Beranda / Urban / Raja Tahanan Menjadi Papiku / Bab 9 Merubah Penampilan

Share

Bab 9 Merubah Penampilan

Penulis: Raja Diam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-21 16:28:42
"Kartu bank ini, hanya ada sepuluh di seluruh dunia!"

"Orang yang memiliki aset triliunan rupiah pun belum tentu bisa mempunyai kartu ini!"

Wanita itu pun terkejut ketakutan begitu mendengar penjelasan itu. Saking takutnya, pikirannya langsung menjadi kosong.

Namun, wanita itu masih tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang pemuda yang berpakaian lusuh, dengan rambut yang acak-acakan dan berpenampilan seperti pengemis, bisa memiliki uang sebanyak itu?

Wanita itu mengangkat kepalanya dan berkata pada sang direktur bank, "Hai tampan, apakah kamu tidak salah? Bisa saja kartu ini palsu. Ha ha, mungkin saja kartu ini hanya mirip saja. Apakah menurutmu, orang seperti dia mampu memiliki kartu semacam ini?"

Julius segera mengerutkan keningnya setelah mendengar perkataan itu, "Kalau aku tidak layak memilikinya, memangnya kamu layak?"

Teringat akan kemampuan bertarung Julius, wanita itu langsung menutup mulutnya. Hanya saja, wanita itu masih merasa kurang percaya.

Direktur bank berkata dengan dingin, "Kebetulan, aku sudah pernah melihat kartu ini. Siapa sih yang kurang kerjaan sampai membuat kartu bank palsu untuk menipu orang?"

Selesai berbicara, direktur bank itu membungkukkan badannya sambil menyanjung Julius. Dia tersenyum pada Julius dan berkata, "Tuan, apa yang bisa saya bantu? Saya akan langsung turun tangan. Kelak kalau anda membutuhkan bantuan, anda boleh langsung mencari saya!"

Sebenarnya, direktur bank itu juga ragu kalau kartu yang dimiliki Julius itu palsu, tetapi dia tidak mau bertaruh. Kalau sampai dia menyinggung orang yang terhormat, bisa-bisa dia dipecat.

Kebenaran pasti akan terkuak. Kalau kartu itu memang palsu, pasti akan ketahuan ketika bertransaksi. Pada saat itu, masih sempat untuk mengabaikan Julius!

"Yang penting, aku tidak tahu ada berapa banyak uang di dalam kartu itu. Kartu itu diberikan padaku oleh orang lain. Aku hanya datang untuk memeriksa saldo bank saja! Setelah itu, tolong hubungkan kartu ini dengan nomor ponselku dan aktifkan layanan notifikasi melalui pesan singkat. Dengan begitu, aku bisa mengecek saldo melalui ponsel kapan saja!" kata Julius dengan pelan. Ucapannya membuat semua orang di sekitar membatu.

"Kartu ini pasti palsu! Siapa yang begitu bodoh, memberikan kartu ini begitu saja."

Ketika nyonya kaya itu mendengarnya, hatinya merasa senang, lalu dia pun berdiri, "Nak, lihatlah! Ucapanmu sudah membuktikan kebohonganmu!"

Plak!

Tiba-tiba, Julius menampar wanita itu dengan punggung tangannya, "Bisakah kamu hentikan omong kosongmu?"

"Kamu, beraninya kamu memukul wanita!"

Nyonya kaya itu merasa sangat tertindas, lalu dia berjongkok dan mulai menangis. Pria ini sungguh tidak bermoral, bisa-bisanya memukuli seorang wanita!

"Baiklah, Tuan. Saya akan mengantarkan anda ke dalam. Kalau boleh tahu, siapa nama anda?" kata direktur bank dengan penuh hormat.

"Julius Warren!"

"Tuan Julius, nama anda sangat bagus. Terdengar sangat keren. Dengan nama seperti itu, anda pasti akan sukses di kemudian hari!"

Tak lama kemudian, Julius berjalan keluar.

"Tuan Julius, ini kartu nama saya. Kalau anda membutuhkan bantuanku, anda bisa menghubungi saya kapan saja. Sebuah kehormatan bagi saya bisa membantu anda!"

