Share

BAB 171

Penulis: Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-01 15:15:17

“Di tangan neng Aliya, lalu kedua pergelangan tangan, lalu di bagian punggung pinggir kanan dan bagian atas ada lebam lebar…” jelas bi Titin lirih.

Ia menarik napas pelan, lalu dengan ragu meneruskan. “Lalu emm… di sekitar leher juga banyak bercak merah.”

“Ada apa Bi?” Dean yang baru keluar kamar mandi melangkah mendekat bi Titin. “Gimana Aliya?”

Baru saja bi Titin hendak membuka mulut, Agni mendahuluinya.

“Tangan Moony, pergelangan tangan dan punggung banyak lebam, Om! Moony kenapa?!”

Dean terdiam dahinya berkerenyit.

Dengan suara berat ia menjelaskan. “Aliya diganggu dan mengalami pelecehan oleh sekelompok orang saat di bar di Kazan.”

“APAAA??!!” Agni langsung berdiri dari duduk.

“Agni,” Nawidi mencoba menegurnya.

“Trus lu apain orang-orang itu Om?” Agni maju mendekat ke Dean. “Jangan bilang lu biarin tu bangsat-bangsat bebas??!”

“Tujuan utama saya, segera membawa Aliya pulang,” jawab Dean singkat. Ia berbalik lalu melangkah menuju kamarnya untuk mengecek Aliya.

“BANGSAAAATTT!!!” Ag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jie Roe
akhirnyaaa upload jg thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 172

    09.17 WIBAliya membuka matanya perlahan. Ia mengerjap sayu. Kepalanya terasa begitu berat. Seluruh badan baru dirasanya ngilu, linu, nyeri dan sakit yang cukup membuatnya untuk berkeringat dan meringis tertahan.“Emmmhh…” desis Aliya pelan sambil memejamkan mata kembali. Rasa sakit di tubuhnya benar-benar terasa mengganggu sekarang.“Moony?” sebuah suara terdengar dari sisi kanan Aliya.Aliya membuka matanya kembali. Kini tampak olehnya, pemuda berparas ganteng dengan kulit putih khas turunan tionghoa dan hidung bangirnya. Namun kali ini, sorot mata usil dan ceria itu tidak tampak. Yang ada adalah mata kemerahan dengan sorot yang sarat kecemasan dan pancaran rasa takut.Pemuda itu yang kini tengah duduk di lantai dengan tangan terlipat di sisi ranjang, seolah telah menunggui dirinya tanpa mengedipkan mata sekalipun.Aliya tersenyum lemah. “Agni….”“Moo…ny…” A

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 173

    13.00 WIB, Suntenjaya.Dengan bertelanjang dada, Agni membungkuk lalu mengambil posisi push up. Kedua tangan dan otot lengannya kian mengencang, saat Agung mulai menapakkan kaki dan berdiri di atas punggung Agni, disusul Terry.“Baaaangg! Lu tega dah ah!” Agni berteriak tertahan.“Jangan sekarang hukumnya dong, pleasee. Moony pan kagak lama disini. Bentar lagi bakal pulang. Besok 2 jam kagak papa, bang! Gua jabanin!”“Diam di situ. Tahan, tidak turun atau geser satu sentipun.” Nawidi berujar datar sambil meneruskan membaca bukunya.“Bang, satu menit tu berhargaaa…” rengek Agni memelas.“Tambah 15 menit!” Nawidi merespon datar.“Bang….” Agni masih tak ingin menyerah.“Tambah 15 menit lagi.”Kali ini Agni menutup mulutnya rapat - rapat. Tambahan 30 menit adalah hal besar baginya. Ia tahu ia tidak akan menang melawan Nawidi, akhirnya ia-pun pasrah.Melakukan posisi push-up dengan Agung dan Terry berdiri di atas punggungnya, selama 1 jam setengah.“Ya kamu sih segala bikin keributan. Kan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 174

