Share

BAB 180

Penulis: Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-06 13:00:41

Sementara itu di ruang dapur, bi Titin terkejut ketika melihat Aliya masuk.

“Lah, eneng ngapain di sini? Udahan nonton pemandangan indahnya?” tanyanya usil.

Aliya tertawa kecil. “Iya, udahan. Makanya ke sini…” Aliya melongok yang sedang dilakukan bi Titin. “Bikin apa, bi?”

“Ini mau bikin sambal goreng terong. Sama nanti mau bikin sop. Kalau tahu, tempe sama ayam mah tinggal goreng aja, da udah ibi bumbuin,” jelasnya.

“Sini, sama saya aja potong-potong terongnya,” sahut Aliya lalu menggeser tubuh bi Titin.

“Aduh eneng mah istirahat aja atuuh…”

“Gapapa bi. Biar latihan gerak juga. Lagian bosen di kamar terus dari kemarin. Agni dan yang lainnya juga lagi pada di luar,” kata Aliya.

“Okee kalo gitu, ibi jadi punya temen ngegosip deeh,” sahut bi Titin sambil mengacungkan jarinya membentuk kode ‘OK’.

Aliya terkekeh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 181

    Tubuh Dean hanya dililit oleh handuk dari pinggang ke bawah, yang artinya kini Dean bertelanjang dada.Rambutnya basah dan meneteskan titik-titik sisa air. Beberapa bahkan tampak bergulir pelan di dahi Dean.Wajah tampan dan segar Dean, dengan beberapa helai poni basah yang menjuntai menutupi dahinya. Aroma yang menguar dari paduan wangi maskulin khas sabun pria dan aroma Dean sendiri.Lalu dada bidang dan lebar, dengan setiap ototnya berada di tempat yang tepat tanpa lemak sedikitpun yang terlihat.Setiap lekuk begitu sempurna, terutama pada enam petak otot perut yang seksi, dengan garis V di bawah otot yang sebagian tertutup handuk, serta posisi berdiri Dean yang tampak gagah dan mengundang.Ini… pemandangan menakjubkan!Aliya menelan ludah.Apa-apaan ini? Aku seharusnya yang menghibur dia, not the other way around! (bukan sebaliknya) Kok malah serasa aku yang dihibur dengan pemandangan ini?? Aliya memekik panik dalam hati.Tapi Aliya merasa sungguh mubazir jika ia mengalihkan matany

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 182

    Dan barusan, dirinya dengan santai menyebut tentang Elang.Elang, yang Agni telah anggap sebagai abangnya sendiri, telah berubah. Di mata Agni, abangnya yang semula menjadi Penjaga terhebat untuk Moony-nya, menjadi Penjahat terkejam bagi Moony sekarang.“Hey… ayo jangan muram gitu mukanya. Aku gak suka,” Aliya menghibur Agni lagi. Tangannya menepuk-tepuk lutut Agni.“Iya, Moony…” jawab Agni lesu.Ia lalu beringsut ke lantai. Kedua tangannya terlipat di atas ranjang. Matanya menatap Aliya dengan penuh penyesalan.“Maafin gue….” pintanya memelas.Aliya tertawa kecil. “Agni, it’s not a big deal. Ok?”“Udah, bangun. Jangan di lantai,” kata Aliya lagi. “Dan sana mandi, siap-siap. Sebentar lagi kan mau sesi latihan kedua.”Agni perlahan berdiri. Ia mengangguk lemah. “Iya Moony. Gue siap-siap dulu kalo gitu ya..”“Good boy,” sahut Aliya sambil tersenyum. “Terima kasih udah angetin teh-nya, ya Agni…”Agni mengangguk. Lalu ia berjalan ke luar kamar itu, meninggalkan Aliya yang menghela napas la

