Home / Urban / Raja Tahanan Menjadi Papiku / Bab 6 Pendarahan Otak Mendadak

Share

Bab 6 Pendarahan Otak Mendadak

Author: Raja Diam
last update Last Updated: 2023-09-21 16:28:42
"Julius, beneran kamu tidak mengenalnya?"

Richard Warren mengerutkan keningnya ketika melihat Julius tampak kebingungan. Dia tidak percaya ada orang yang memberikan bantuan tanpa pamrih.

Julius menggelengkan kepalanya, "Kalian belum pernah melihat tampangnya?"

Sandra Anderson menggelengkan kepalanya,"Tidak pernah. Setiap dia datang menghantarkan uang, dia hanya mengetuk pintu dua kali lalu buru-buru pergi. Jika ada kelihatan pun hanya bagian punggung saja. Biasanya dia datang sekitar tanggal 15 atau 16 setiap bulan dengan mengendarai motor listriknya, tetapi waktu kedatangannya tidak tentu, bisa di pagi hari ataupun malam hari."

Julius mengangguk dan berkata, "Ayah, Ibu. Kalian tidak usah khawatir, aku akan membalas budi baik orang yang telah membantu kita."

Setelah mengatakannya, dia berhenti sejenak lalu melanjutkan, "Bu, ibu jangan memulung sampah lagi, Ayah juga jangan bekerja di konstruksi lagi. Aku sudah pulang, ke depannya biar aku yang menjaga kalian."

Richard tersenyum pahit, "Kenapa begitu! Aku masih bisa bekerja beberapa tahun lagi, umurku baru lima puluh. Jika kelak tidak sanggup bekerja lagi, kita pensiun juga belum terlambat!"

Sandra menambahkan, "Benar, setelah keluar dari penjara kamu juga butuh uang, bagaimana mungkin kita tidak bekerja?"

Setelah Julius pikir-pikir dengan senyum ringan berkata, "Ayah, Ibu kalian tidak perlu khawatir masalah uang, uang yang diberikan orang baik itu masih tersisa banyak. Jika kalian bersikeras tetap memulung sampah dan bekerja di konstruksi lagi, aku akan ikuti kalian!"

Melihat Julius mulai marah, Sandra dengan senyum berkata, "Baiklah, sekarang kamu sudah kembali, hutang kita pada Tuan William juga sudah lunas, sekarang kita sudah bisa lega. Sudah saatnya menikmati hidup yang lebih baik."

Julius melihat Richard lalu berkata, "Lagian beberapa hari ini Ayah mengalami ketegangan lumbal yang menyebabkan pinggang Ayah sakit, jadi harus istirahat. Jika begini terus, hasil yang di dapat akan sia-sia saja!"

"Kenapa kamu bisa tahu pinggangku sakit dan mengalami ketegangan lumbal?"

Richard tercenggang, dia tidak pernah menceritakan masalah ini ke orang lain, bahkan istrinya sendiri pun tidak tahu. Memang beberapa hari ini pinggangnya kumat, karena takut mengeluarkan biaya lagi makanya dia pun menahan sakit dan tidak pergi ke rumah sakit.

"Richard, kenapa kamu tidak mengatakannya?"

Sandra menatapnya dengan marah, "Uang lebih penting atau kesehatan lebih penting? Jika Julius belum kembali dan kamu sudah tepar, untuk apalagi aku hidup?"

"Tidak perlu cemas, tidak parah. Besok-besok aku beli salep lalu mengoleskannya pasti akan membaik!"

Richard menjawab dengan tersenyum canggung.

"Ayah, yang paling penting mulai besok kamu jangan kerja di konstruksi lagi. Mengenai pinggangmu, aku ada obat cair, kamu cukup mengoleskannya, paling lama dua hari akan sembuh total!"

Julius mengatakannya sambil tersenyum sembari mengeluarkan sebotol obat dari sakunya dan menyerahkannya pada Richard.

