Home / Urban / Raja Tahanan Menjadi Papiku / Bab 2 Kepulangan Julius

Share

Bab 2 Kepulangan Julius

Author: Raja Diam
last update Last Updated: 2023-09-21 16:28:42
"Bang!"

Suara keras mengejutkan kedua sejoli di tempat tidur.

Sang pria menjadi panik dan segera menutupi dirinya dengan selimut. Sementara itu, sang wanita begitu ketakutan sampai wajahnya memucat, dia ikut menarik sprei untuk membentengi dirinya.

"Siapa dia? Pengemis?"

Melihat Julius mengenakan pakaian lusuh, William terpaku sejenak.

"Kamu mengatakan akan menungguku sepuluh tahun. Sungguh tidak terpikirkan, padahal baru lima tahun dan kamu telah …."

Julius mengepal tangannya dengan kuat sampai terdengar suara gemeretak dari setiap sendi tulang. Urat-urat di dahinya menonjol terlihat memerah menahan emosi. Julius terlihat mengerikan.

"Ju … lius?" kata Catherine setelah melihat dengan saksama.

"Kamu! Bagaimana bisa kembali?"

Julius merasakan denyut jantungnya bergejolak memanas dan sudut mulutnya menyeringai lalu berkata dengan tajam, " Kamu malah bersama dengan bajingan ini? Masih banyak pria yang lebih baik, tapi kenapa kamu malah memilih bersama dengannya?"

William setelah mengetahui pria di hadapannya ini adalah Julius, Jelas membuat William merasa lebih percaya diri. Sambil mengenakan baju dan celana, William berkata, "Kenapa? Aku tidak pantas untuknya? Setidaknya, aku punya uang juga kekuasaan. Daripada dirimu yang seperti pengemis tak jauh berbeda dengan sampah."

Julius tidak memedulikan William sama sekali. Sepasang matanya terpancar garis-garis halus bewarna kemerahan yang menandakan emosi Julius sedang memuncak dan tatapannya terpaku pada Catherine.

"Haha! Ini benar-benar konyol. Segera setelah mencapai alam kultivasi, aku secepatnya kembali mencarimu karena aku hendak memberikan seluruh duniaku dan membuatmu sebagai wanita yang paling berbahagia di dunia, tapi kamu malah akan menikah dengan biang kerok dari semua ini."

Berbicara tentang hal ini, Julius berhenti sebelum melanjutkannya lagi, "Meski kamu tidak bersamaku, aku tidak menyalahkanmu, tapi kenapa kamu malah bersamanya?"

Mendengar perkataan Julius, Catherine segera mengenakan jubah tidur dan berdiri, kemudian berkata dengan nada mencemooh, "Julius, kamu benar-benar lucu. Memberikan seluruh dunia padaku? Penampilanmu seperti pengemis, apa yang bisa kamu berikan untukku? William, anak orang yang kaya, mana bisa dibandingkan dengan dirimu. Kapan saja bisa membelikan aku tas yang harganya jutaan, apa kamu bisa?"

Setelah selesai berbicara, Catherine duduk di tepi tempat tidur. Dia menyilangkan kakinya, mengambil sebatang rokok lalu mulai mengisap rokoknya sambil berkata, "Mengikuti pecundang sepertimu, hanya membuat diriku menderita. Sementara, bersama William dapat menikmati hidup yang mewah juga menyenangkan seumur hidup. Orang bodoh pasti bisa memilih. "

"Haha, kamu dengar tidak? Karena hanya orang bodoh saja baru mau memilihmu."

William berjalan ke arah Julius dengan ekspresi penuh kemenangan di wajahnya dan berkata, "Hehe! Jujur saja, kamu baru mendekam di penjara selama enam bulan. Aku tidak menyangka, pacar yang sudah bersamamu selama tiga tahun sejak duduk di bangku kuliah ini, malah memilih bersamaku. Ckck!"

"Bang!"

Julius menampar William dengan punggung tangannya yang menyebabkan William melayang, sudut mulutnya berdarah. Bahkan, sampai kehilangan dua gigi.

"Julius, kamu gila 'kah? Apa kamu ingin kembali di penjara?" teriak Catherine terkejut lalu segera berlari ke arah William dan bertanya, "William, kamu baik-baik saja?"

