Share

Bab 12

Author: Raja Diam
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Ah, masak? Stewart Russo mau mentraktirmu makan?

Robert dan Emma berduaterperanjat mendengarnya.

"Tidak mungkin, ini sudah pasti tidak mungkin terjadi, kamu kira dia itu hanya seorang kakek biasa? Apa kamu tahu siapa dia?"

Robert langsung berkata, "Dia itu orang yang bisa membuat keputusan dalam keluarga Russo! Hanya ada tiga keluarga yang merupakan keluarga pejabat di Kota Carazon ini. Mereka asal menghentakan kaki saja, bisa mengemparkan seluruh kota Carazon. Setiap keputusan mereka, bisa mempengaruhi masa depan seluruh kota Carazon. Orang seperti ini mau mentraktirmu makan?

Julius berpikir sebentar, kemudian berkata pada Robert, "Bagaimana dengan Keluarga Lafau ini? Apakah mereka sebanding dengan keluarga Russo?

Robert langsung berkata, "Apakah kamu bercanda? Keluarga Lafau bahkan tidak bisa dianggap sebagai keluarga terpandang, keluarga Lafau paling-paling bisa dianggap sebagai seorang pengusaha kaya saja. Beberapa tahun terakhir, mereka hampir bisa digolongkan sebagai golongan keluarga terpandang. Aset keluarga mereka sudah mencapai miliaran, tetapi dibandingkan dengan keluarga terpandang, mereka masih kalah jauh! Keluarga kaum terpandang itu sudah menginjak angka triliunan, bahkan lebih dari puluhan triliun deh!"

"Oh!"

Julius hanya bergumam, "Tampaknya Keluarga Russo memang hebat! Tapi, aku juga hanya pergi makan saja, tidak berpikir untuk berinteraksi dan mencari muka dengan mereka!"

"Puff!"

Robert ingin muntah darah saat mendengar, "Kamu ini masih berlagak hebat? Dia itu orang seperti apa, memangnya kalian bisa punya interaksi seperti apa? Mentraktirmu makan? Omong kosong! Orang seperti kamu, bahkan buat mengambilkan sepatunya saja pun belum pantas, Dengarkan yah, jangankan kamu, bahkan William saja kalau dia ingin berinteraksi dengan orang itu saja, pun tidak ada kesempatan sama sekali!"

Akhirnya, setelah berbicara sepanjang jalan, mobil mereka pun tiba di depan Hotel Grand Paradise.

Setelah menyerahkan mobil ke staf hotel yang bertanggung jawab untuk memarkirkan mobil, mereka bertiga pun keluar dari mobil.

Tak disangka, baru saja masuk, Julius sudah bertemu kedua orang tua Catherine dan beberapa orang lainnya.

"Di aula lantai dua, yah. Naik ke atas, sebelah kanan!"

Orang tua Catherine sedang menyapa dua kerabatnya untuk naik ke atas.

Setelah selesai berbicara, Silvia Lawrence, ibunya Catherine langsung melihat Julius.

Dia raut wajahnya terlihat kelam dan berkata, "Julius, kenapa kamu di sini? Hari ini hari pernikahan Catherine. Kenapa kamu mengejar sampai hotel? Kamu masih belum menyerah? Hehe, tidak peduli kamu berubah menjadi seperti apa, Catherine tetap tidak akan bersamamu karena Catherine kami ibarat bulan yang bersinar. Bagai pungguk merindukan bulan, kamu dan Catherine sudah ditakdirkan tidak bisa bersama!"

"Bukankah dia tahanan itu, kenapa dia sudah kembali?"

"Astaga, dia mengejar sampai ke hotel? Dengan pakaian seperti itu, dia masih berani datang ke hotel se-elite ini?

Beberapa kerabat di sekitar mereka, setelah mendengar itu adalah Julius, mereka mulai menggunjing. Julius terlihat seperti badut di mata mereka.