"Benar, 'kah? Ha! Ha! Baguslah, bisa menghemat uang salep."

Richard menjawabnya dengan gembira.

Karena kepulangan Julius, kedua orang tuanya sangat gembira, sampai-sampai Richard minum banyak dan berbincang lama dengan Julius.

Keesokan harinya Richard bangun seperti biasa, dia meregangkan ototnya lalu berjalan. Dia baru menyadari pinggangnya yang sebelumnya terasa sakit saat berjalan, sekarang tidak sakit lagi.

Dia menekan pinggangnya dua kali untuk memastikan, ternyata tidak terasa sakit lagi.

"Sandra, sepertinya pinggangku sudah sembuh, tidak terasa sakit lagi!"

Richard dengan panik membangunkan Sandra.

"Benar, 'kah? Mujarab sekali, kemarin malam baru mengoleskan ke pinggangmu, bahkan kamu masih bisa merasakan sakitnya, 'kan?

Sandra bertanya seolah sulit mempercayainya.

"Tampaknya anak kita mendapat bantuan dari orang yang berilmu tinggi, sepertinya kita sudah bisa tenang!"

Richard tertawa sambil melanjutkan, "Sebentar lagi aku akan ke lokasi konstruksi mencari mandor dan mengajukan pengundurkan diri serta meminta mereka untuk menghitung gajiku."

"Baik, aku pergi melihat Julius apakah sudah bangun atau belum, pagi ini kita makan enak, nanti kita beli pao."

Ketika teringat Julius telah kembali ke rumah, Sandra kelihatan lebih muda dari biasanya, wajahnya penuh tawa dan semangatnya pun bertambah.

Tidak lama kemudian, Sandra kembali dan berkata, "Anak ini, pagi sekali dia keluar, kemungkinan besar pergi beli baju!"

"Hei! Jangan pedulikan, asalkan dia ke depannya mencari pekerjaan yang baik dan mulai bekerja dengan baik, kita juga tenang!"

Richard menghela napas lalu melanjutkan, "Aku beristirahat beberapa hari, selanjutnya aku akan mencari pekerjaan yang agak ringan."

Saat ini Julius berada di taman yang tidak jauh dari rumahnya untuk berjalan-jalan, memandang taman yang tidak asing ini, dia pun tertawa, mengira Catherine Estherville akan menunggunya, pada kenyataannya hanya kenaifan sendiri saja.

"Kakek, kamu kenapa? Ada apa denganmu?"

Saat Julius terlarut dalam masa lalunya, tiba-tiba salah satu paviliun yang ada di taman terlihat seorang wanita cantik dengan pakaian bermotif bunga-bunga sedang menjerit.

Julius memandang ke arah tersebut, dia menemukan seorang kakek yang sudah terbaring di lantai dengan posisi muka memerah dan sulit untuk berbicara.

Pria paruh baya yang bermain catur dengan kakek pun terkejut, dengan panik dia berkata, "Kakek Stewart, kamu ... ada apa denganmu?"

Setelah melihat, Julius secepatnya langsung mendekat.

"Pendarahan otak mendadak!"

Dengan cepat Julius mengatakannya setelah mengamati secara teliti.

"Astaga, ini ... Bagaimana ini? Telepon 120!"

Setelah mendengar pendarahan otak, wanita berparas manis dan berpakaian motif bunga itu syok sampai wajahnya pucat.

"Tidak masalah, biar aku saja!" ucap Julius.

Julius membaringkan kakek dengan posisi mendatar, jari-jarinya menyentuh di beberapa tempat titik akupunktur kakek.

"Tarik napas!"

Sebelumnya kakek yang kesulitan bernapas, seketika raut mukanya menjadi lebih baik dan kakek pun menarik napas panjang seolah dia telah mendapatkan ketenangannya kembali.

"Kek, minum pil ini!"

Julius mengeluarkan pil lalu memasukan pil itu ke dalam mulut kakek

"Ini ada air!"