Julius merasa jijik ketika dia melihat Catherine seperti ini. Dia tidak menyangka orang yang selama ini selalu dia dambakan untuk diberikan semua cintanya ternyata adalah seorang wanita yang mata duitan.

Julius mengertakkan giginya kemudian menunjuk ke arah luar dan berseru, "Keluar dari sini!"

Catherine berdiri dan dengan dingin berkata, "Julius, apa maksudmu? Orang yang harus keluar adalah kamu! Rumah ini sekarang milik Tuan William. Menurutmu, setelah memukul orang tidak perlu ganti rugi, 'kah? Hanya cukup duduk di penjara saja? Tapi, kalau kamu punya uang dan ingin rumah ini lagi, aku bisa menjualnya padamu. Lagipula, setelah aku menikah dengan Tuan William, aku akan tinggal di vilanya. Jadi, aku tidak akan tinggal di rumah ini!" Setelah mengatakannya, Catherine memandangi Julius dengan jijik, "Tapi, melihat penampilanmu yang miskin, kurasa aku memberi diskon hingga lima puluh persen pun, kamu tak akan mampu membelinya."

Tangan Julius mengepal erat, dengan dingin berkata, "Tidak perlu, aku akan merasa mual untuk tinggal di rumah ini."

"Kamu!"

Catherine nampak begitu marah dengan tangan terkepal, dia mengangkat tangannya seolah-olah akan menyerang Julius. Akan tetapi, Julius menatapnya dengan tajam yang membuat Catherine mundur beberapa langkah. Julius, seorang yang pemarah dan membuat Catherine tidak berani bertindak gegabah. Salah langkah, bisa saja Julius membunuhnya.

"Di mana orangtuaku?" tanya Julius dengan dingin.

"Orang tuamu? Tentu saja, mereka masih tinggal di dalam rumah bobrokmu di kota kecil itu. Haha! Kudengar saat hujan, atapnya masih bocor."

Catherine berkata dengan ekspresi penuh penghinaan, "Omong-omong, besok adalah hari pernikahanku dengan William di Hotel Grand Paradise. Aku tidak perlu hadiah darimu. Melihat penampilan kamu seperti ini, kurasa tidak akan mampu memberikan apapun. Tapi, kamu boleh datang bersama kedua orang tuamu Jadi, setidaknya mereka bisa menikmati makan enak. Melihat kondisi ekonomi keluargamu sekarang, aku tidak tahu kapan mereka baru bisa makan enak? Sepuluh hari atau setengah bulan sekali?"

Julius menatap Catherine acuh tak acuh dan berkata, "Kamu akan menyesal!"

Usai mengatakannya, Julius pergi tanpa menoleh lagi. Dengan cepat, Julius sudah tiba di kota kecil dan melihat rumah tempat tinggal orang tuanya yang bobrok. Mengingat hal ini, hati Julius masih terasa sakit. Awalnya, dia mengira Catherine akan menunggunya saat dia sedang mendekam di penjara. Julius telah membeli rumah yang akan mereka tempati setelah menikah nanti dan Keluarga Estherville mungkin bisa membantu orangtuanya, jadi kehidupan mereka pasti tidak akan terlalu buruk.

Namun sekarang, baru saja mendekam selama enam bulan di penjara, Catherine telah menjadi seperti ini. Bagaimana orangtuanya hidup selama beberapa tahun ini?

"Ibu, Ayah. Maafkan perilaku anakmu yang tidak berbakti ini hingga menyebabkan kalian berdua menderita."

Melihat pintu kayu yang sudah tua dan usang di halaman depannya, Julius mengepal tangannya dan merasa ada beberapa hal tidak dapat diselesaikan seperti ini.

Pada saat itu, Julius melihat seorang wanita memakai helm pengantar makanan dan memakirkan sepeda motor listriknya di depan pintu. Setelah wanita itu masuk ke halaman rumah, dia menempatkan sesuatu di pintu. Kemudian setelah beberapa waktu, dia mengetuk pintu lalu cepat kabur dan naik sepeda motor listriknya pergi.

Julius mengerutkan kening dan melihat punggung wanita itu yang semakin menjauh, rambutnya terlihat menggantung di bahu, begitu indah saat angin menerpanya.