    Dean tersenyum.Ia lalu duduk di tepi ranjang kembali. “If you feel wanna write it, just write it then (Jika kau ingin menulisnya, tulislah). Tapi jangan terlalu dipaksakan. Tubuhmu masih butuh istirahat yang cukup.”“Ini bukan soal ingin…. Tapi aku--” Aliya menghela napas.“Aku merasa perlu untuk menulis setiap detilnya. Entahlah… Mungkin aku ingin, agar jika aku kelak terlupa lagi tentang dunia elemen ini, aku memiliki catatan yang ku susun seperti novel ini…”“Semua hal detail itu… bahkan emosi yang terisi di dalamnya, agar aku bisa mengembalikan apa yang hilang nanti…”“Insya Allah, tidak ada yang hilang lagi. Kecuali jika kau memang menginginkan untuk melupakan semuanya lagi seperti sebelumnya,” sela Dean.Aliya terdiam.“Karena itu, aku butuh ini,” lanjut Aliya. “Jika terjadi hal yang membuat aku ingin melupakan semua

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 175

    Malam itu rengekan Agni untuk menyuapi Aliya dikabulkan, dan Aliya menghabiskan hampir setengah porsi yang diambilkan Guntur untuk Aliya.Agni merapikan letak bantal yang tersusun di belakang kepala Aliya, sebelum Aliya kembali bersandar.“Dah… istirahat ya Moony…. Aku simpen dulu ini ke dapur,” kata Agni bergegas keluar. Di ruang makan Agung yang tengah duduk makan malam, menegur Agni.“Habis, Ni?”“Lumayan nih, setengahnya.”“Syukurlah. Tadi pagi dan siang kan Liya ga makan sama sekali ya.”“Itu dia. Makanya gua paksa tadi,” celoteh Agni, lalu batal melangkah ke dapur. Ia justru menarik kursi di seberang Agung dan duduk di sana. Piring bekas makan Aliya tadi, ia letakkan di atas meja.Agni mengeluarkan ponsel milik Dean dari saku celananya. Ponsel milik Dean itu kini memang lebih sering dipegang Agni. Sesaat ia asyik dengan ponsel tersebut.Iyad yang ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 176

    20.50 WIBKetika Aliya mengganti posisi rebahannya dengan posisi miring ke kiri, ia agak terkejut dengan Agni yang tiba-tiba membuka pintu kamar tanpa mengetuk.Ia membawa guling dalam dekapannya sambil tersenyum lebar.“Moony…. aku mau bobo di sini, yaa….”“Hah… a-apa?”Belum lagi Aliya selesai dengan keterkejutannya, sosok lain muncul dengan wajah nyengir juga.“Saya juga, Liya….. Mau ikut tidur di sini….”“Agung..?”Tanpa menunggu Aliya mengijinkan, Agni melangkah masuk, sementara Agung keluar dari kamar sebentar dan masuk kembali sambil mengangkat ujung kasur palembang. Tak lama, muncul Iyad yang memegang ujung lainnya kasur yang digulung itu.“Hai… Aliya… Aku juga ikutan tidur di sini ya…” kata Iyad riang. Ia dan Agung lalu membuka gulungan kasur itu di lantai di sisi kiri ranjang Aliya.Aliya t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 177

    Saat mereka berlima asyik bersenda gurau, Guntur datang.Suasana dalam kamar itu kian marak, dari mulai membahas tokoh Avenger sampai resep masakan Guntur. Dari mulai pujian seputar Dean, sampai ledekan untuk Terry dan Agni.Aliya tak urung merasa sangat terhibur. Hatinya terasa begitu hangat di kelilingi ‘anak-anak’ itu. Mereka sungguh kompak menghiburnya dan memberinya dukungan secara tidak langsung agar dirinya bisa terlepas dari pengalaman traumatis di Kazan tempo hari.“Ehem!” Suara deheman terdengar tiba-tiba. Begitu mereka menengok ke arah pintu dan melihat sosok pemilik deheman tersebut, semuanya langsung terdiam.“Lumayan gaduh juga. Bukankah Aliya butuh istirahat?” tegurnya datar.Ya. Pemilik suara datar yang punya keajaiban mendiamkan kegaduhan tersebut, adalah Nawidi.Setelah kalimat itu keluar darinya, kontan kelima pemuda elemen itu ambil posisi berbaring dan menarik selimut mereka masing-mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 178

