Begitu Nenek Margareth mendengar ucapan Olivia, wajahnya menjadi sangat muram, "Olivia, apakah kamu yakin ingin bersama bocah ini? Memangnya kamu yakin kalau dia pantas bersama denganmu?""Nenek Margareth, berhenti menasihatiku. Aku sudah memutuskannya!"Olivia tampak tegas dan terus berkata demikian."Dasar anak ini, kenapa kamu begitu keras kepala?"Lucas yang berada di sebelah pun akhirnya berbicara. Sambil berbicara, dia pun menghela napas dan terdengar kecewa.Mulut Nenek Margareth sedikit gemetar dan dia menggertakkan giginya, "Baiklah, karena kamu sudah memutuskannya, aku tidak akan ikut campur lagi. Kalau bocah ini hanya anak seorang pedagang biasa pun, aku masih bisa menerima dia, walaupun dia bukan bagian dari keluarga terpandang. Dengan keadaan dia seperti sekarang ini, aku benar-benar sulit menerima dia. Apalagi dia orang yang pernah dipenjarakan!"Setelah selesai berbicara, Nenek Margareth berkata pada Arnold, "Tuan Arnold, bagaimanapun juga, Olivia adalah keluarga kami. S
Namun, tidak disangka, pemilik hotel datang bersama dengan beberapa satpam.Orang-orang di sekitar pun memberi jalan untuk mereka.Julius pun menoleh. Bukankah pria yang berada di depan Julius ini, baru saja bermain catur dengan Tuan Stewart pagi hari ini?Kenapa dia ada di sini?"Ha ha, Jeff Mayer, kenapa kamu datang kemari?"Arnold berkata sambil tersenyum.Jeff melirik Julius, lalu berkata, "Aku dengar ada orang sedang membuat onar di hotelku, jadi aku datang dengan beberapa satpam. Kak Arnold, apa yang sedang terjadi?""Bocah ini datang untuk membuat keributan, bahkan dia juga melukai anakku!"Arnold menunjuk ke arah Julius, lalu berkata dengan marah, "Tapi, para satpam tidak perlu turun tangan. Pengawal pribadi dari Keluarga Lafau sudah datang. Aku sendiri yang akan menanganinya!"Arnold berhenti sejenak, kemudian menambahkan, "Tentu saja, aku tidak menyalahkan pihak hotel karena sudah membiarkan orang seperti ini masuk. Lagi pula, hotel ini sangat besar, wajar kalau bocah ini bis
"Tuan … Tuan Midolf!"Wajah Jeff langsung berubah ketika mendengar nama Midolf Dobbie.Olivia yang awalnya menghela napas lega, tiba-tiba menjadi pucat. Dia pun berkata pada Julius dengan pelan, "Bahaya, sepertinya Keluarga Lafau masih memiliki relasi dengan Tuan Midolf!"Julius mengerutkan kening, tetapi dia tidak gugup. Dengan penasaran, dia bertanya, "Apakah Midolf Dobbie ini sangat kuat? Siapa dia?""Kamu tidak tahu. Selain keluarga pejabat yang terkenal di Carazon, ada juga kelompok mafia besar bernama Grup Gemini. Midolf Dobbie adalah penanggung jawab kedua dari Grup Gemini, yang sangat pandai bertarung dan merupakan kaki tangan dari ketua Grup Gemini.""Untuk mencapai kedudukannya sekarang, Midolf sudah banyak membunuh orang. Konon katanya, dia hanya menggunakan sebilah pisau untuk menundukkan seratus orang musuhnya. Ada enam puluh di antaranya mati tergeletak di tanah, sedangkan sisanya melarikan diri karena ketakutan!"Olivia mengerutkan keningnya karena khawatir. Setelah memi
Arnold menambahkan, "Jumlah satpammu bahkan tidak mencapai setengah dari pengawalku. Ha ha, Jeff, apakah menurutmu kalian bisa mengalahkan kami?"Tap tap tap!Namun, dapat terlihat dari jendela, saat ini ada seorang pria yang menyuruh bawahannya untuk mengepung sekeliling hotel.Tidak sedikit orang yang langsung memasuki hotel. Jumlahnya mungkin mencapai ratusan orang."Berakhir sudah, orang-orang dari Grup Gemini sudah tiba!"Melihat keadaan di luar hotel membuat wajah Jeff menjadi putus asa."Sekarang … sekarang harus bagaimana?"Olivia sangat cemas."Kemari! Apakah kamu benar-benar ingin mati bersama Julius? Dia hanya orang miskin tanpa kekuasaan dan kekayaan. Memangnya kamu sudah tidak peduli lagi pada putrimu?"Felicia mendekat dan meraih lengan Olivia, kemudian menarik Olivia ke arah Keluarga Shane.Lucas pun menjadi pucat karena ketakutan. Dia buru-buru mendekat dan meraih lengan Olivia yang satunya lagi. Mereka berdua menjauhkan Olivia dari Julius."Kak, pikirkan Monica. Kalau
Tubuh Midolf sangat tinggi, tingginya hampir mencapai dua meter. Dengan tubuh yang tegap dan otot yang menonjol, Midolf mengenakan kaos dengan lengan pendek. Dadanya sangat menonjol, bahkan tampak lebih besar daripada wanita pada umumnya.Otot di lengan Midolf yang berwarna sawo matang itu terlihat sangat mengintimidasi. Alis di wajahnya begitu tebal, tampak sangat sangar.Setelah Midolf sampai, dia meraba kepala botaknya dan berkata pada Arnold dengan nada yang kasar, "Tuan Arnold, katakan padaku, siapa yang ingin kamu bunuh?"Arnold belum sempat berbicara, William yang berada di samping langsung bersuara dengan tidak sabar, "Tuan Midolf, bajingan ini berani mengacaukan pernikahanku, bahkan sudah mematahkan salah satu jariku. Bunuh dia untukku! Tidak, membunuhnya itu terlalu mudah. Cincang dia, kemudian lempar ke laut saja, biar dimakan ikan!"Buk!William belum selesai berbicara, tetapi Midolf langsung menampar William dengan punggung tangannya. William pun merasa terhuyung-huyung."
