Share

BAB 172

09.17 WIB

Aliya membuka matanya perlahan. Ia mengerjap sayu. Kepalanya terasa begitu berat. Seluruh badan baru dirasanya ngilu, linu, nyeri dan sakit yang cukup membuatnya untuk berkeringat dan meringis tertahan.

“Emmmhh…” desis Aliya pelan sambil memejamkan mata kembali. Rasa sakit di tubuhnya benar-benar terasa mengganggu sekarang.

“Moony?” sebuah suara terdengar dari sisi kanan Aliya.

Aliya membuka matanya kembali. Kini tampak olehnya, pemuda berparas ganteng dengan kulit putih khas turunan tionghoa dan hidung bangirnya. Namun kali ini, sorot mata usil dan ceria itu tidak tampak. Yang ada adalah mata kemerahan dengan sorot yang sarat kecemasan dan pancaran rasa takut.

Pemuda itu yang kini tengah duduk di lantai dengan tangan terlipat di sisi ranjang, seolah telah menunggui dirinya tanpa mengedipkan mata sekalipun.

Aliya tersenyum lemah. “Agni….”

“Moo…ny…” A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status