    Jumat, 16 Desember 202210.10 WIB, Suntenjaya.Aliya melangkah perlahan menyusuri ruang tengah. Ruang ini terlihat sepi dan terlalu kosong. Selain karena Nawidi, Agni dan lainnya tengah keluar untuk sesi latihan pagi mereka, ruangan ini juga minim hiasan ataupun pajangan.Hanya beberapa perabot sederhana yang fungsional ada di sana. Seharusnya beberapa foto terpajang di atas bufet panjang ini, pikir Aliya dalam hati.Langkah Aliya berhenti ketika sampai di ruang makan, ia dapat melihat taman belakang yang dibatasi oleh pintu kaca lebar yang selalu terbuka.Ia terhenti sejenak memandang pantulan dirinya pada kaca lebar itu. Ia melihat dirinya yang menggunakan kemeja flanel milik Dean. Tubuh Aliya tampak agak tenggelam dalam flanel yang kebesaran baginya itu.Aliya sedikit tersipu, saat teringat tatapan Dean padanya semalam, saat mengantarnya ke kamar mandi. Dean memandang dirinya yang memakai kemeja ini.Aliya tahu, Dean memikirkan hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 179

    Dean menatap manik obsidian milik Aliya. Bibirnya menyungging senyuman tipis.“Bagaimana jika kau sekalian berlatih sesuatu?” Pria tampan bermanik hazel itu menawarkan.“Aku?” tunjuk Aliya pada wajahnya sendiri. “Berlatih apa?”“Ya. Misalnya, dasar-dasar pertahanan diri? Kau mau mencoba?” ujar Dean.Aliya terlihat ragu sejenak. Namun ia kemudian mengangguk.Mengingat pengalaman buruknya di Kazan tempo hari, ia memang harus mulai melakukan itu.“Baiklah,” kata Aliya sambil mengangguk.Dean memberi kode padanya untuk mengikutinya ke tengah ruangan, di atas matras lebar.Sampai di tengah, Aliya berdiri dengan gugup.Di depannya, Dean berdiri tegak, tatapan matanya lembut namun penuh fokus. “Kita mulai dengan teknik kuncian dasar,” ujar Dean, suaranya rendah dan tenang, membuat Aliya sedikit lebih rileks.Dean mendekat, tangannya perlahan menyentu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05

Bab terbaru

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   Catatan Penulis

    Teaser untuk S3 RATU BUMI: KELAHIRAN SANG PEWARIS(Entah kapan akan dibuat S3-nya. Tapi Author ingin berikan ini sebagai ekstra saja untuk kalian. Thanks to you all!!)Seorang wanita tengah berada di depan laptop. Sebuah kacamata berbentuk persegi dengan bingkai berwarna biru bertengger di pangkal hidungnya.Terdengar suara tuts pada keyboard yang ditekan cukup keras dan cepat.“Selesai!!” seru wanita itu dengan bibir tersungging senyum yang begitu lebar.Matanya sekali lagi menatap lekat pada layar laptop miliknya. Seolah puas dengan apa yang ia baca, ia mengangguk dan tersenyum lagi.“Mantap memang. Si gue menggambarkan tokohnya begitu nyata. Cakep banget ini. Epik,” ujarnya sambil terus mengangguk-angguk kan kepala. Tiada henti ia memuji dirinya sendiri.“Mungkin karena aku pake namaku sendiri buat tokoh cewek, ini bener-bener terasa seperti kejadian nyata. Tapi kan itu emang tujuanku..”“Sepertinya aku bener-bener jenius… Beberapa potong mimpi ku, bisa kujadikan rangkaian cerita se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 269

    Suatu hari di bulan September 2023.Aliya menggeliat lalu mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia merentangkan kedua tangannya dan menguap.Kepalanya menengok ke kiri. Sisi itu kosong.Ia lalu menengadah, melihat ke arah jam dinding dalam kamar itu. 7:15.Aliya kemudian turun dari ranjang-nya. Ia kenakan sandal rumah berbahan kain dengan bordiran inisial A pada bagian tutup kakinya.Dengan langkah malas ia keluar kamar. Kepalanya berputar mencari.Hari itu, setelah ia tadi shalat subuh, ia tertidur kembali, karena semalam ia begadang menyelesaikan pekerjaannya hingga jam 2 dini hari.Kaki Aliya terus melangkah. Kini hidungnya mencium harum masakan berasal dari dapur. Ia pun mengarahkan kakinya ke arah sumber aroma tersebut.Ia terhenti di ambang pintu dapur. Bibirnya tersenyum. Matanya menatap ke depan dengan sorot penuh kasih.Tubuh jangkung dengan masih menggunakan set piyama tidur bermotif salur itu, masih asyik melakukan sesuatu di depan kompor.“Sudah bangun, rupanya…” kata pemilik

