Share

Bab 14

Penulis: Raja Diam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Catherine melangkah maju, menatap tajam ke arah Julius sambil berkata dengan tegas, "Julius, kita tidak bisa menikah karena kamu masuk penjara. Mana bisa kamu menyalahkan aku? Kenapa aku harus kembalikan mahar 600 juta itu padamu?"

Sambil mengatakan ini, dia melipat tangannya di depan dada dengan sombong. "Aku rasa kamu sudah gila karena tidak ada uang. Setelah keluar dari penjara tanpa uang, kamu datang meminta uang dariku? Heh, selama tiga tahun aku berpacaran denganmu, aku telah menyia-nyiakan tiga tahun masa mudaku. 600 juta itu anggaplah sebagai kompensasi atas kerugian masa mudaku. 200 juta per tahun, itu tidak keterlaluan, ‘kan?"

"Persetan!"

Julius tidak pernah membayangkan bahwa Catherine akan begitu tidak tahu malu.

Julius bangkit dengan marah, menatap tajam Catherine dan berkata, "Apakah kamu saja yang punya masa muda? Bagaimana dengan masa mudaku?”

Julius membalas sambil melangkah mendekati Catherine.

"Selama tiga tahun itu, aku membelikan semua yang kamu inginkan. Apakah aku tidak cukup baik padamu?"

"Aku selalu ada untukmu, melakukan apa pun yang kamu minta, aku selalu mendengarkanmu. Aku sangat baik padamu, tapi bagaimana dengan kamu? Apa yang telah kamu lakukan untukku? Aku bahkan sampai masuk penjara demi dirimu. Bagaimana dengan masa mudaku?"

Amarah Julius mencapai puncak. Dia sontak berhenti dan memukul keras sebuah kursi di sebelahnya.

"Bang!"

Kursi itu seketika hancur berkeping-keping!

Orang-orang di sekitarnya terkejut dan seketika suasana menjadi hening.

Catherine terkejut hingga tubuhnya gemetar. Sebelumnya, keluarga Catherine berani menganiaya orangtua Julius karena Julius masuk penjara dan mereka yakin Julius tidak akan berani datang mencari mereka setelah keluar dari penjara.

Itulah sebabnya Catherine tidak ingin mengembalikan uang yang dia dapat dengan mudah.

Catherine menggigit bibirnya, tetapi akhirnya mengangkat kepala dan berkata kepada Julius, "Pada waktu itu, kamu kalah judi dan menjualku kepada Tuan William dengan harga 100 juta rupiah. Apa maksudnya? Apakah aku hanya seharga itu dalam pandanganmu? Dasar berengsek!"

Senyum pahit menghiasi wajah Julius, dia menatap Catherine dan berkata, "Aku sudah menjelaskan padamu, bukankah aku hanya menjadi korban perangkap seseorang? Kemudian, kamu juga telah memaafkanku dan berjanji untuk menungguku! Semua itu adalah rencana jahat William! Aku tidak memaksamu untuk menungguku, atau bahkan menikahiku, tetapi mengapa kamu bekerja sama dengan makhluk jahat ini untuk menyakiti orang tuaku? Aku tidak peduli dengan diriku, tapi aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti orang tuaku!"

William merasa tidak senang mendengar kata-kata dari Julius. Biasanya, dia menjaga citra baiknya di hadapan banyak pengusaha kaya. Jika kejadian ini sampai terdengar orang lain, pasti akan berdampak buruk padanya.

William segera menunjuk Julius dan berkata, "Sialan, Julius. Tanpa bukti, kamu tidak bisa sembarangan menuduhku hal seperti itu. Kamu menghujatku tanpa dasar, apa hakmu mencemarkan reputasiku di sini?"

"Singkirkan jarimu!"

Julius memandang tajam William.

William tersenyum sinis dan terus menunjuk Julius dengan jarinya. "Aku memang ingin menunjukmu, ada masalah? Kalau berani, coba gigit aku."

Detik berikutnya, Julius melangkah cepat ke depan, menangkap jari telunjuk William dan memelintirnya dengan pelan, kemudian menariknya kuat!

"Ah!"

William berteriak kesakitan. Julius melemparkan jari telunjuk itu ke lantai dengan santai, memutuskannya dari tangan William.

"William!"

Catherine panik melihat kejadian di depannya.

