Share

BAB 168

Sosok itu memang Elang.

Dia berdiri dengan sangat dingin dan elegan.

Sama sekali ia tidak menoleh bahkan melirik ke mayat yang tergeletak tak jauh darinya itu. Kedua tangannya tetap berada dalam saku mantel tebalnya.

Dia juga bahkan sama sekali tidak terlihat terganggu dengan darah yang menggenang di tanah yang berlapis salju itu, hingga sekejap memerah.

Matvey dan lainnya menatap horor pada Elang dengan mata membelalak.

“Saya tidak memberikan dia hak untuk berbicara,” ucap Elang dengan raut wajah datar. Matanya kini menatap satu persatu dari ketujuh sisa orang di hadapannya yang pias ketakutan.

Tatapan Elang berhenti di Matvey dan turun ke arah tangan Matvey. Beberapa saat Elang menatap tangan Matvey tersebut.

Bibir yang semula tersungging senyum tipis yang menakutkan, kini menghilang berganti sorot mata yang menggelap.

“Rupanya saya tidak butuh satupun dari kalian untuk bicara.” Setelah berkata demikia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status