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 183

    Agni menyambung lagi kalimatnya. “Moony berhak tau, apa-apa yang sedang terjadi. Karena ini menyangkut dia. Dan dialah Ratu-nya…”Dean tetap diam.Ia tidak berkata apapun atas apa yang tengah dikatakan Agni sejak tadi.“Om.” Agni menoleh pada Dean. “Ngomong kek. Diem aja dari tadi.”Bibir Dean tersungging senyum tipis. “Saya hanya tidak tahu mau mengatakan apa.”“Semuanya sudah terjadi. Einhard melakukan itu, karena itulah cara dia mencintai Aliya. Seperti hal nya saya. Saya melakukan apa yang saya lakukan pada Aliya, karena itulah cara saya mencintainya,” ujarnya pelan.“Lu membiarkan diri kagak tau apa-apa terhadap yang terjadi pada Moony di Rusia?” Agni mengernyitkan kening.“Saya tidak membiarkan. Bagaimanapun saya akan tahu, Agni. Saya memang harus tahu,” sanggah Dean.“Hanya saja, saya memberikan keleluasaan dan kenyamanan itu pada Aliya untuk memberitahukan sendiri pada saya. Apapun cara dia,” lanjutnya.“Wah. Kalo gua, pasti dah cari tau sendiri. And you know, it is easy for us

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 184

    Dean menarik napas panjang. Sungguh ia bersyukur bahwa dirinya sangat normal.Agni memiringkan kepala tanpa tahu apa yang tengah dilamunkan Dean sebelumnya.Ia pun bertanya. “Apa emang bener-bener harus nunggu tanda khusus dulu, lu baru bisa nikahin Moony secara raga? Selain nungguin bang Einhard lepasin Moony secara hukum.”Dean mengangguk lemah. “Ya, Agni.”“Pertama, saya harus menunggu bonding sempurna kami.”“Kedua, menunggu tanda berikutnya, saya baru bisa melakukan itu. Itulah pesan dari kakek Aliya.”“Bisa saja, saya mengabaikannya. Namun, itu akan kembali lagi pada Aliya sendiri. Akan ada dampak untuk kami, terutama untuk Aliya.”Agni mengatupkan bibirnya. “Sabar Om. Gua ngerti perasaan lu.”“Tapi kan lu masih bisa mesra-mesraan sama Moony di dunia sukma kalian,” Agni menghela napas.‘Ah, ya benar…’ Dean terdiam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 185

    Aliya menunduk dengan sebuah senyuman kecil samar terukir di bibirnya yang sedikit pucat.Meski tanpa penjelasan gamblang dari Dean, Aliya bisa merasakan perhatian yang dalam dari suami sukmanya itu.Kepalanya lalu terangkat dan menoleh ke arah Dean. Cukup lama ia pandangi dari samping, wajah Dean yang sedang mengemudi.Wajah tampan yang selalu tampak tenang dan memiliki kesabaran yang super itu, kini bisa dilihatnya dari jarak sedekat ini, sepuasnya.Bagaimana Aliya tidak menyebutnya ‘Super Sabar’?Beberapa bulan sudah ternyata mereka terikat pernikahan, meski secara sukma, dan Aliya baru mengetahui bahwa ia menjadi isteri Dean beberapa minggu lalu.Selama ini Dean telah menunggunya membuka diri kembali, dengan sabar.Di saat Aliya menghilangkan semua memori tentang dunia elemen dan membenci Elang serta semua teman-teman elemennya, Dean mungkin terus mendoakan dirinya.Aliya seharusnya merasa sangat bersyukur, selama ini selalu dikelilingi oleh orang-orang yang tulus mendukung, melind

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-08
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 186

    Sabtu, 17 Desember 202219.17 WIBAliya berdiri kaku di depan Dean.Saat itu hujan rintik di luar. Aliya mendatangi basecamp baru yang telah berpindah dari Suntenjaya ke Cikahuripan.Tanpa pengawalan.Bahkan Iyad yang saat itu bertugas mengawal Aliya pun, tak tampak batang hidungnya di belakang Aliya.Di ruang tamu itu, Aliya berdiri berhadapan dengan Dean yang terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Aliya.Sepertinya tanpa sadar, Aliya berhasil membuat dirinya tidak terdeteksi.“Al….” Dean memanggil Aliya yang masih berdiri terpaku menatap dirinya dengan sorot mata yang aneh, tak terjabarkan.Terdengar suara derap kaki dari teras menuju ke dalam rumah. Itu Iyad. Dia terengah-engah.“Kang! Aliya hila--” Kalimatnya terputus begitu melihat Aliya yang tengah berdiri di ruang tamu rumah itu.“Loh… kenapa Aliya bisa di…sini?” Iyad menatap bingung pada Agung yang tengah di ruang itu juga.Agung menggelengkan kepala dan menggedikkan bahunya. Tapi saat Iyad hendak membuka mulutnya lagi, Agung me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 187