Wanita berpakaian motif bunga itu berkata sambil memberikan sisa setengah air mineral yang ada di atas meja ke Julius.

Setelah kakek meminum obat tersebut, selang satu jam, keadaan kakek akhirnya kembali normal.

"Anak muda, Aku merasa tadi sudah hampir mati, mata saya sudah hampir gelap, untung ada kamu!"

Kakek melihat tampang laki-laki yang ada di depannya seperti preman-premen yang ada di jalanan karena rambutnya yang panjang, pakaiannya yang sudah lama dan menyusut.

Namun tidak bisa memungkiri anak muda ini yang telah menyelamatkannya.

"Kakek, baik-baik saja, 'kan?"

Kepala pengawal bertanya kepada kakek, saat ini beberapa pengawal yang mengenakan jas hitam yang sebelumnya ada di pinggir jalan juga datang mendekat.

"Tidak apa-apa, berkat bantuan anak muda ini, sekarang aku baik-baik saja!"

Kakek Stewart menjawab sambil mengisyaratkan mereka untuk pergi dengan mengayun-ayunkan tangannya.

"Benar, 'kah tadi pendarahan otak? Obat apa yang kamu berikan pada kakekku?"

Natalie Russo mengerutkan keningnya, melihat tampang anak muda ini, dia merasa curiga.

Tadinya dia panik, tidak tahu apa yang bisa dilakukan, makanya dia membiarkannya melakukan penyelamatan.

Setelah dipikir-pikir dia memang agak teledor. Jika orang ini premen yang sudah berpengalaman atau kakek bukan pendarahan otak? Atau pun orang ini punya maksud tertentu?

Lagi pula, Keluarga Russo mempunyai status dan kedudukan yang berbeda dengan keluarga lainnya di Kota Carazon ini.

"Kamu meragukan keterampilan medisku?"

Julius mengerutkan kening dan merasa tidak senang mendengar ucapan Natalie.

Related chapters

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 7

    Natalie Russo tidak menyangka bahwa pemuda di hadapannya berani berbicara dengan nada seperti itu, yang membuatnya merasa agak kesal.Gadis itu kemudian menunjukkan senyuman palsu. "Hehe, obat apa yang kamu berikan pada kakekku sebenarnya? Apakah aku tidak boleh tahu? Ini pertama kalinya aku mendengar bahwa setelah menderita pendarahan otak, seseorang bisa disembuhkan cukup dengan beberapa tusukan sembarangan dan memakan pil!" protes Natalie.Sambil berbicara, Natalie mengangkat tangannya dengan ekspresi meragukan. "Lalu, apakah kamu seorang dokter? Apakah kamu memiliki izin praktik medis? Tunjukkan padaku!" lanjut Natalie.Namun, Julius hanya menggelengkan kepala. "Tidak, tapi sejujurnya, menurutku semua itu tidak begitu penting. Yang terpenting adalah aku berhasil menyelamatkan nyawa seseorang. Bukankah aku sudah menyelamatkan kakekmu? Atau jangan-jangan, kamu ingin melihat kakekmu mati?" balas Julius.Julius melihat Natalie sebentar, kemudian melanjutkan, "Aku malas untuk menjelaska

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 8

    Natalie mengangguk dan membalas kakeknya, "Aku mengerti, Kakek. Aku hanya tidak menyangka bahwa seseorang yang mengenakan pakaian seperti itu ternyata adalah seorang dokter sakti. Sosok seperti dia seharusnya tidak ada masalah keuangan, ‘kan?"Hehe, mungkin bagi seorang ahli seperti dia, ini hanyalah salah satu bentuk kultivasi."Kakek Stewart tertawa kecil. Dia sangat penasaran dengan anak muda misterius bernama Julius ini.“Kultivasi?”Natalie mengernyitkan kening karena bingung."Mengasah batin juga merupakan bentuk kultivasi, menyembunyikan diri dari keramaian. Beberapa ahli mungkin telah memahami banyak hal. Namun pada akhirnya, pemikiran para ahli yang merahasiakan diri seperti itu tidak dapat kita pahami sebagai orang biasa!" Kakek Stewart menjelaskan sambil tersenyum. Dia kemudian melanjutkan dengan rasa haru, "Alasan mengapa Keluarga Russo bisa sampai sekarang juga karena adanya seorang ahli yang membantu kita dulu."Natalie mengangguk dengan serius atas kata-kata kakeknya.

