Share

Bab 1472

Author: Kacang Merah
Di mata si sekretaris, Liane selalu menjadi wanita yang kuat dan tidak layak menerima perlakuan dingin seperti itu.

Sekretaris itu hanya bisa bersimpati dan mengikuti Liane masuk ke rumah.

Saat Joanna dan Liane datang, Reina serta yang lainnya hendak menyiapkan sarapan.

Tak lama kemudian, terdengar suara anak-anak rusuh di luar.

Liam dan Leo sangat suka berceloteh, kedua anak itu sangat bersemangat.

"Nana." Joanna berjalan ke ruang tamu dan berteriak pada Reina yang sedang sibuk dengan Sisil dan yang lainnya di dapur.

Reina menoleh menatap wanita berpakaian elegan itu, lalu menatap dua anak kecil yang sangat imut di sisi wanita itu.

Alana langsung mengingatkannya, "Ini adalah ibu Maxime, ibu mertuamu."

Pantas saja Reina merasa familiar. Dulu waktu masih kecil, dia pergi ke Keluarga Sunandar dan bertemu Joanna beberapa kali.

Dia tersenyum pada Joanna tapi malu untuk memanggilnya.

Joanna tidak melihat sesuatu yang aneh pada Reina, dia meminta pengasuh untuk maju bersama kedua cucunya, "A
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1473

    Reina agak terkejut melihat si kembar bersembunyi di belakangnya.Meski tidak ingat apa-apa, Reina punya kesan baik terhadap si kembar, dia pun membujuk Sisil, "Sisil sudahlah, lihat mereka semua ketakutan."Sisil hanya bisa cemberut, "Oke ... tapi Bos, memang ya ikatan darah itu memang kuat, mereka sadar Bos mamanya. Dulu waktu mereka masih kecil, mereka nggak mungkin tuh sembunyi dibalik orang lain kalau aku cubit pipi mereka."Hati Reina terasa hangat mendengar ucapan itu. Setelah Sisil pergi, dia menoleh pada si kembar dan berkata dengan lembut, "Oke, sudah aman ya."Si kembar tersipu malu saat mendengar suara lembut Reina, mereka pun berlari menghampiri kedua kakak mereka dan mengajak mereka bermain.Riki menanggapi hal ini seperti anak kecil, dia tidak menyukai mereka, "Ngeselin banget. Begitu datang langsung nyusahin mama."Sedangkan Riko bisa bersikap bijak seperti seorang kakak, "Mereka masih sangat kecil, nyusahin apanya?""Kakak nggak paham sih, aku tuh bisa lihat maksud hat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1474

    Tangan Liane mematung di tempat.Syena yang berdiri di samping Liane pun mengangkat alisnya dan menjawab dengan kesal, "Kamu yang beli sendiri atau beli pakai duit suami orang? Daripada minta duit suami orang, mendingan beli pakai uang di kartu ini. Kan pakai duit orang tua nggak memalukan?"Seketika, suasana pun hening.Alana langsung marah dan bertanya, "Syena, apa maksudmu pakai duit suami orang?"Liane juga mengernyit dan berkata, "Syena, jangan ngomong sembarangan!"Syena memasang tampang bersalah dan pura-pura sudah salah bicara."Maaf Bu, aku 'kan orangnya terang-terangan. Kemarin waktu aku keluar negeri, aku lihat Reina dan Morgan bersama. Morgan yang bayar penginapan dan semua keperluan Reina. Makanya aku ... Hahh, gimana ngomongnya ya?"Semua orang kaget bukan main.Alana terdiam beberapa saat.Wajah Reina seketika menjadi pucat.Jika Reina tahu Morgan berbohong, jika Reina tahu Morgan sudah punya istri dan anak, Reina pasti tidak mau berpacaran dengan Morgan.Namun, sudah te

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1475

    Begitu dibentak oleh Liane, wajah Syena langsung memerah."Ibu nggak adil! Apa sekarang Ibu melupakanku karena sudah ketemu putri kandungmu? Bagus, bagus sekali!"Syena langsung bergegas keluar rumah dengan penuh emosi.Dada Liane terus naik dan turun.Sekretaris Liane pun bertanya padanya, "Apa perlu aku kejar Nona Syena?"Liane menggeleng, "Buat apa? Dia begitu karena aku manjain."Sejujurnya, jika bukan karena hasutan berulang kali dari Syena, Liane tidak akan mencari masalah dengan Reina, dengan begitu dia juga tidak akan menyakiti putri kandungnya.Kalau bukan karena Liane yang mengasihi Syena seperti anak kandungnya, dia pasti sudah langsung memutuskan hubungan ibu-anak dengan Syena.Joanna juga merasa jengah, "Besan, kamu memang terlalu memanjakan Syena. Bisa-bisanya dia menghina putraku di depan ibunya sendiri. Keterlaluan!"Sebagai seorang ibu, Liane tidak punya pilihan selain minta maaf atas perbuatan putrinya, "Besan, aku sangat menyesal, nanti aku akan mendidik dan memberin