Pintu terbuka, seorang wanita berambut putih keluar dari dalam. Wajahnya terlihat banyak sekali kerutan. Setelah melihat sekitar, dia mengambil amplop di tanah.

Julius berjalan ke halaman dengan tatapan tidak percaya, melihat wanita di depannya. Matanya memerah, hidungnya terasa menyesakkan, lalu Julius berteriak dengan suara gemetar, "Bu!"

Wanita itu mendengar suara yang sangat dikenalnya sontak tangannya gemetar. Dia berjalan ke depan selangkah demi langkah dan menyentuh pipi Julius sambil berkata, "Lius! Julius! Apakah itu kamu? Aku tidak bermimpi, bukan? Lius, benar 'kah ini kamu? Kamu benar-benar telah kembali?"

Seorang laki-laki sangat jarang menangis kecuali bertemu dengan hal yang menyedihkan.

Julius menatap wanita yang sekarang memiliki banyak kerutan di wajahnya dan memikirkan bagaimana dalam rentang waktu 5 tahun saja bisa membuat wanita itu menua hingga dua puluh tahun. Julius langsung berlutut dan berkata,

"Bu, maaf, ini aku telah kembali. Selama beberapa tahun ini, telah membuat kalian menderita."

"Oh, nak. Bagus sudah kembali, bisa kembali lebih baik. Ke depannya, kamu bisa mulai dari awal dan mencari lagi pekerjaan baru. semuanya bisa dimulai dari awal."

Sandra Anderson membantu Julius berdiri dan memeluknya dengan erat, khawatir kalau ini semua hanya mimpi.

"Bu, jangan khawatir! Aku kembali lebih awal, tidak ada yang akan berani mengganggumu kelak," ucap Julius menyeka air mata dan mencoba untuk mengulas senyum dari wajahnya.

"Bang!"

Pada saat ini, seorang pria dengan bekas luka di wajah dengan beberapa berandalan menendang pintu gerbang di halaman dan berteriak, "Wanita tua sialan! Apakah uangnya sudah siap? Kalau tidak punya lima juta kali ini, jangan menyalahkan kami karena menindas orang tua sepertimu! "

Setelah Julius mendengar hal ini, Julius mengepalkan tangannya dan aura dingin berkilau di matanya. Ibunya menjadi tua gara-gara dirinya, tampaknya sudah sering sekali ditindas oleh mereka.

Sekarang Julius telah kembali, bagaimana dia bisa membiarkan hal seperti itu bisa terjadi?

Related chapters

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 3

    Sandra sangat terkejut dengan kedatangan keenam orang itu. Dalam kepanikannya, dia berkata kepada mereka, "Tunggu sebentar, tunggu sebentar, aku akan segera mengambil uangnya!"Setelah mengucapkan kata-kata itu, Sandra bergegas masuk dan keluar lagi dengan membawa sebuah kantong plastik yang agak usang di tangannya.Di dalam kantong plastik tersebut, terdapat banyak uang kertas 10 ribu, 20 ribu rupiah dan juga banyak koin seribu. Namun, hanya ada sekitar tujuh atau delapan lembar uang kertas berwarna merah."Sial, lagi-lagi uang receh!" Edi, pria bermuka bekas bacok itu geram melihat isi kantong plastik. Dia berkata kepada salah satu anak buah di sampingnya, "Hitunglah itu!""Sampai kapan aku harus menghitung 10 juta ini?" keluhnya. Rekannya agak kesal, tetapi tetap berjalan ke samping dan melakukan tugas yang disuruh."Tunggu sebentar! Kapan ibuku meminjam uang darimu?"Julius berdiri di depan Sandra, memperhatikan situasi ini dengan wajah serius."Oh, aku pikir kamu adalah pengemis