"Bibi, kalian pasti salah paham, dia juga teman sekelas Catherine dan mungkin dia datang untuk mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Dia seharusnya datang untuk memberkati Catherine karena menikah dengan keluarga kaya. Dengan latar belakang Keluarga Lafau, bagaimana mungkin dia berani membuat masalah di sini?"

Bagaimanapun juga, William datang bersama Emma. Emma buru-buru tersenyum dan menenangkan suasana.

Julius malah tersenyum sinis, menekan kemarahannya dan berkata, "Hari ini seseorang mengundangku datang makan malam di sini. Hari ini adalah hari pernikahan Catherine, apalagi hubungan kami sebagai teman sekelas selama tiga tahun. Aku akan memberikan sedikit kehormatan untuk yang terakhir kalinya! Jadi, aku tidak ingin membuat onar hari ini!"

Berbicara sampai di sini, Julius mengubah nada bicara, pandangan matanya tiba-tiba menjadi tajam, "Tapi, aku tidak mengganggu hari ini, bukan berarti besok juga sama. Apa yang keluarga kalian berhutang pada keluarga kami, aku akan menagihnya kembali pelan-pelan!"

"Keluarga kami berhutang apa padamu? Mau menagihnya, memangnya kamu punya kemampuan itu?"

Silvia tidak mau mengalah sedikit pun, dia bahkan merasa jijik, "Kalau kamu bisa melihat situasi, sebaiknya cepat keluar dari sini! Jangan bikin aku sakit mata melihatmu. Orang yang pernah mendekam dipenjara kok bisa muncul di sini! Benar-benar sial."

"Walah, kamu benar-benar datang kemari?"

Saat ini, William dan Catherine berdua berjalan masuk dari pintu utama. William tersenyum sinis dan berkata, "Julius, nyalimu cukup besar. Kemarin kamu memukuliku, hari ini kamu masih berani datang ke pernikahanku."

"Apa? Dia kemarin memukulmu? Cari mati? Beraninya dia memukul Tuan Muda William!"

Setelah mendengar ini, Silvia menjadi sangat kesal dan berkata pada William, "Tuan Muda William, Suruh orang untuk memukulnya. Dia pantas diberi pelajaran.

Catherine yang berada di samping mengerutkan keningnya dan berkata pada William, "Suamiku, hari ini adalah hari pernikahan kita. Tidaklah baik kalau sampai terjadi pertumpahan darah di sini, 'kan?"

Setelah berpikir sebentar, William juga merasa kalau ucapan Catherine masuk akal, dia pun mengangguk setuju dan berkata, "Oke, untuk sementara, aku akan membiarkanmu. Hehe, karena kamu sudah datang, aku akan membiarkankamu menyaksikan bagaimana aku bisa menikahi Catherine? Aku akan menunjukkan bagaimana aku menciumnya saat di panggung nanti, haha!"

Awalnya Julius ingin menghargai Catherine, tetapi melihat keangkuhan William, dia sudah tidak bisa bersabar lagi. Dia pun mencemoh William dengan sinis, "Apakah kamu yakin, berani membiarkan aku menghadiri acara pernikahanmu?"

"Haha, apa yang harus ditakuti?"

William mengerak-gerakan bahunya dan berkata, "Aku sudah bilang kemarin kalau kamu bisa menghadiri pernikahan kami. Lagipula, kamu juga belum pernah ke tempat yang begitu elite. Sebelumnya, aku juga berkata kalau kamu tidak perlu memberikan uang pemberkatan. Aku akan membiarkan kamu makan enak! Haha, kamu bisa makan sepuasnya nanti. Setelah kenyang, acara pernikahan berakhir, aku akan membereskanmu pelan-pelan! Biar kamu tahu rasa, apa konsekuensinya memukulku!"

Silvia mendekati William dan berbisik, "Tuan Muda William, kamu benar-benar berencana membiarkan dia ikut acara? Dia ini orang yang pernah mendekam di penjara, bukankah ini sial? Selain itu, saya takut dia akan membuat onar!"

"Membuat onar, mamangnya dia berani?"

William tersenyum sini dan menjentik jarinya.