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 268

    Dean menyetir mobil Jeep Cherokee Trackhawk yang terbuka dengan santai, menikmati embusan angin yang hangat di wajahnya sementara Aliya di sampingnya tampak takjub memandangi pemandangan di sekeliling mereka.Sekitar lima belas menit lalu, Aliya dan Dean tiba di Amboseli Airtrip di dalam Taman Nasional Amboseli.Taman Nasional Amboseli ini terletak di selatan Kenya, tepatnya di Kabupaten Kajiado, dekat perbatasan Kenya dengan Tanzania.Taman ini berada sekitar 240 kilometer sebelah tenggara Nairobi, ibu kota Kenya, dan terletak di bawah bayang-bayang Gunung Kilimanjaro yang megah di Tanzania, yang memberikan latar belakang yang ikonik dan terkenal di taman ini.Amboseli terkenal dengan populasi gajah besarnya, serta pemandangan sabana yang menakjubkan.Dean sengaja membawa Aliya ke tempat favorit-nya ini, untuk memberikan pengalaman baru bagi Aliya.Dengan helikopter, mereka terbang sekitar 40 menit dari helipad di atas gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi menuju Kajiado. Se

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 267

    Aliya paham, yang dimaksud orang Elemen Air itu adalah Elang. Namun yang tidak ia paham, mengapa ia menangkap gestur kemarahan dari sosok Syauqi? Apakah Syauqi dan Elang pernah bertemu sebelumnya?Ini belum waktunya Aliya bertanya lebih jauh tentang itu. Jadi ia kemudian hanya mengalihkan pertanyaan pada hal lain.“Bukankah yang kudengar, bahwa Realm adalah keluarga yang memang bermukim di Tanah Air. Tapi--” Ucapan Aliya terhenti.Syauqi tertawa kecil. “Anda bingung karena saya berwajah campuran di luar Indonesia?”“Ya, jujur aku bingung.” Mau tak mau Aliya pun tertawa kecil.“Nenek saya sedikit memberontak, Madam.”“Eh?”Syauqi terkekeh. “Nenek saya kabur dari Indonesia dan menikah dengan orang Jepang. Lalu ibu saya lahir dan kemudian menikah dengan orang Amerika. Lalu lahirlah saya.”Pria berwajah elok itu menjeda diri sesaat. “Saat saya berumur lima tahun, ibu saya membawa saya kembali ke kakek buyut. Tetua Realm Api dan mengembalikan saya. Kata ibu saya, itu wasiat nenek saya sebel

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 266

    Aliya bersandar di sofa lounge hotel yang nyaman, menatap tenang pada makanan di depannya.Ia mencoba hidangan khas Nairobi: Nyama Choma, potongan daging panggang yang gurih dan kaya rempah, ditemani dengan kachumbari—salad segar dari tomat, bawang, dan cabai.Rasa pedas dan segar dari kachumbari melengkapi cita rasa daging yang hangat, membuat Aliya semakin larut dalam suasana santai sambil menunggu Dean yang tengah dalam rapat mendadak di ballroom hotel.Saat kunyahan terakhir, Aliya teringat percakapannya tadi dengan Matteo, yang penuh dengan dukungan.Matteo, sahabat Dean itu, mengungkapkan ketulusan hati ketika mengetahui Aliya bersama Dean."Aku sangat bahagia, Nyonya.”“Please, panggil Aliya saja, Matteo.”Matteo tersenyum sumringah. “Baiklah.. Ya.. aku benar-benar merasa bahagia.”“Aku bisa lihat itu. Sejak pertama kita bertemu, wajahmu berseri-seri terus,” Aliya tersenyum lebar.“Ini bukan tentang diriku, Nyonya. Melihatmu akhirnya bersama Dean... itu sungguh yang selama ini