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 4

    Ketika Julius kembali, dia melihat Sandra yang mondar-mandir di halaman depan dengan memasang wajah khawatir. Melihat anaknya pulang, Sandra datang menghampiri dengan wajah cemas, meraih tangan Julius dan langsung bertanya, "Julius, apa kamu baik-baik saja? Mereka tidak menyakiti kamu, ‘kan?"Julius merasa hangat hatinya, dia tersenyum kepada Sandra dan menjawab, "Tenang saja, Ibu. Mereka tidak menyakitiku. Aku membawa mereka untuk mengambil uang. Mereka tidak akan mengganggu kita lagi ke depannya!""Benarkah? Kamu tidak sedang membohongiku, ‘kan? Kamu benar-benar punya uang sebanyak itu untuk memberikan kepada mereka? Itu lebih dari 400 juta!" Sandra jelas tidak sepenuhnya percaya pada kata-kata Julius. Bagaimanapun, Julius baru saja keluar dari penjara, bagaimana mungkin dia memiliki uang sebanyak itu?Julius menjelaskan, "Aduh, Ibu, kamu tidak perlu banyak berpikir. Aku bertemu dengan seseorang yang baik di dalam penjara. Ketika aku keluar, mereka memberiku sebuah kartu bank denga

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 5 Teman Senasib Sepenanggungan

    "Ayo, masuklah. Aku akan memasak beberapa lauk lagi, " kata Sandra dengan senang hati.Segera, Richard pergi mandi dan Julius menuju ke kamarnya yang luas, banyak hal yang muncul di benaknya. Dia melihat ruangan yang luas, tetapi sangat bersih. Julius merasa sangat nyaman di hatinya. Tentu saja, orang-orang yang paling peduli pada dirinya tetaplah kedua orang tuanya. Tampaknya, mereka juga datang setiap waktu untuk membantu membersihkan.Begitu membuka lemari, Julius menemukan pakaian lama yang dia kenakan tampak usang, tetapi masih terlihat bersih dan rapi. Dalam sekejap, Sandra berjalan masuk dan tersenyum pada Julius sambil berkata, "Kamarmu, kami selalu membantumu membersihkannya. Ngomong-ngomong, pakaianmu mungkin sedikit kecil. Selain itu, pakaian dari beberapa tahun yang lalu pasti sudah lama, kami tidak mengerti fashion anak muda. Ketika berbicara sampai di sini, Sandra melangkah masuk ke dalam dan memberikan uang tiga juta rupiah, dia meletakkannya di tangan Julius sambil berk

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 6 Pendarahan Otak Mendadak

    "Julius, beneran kamu tidak mengenalnya?"Richard Warren mengerutkan keningnya ketika melihat Julius tampak kebingungan. Dia tidak percaya ada orang yang memberikan bantuan tanpa pamrih.Julius menggelengkan kepalanya, "Kalian belum pernah melihat tampangnya?"Sandra Anderson menggelengkan kepalanya,"Tidak pernah. Setiap dia datang menghantarkan uang, dia hanya mengetuk pintu dua kali lalu buru-buru pergi. Jika ada kelihatan pun hanya bagian punggung saja. Biasanya dia datang sekitar tanggal 15 atau 16 setiap bulan dengan mengendarai motor listriknya, tetapi waktu kedatangannya tidak tentu, bisa di pagi hari ataupun malam hari."Julius mengangguk dan berkata, "Ayah, Ibu. Kalian tidak usah khawatir, aku akan membalas budi baik orang yang telah membantu kita."Setelah mengatakannya, dia berhenti sejenak lalu melanjutkan, "Bu, ibu jangan memulung sampah lagi, Ayah juga jangan bekerja di konstruksi lagi. Aku sudah pulang, ke depannya biar aku yang menjaga kalian."Richard tersenyum pahit,

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 7

    Natalie Russo tidak menyangka bahwa pemuda di hadapannya berani berbicara dengan nada seperti itu, yang membuatnya merasa agak kesal.Gadis itu kemudian menunjukkan senyuman palsu. "Hehe, obat apa yang kamu berikan pada kakekku sebenarnya? Apakah aku tidak boleh tahu? Ini pertama kalinya aku mendengar bahwa setelah menderita pendarahan otak, seseorang bisa disembuhkan cukup dengan beberapa tusukan sembarangan dan memakan pil!" protes Natalie.Sambil berbicara, Natalie mengangkat tangannya dengan ekspresi meragukan. "Lalu, apakah kamu seorang dokter? Apakah kamu memiliki izin praktik medis? Tunjukkan padaku!" lanjut Natalie.Namun, Julius hanya menggelengkan kepala. "Tidak, tapi sejujurnya, menurutku semua itu tidak begitu penting. Yang terpenting adalah aku berhasil menyelamatkan nyawa seseorang. Bukankah aku sudah menyelamatkan kakekmu? Atau jangan-jangan, kamu ingin melihat kakekmu mati?" balas Julius.Julius melihat Natalie sebentar, kemudian melanjutkan, "Aku malas untuk menjelaska