Dalam sekejap, salah seorang pemuda yang di belakangnya berlari keluar, tak lama kemudian dia kembali dengan puluhan orang.

Di antara mereka, ada beberapa orang termasuk Edi, pria bermuka bekas bacokan wajahnya yang kemarin mendatangi Sandra untuk menagih hutang semalam.

Setelah Edi melihat Julius, ekspresinya tiba-tiba menjadi kelam. Kejadian kemarin membuat hatinya masih merasa takut.

Namun dia bekerja untuk uang, pada saat ini, dia tidak boleh gentar, lagi pula mereka masih memegang pipa baja di tangan mereka, untuk mencegah seseorang membuat onar hari ini.

Dia pun melangkah ke depan dan memegang pipa baja di tangannya erat-erat, hatinya merasa sedikit lebih percaya diri dalam hatinya. Dia berbisik pada William, "Tuan Muda William, orang ini mencoba mencari masalah?

William tersenyum tipis sambil melihat Julius, kemudian berkata, "Hehe, dia datang ke sini untuk mengemis makan. Awasi dia, kalau dia berani membuat onar, kalian bisa langsung menyambutnya!"

"Hehe!"

Julius tersenyum canggung, kedua tangannya ditaruh di belakang punggungnya. Dengan sosok yang tenang, dia berjalan ke lantai dua dan langsung tiba di aula tempat acara berlangsung.

Saat ini, terlihat para tamu yang hadir dalam acara juga tidak sedikit.

"William, karena kau begitu gila dan memaksaku untuk melihatmu menikah, aku khawatir acara pernikahanmu hari ini akan gagal," kata Julius setelah tiba di pintu besar.

Edi yang ada di belakangnya terkejut mendengarnya, tetapi dia masih mengancam Julius, "Anak muda, sebaiknya kamu jangan macam-macam. Hari ini, jumlah kami banyak dan tangan kami bersenjata. Jika kamu tidak ingin kehilangan lengan atau kakimu, kamu sebaiknya makan makananmu tanpa berpikir macam-macam!"

Related chapters

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 13 – Kondangan

    “Julius, kamu gila? Ada begitu banyak orang, apakah kamu bisa menghadapinya seorang diri? Janganlah kamu mencari masalah!"Emma yang berjalan di samping juga terkejut. Terlepas dari itu, Julius merupakan seorang pemuda yang ceroboh, kalau tidak begitu, dia tidak akan masuk penjara."Oh, Julius, kamu juga hadir? Ini benar-benar tamu langka!"Pada saat itu juga, seorang pria berpakaian jas datang, berkata sambil tersenyum.Julius hanya meliriknya dengan datar, "Hei, Ndut, kamu juga hadir?""Omong kosong, kita semua teman kuliah, tentu saja harus datang untuk menghadiri pernikahan Catherine!”Si endut Anderson dengan wajah yang sangat merendahkan, berkata kepada Julius, "Ngomong-ngomong, dulu kita bersaing untuk mendapatkan Catherine. Dia tidak tertarik padaku dan akhirnya memilih bersamamu. Bukankah kamu merasa bangga waktu itu? Tapi sekarang, bagaimana kamu menjalani hidupmu? Lihat dirimu, berpenampilan seperti seorang pengemis?"Melihat Julius tidak berkata apa-apa, si endut mel

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 14

    Catherine melangkah maju, menatap tajam ke arah Julius sambil berkata dengan tegas, "Julius, kita tidak bisa menikah karena kamu masuk penjara. Mana bisa kamu menyalahkan aku? Kenapa aku harus kembalikan mahar 600 juta itu padamu?"Sambil mengatakan ini, dia melipat tangannya di depan dada dengan sombong. "Aku rasa kamu sudah gila karena tidak ada uang. Setelah keluar dari penjara tanpa uang, kamu datang meminta uang dariku? Heh, selama tiga tahun aku berpacaran denganmu, aku telah menyia-nyiakan tiga tahun masa mudaku. 600 juta itu anggaplah sebagai kompensasi atas kerugian masa mudaku. 200 juta per tahun, itu tidak keterlaluan, ‘kan?""Persetan!"Julius tidak pernah membayangkan bahwa Catherine akan begitu tidak tahu malu.Julius bangkit dengan marah, menatap tajam Catherine dan berkata, "Apakah kamu saja yang punya masa muda? Bagaimana dengan masa mudaku?”Julius membalas sambil melangkah mendekati Catherine."Selama tiga tahun itu, aku membelikan semua yang kamu inginkan. Apakah ak