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 265

    Tak berapa lama limousine yang ditumpangi Dean dan Aliya tiba di satu hotel yang tampak megah.Beberapa greeter dan bellboy tampak menyambut ramah dan penuh hormat saat Aliya dan Dean yang dipimpin Matteo, memasuki area hotel.Dean terlihat sedikit menaikkan alis—tampak berpikir sesuatu, namun tetap dengan santai mengikuti langkah Matteo yang terlihat bersemangat berbicara dengan Aliya.Aliya melangkah masuk ke dalam suite mewah di Helshington Nairobi, tak dapat menahan gumaman kagum yang meluncur pelan.Matanya menyusuri setiap sudut ruangan—sebuah suite yang luas dengan desain butik berkelas, bercampur sentuhan klasik yang elegan.Dindingnya dihiasi karya seni khas Afrika, menambah sentuhan eksotis pada ruangan yang megah namun tetap hangat.Lampu-lampu gantung dari kristal menghiasi langit-langit tinggi, sementara lantai kayu yang mengilap mencerminkan pantulan cahaya lembut dari lampu yang dipasang dengan artistik.Di satu sisi, ada balkon pribadi yang menghadap ke pemandangan perb

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 264

    Gedung kantor cabang Starlight Corp di Nairobi terlihat lebih sibuk dari biasanya.Para karyawan berjalan cepat, membawa berkas-berkas dan peralatan, memastikan setiap detail tertata sempurna untuk menyambut kedatangan CEO mereka, yang nyaris tidak pernah terlihat.Lobi utama yang biasanya hanya dihiasi dengan dekorasi sederhana kini terlihat sedikit berbeda. Tanaman hijau segar diletakkan di beberapa sudut, meja resepsionis dibersihkan hingga berkilau, dan tim keamanan memeriksa ulang setiap titik untuk memastikan semuanya sesuai standar.Di tengah kesibukan tersebut, Direktur cabang melangkah mendekati Matteo, manajer yang selalu tenang di tengah hiruk-pikuk persiapan ini.Dengan ragu, Direktur bertanya, "Mr. Odhiambo, apa benar tidak masalah jika kita melakukan persiapan seperti ini?"Sang Direktur masih teringat akan sikap sang CEO yang cenderung rendah hati dan tidak suka dengan seremoni berlebihan.Pernah sekali waktu saat ia pertama kali menjabat sebagai direktur cabang, ketika

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 263

    Aliya duduk sendirian di dalam kabin jet pribadi Gulf Stream yang melaju anggun di atas awan menuju Kenya.Interior jet ini tampak begitu mewah dan nyaman, didesain dengan kursi kulit lembut berwarna krem yang berpadu dengan elemen kayu mahoni gelap.Cahaya matahari senja yang masuk dari jendela memberikan kilau hangat ke dalam kabin, menciptakan suasana tenang yang menyelimuti perjalanan mereka.Aliya menatap keluar jendela, melihat hamparan langit oranye keemasan yang seakan tak berujung, membiarkan pikirannya melayang.Bayangan pertama kali ia melihat pesawat ini, dengan logo Starlight Corp di badan jet, memenuhi benaknya.Kata-kata Agung kembali terngiang di kepalanya, bagaimana Dean memilih nama Starlight, terinspirasi dari panggilan kesayangan yang ia berikan padanya setelah pertama kali melihat Aliya dalam mimpi.Ketika ia iseng berselancar di dunia maya, ia mendapati bahwa Starlight Corp adalah korporasi besar yang dikagumi dunia. Selain Starlight Corp dikenal dengan kebijakan

  • Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja   BAB 262

    Dean tersedak lalu terbatuk.“Prrrfffffftttttt.” Agni sukses menyemburkan nasi yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya.Bi Titin menahan tawa. Ia mengacungkan jempol pada Aliya, lalu melenggang santai kembali ke dapur.Hening.Aliya melotot ke arah Agni.“Jorok, ih!” Aliya menepukkan tangannya ke beberapa nasi semburan Agni yang mampir dan bertengger di bajunya.“So-sorry Moony!” Agni bergegas bangun dan meraih beberapa lembar tissue dan menghampiri Aliya. Tangannya mengelap tangan Aliya.Saat tangan Agni akan berpindah ke bagian baju di bawah dagu Aliya, tangan Dean telah memegang tangan Agni.“Biar saya saja,” kata Dean singkat.Agni memanyunkan mulutnya. “Lu sih, Om…” Lalu kembali ke tempat duduknya dan membersihkan sisa-sisa nasi yang berhamburan di meja sambil nyengir.Dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal, Agni mengambil piring makannya dan memutuskan segera menyingkir dari ruang makan, untuk memberi keleluasaan bagi pasangan itu.“Gue pindah ah. Ini obrolannya udah dua

DMCA.com Protection Status