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 8

    Natalie mengangguk dan membalas kakeknya, "Aku mengerti, Kakek. Aku hanya tidak menyangka bahwa seseorang yang mengenakan pakaian seperti itu ternyata adalah seorang dokter sakti. Sosok seperti dia seharusnya tidak ada masalah keuangan, ‘kan?"Hehe, mungkin bagi seorang ahli seperti dia, ini hanyalah salah satu bentuk kultivasi."Kakek Stewart tertawa kecil. Dia sangat penasaran dengan anak muda misterius bernama Julius ini.“Kultivasi?”Natalie mengernyitkan kening karena bingung."Mengasah batin juga merupakan bentuk kultivasi, menyembunyikan diri dari keramaian. Beberapa ahli mungkin telah memahami banyak hal. Namun pada akhirnya, pemikiran para ahli yang merahasiakan diri seperti itu tidak dapat kita pahami sebagai orang biasa!" Kakek Stewart menjelaskan sambil tersenyum. Dia kemudian melanjutkan dengan rasa haru, "Alasan mengapa Keluarga Russo bisa sampai sekarang juga karena adanya seorang ahli yang membantu kita dulu."Natalie mengangguk dengan serius atas kata-kata kakeknya.

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 9 Merubah Penampilan

    "Kartu bank ini, hanya ada sepuluh di seluruh dunia!""Orang yang memiliki aset triliunan rupiah pun belum tentu bisa mempunyai kartu ini!"Wanita itu pun terkejut ketakutan begitu mendengar penjelasan itu. Saking takutnya, pikirannya langsung menjadi kosong.Namun, wanita itu masih tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang pemuda yang berpakaian lusuh, dengan rambut yang acak-acakan dan berpenampilan seperti pengemis, bisa memiliki uang sebanyak itu?Wanita itu mengangkat kepalanya dan berkata pada sang direktur bank, "Hai tampan, apakah kamu tidak salah? Bisa saja kartu ini palsu. Ha ha, mungkin saja kartu ini hanya mirip saja. Apakah menurutmu, orang seperti dia mampu memiliki kartu semacam ini?"Julius segera mengerutkan keningnya setelah mendengar perkataan itu, "Kalau aku tidak layak memilikinya, memangnya kamu layak?"Teringat akan kemampuan bertarung Julius, wanita itu langsung menutup mulutnya. Hanya saja, wanita itu masih merasa kurang percaya.Direktur bank berkata dengan din

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 10 Pria Bajingan

    Setelah dipikir-pikir, akhirnya Julius melangkah maju dan mengetuk pintu dengan pelan."Siapa?"Wanita cantik itu mengerutkan kening dan segera berjalan menuju pintu begitu mendengar suara ketukan pintu.Wanita itu memandang ke Julius dengan seksama dan terheran-heran."Hai, siapa kamu?" tanya Julius dengan serius pada wanita yang berparas cantik di depannya."Ha ha. Tuan, kamu datang mencariku, bukankah seharusnya aku yang bertanya siapa kamu?"Wanita itu tersenyum, lalu melipat tangannya di depan dada. Senyumannya terlihat sangat mempesona.Julius mengerutkan kening dan berkata, "Oh, namaku Julius. Aku ingin tahu siapa kamu. Kenapa kamu membantu orang tuaku dan memberikan uang kepada mereka? Kalau kamu temanku, aku tidak ingat ada temen seperti dirimu!"Julius selalu merasa kalau wanita di depannya tidak asing, tetapi Julius benar-benar tidak mengenalinya. Julius pun ingin bertanya dengan jelas, mungkin saja wanita ini teman sekelasnya. Bagaimanapun, sudah begitu lama tidak berjumpa,

    Last Updated : 2023-09-21

Latest chapter

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status