    Aliya memberanikan diri menaikkan tatapannya ke arah mata Dean. Ia kini sungguh dapat melihat ketulusan itu di sana.Tidak ia dapati sama sekali pandangan Dean yang marah atau jijik padanya.Meskipun Dean telah membaca tulisan Aliya yang tidak secara detail ia tuangkan saat di basecamp Suntenjaya, tapi ia yakin Dean bisa mendapatkan gambaran keseluruhannya.Aliya bahkan merasa, saat proses healing terakhir kali yang mengharuskan Aliya membuka jalur untuk Dean masuk padanya agar proses healing terjalin sempurna, ia merasakan sempat ada hentakan kekagetan dari energi Dean.Lalu sore tadi-lah, Aliya tersadar, bahwa ia berkemungkinan telah terdeteksi oleh Dean.Entah itu segala yang Aliya lihat, segala yang Aliya dengar atau bahkan segala yang ia rasakan pada hari ia di Kazan dan di tempat Elang, Dean mungkin telah mengetahuinya detik itu.Meski Aliya berpikir, itu sedikit tidak mungkin saat ini, tapi bukan hal yang mustahil juga jika Dean bisa melakukan itu. Bahwa Dean menembus ingatan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 188

    Foto Aliya dalam gambaran hitam putih.Aliya duduk di atas sebuah ranjang, seperti tak berbusana, hanya selembar kain yang menutup bagian depan dan paha atasnya.[I bet she didn’t tell you all about that day in my place, rite?] (Saya berani bertaruh, dia tidak menceritakan semuanya yang terjadi di hari itu padamu, kan?)[Would you like a bonus?] (Apa kau ingin sebuah bonus?)[I could tell you her favourite poses in making love] (Saya bisa memberitahukanmu pose-pose favoritnya dalam bercinta)Rahang Dean terkatup rapat. Ia menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan berat.[Tell me, Dean. How does it feel to be a neglected hubbie?] (Katakan Dean. Bagaimana rasanya menjadi suami yang diabaikan?)Dean menutup halaman status. Jemarinya menggeser kembali, membuka chat dengan Diani.Ada beberapa pesan dari Diani yang belum terbaca olehnya.[Pada saat kapan Elang bisa mendengar Aliya?]Dean mengetikkan balasann

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10

Bab terbaru

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   Catatan Penulis

    Teaser untuk S3 RATU BUMI: KELAHIRAN SANG PEWARIS(Entah kapan akan dibuat S3-nya. Tapi Author ingin berikan ini sebagai ekstra saja untuk kalian. Thanks to you all!!)Seorang wanita tengah berada di depan laptop. Sebuah kacamata berbentuk persegi dengan bingkai berwarna biru bertengger di pangkal hidungnya.Terdengar suara tuts pada keyboard yang ditekan cukup keras dan cepat.“Selesai!!” seru wanita itu dengan bibir tersungging senyum yang begitu lebar.Matanya sekali lagi menatap lekat pada layar laptop miliknya. Seolah puas dengan apa yang ia baca, ia mengangguk dan tersenyum lagi.“Mantap memang. Si gue menggambarkan tokohnya begitu nyata. Cakep banget ini. Epik,” ujarnya sambil terus mengangguk-angguk kan kepala. Tiada henti ia memuji dirinya sendiri.“Mungkin karena aku pake namaku sendiri buat tokoh cewek, ini bener-bener terasa seperti kejadian nyata. Tapi kan itu emang tujuanku..”“Sepertinya aku bener-bener jenius… Beberapa potong mimpi ku, bisa kujadikan rangkaian cerita se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 269

    Suatu hari di bulan September 2023.Aliya menggeliat lalu mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia merentangkan kedua tangannya dan menguap.Kepalanya menengok ke kiri. Sisi itu kosong.Ia lalu menengadah, melihat ke arah jam dinding dalam kamar itu. 7:15.Aliya kemudian turun dari ranjang-nya. Ia kenakan sandal rumah berbahan kain dengan bordiran inisial A pada bagian tutup kakinya.Dengan langkah malas ia keluar kamar. Kepalanya berputar mencari.Hari itu, setelah ia tadi shalat subuh, ia tertidur kembali, karena semalam ia begadang menyelesaikan pekerjaannya hingga jam 2 dini hari.Kaki Aliya terus melangkah. Kini hidungnya mencium harum masakan berasal dari dapur. Ia pun mengarahkan kakinya ke arah sumber aroma tersebut.Ia terhenti di ambang pintu dapur. Bibirnya tersenyum. Matanya menatap ke depan dengan sorot penuh kasih.Tubuh jangkung dengan masih menggunakan set piyama tidur bermotif salur itu, masih asyik melakukan sesuatu di depan kompor.“Sudah bangun, rupanya…” kata pemilik