Midolf terkejut, wajahnya mulai muram dan hasrat membunuhnya melonjak, "Ha ha. Nak, kamu benar-benar tidak takut akan bahaya. Kalau begitu, aku tidak akan sungkan-sungkan padamu. Kamu bahkan tidak menghormati aku sebagai penanggung jawab kedua dari Grup Gemini!"Julius tersenyum dingin dan berkata, "Jangankan kaki tangan, bahkan kalau ketua dari Grup Gemini yang datang kemari pun, aku tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum aku mendapatkan dua koma enam miliar rupiah milikku!""Julius, apakah kamu sudah gila? Kenapa kamu tidak memohon ampun pada Tuan Midolf?"Olivia sangat cemas hingga dia hampir menangis. Kalaupun Julius harus memotong salah satu lengannya, itu masih lebih baik dari pada dibunuh, bukan? Sayangnya, Julius masih sama seperti dulu, sangat keras kepala!"Kak, lihatlah! Orang ini bahkan masih memikirkan uangnya dalam situasi seperti ini. Menurutku, dia sangat miskin sampai berani memprovokasi Tuan Midolf!"Hillary yang berada di samping pun mencibir, "Kak, sebaiknya kam
"Apa! Bisa-bisanya Tuan Midolf …."Banyak bawahan Midolf mulai ketakutan. Bisa-bisanya Midolf dipukul sampai mundur?Meskipun Midolf terkenal bertarung dengan pisau, tidak sembarang orang mampu menerima pukulan Midolf. Namun, Julius justru mampu menahan tinjunya Midolf."Tuan Midolf, ayo, kita serang bersama!""Tuan Midolf, bagaimana kalau kita bersama-sama membunuh bocah ini?"Bawahan Midolf mulai mengambil parang dan menatap ke arah Julius.Bawahan ini bukanlah orang-orang sembarangan.Midolf mengerutkan keningnya dan menatap cincin di jari Julius. Mereka seharusnya menyanjung pemilik cincin Dracora, tetapi Midolf tidak menyangka kalau Julius akan mengenakannya.Midolf tersenyum dingin dan berkata pada bawahannya, "Aku bisa mengurus semua ini, tidak perlu kalian untuk ikut campur!"Midolf ingin membawa bawahannya dan pergi meninggalkan tempat, karena kemungkinan besar orang di depannya ini atasan Midolf dan yang lainnya. Julius mungkin merupakan sosok yang harus mereka patuhi.Semua
Julius tersenyum ringan dan tidak berkata dengan angkuh maupun merendahkan dirinya."Tidak mungkin, bocah ini benar-benar mengenal Tuan Stewart?""Astaga, kita bahkan tidak layak makan bersama Tuan Stewart. Bagaimana bisa bocah ini diundang untuk makan bersama Tuan Stewart?"Banyak pengusaha kaya di sekitar merasa terkejut, kemudian bertanya-tanya kalau mereka sedang berhalusinasi."Bagaimana dia bisa mengenal Tuan Stewart?"Kepala Keluarga Shane, Tom, juga keheranan.Perlu diketahui kalau orang seperti Stewart ini, orang yang sangat ingin didekati banyak orang. Sayangnya, mereka tidak pernah memiliki kesempatan itu.Ternyata, Julius bisa mengenal Stewart, bahkan Stewart juga secara pribadi mengundangnya untuk makan bersama!Stewart berbalik dan melihat ke arah Catherine, lalu berkata, "Apakah kamu tunangan Julius? Kalau kamu tidak mau menikahi Julius, bukankah uang mahar itu harus dikembalikan? Lagi pula, dua ratus miliar rupiah itu, bukankah sungguh keterlaluan?""Sudah … sudah sehar
"Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan
Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga
Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me
Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu
"Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka
"Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki
Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke
Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p
“Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce