoleh ke belakang dan melihat Riki masih terjaga. Anak kecil itu bersembunyi di pojok kamar dan mengawasi dirinya yang sedang mengobrol dengan Reina.Maxime langsung berujar dengan lembut pada Reina, "Tunggu sebentar.""Oke."Reina tidak tahu apa yang hendak Maxime lakukan, namun detik berikutnya dia mendengar jeritan Riki."Ah! Ah! Ah! Kamu bukan papa kandungku! Kenapa mukulin aku! Aduh sakit!"Reina mengernyit bingung, namun sedetik kemudian dia mendengar perubahan nada bicara Riki, "Huhuhuhu, Papaku sayang, barusan aku cuma bercanda aja, Papa yang terbaik deh! Kenapa Papa mukulin anak kecil? Papa, aku tahu papa melakukannya demi kebaikanku. Iya, iya, sekarang aku pergi tidur."Apa yang terjadi? Apa yang membuat seorang anak berubah begitu cepat?Maxime menjadi lebih pendiam setelah keluar dari kamar Riki.Namun tidak lama kemudian, dia mendengar Gaby dan Sisil tertawa dan mengobrol.Maxime menelepon staf di kantor dan

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2243

    Mendengar perkataan mereka, Aarav marah bukan main.Dia dengan susah payah mendapatkan informasi bahwa pemerintah akan mengambil alih tanah itu. Setelah itu terjadi, harganya tidak akan terhitung.Jika dia menyerahkannya begitu saja, bukankah ini akan menguntungkan Maxime?Dia tidak boleh melakukannya."Joanna, Max, begini saja, aku benar-benar ingin berbakti kepada nenek moyangku. Aku bisa menambahkan sejumlah uang dari harga aslinya, bagaimana?"Maxime menatapnya. "Mana boleh. Om itu keluargaku, mana mungkin aku ngambil uang dari Om?""Ngapain bilang begitu. Lebih baik perjelas saja semuanya. Begini saja, bagaimana kalau aku tambah dua puluh miliar?" kata Aarav.Maxime menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa.Sudut mulut Aarav sedikit tertarik, dia segera mengubah kata-katanya, "Aku cuma bercanda, seratus miliar?"Seratus miliar?"Maxime mendapatkan ini hanya dengan menelepon dan bicara singkat.Dia mengetuk-ngetukkan jari-jarinya dengan pelan ke meja.Aarav sedikit terganggu, ingin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2242

    "Nggak usah terburu-buru mau memperluas makam keluarga. Kita harus minta orang buat periksa tempat itu, biar lebih aman," kata Aarav.Maxime melanjutkan perkataannya, "Dari apa yang Om katakan, Om kenal sama orang ahli?"Aarav mengangguk. "Ya, aku kenal satu orang. Dia yang mengurus pemakaman Ayah dulu."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Max, kalau kamu percaya padaku, bagaimana kalau kamu serahkan semua ini padaku?"Maxime menunjukkan ekspresi kesulitan.Dia sangat mengenal om-nya satu ini.Joanna juga merasakan sesuatu yang tidak biasa ketika melihat putranya tiba-tiba berbicara baik-baik dengan Aarav.Dia menyela, "Kak, anakku beli tanah itu dengan harga mahal, tapi kamu bilang ingin mengurusnya. Rasanya kurang etis."Aarav meringis."Joanna benar. Begini saja, aku akan kasih setengah dari harga itu, Max kasih surat-surat tanahnya kepadaku. Aku akan atur pekerja buat ngurus konstruksinya. Masalah biaya pembangunan serahkan padaku."Maxime mendengus dingin dalam hati.Dia ingi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2241