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 268

    Dean menyetir mobil Jeep Cherokee Trackhawk yang terbuka dengan santai, menikmati embusan angin yang hangat di wajahnya sementara Aliya di sampingnya tampak takjub memandangi pemandangan di sekeliling mereka.Sekitar lima belas menit lalu, Aliya dan Dean tiba di Amboseli Airtrip di dalam Taman Nasional Amboseli.Taman Nasional Amboseli ini terletak di selatan Kenya, tepatnya di Kabupaten Kajiado, dekat perbatasan Kenya dengan Tanzania.Taman ini berada sekitar 240 kilometer sebelah tenggara Nairobi, ibu kota Kenya, dan terletak di bawah bayang-bayang Gunung Kilimanjaro yang megah di Tanzania, yang memberikan latar belakang yang ikonik dan terkenal di taman ini.Amboseli terkenal dengan populasi gajah besarnya, serta pemandangan sabana yang menakjubkan.Dean sengaja membawa Aliya ke tempat favorit-nya ini, untuk memberikan pengalaman baru bagi Aliya.Dengan helikopter, mereka terbang sekitar 40 menit dari helipad di atas gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi menuju Kajiado. Se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 267

    Aliya paham, yang dimaksud orang Elemen Air itu adalah Elang. Namun yang tidak ia paham, mengapa ia menangkap gestur kemarahan dari sosok Syauqi? Apakah Syauqi dan Elang pernah bertemu sebelumnya?Ini belum waktunya Aliya bertanya lebih jauh tentang itu. Jadi ia kemudian hanya mengalihkan pertanyaan pada hal lain.“Bukankah yang kudengar, bahwa Realm adalah keluarga yang memang bermukim di Tanah Air. Tapi--” Ucapan Aliya terhenti.Syauqi tertawa kecil. “Anda bingung karena saya berwajah campuran di luar Indonesia?”“Ya, jujur aku bingung.” Mau tak mau Aliya pun tertawa kecil.“Nenek saya sedikit memberontak, Madam.”“Eh?”Syauqi terkekeh. “Nenek saya kabur dari Indonesia dan menikah dengan orang Jepang. Lalu ibu saya lahir dan kemudian menikah dengan orang Amerika. Lalu lahirlah saya.”Pria berwajah elok itu menjeda diri sesaat. “Saat saya berumur lima tahun, ibu saya membawa saya kembali ke kakek buyut. Tetua Realm Api dan mengembalikan saya. Kata ibu saya, itu wasiat nenek saya sebel

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 266

    Aliya bersandar di sofa lounge hotel yang nyaman, menatap tenang pada makanan di depannya.Ia mencoba hidangan khas Nairobi: Nyama Choma, potongan daging panggang yang gurih dan kaya rempah, ditemani dengan kachumbari—salad segar dari tomat, bawang, dan cabai.Rasa pedas dan segar dari kachumbari melengkapi cita rasa daging yang hangat, membuat Aliya semakin larut dalam suasana santai sambil menunggu Dean yang tengah dalam rapat mendadak di ballroom hotel.Saat kunyahan terakhir, Aliya teringat percakapannya tadi dengan Matteo, yang penuh dengan dukungan.Matteo, sahabat Dean itu, mengungkapkan ketulusan hati ketika mengetahui Aliya bersama Dean."Aku sangat bahagia, Nyonya.”“Please, panggil Aliya saja, Matteo.”Matteo tersenyum sumringah. “Baiklah.. Ya.. aku benar-benar merasa bahagia.”“Aku bisa lihat itu. Sejak pertama kita bertemu, wajahmu berseri-seri terus,” Aliya tersenyum lebar.“Ini bukan tentang diriku, Nyonya. Melihatmu akhirnya bersama Dean... itu sungguh yang selama ini