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 15 Olivia dan Kebenaran Tentang Anaknya

    Keempat pengawal itu menjadi bingung, mereka memalingkan kepala mereka untuk melihat wanita itu.Julius mengerutkan kening dan memutar badannya, ekspresinya berubah menjadi terkejut. "Kamu?"Julius benar-benar tertegun. Wanita yang sebelumnya telah menghina dan menyebutnya sebagai pria bejat saat berada di kompleks perumahan tua itu, sekarang muncul dari antara pengawal-pengawal Keluarga Lafau mengenakan seragam pengantar makanan dengan napas tersengal-sengal. "Siapa dia? Apa dia sudah gila? Apa dia kekasih Julius?"Beberapa tamu acara menjadi bingung sejenak, lalu mulai berbisik-bisik."Siapa dia? Apakah dia salah alamat? Apakah Julius sudah menikah? Dia ingin menipu siapa?"Catherine mendekat dan berbicara kepada wanita di depannya, "Lebih baik kamu tidak ikut campur urusan Keluarga Lafau!"Olivia menatap Catherine dengan heran dan berkata, "Julius sudah bersamamu selama tiga tahun. Bahkan kalau kamu memerlihara hewan peliharaan selama itu pun, pasti sudah ada ikatan perasaan yang k

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 16 Pertemuan Olivia dan Julius

    Kepala Julius terasa berdenyut, benarkah dia mempunyai anak? Bagaimana mungkin bocah kecil gemuk dan sangat imut bernama Monica itu adalah putrinya? "Gadis kecil itu adalah putriku?" tanya Julius sambil menggelengkan kepalanya, dia tidak dapat memercayai kebenaran ini. Olivia berjalan ke depan Julius. Wanita itu mengertakkan giginya dengan air mata penuh amarah yang mengalir dari sudut matanya, tanpa takut Olivia langsung menampar Julius sambil berujar, "Bajingan! Malam sebelum penangkapanmu itu, apakah kamu benar-benar lupa? Tahukah kamu, bagaimana aku bisa melewati lima tahun ini? Berapa banyak penderitaan yang sudah kulalui?" Kali ini, Julius tercengang oleh tamparan itu, tetapi Julius tidak menghentikannya. Karena, Julius bisa merasakan betapa sulitnya bagi seorang gadis dari keluarga terpandang, diusir dari rumah dalam keadaan hamil dan sampai kelahirannya pun, tidak ada orang lain yang membantunya sama sekali. Dalam kehidupan yang berat seperti itu, Olivia masih menyempatkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 17 Aku Punya Seorang Putri

    "Aku punya anak! Aku benar-benar memiliki seorang putri!" Hati Julius sedikit terkejut, itu benar-benar sebuah buah karma yang baik dan sekarang saatnya berbuah. Dia dan wanita ini, mereka berdua mabuk dan melewati satu malam bersama, wanita ini benar-benar hamil lalu memberinya seorang putri yang cantik. Selain itu, Julius dapat melihat Olivia memang wanita yang baik, rendah hati dan kuat. Wanita seperti ini harus dijaga sebaik mungkin oleh Julius. Olivia tidak seperti Catherine, seorang wanita mata duitan yang sombong dan hanya uang yang dipikirkannya. Ditambah lagi, wanita di depannya ini, meskipun dia mengenakan pakaian biasa, temperamen yang melekat pada dirinya ditambah dengan wajah yang hampir sempurna itu, masih tidak bisa menyembunyikan kecantikannya. Hati Julius diam-diam bersumpah, lima tahun ini membiarkan Olivia telah banyak menderita, menjalani kehidupan yang pahit.Mulai hari ini dan seterusnya, Julius akan menebusnya dan memberi tahu pilihan Olivia tidak salah. Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 18 Kekhawatiran