Dia segera berjongkok di samping William untuk memeriksanya. "Bagaimana keadaanmu? Apakah kau baik-baik saja?" tanya Catherine.

"Lihat, jari tanganku putus, menurutmu apa aku akan baik-baik saja? Ah!"

William merintih kesakitan, pembuluh darah di dahinya menonjol. Kemudian, dia berbalik menghadap Arnold yang berdiri di sana, "Ayah, aku ingin bocah ini mati. Hari ini, kita tidak boleh membiarkannya keluar dari hotel ini dalam keadaan hidup!"

"Kamu mencari mati, anak muda!"

Arnold menggeram dalam amarah, matanya dipenuhi dengan merah darah yang menakutkan, dia menunjuk ke arah Julius dan berteriak keras.

Dia tidak pernah mengira bahwa bocah ini begitu bernyali. Dia yakin bahwa pengawal keluarganya akan segera tiba. Pada saat itu, meskipun Pak Presiden sendiri yang datang pun tidak akan bisa menyelamatkan bocah ini.

Julius tidak peduli dengan Arnold dan melanjutkan, "Mengenai mahar 600 juta itu, karena kamu tidak mau menikah denganku, itu harus dikembalikan! Selain itu, rumah pernikahan kita, yang awalnya aku beli dengan empat milyar, kamu menjualnya kepada William dengan harga dua milyar. Semua ini adalah uang keringat orangtuaku, uang yang mereka susah payah kumpulkan sepanjang hidup mereka. Selisih dua milyar itu, kau juga harus menggantinya kepadaku!"

Emma dan Robert sama sekali tidak tahu tentang semua ini. Setelah mendengar kata-kata Julius, keduanya menundukkan kepala mereka karena malu!

"Setelah memukuli Tuan William, beraninya kamu datang meminta uang? Dasar gila, jika kamu mendapat uangnya, apakah kamu punya nyawa untuk menghabiskannya? 2,6 milyar? Bagaimana kalau kamu pergi merampok saja?”

Silvia enggan mengembalikan uang yang sudah mereka ambil. Meskipun beberapa tahun terakhir, Keluarga Estherville telah mendapat sedikit kekayaan berkat bantuan Keluarga Lafau. Mereka memiliki mobil, rumah dan tabungan yang cukup banyak, bahkan membuka sebuah perusahaan kecil.

Namun, 2,6 milyar bukanlah jumlah yang kecil!

"Hehe."

Julius tertawa dingin, "Biarkan aku memberi tahu kalian, jangankan 2,6 milyar, bahkan jika itu adalah 2,6 triliun pun, aku, Julius, tidak akan mempedulikannya. Namun, uang ini adalah jerih payah orangtuaku. Kalian boleh tidak mengembalikannya, tapi kalian berdua dan juga putri kalian, masing-masing cukup meninggalkan satu jari sebagai gantinya ...."

"Kamu ...."

Wajah Silvia memucat, dia tidak pernah mengira bahwa Julius begitu tak kenal takut.

"Dia sudah gila, uang telah membuatnya gila!"

Catherine berdiri dan menatap Julius sambil berteriak dengan marah.

"Aku akan menghitung sampai sepuluh, berikan keputusanmu!"

Julius tidak ingin berbicara panjang lebar. Dia mulai menghitung, "Sepuluh ...."

"Julius, apakah kau sudah memikirkannya baik-baik? Kamu telah melawan Keluarga Lafau! Apakah kau tidak takut kehilangan nyawamu?"

Meskipun Jake tidak berani menatap Julius langsung, dia masih memberanikan diri untuk mengancam dengan membawa nama besar Keluarga Lafau.

"Sembilan!"

"Delapan!"

Setiap kali Julius menghitung, dia melangkah lebih dekat ke arah mereka, jarak antara mereka semakin berkurang.

"Lima!"

"Empat!"

"Tiga!"

Saat ini, Julius hanya berjarak satu meter dari Silvia dan Jake.

"Aku akan bayar. Hanya 2,6 milyar, ‘kan? Aku punya uang!"

Silvia berkata sambil berkeringat dingin. Julius memang keras kepala. Karena pengawal Keluarga Lafau belum tiba, mereka tidak ingin situasi semakin buruk dan kehilangan jari tangan mereka.

Melihat Julius semakin mendekat, pertahanan mental Silvia mulai runtuh.

"Buk buk buk!"