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 265

    Tak berapa lama limousine yang ditumpangi Dean dan Aliya tiba di satu hotel yang tampak megah.Beberapa greeter dan bellboy tampak menyambut ramah dan penuh hormat saat Aliya dan Dean yang dipimpin Matteo, memasuki area hotel.Dean terlihat sedikit menaikkan alis—tampak berpikir sesuatu, namun tetap dengan santai mengikuti langkah Matteo yang terlihat bersemangat berbicara dengan Aliya.Aliya melangkah masuk ke dalam suite mewah di Helshington Nairobi, tak dapat menahan gumaman kagum yang meluncur pelan.Matanya menyusuri setiap sudut ruangan—sebuah suite yang luas dengan desain butik berkelas, bercampur sentuhan klasik yang elegan.Dindingnya dihiasi karya seni khas Afrika, menambah sentuhan eksotis pada ruangan yang megah namun tetap hangat.Lampu-lampu gantung dari kristal menghiasi langit-langit tinggi, sementara lantai kayu yang mengilap mencerminkan pantulan cahaya lembut dari lampu yang dipasang dengan artistik.Di satu sisi, ada balkon pribadi yang menghadap ke pemandangan perb

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 264

    Gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi terlihat lebih sibuk dari biasanya.Para karyawan berjalan cepat, membawa berkas-berkas dan peralatan, memastikan setiap detail tertata sempurna untuk menyambut kedatangan CEO mereka, yang nyaris tidak pernah terlihat.Lobi utama yang biasanya hanya dihiasi dengan dekorasi sederhana kini terlihat sedikit berbeda. Tanaman hijau segar diletakkan di beberapa sudut, meja resepsionis dibersihkan hingga berkilau, dan tim keamanan memeriksa ulang setiap titik untuk memastikan semuanya sesuai standar.Di tengah kesibukan tersebut, Direktur cabang melangkah mendekati Matteo, manajer yang selalu tenang di tengah hiruk-pikuk persiapan ini.Dengan ragu, Direktur bertanya, "Mr. Odhiambo, apa benar tidak masalah jika kita melakukan persiapan seperti ini?"Sang Direktur masih teringat akan sikap sang CEO yang cenderung rendah hati dan tidak suka dengan seremoni berlebihan.Pernah sekali waktu saat ia pertama kali menjabat sebagai direktur cabang, ketika

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 263

    Aliya duduk sendirian di dalam kabin jet pribadi Gulf Stream yang melaju anggun di atas awan menuju Kenya.Interior jet ini tampak begitu mewah dan nyaman, didesain dengan kursi kulit lembut berwarna krem yang berpadu dengan elemen kayu mahoni gelap.Cahaya matahari senja yang masuk dari jendela memberikan kilau hangat ke dalam kabin, menciptakan suasana tenang yang menyelimuti perjalanan mereka.Aliya menatap keluar jendela, melihat hamparan langit oranye keemasan yang seakan tak berujung, membiarkan pikirannya melayang.Bayangan pertama kali ia melihat pesawat ini, dengan logo Starlight Corp di badan jet, memenuhi benaknya.Kata-kata Agung kembali terngiang di kepalanya, bagaimana Dean memilih nama Starlight, terinspirasi dari panggilan kesayangan yang ia berikan padanya setelah pertama kali melihat Aliya dalam mimpi.Ketika ia iseng berselancar di dunia maya, ia mendapati bahwa Starlight Corp adalah korporasi besar yang dikagumi dunia. Selain Starlight Corp dikenal dengan kebijakan

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 262

    Dean tersedak lalu terbatuk.“Prrrfffffftttttt.” Agni sukses menyemburkan nasi yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya.Bi Titin menahan tawa. Ia mengacungkan jempol pada Aliya, lalu melenggang santai kembali ke dapur.Hening.Aliya melotot ke arah Agni.“Jorok, ih!” Aliya menepukkan tangannya ke beberapa nasi semburan Agni yang mampir dan bertengger di bajunya.“So-sorry Moony!” Agni bergegas bangun dan meraih beberapa lembar tissue dan menghampiri Aliya. Tangannya mengelap tangan Aliya.Saat tangan Agni akan berpindah ke bagian baju di bawah dagu Aliya, tangan Dean telah memegang tangan Agni.“Biar saya saja,” kata Dean singkat.Agni memanyunkan mulutnya. “Lu sih, Om…” Lalu kembali ke tempat duduknya dan membersihkan sisa-sisa nasi yang berhamburan di meja sambil nyengir.Dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal, Agni mengambil piring makannya dan memutuskan segera menyingkir dari ruang makan, untuk memberi keleluasaan bagi pasangan itu.“Gue pindah ah. Ini obrolannya udah dua

DMCA.com Protection Status