    Maxime sudah meminta, bagaimana mungkin Obin tidak setuju?"Kalau Pak Maxime memang menginginkannya, aku bisa kasih secara gratis." Obin berkata sambil tersenyum, sangat murah hati."Nggak perlu. Aku bakal beli dengan harga sepuluh kali lipat lebih tinggi dari harga pasar," kata Maxime.Obin terkejut saat mendengar ini."Sepuluh kali lipat?""Ya.""Nanti Pak Maxime rugi besar. Nggak ada yang bagus dari sebidang tanah itu," kata Obin."Jangan khawatir, aku nggak akan rugi, Pak Obin juga nggak akan rugi," kata Maxime.Obin tidak ragu-ragu lagi setelah Maxime mengatakan itu. "Baiklah, aku akan lakukan seperti apa yang kamu katakan."Maxime menutup telepon dan meminta bawahannya mengurus kontrak dan yang lainnya.Setelah bekerja hari itu.Maxime membawa Reina dan yang lainnya kembali ke kediaman Keluarga Sunandar.Daniel sangat gembira saat mendengar bahwa Maxime mendapatkan sebidang tanah itu.Joanna yang menyaksikan ini merasa sangat aneh. Jelas-jelas dia sudah memberitahu Max, kenapa Ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2240

    Di ujung telepon, Obin menghela napas dan melanjutkan, "Kamu juga tahu sendiri, om mu bukan orang yang mau rugi, tapi dia mau beli tanah itu dengan harga mahal. Aku merasa ada yang janggal dengan hal ini."Obin tahu bahwa Maxime dan Aarav tidak memiliki hubungan yang baik, jadi dia mengatakannya dengan gamblang."Ya, lalu?""Aku mengabaikannya dan nggak ingin mengabulkan keinginannya." Obin sedikit kesulitan. "Hari ini ayahmu juga mendatangiku. Aku nggak tahu harus bagaimana, jadi menolak kedatangannya di depan perusahaan."Obin berbicara dengan sopan kepada Maxime.Namun, Maxime tahu bahwa ayahnya memiliki sedikit konflik kecil dengan Obin sebelumnya. Itulah sebabnya Obin tidak bersedia menemuinya."Pak Obin, terserah apakah kamu akan menjual tanah itu atau nggak. Nggak perlu mempertimbangkan banyak hal, jual saja kalau memang mau.""Tapi ....""Jangan pedulikan soal ayahku.""Ya, baiklah." Obin akhirnya merasa lega.Dia sempat khawatir Daniel akan mengadu kepada Maxime.Maxime meliha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2239

    Aarav memasang sikap sangat murah hati.Daniel menggelengkan kepalanya. "Kak, kenapa bilang begitu. Dalam surat wasiat, Ayah bilang mau kasih properti itu buat kamu, jadi aku nggak mungkin berebut denganmu buat dapat properti itu."Aarav menggenggam cangkir di tangannya dan menghela napas dengan kepala tertunduk."Intinya aku sudah bikin Ayah kecewa. Ayah kasih semua hartanya kepadaku karena khawatir dengan masa depanku. Ayah takut aku nggak bisa dapat uang dan hidup susah."Dia menatap Daniel dengan mata berkaca-kaca."Daniel, Max sangat kompetitif dan punya perusahaan besar. Sayang sekali putraku nggak berguna. Dia tiap hari cuma di rumah dan nggak melakukan apa pun. Dia cuma bisa senang-senang. Aku nggak tahu kalau tua nanti bakal hidup seperti apa."Mendengar Aarav mengatakan ini, mata Daniel dipenuhi dengan rasa sakit."Kak, jangan bilang begitu, jangan mikir aneh-aneh. Kita ini keluarga, mana mungkin aku diam saja saat melihat keluarga kalian terpuruk?"Aarav mengangguk kuat-kuat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2238

    Reina menutup telepon dan memberitahu ayah mertuanya, Daniel, tentang penyebab kejadian itu.Namun, Daniel tidak setuju dengan tindakan Riko."Meskipun Tommy melakukan sesuatu yang salah, tapi dia mengincar orang lain, bukan Riko. Kalau hal semacam ini terjadi lagi, minta Riko melihat saja, nggak usah ikut campur."Apa yang dia katakan benar-benar memancing kemarahan Reina.Reina balik bertanya pada Daniel, "Ayah, apa Ayah ingin Riko tumbuh besar dan menutup mata saat melihat orang lain berbuat jahat?"Daniel tercekat.Reina melanjutkan, "Menurutku Riko nggak melakukan sesuatu yang salah, cuma kali ini caranya saja yang kurang tepat. Dia harusnya nggak nendang Tommy begitu saja. Aku sudah memberitahunya."Setelah mengatakan itu, dia tidak menunggu Daniel menjawab dan menutup telepon lagi dengan alasan dia harus bekerja.Daniel berdiri di ambang pintu dengan suasana hati yang murung.Bagaimana bisa hari ini ada dua orang yang tidak mendengarkannya dan malah berdebat dengannya?"Nggak be