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 9 Merubah Penampilan

    "Kartu bank ini, hanya ada sepuluh di seluruh dunia!""Orang yang memiliki aset triliunan rupiah pun belum tentu bisa mempunyai kartu ini!"Wanita itu pun terkejut ketakutan begitu mendengar penjelasan itu. Saking takutnya, pikirannya langsung menjadi kosong.Namun, wanita itu masih tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang pemuda yang berpakaian lusuh, dengan rambut yang acak-acakan dan berpenampilan seperti pengemis, bisa memiliki uang sebanyak itu?Wanita itu mengangkat kepalanya dan berkata pada sang direktur bank, "Hai tampan, apakah kamu tidak salah? Bisa saja kartu ini palsu. Ha ha, mungkin saja kartu ini hanya mirip saja. Apakah menurutmu, orang seperti dia mampu memiliki kartu semacam ini?"Julius segera mengerutkan keningnya setelah mendengar perkataan itu, "Kalau aku tidak layak memilikinya, memangnya kamu layak?"Teringat akan kemampuan bertarung Julius, wanita itu langsung menutup mulutnya. Hanya saja, wanita itu masih merasa kurang percaya.Direktur bank berkata dengan din

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 10 Pria Bajingan

    Setelah dipikir-pikir, akhirnya Julius melangkah maju dan mengetuk pintu dengan pelan."Siapa?"Wanita cantik itu mengerutkan kening dan segera berjalan menuju pintu begitu mendengar suara ketukan pintu.Wanita itu memandang ke Julius dengan seksama dan terheran-heran."Hai, siapa kamu?" tanya Julius dengan serius pada wanita yang berparas cantik di depannya."Ha ha. Tuan, kamu datang mencariku, bukankah seharusnya aku yang bertanya siapa kamu?"Wanita itu tersenyum, lalu melipat tangannya di depan dada. Senyumannya terlihat sangat mempesona.Julius mengerutkan kening dan berkata, "Oh, namaku Julius. Aku ingin tahu siapa kamu. Kenapa kamu membantu orang tuaku dan memberikan uang kepada mereka? Kalau kamu temanku, aku tidak ingat ada temen seperti dirimu!"Julius selalu merasa kalau wanita di depannya tidak asing, tetapi Julius benar-benar tidak mengenalinya. Julius pun ingin bertanya dengan jelas, mungkin saja wanita ini teman sekelasnya. Bagaimanapun, sudah begitu lama tidak berjumpa,

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 11 Menjadi Realistis

    "Robert?"Julius memandang Robert yang sedang tersenyum di depannya. Wajah Julius menjadi cemberut dan merasa sedikit tidak senang. Julius pun memaksakan senyumannya dan bertanya, "Ada apa dengan kalian berdua?"Emma tersenyum bangga, "Kamu tidak bisa melihatnya? Kami berdua sudah menikah. Kami menikah tidak lama setelah lulus! Sayang sekali kamu tidak dapat menghadiri pernikahan kami. Tapi, kami mengerti, semua itu karena kamu sedang dipenjara!"Wajah Julius semakin muram. Meskipun kedua orang ini sedang tersenyum, ucapan sarkas mereka jelas ingin merendahkan Julius.Atau mungkin, semua itu karena Julius merupakan murid berprestasi ketika di sekolah, bahkan pernah menjadi ketua OSIS!"Julius, kamu berencana pergi ke mana?"Robert kembali bertanya."Oh, Hotel Grand Paradise!" kata Julius dengan santai."Oh, kamu juga mau menghadiri pernikahan Catherine? Ayo, masuk ke dalam mobil. Kami juga searah!"Robert pun tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir. Meskipun pakaianmu agak tua, aku tid