Direktur bank yang berada di belakang Julius pun membungkukkan badannya. Tubuh direktur itu membungkuk lebih rendah dari sebelumnya.

"Tuan Julius, ini kartu namaku. Kalau kamu ada waktu luang, kita bisa keluar untuk minum teh bersama! Kamu juga bisa datang ke rumahku untuk makan!"

Manajer wanita yang cantik berlenggak-lenggok mengikuti dari belakang. Dia hampir saja mengatakan ingin tidur bersama.

Nyonya kaya dan kedua pengawal pribadinya masih belum pergi. Wanita itu tercengang melihat sikap pegawai bank itu. Tampaknya, kartu bank itu asli.

Setelah berjalan keluar, Julius tersenyum pahit melihat kartu bank di tangannya, lalu menghadap langit dan berkata, "Dasar Kakek Sableng, bisa-bisanya kamu sebut kekayaanmu itu hanya sedikit saja? Apakah kamu bercanda? Uangmu di dalam kartu ini hampir membuatku mengalami pendarahan otak saking terkejutnya!"

Julius tahu, pasti ada uang di dalam kartu bank ini. Bagaimanapun juga, gurunya Julius itu orang yang hebat. Tidak mungkin kartu bank milik gurunya Julius itu tidak ada uangnya.

Namun, Julius tidak menyangka ada begitu banyak angka nol.

Setelah itu, Julius berencana untuk memotong rambutnya dan membeli pakaian untuk mengganti penampilannya, kemudian menuju Hotel Grand Paradise untuk makan siang bersama Tuan Stewart.

Lagi pula, Tuan Stewart terlihat seperti orang yang memiliki status tinggi. Tidak pantas bagi Julius untuk pergi ke sana dengan penampilan seperti sekarang.

Setelah memotong rambutnya yang panjang dan berantakan, wajah Julius yang gagah mulai terlihat. Dengan rambut pendek, Julius terlihat lebih rapi dan tampan.

"Tinggal membeli dua set pakaian yang bagus. Dengan begitu, aku juga bisa menjadi pria tampan!"

Julius memandang dirinya melalui bayangan yang dipantulkan oleh kaca di pintu toko. Dia pun langsung memuji dirinya sendiri.

Namun, saat hendak membeli pakaian, Julius melihat seorang wanita yang sedang mengendarai motor skuter. Wanita itu mengenakan helm dan menuju kawasan bangunan tua.

Hanya dengan melihat punggungnya, rambutnya yang hitam dan bentuk motor itu, Julius langsung menyadari, "Wanita itu!"

Benar, dia merupakan wanita yang dilihat oleh Julius semalam. Wanita itu datang ke rumah Julius untuk mengantarkan uang dan diam-diam membantu kedua orang tua Julius.

Julius sangat penasaran. Siapa wanita ini dan kenapa wanita ini membantu Julius?

Karena itu, melihat wanita itu hendak memasuki kawasan, Julius segera menyusul dan mengikuti di belakang dari kejauhan.

Bangunan ini sudah agak tua. Setelah wanita itu menghentikan motornya di lantai dasar, dia melepaskan helm dan mengibaskan rambutnya.

Melihat rambutnya yang lembut dan parasnya yang indah, Julius sedikit terkejut. Wanita ini sungguh cantik.

Akan tetapi, Julius tidak mengenali siapa wanita ini!

Awalnya, Julius mengira kalau wanita yang membantunya ini, adalah salah satu kerabatnya atau mungkin teman sekelasnya. Namun, setelah melihat wanita itu, sepertinya tebakan Julius salah.

Wanita itu membawa kue kecil dan segera berjalan naik ke lantai atas.

Julius mengikuti dari belakang dengan tenang. Dia sama sekali tidak mengeluarkan suara, seperti makhluk halus.

Setelah sampai di lantai tiga, wanita itu membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan, "Monica, aku sudah pulang!"

"Wah, ada kue! Terima kasih, Mama! Kita bisa makan kue!"

Dari dalam ruangan, terdengar suara anak-anak. Wanita itu ternyata sudah mempunyai seorang putri.