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2237

    Benar saja, setelah Aarav menutup telepon, Daniel mulai menanyai Joanna."Kakak bilang katanya cucu-cucu kita berkelahi? Apa yang terjadi?""Berkelahi?" Jantung Joanna berdegup kencang. "Riko sama Riki terluka nggak?""Kedua cucumu baik-baik saja, yang terluka cuma Tommy. Kudengar, itu karena Riki sama Riko menolong murid lain dan malah ganggu Tommy." Daniel mengerutkan kening. "Kamu harus bicara baik-baik sama anak-anak. Bagaimanapun, mereka itu saudara, kenapa malah menggertak saudara sendiri demi bantu orang lain?"Joanna sangat marah ketika mendengar perkataan Daniel.Namun, dia memaksa dirinya untuk tidak marah.Dia mencibir, "Riko sama Riki itu anak yang paling pengertian dan berperilaku baik, jadi kenapa dia bisa ganggu Tommy hanya demi membela orang luar? Harusnya kamu tanya ini sama Aarav.""Tommy itu tumbuh sama Ayah dan dimanja sama orang tuanya. Dia sombong dan mendominasi, nggak aneh kalau dia dipukuli.""Untungnya Riko sama Riki baik-baik saja. Katakan sama kakakmu, kalau

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2236

    Ketika Joanna mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan langsung mencibir, "Pak Obin bukannya nggak kenal sama kamu, tapi dia nggak mau menggubrismu."Joanna meregangkan punggungnya."Kamu ingat saat kamu pergi ke luar negeri dan bersenang-senang di sana? Pak Obin butuh bantuan, tapi dia nggak bisa menghubungiku, jadi dia menemuimu. Tapi, kamu bahkan nggak mau dengar apa yang mau dia katakan."Ini sudah lama sekali, Daniel tentu saja melupakannya."Apa ada hal seperti itu?" Daniel sedikit canggung.Joanna memutar matanya ke arahnya. "Ingatanmu itu hebat sekali, selalu melupakan apa pun yang nggak menguntungkanmu."Daniel dipermalukan olehnya, tetapi dia tidak merasa harga dirinya hancur seperti sebelumnya.Dia juga tahu bahwa sekarang dia tengah memohon bantuan."Itu salahku. Kamu bisa minta Pak Obin menemuiku nggak? Sekalian biar aku minta maaf sama dia," kata Daniel.Joanna bingung saat melihat Daniel seperti ini. "Daniel, kamu mau apa sebenarnya? Kenapa hari ini kamu hormat beg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2235

    Melisha sangat marah ketika mengetahui bahwa putranya benar-benar diganggu. Dia mengambil tisu dan menghapus noda air mata di wajah Tommy. "Nggak usah nangis, kamu mau jadi apa nangis begitu."Tommy segera menutup mulutnya ketika mendengar ibunya memarahinya."Berani sekali mereka ganggu kamu. Aku akan membuat mereka menerima akibatnya."Melisha diam-diam memutuskan untuk memberi pelajaran kepada anak-anak Reina.Setelah Tuan Besar Latief meninggal, keluarga dari pihak Aarav sering diremehkan. Saudara dan kerabat lebih berpihak ke keluarga Daniel.Itu bukan karena Maxime telah mencuri Grup Sunandar dari mereka!Sekarang, Maxime bahkan menggabungkan Grup Sunandar ke dalam IM Group yang dia dirikan.Siapa yang bisa menjamin kalau Maxime tidak melakukan trik untuk menutup kekurangan IM Grup dengan menggunakan dana dari Grup Sunandar?Melisha makin kesal saat mendengarnya."Hmm." Tommy mengangguk berkali-kali.Sekembalinya ke rumah, Melisha mencari Aarav.Di dalam ruang kerja.Aarav sedang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status