Share

BAB 173

13.00 WIB, Suntenjaya.

Dengan bertelanjang dada, Agni membungkuk lalu mengambil posisi push up. Kedua tangan dan otot lengannya kian mengencang, saat Agung mulai menapakkan kaki dan berdiri di atas punggung Agni, disusul Terry.

“Baaaangg! Lu tega dah ah!” Agni berteriak tertahan.

“Jangan sekarang hukumnya dong, pleasee. Moony pan kagak lama disini. Bentar lagi bakal pulang. Besok 2 jam kagak papa, bang! Gua jabanin!”

“Diam di situ. Tahan, tidak turun atau geser satu sentipun.” Nawidi berujar datar sambil meneruskan membaca bukunya.

“Bang, satu menit tu berhargaaa…” rengek Agni memelas.

“Tambah 15 menit!” Nawidi merespon datar.

“Bang….” Agni masih tak ingin menyerah.

“Tambah 15 menit lagi.”

Kali ini Agni menutup mulutnya rapat - rapat. Tambahan 30 menit adalah hal besar baginya. Ia tahu ia tidak akan menang melawan Nawidi, ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status