Begitu mengetahui kalau wanita itu sudah memiliki anak, entah kenapa membuat Julius merasa sedikit kecewa.

Kalau dilihat sekilas, wanita itu sangat cantik, tidak ada kekurangan sama sekali. Ditambah lagi, wanita itu sudah membantu kedua orang tuanya selama bertahun-tahun. Sudah pasti wanita ini sangat baik hati. Kalau wanita ini belum menikah, Julius ingin melamarnya dan memberikan kebahagiaan pada wanita itu.

Namun, anaknya terlihat sudah berusia tiga atau empat tahun.

Saat wanita itu masuk ke dalam ruangan, selain membawa kue, dia juga membawa banyak sayuran, jadi wanita itu tidak dapat menutup pintunya. Wanita itu hanya mendorong pintu dengan kakinya pelan-pelan, sehingga pintu tidak tertutup rapat dan masih ada celah sebesar satu jari.

Julius berdiri di luar pintu dan melihat wajah wanita itu melalui celah tersebut. Mungkin dengan melihat wajah wanita itu, bisa membuat Julis mengingatnya.

Begitu wanita itu meletakkan sayuran di dapur, wanita itu berjalan keluar dan mengusap kepala putrinya yang imut dan lucu. Wanita itu pun berkata dengan penuh kasih sayang, "Anakku, saat kamu ulang tahun sebelumnya, ibu terlalu sibuk, sampai-sampai lupa tentang itu. Hari ini, ibu sudah mengambil cuti untuk merayakan ulang tahunmu dan membelikanmu kue. Bagaimana, apakah kamu senang?"

"Terima kasih, Mama. Monica sangat senang!"

Wajah Monica dipenuhi senyuman bahagia, tetapi tak lama kemudian, dia tampak cemberut dan merengut. Monica pun berkata dengan manja, "Mama, kapan papa pulang? Kapan papa bisa makan kue bersama Monica?"

Senyuman wanita itu langsung pudar mendengar hal tersebut. Akhirnya, wanita itu memaksakan senyumannya dan berkata pada putri kecil di depannya, "Bukankah mama sudah bilang? Papa keluar untuk mencari nafkah. Begitu sudah mendapatkan uang yang banyak, kita bisa hidup enak!"

Bab terkait

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 10 Pria Bajingan

    Setelah dipikir-pikir, akhirnya Julius melangkah maju dan mengetuk pintu dengan pelan."Siapa?"Wanita cantik itu mengerutkan kening dan segera berjalan menuju pintu begitu mendengar suara ketukan pintu.Wanita itu memandang ke Julius dengan seksama dan terheran-heran."Hai, siapa kamu?" tanya Julius dengan serius pada wanita yang berparas cantik di depannya."Ha ha. Tuan, kamu datang mencariku, bukankah seharusnya aku yang bertanya siapa kamu?"Wanita itu tersenyum, lalu melipat tangannya di depan dada. Senyumannya terlihat sangat mempesona.Julius mengerutkan kening dan berkata, "Oh, namaku Julius. Aku ingin tahu siapa kamu. Kenapa kamu membantu orang tuaku dan memberikan uang kepada mereka? Kalau kamu temanku, aku tidak ingat ada temen seperti dirimu!"Julius selalu merasa kalau wanita di depannya tidak asing, tetapi Julius benar-benar tidak mengenalinya. Julius pun ingin bertanya dengan jelas, mungkin saja wanita ini teman sekelasnya. Bagaimanapun, sudah begitu lama tidak berjumpa,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 11 Menjadi Realistis