    "Kenapa masih diam saja? Serang dia!"Arnold melihat para pengawal itu, kemudian berteriak."Aku lihat siapa yang berani?"Melihat para pengawal itu mengambil senjata mereka kembali. Olivia langsung merasa panik dan merentangkan kedua lengannya melindungi Julius, "Aku memang telah diusir dari Keluarga Shane. Tapi, aku masih merupakan bagian dari Keluarga Shane. Kalau kalian berani melukaiku, bersiap-siaplah menghadapi kemarahan dari Keluarga Shane! "Ini …."Para pengawal itu langsung ketakutan.Julius yang berada di belakang merasa lega, lalu melangkah maju dan menepuk bahu Olivia, "Masalah seperti ini, biarlah aku yang menghadapinya. Tenanglah, aku pasti bisa menanganinya!" "Apa yang bisa kamu lakukan? Jangan berlagak!"Kata-kata Olivia langsung membuat Julius terdiam. Arnold yang di samping mengerutkan kening dan akhirnya berkata, "Nona Olivia, aku akan memberimu kesempatan sekarang. Kalau kamu dapat memanggil Keluarga Shane ke sini untuk menjadi perantara bagi anak ini,

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 19 Kedatangan Keluarga Shane

    "Ayah, dua puluh menit sudah berlalu!"Catherine terus memantau waktu, ketika dia melihat dua puluh menit sudah berlalu, dia segera mengingatkan Arnold.Arnold mengangguk dan memerintah pengawalnya untuk bertindak.Akan tetapi, hal yang tidak terduga, pada saat dia perlahan-lahan mengangkat tangannya, Nyonya Margareth berjalan masuk bersama kedua putranya dan juga beberapa anggota Keluarga Shane.Di belakang Keluarga Shane, masih terdapat belasan pengawal. Semuanya mengenakan setelan hitam dan terlihat sangat gagah.Meskipun jumlah anggota Keluarga Shane tidak banyak, tetapi pengawal Keluarga Lafau secara sendirinya memberikan jalan begitu melihat anggota Keluarga Shane datang.Apalagi, Keluarga Shane adalah keluarga terpandang yang lebih kuat daripada Keluarga Lafau dan tidak bisa dianggap remeh.“Keluarga Shane benar-benar datang? Apakah mereka benar ingin membantu Olivia?”"Lagipula, Olivia merupakan anggota Keluarga Shane, dia dulu juga telah memberikan banyak kontribusi pa

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 20 Tekad Julius

    Olivia awalnya ingin memberi tahu ayahnya untuk datang berunding, sepertinya Arnold akan mendengarnya. Akan tetapi, Olivia tidak menyangka, ayahnya juga memanggil paman dan neneknya datang kemari. Lucas melihat Julius sekilas, akhirnya menghela napas, merasa kecewa pada Julius. Tidak terbayangkan kalau lelaki yang ditemukan oleh putrinya adalah seorang pecundang yang tidak berguna sama sekali. Rupanya ini alasan kenapa putrinya tidak mau mengungkapkan siapa ayah dari anaknya saat itu. Lelaki seperti ini, sama sekali tidak pantas untuk Keluarga Shane, apalagi untuk Olivia yang cantik dan mempesona.Felicia memandang Julius, lalu mendekat dan menatap tajam pada Julius. Felicia pun berkata dengan dingin, "Nak, apakah kamu lelaki yang sudah menghamili putriku? Kalau bukan karena kamu, Olivia tidak akan diusir dan kami tidak akan mengalami masa-masa sulit seperti ini!"Julius juga menyadari kalau dia telah menyebabkan penderitaan bagi Olivia dan keluarganya. Dia tersenyum canggung dan

Latest chapter

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status