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1476

    Kebetulan sekali Syena juga pergi ke perusahaan. Maxime menutup telepon dan meminta sopir mengemudi lebih cepat.Saat ini di Grup Rajawali.Aarav, Rendy dan Melisha sedang memaksa Morgan mundur dari jabatannya."Morgan, kami sudah memberimu kesempatan untuk menjalankan perusahaan tapi sekarang situasi perusahaan makin buruk, saham perusahaan anjlok, sudah saatnya kamu mundur dan memberi kesempatan bagi orang lain. "Morgan duduk di kursi pimpinan. Begitu mendengar ucapan ini, dia melirik para pemegang saham dan eksekutif senior di sekitarnya dan bertanya, "Kalian semua berpikir begitu?"Semua orang terdiam."Kalau aku berinisiatif mundur, lalu siapa yang akan duduk di posisi aku saat ini?" Morgan bertanya lagi.Rendy tampak sombong, "Ngapain mikir? Sudah jelas ayahku adalah kandidat terbaik."Rendy sudah bisa keluar dari rumah sakit di awal tahun ini. Begitu Maxime tidak mengurusinya, dia pun mulai bisa berulah.Morgan sendiri sebenarnya hanya mau mengambil perusahaan ini dari tangan M

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1477

    Aarav tersenyum dan menjawab, "Nggak usah penasaran, sebentar lagi juga datang."Faktanya, Aarav juga tidak tahu siapa bos Grup IM. Dia pikir adalah orang dari luar negeri.Mungkin sudah tua!Begitu terpikir hal ini, pintu ruang rapat terbuka. Sekretaris Aarav datang dan berkata, "Para pimpinan, bos Grup IM sudah datang."Kecuali Morgan, semua orang berdiri dan bersiap menyambut CEO baru.Namun sedetik kemudian, mereka tercengang. Karena orang yang datang tidak lain adalah Maxime dan Reina!Aarav, Rendy dan Melisha membelalak kaget, mereka tercengang tidak percaya, "Maxime? Ngapain kamu di sini?"Sekretaris tersebut minta maaf dan berkata, "Pak Aarav, ini adalah CEO Grup IM dan CEO Grup Rajawali kami sebelumnya."Aarav terduduk kembali di kursinya, jantungnya berdebar kencang.Saat Rendy melihat Maxime datang, kakinya gemetar.Melisha juga membelalak tidak percaya, dia menatap Reina dengan tatapan kosong.Morgan dan Syena juga sama.Mereka tidak membayangkan Grup IM yang selama ini men

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1478

    Awalnya Jovan bingung, tapi setelah tahu alasannya, dia melepaskan Marshanda untuk sementara.Syena langsung ketakutan saat mendengar ancaman dari Maxime."Berani banget kamu? Ibuku nggak akan tinggal diam!" Yah begitulah, setiap kali terdesak Syena hanya bisa menyeret nama ibunya.Maxime hanya tersenyum sinis dan mengabaikannya.Syena kembali duduk, merasa gugup.Dulu dia yakin Liane tidak akan tinggal diam dan akan menyelamatkannya, tapi sekarang situasinya berbeda, Reina adalah putri Liane, putri kandung Liane.Di ruang tamu perusahaan.Wajah Morgan terlihat sangat murung dan wajahnya terlihat agak pucat, mungkin karena dia kurang istirahat tadi malam."Kenapa kamu bohongin aku?" Reina bertanya langsung pada intinya.Hati Morgan terasa getir, dia menjawab, "Karena aku mau sama kamu, dari awal harusnya kamu menikah sama aku."Reina tidak mengerti."Cuma karena ini? Kamu memaksaku meninggalkan empat anakku dan membuatku hilang ingatan?"Reina sudah tahu bahwa obat yang diminumnya sama

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1479

    Maxime tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Maxime langsung menggendongnya dan berkata, "Kamu sudah dewasa. Jangan terlalu keras kepala. Apa bedanya kamu pergi sendiri sama aku anterin?"Reina langsung panik dan meminta Maxime untuk menurunkannya.Saat Syena menyaksikan adegan ini, dia merasa muak.Reina dibawa pergi secara paksa oleh Maxime.Tidak berapa lama, Morgan juga keluar ruangan dengan wajah murung.Syena buru-buru menghampirinya, "Morgan, sekarang kita harus bagaimana?"Morgan tidak menatap Syena dan berkata, "Kamu pulang dulu."Setelah berkata demikian, Morgan pergi ke kantornya.Berita pemecatan Morgan langsung menyebar ke seluruh perusahaan, otomatis Jess juga tahu. Dia berdiri di luar kantor dan memperhatikan Morgan duduk di kursi CEO dengan ekspresi rumit."Tuan Morgan."Jess masuk.Morgan tersadar dari lamunannya dan menatap Jess, "Kamu mau terus kerja di sini?"Jess menggeleng, "Aku akan ikut Tuan, ke mana pun.""Terima kasih." Morgan berkata dengan tulus.Jess m

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1480

    Hawa dingin seketika merasuk ke tulang Syena.Akhirnya dia tidak masuk ke rumah, dia balik badan dan pergi lagi.Syena menelepon Marshanda.Kali ini meski Marshanda langsung mengangkat teleponnya, wanita itu terdengar tidak sabar, "Duh Syena, ada urusan apa lagi sih?"Syena tidak banyak bicara, "Ayo ketemu. Aku ada perlu yang sangat penting."Karena sekarang Marshanda berada di puncak karirnya, dia tidak mau terjadi apa-apa lagi."Lupakan saja, kita berjalan masing-masing. Sebagai istri kamu lakukan yang terbaik sebagai Nyonya Syena dan aku akan menjalani hidupku sebagai artis. Kita nggak perlu saling mencari lagi."Marshanda takut jika mereka berdua terlalu dekat, Maxime akan menyadari sesuatu dan membalas dendam padanya."Marshanda, menurutmu kamu bisa duduk bersantai sekarang? Maxime sudah menemukan Reina dan membawanya pulang untuk berobat. Kalau ingatan Reina pulih, kamu tahu apa konsekuensinya?"Marshanda langsung terdiam.Marshanda menghentikan penata rias dan berkata, "Tunggu s

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status