    "Robert?"Julius memandang Robert yang sedang tersenyum di depannya. Wajah Julius menjadi cemberut dan merasa sedikit tidak senang. Julius pun memaksakan senyumannya dan bertanya, "Ada apa dengan kalian berdua?"Emma tersenyum bangga, "Kamu tidak bisa melihatnya? Kami berdua sudah menikah. Kami menikah tidak lama setelah lulus! Sayang sekali kamu tidak dapat menghadiri pernikahan kami. Tapi, kami mengerti, semua itu karena kamu sedang dipenjara!"Wajah Julius semakin muram. Meskipun kedua orang ini sedang tersenyum, ucapan sarkas mereka jelas ingin merendahkan Julius.Atau mungkin, semua itu karena Julius merupakan murid berprestasi ketika di sekolah, bahkan pernah menjadi ketua OSIS!"Julius, kamu berencana pergi ke mana?"Robert kembali bertanya."Oh, Hotel Grand Paradise!" kata Julius dengan santai."Oh, kamu juga mau menghadiri pernikahan Catherine? Ayo, masuk ke dalam mobil. Kami juga searah!"Robert pun tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir. Meskipun pakaianmu agak tua, aku tid

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 12

    "Ah, masak? Stewart Russo mau mentraktirmu makan?Robert dan Emma berduaterperanjat mendengarnya."Tidak mungkin, ini sudah pasti tidak mungkin terjadi, kamu kira dia itu hanya seorang kakek biasa? Apa kamu tahu siapa dia?"Robert langsung berkata, "Dia itu orang yang bisa membuat keputusan dalam keluarga Russo! Hanya ada tiga keluarga yang merupakan keluarga pejabat di Kota Carazon ini. Mereka asal menghentakan kaki saja, bisa mengemparkan seluruh kota Carazon. Setiap keputusan mereka, bisa mempengaruhi masa depan seluruh kota Carazon. Orang seperti ini mau mentraktirmu makan?Julius berpikir sebentar, kemudian berkata pada Robert, "Bagaimana dengan Keluarga Lafau ini? Apakah mereka sebanding dengan keluarga Russo?Robert langsung berkata, "Apakah kamu bercanda? Keluarga Lafau bahkan tidak bisa dianggap sebagai keluarga terpandang, keluarga Lafau paling-paling bisa dianggap sebagai seorang pengusaha kaya saja. Beberapa tahun terakhir, mereka hampir bisa digolongkan sebagai golongan ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 13 – Kondangan

    “Julius, kamu gila? Ada begitu banyak orang, apakah kamu bisa menghadapinya seorang diri? Janganlah kamu mencari masalah!"Emma yang berjalan di samping juga terkejut. Terlepas dari itu, Julius merupakan seorang pemuda yang ceroboh, kalau tidak begitu, dia tidak akan masuk penjara."Oh, Julius, kamu juga hadir? Ini benar-benar tamu langka!"Pada saat itu juga, seorang pria berpakaian jas datang, berkata sambil tersenyum.Julius hanya meliriknya dengan datar, "Hei, Ndut, kamu juga hadir?""Omong kosong, kita semua teman kuliah, tentu saja harus datang untuk menghadiri pernikahan Catherine!”Si endut Anderson dengan wajah yang sangat merendahkan, berkata kepada Julius, "Ngomong-ngomong, dulu kita bersaing untuk mendapatkan Catherine. Dia tidak tertarik padaku dan akhirnya memilih bersamamu. Bukankah kamu merasa bangga waktu itu? Tapi sekarang, bagaimana kamu menjalani hidupmu? Lihat dirimu, berpenampilan seperti seorang pengemis?"Melihat Julius tidak berkata apa-apa, si endut mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 14

    Catherine melangkah maju, menatap tajam ke arah Julius sambil berkata dengan tegas, "Julius, kita tidak bisa menikah karena kamu masuk penjara. Mana bisa kamu menyalahkan aku? Kenapa aku harus kembalikan mahar 600 juta itu padamu?"Sambil mengatakan ini, dia melipat tangannya di depan dada dengan sombong. "Aku rasa kamu sudah gila karena tidak ada uang. Setelah keluar dari penjara tanpa uang, kamu datang meminta uang dariku? Heh, selama tiga tahun aku berpacaran denganmu, aku telah menyia-nyiakan tiga tahun masa mudaku. 600 juta itu anggaplah sebagai kompensasi atas kerugian masa mudaku. 200 juta per tahun, itu tidak keterlaluan, ‘kan?""Persetan!"Julius tidak pernah membayangkan bahwa Catherine akan begitu tidak tahu malu.Julius bangkit dengan marah, menatap tajam Catherine dan berkata, "Apakah kamu saja yang punya masa muda? Bagaimana dengan masa mudaku?”Julius membalas sambil melangkah mendekati Catherine."Selama tiga tahun itu, aku membelikan semua yang kamu inginkan. Apakah ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 15 Olivia dan Kebenaran Tentang Anaknya