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 12

    "Ah, masak? Stewart Russo mau mentraktirmu makan?Robert dan Emma berduaterperanjat mendengarnya."Tidak mungkin, ini sudah pasti tidak mungkin terjadi, kamu kira dia itu hanya seorang kakek biasa? Apa kamu tahu siapa dia?"Robert langsung berkata, "Dia itu orang yang bisa membuat keputusan dalam keluarga Russo! Hanya ada tiga keluarga yang merupakan keluarga pejabat di Kota Carazon ini. Mereka asal menghentakan kaki saja, bisa mengemparkan seluruh kota Carazon. Setiap keputusan mereka, bisa mempengaruhi masa depan seluruh kota Carazon. Orang seperti ini mau mentraktirmu makan?Julius berpikir sebentar, kemudian berkata pada Robert, "Bagaimana dengan Keluarga Lafau ini? Apakah mereka sebanding dengan keluarga Russo?Robert langsung berkata, "Apakah kamu bercanda? Keluarga Lafau bahkan tidak bisa dianggap sebagai keluarga terpandang, keluarga Lafau paling-paling bisa dianggap sebagai seorang pengusaha kaya saja. Beberapa tahun terakhir, mereka hampir bisa digolongkan sebagai golongan ke

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 13 – Kondangan

    “Julius, kamu gila? Ada begitu banyak orang, apakah kamu bisa menghadapinya seorang diri? Janganlah kamu mencari masalah!"Emma yang berjalan di samping juga terkejut. Terlepas dari itu, Julius merupakan seorang pemuda yang ceroboh, kalau tidak begitu, dia tidak akan masuk penjara."Oh, Julius, kamu juga hadir? Ini benar-benar tamu langka!"Pada saat itu juga, seorang pria berpakaian jas datang, berkata sambil tersenyum.Julius hanya meliriknya dengan datar, "Hei, Ndut, kamu juga hadir?""Omong kosong, kita semua teman kuliah, tentu saja harus datang untuk menghadiri pernikahan Catherine!”Si endut Anderson dengan wajah yang sangat merendahkan, berkata kepada Julius, "Ngomong-ngomong, dulu kita bersaing untuk mendapatkan Catherine. Dia tidak tertarik padaku dan akhirnya memilih bersamamu. Bukankah kamu merasa bangga waktu itu? Tapi sekarang, bagaimana kamu menjalani hidupmu? Lihat dirimu, berpenampilan seperti seorang pengemis?"Melihat Julius tidak berkata apa-apa, si endut mel

    Last Updated : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 14

    Catherine melangkah maju, menatap tajam ke arah Julius sambil berkata dengan tegas, "Julius, kita tidak bisa menikah karena kamu masuk penjara. Mana bisa kamu menyalahkan aku? Kenapa aku harus kembalikan mahar 600 juta itu padamu?"Sambil mengatakan ini, dia melipat tangannya di depan dada dengan sombong. "Aku rasa kamu sudah gila karena tidak ada uang. Setelah keluar dari penjara tanpa uang, kamu datang meminta uang dariku? Heh, selama tiga tahun aku berpacaran denganmu, aku telah menyia-nyiakan tiga tahun masa mudaku. 600 juta itu anggaplah sebagai kompensasi atas kerugian masa mudaku. 200 juta per tahun, itu tidak keterlaluan, ‘kan?""Persetan!"Julius tidak pernah membayangkan bahwa Catherine akan begitu tidak tahu malu.Julius bangkit dengan marah, menatap tajam Catherine dan berkata, "Apakah kamu saja yang punya masa muda? Bagaimana dengan masa mudaku?”Julius membalas sambil melangkah mendekati Catherine."Selama tiga tahun itu, aku membelikan semua yang kamu inginkan. Apakah ak

    Last Updated : 2023-09-21

Latest chapter

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status