    Keempat pengawal itu menjadi bingung, mereka memalingkan kepala mereka untuk melihat wanita itu.Julius mengerutkan kening dan memutar badannya, ekspresinya berubah menjadi terkejut. "Kamu?"Julius benar-benar tertegun. Wanita yang sebelumnya telah menghina dan menyebutnya sebagai pria bejat saat berada di kompleks perumahan tua itu, sekarang muncul dari antara pengawal-pengawal Keluarga Lafau mengenakan seragam pengantar makanan dengan napas tersengal-sengal. "Siapa dia? Apa dia sudah gila? Apa dia kekasih Julius?"Beberapa tamu acara menjadi bingung sejenak, lalu mulai berbisik-bisik."Siapa dia? Apakah dia salah alamat? Apakah Julius sudah menikah? Dia ingin menipu siapa?"Catherine mendekat dan berbicara kepada wanita di depannya, "Lebih baik kamu tidak ikut campur urusan Keluarga Lafau!"Olivia menatap Catherine dengan heran dan berkata, "Julius sudah bersamamu selama tiga tahun. Bahkan kalau kamu memerlihara hewan peliharaan selama itu pun, pasti sudah ada ikatan perasaan yang k

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 16 Pertemuan Olivia dan Julius

    Kepala Julius terasa berdenyut, benarkah dia mempunyai anak? Bagaimana mungkin bocah kecil gemuk dan sangat imut bernama Monica itu adalah putrinya? "Gadis kecil itu adalah putriku?" tanya Julius sambil menggelengkan kepalanya, dia tidak dapat memercayai kebenaran ini. Olivia berjalan ke depan Julius. Wanita itu mengertakkan giginya dengan air mata penuh amarah yang mengalir dari sudut matanya, tanpa takut Olivia langsung menampar Julius sambil berujar, "Bajingan! Malam sebelum penangkapanmu itu, apakah kamu benar-benar lupa? Tahukah kamu, bagaimana aku bisa melewati lima tahun ini? Berapa banyak penderitaan yang sudah kulalui?" Kali ini, Julius tercengang oleh tamparan itu, tetapi Julius tidak menghentikannya. Karena, Julius bisa merasakan betapa sulitnya bagi seorang gadis dari keluarga terpandang, diusir dari rumah dalam keadaan hamil dan sampai kelahirannya pun, tidak ada orang lain yang membantunya sama sekali. Dalam kehidupan yang berat seperti itu, Olivia masih menyempatkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 17 Aku Punya Seorang Putri

    "Aku punya anak! Aku benar-benar memiliki seorang putri!" Hati Julius sedikit terkejut, itu benar-benar sebuah buah karma yang baik dan sekarang saatnya berbuah. Dia dan wanita ini, mereka berdua mabuk dan melewati satu malam bersama, wanita ini benar-benar hamil lalu memberinya seorang putri yang cantik. Selain itu, Julius dapat melihat Olivia memang wanita yang baik, rendah hati dan kuat. Wanita seperti ini harus dijaga sebaik mungkin oleh Julius. Olivia tidak seperti Catherine, seorang wanita mata duitan yang sombong dan hanya uang yang dipikirkannya. Ditambah lagi, wanita di depannya ini, meskipun dia mengenakan pakaian biasa, temperamen yang melekat pada dirinya ditambah dengan wajah yang hampir sempurna itu, masih tidak bisa menyembunyikan kecantikannya. Hati Julius diam-diam bersumpah, lima tahun ini membiarkan Olivia telah banyak menderita, menjalani kehidupan yang pahit.Mulai hari ini dan seterusnya, Julius akan menebusnya dan memberi tahu pilihan Olivia tidak salah. Juliu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21

Bab terbaru

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status