Pada saat itu, terdengar banyak suara langkah kaki, hampir seratus pria berpakaian setelah rapi datang dengan pisau di tangan mereka. Mereka terlihat sangat kuat dan penuh dengan aura pembunuh.

Setelah menyerbu ke lantai dua, mereka segera mengelilingi pintu masuk utama.

Salah satu dari mereka, seorang pria botak dengan penampilan yang menyeramkan, berkata dengan keras, "Tuan, siapa yang berani membuat keributan di pernikahan Tuan Muda? Keluarlah jika kalian punya nyali!"

Banyak orang ketakutan dan mundur dua langkah, meninggalkan Julius berdiri sendirian di tengah-tengah.

Julius berdiri dengan punggung menghadap mereka, tenang tanpa ada tanda ketakutan.

Seluruh ruangan menjadi hening!

Kepala Keluarga Lafau, Arnold, melangkah maju, menunjuk ke arah Julius dan berteriak keras, "Habisi dia!"

Empat pria menatap satu sama lain, lalu mengangkat pisau mereka dan bersiap untuk menyerang punggung Julius!

"Siapa yang berani menyentuh kekasihku?"

Tepat pada saat itu, terdengar sebuah teriakan yang kuat.

Bab terkait

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 15 Olivia dan Kebenaran Tentang Anaknya

    Keempat pengawal itu menjadi bingung, mereka memalingkan kepala mereka untuk melihat wanita itu.Julius mengerutkan kening dan memutar badannya, ekspresinya berubah menjadi terkejut. "Kamu?"Julius benar-benar tertegun. Wanita yang sebelumnya telah menghina dan menyebutnya sebagai pria bejat saat berada di kompleks perumahan tua itu, sekarang muncul dari antara pengawal-pengawal Keluarga Lafau mengenakan seragam pengantar makanan dengan napas tersengal-sengal. "Siapa dia? Apa dia sudah gila? Apa dia kekasih Julius?"Beberapa tamu acara menjadi bingung sejenak, lalu mulai berbisik-bisik."Siapa dia? Apakah dia salah alamat? Apakah Julius sudah menikah? Dia ingin menipu siapa?"Catherine mendekat dan berbicara kepada wanita di depannya, "Lebih baik kamu tidak ikut campur urusan Keluarga Lafau!"Olivia menatap Catherine dengan heran dan berkata, "Julius sudah bersamamu selama tiga tahun. Bahkan kalau kamu memerlihara hewan peliharaan selama itu pun, pasti sudah ada ikatan perasaan yang k

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 16 Pertemuan Olivia dan Julius

    Kepala Julius terasa berdenyut, benarkah dia mempunyai anak? Bagaimana mungkin bocah kecil gemuk dan sangat imut bernama Monica itu adalah putrinya? "Gadis kecil itu adalah putriku?" tanya Julius sambil menggelengkan kepalanya, dia tidak dapat memercayai kebenaran ini. Olivia berjalan ke depan Julius. Wanita itu mengertakkan giginya dengan air mata penuh amarah yang mengalir dari sudut matanya, tanpa takut Olivia langsung menampar Julius sambil berujar, "Bajingan! Malam sebelum penangkapanmu itu, apakah kamu benar-benar lupa? Tahukah kamu, bagaimana aku bisa melewati lima tahun ini? Berapa banyak penderitaan yang sudah kulalui?" Kali ini, Julius tercengang oleh tamparan itu, tetapi Julius tidak menghentikannya. Karena, Julius bisa merasakan betapa sulitnya bagi seorang gadis dari keluarga terpandang, diusir dari rumah dalam keadaan hamil dan sampai kelahirannya pun, tidak ada orang lain yang membantunya sama sekali. Dalam kehidupan yang berat seperti itu, Olivia masih menyempatkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 17 Aku Punya Seorang Putri

    "Aku punya anak! Aku benar-benar memiliki seorang putri!" Hati Julius sedikit terkejut, itu benar-benar sebuah buah karma yang baik dan sekarang saatnya berbuah. Dia dan wanita ini, mereka berdua mabuk dan melewati satu malam bersama, wanita ini benar-benar hamil lalu memberinya seorang putri yang cantik. Selain itu, Julius dapat melihat Olivia memang wanita yang baik, rendah hati dan kuat. Wanita seperti ini harus dijaga sebaik mungkin oleh Julius. Olivia tidak seperti Catherine, seorang wanita mata duitan yang sombong dan hanya uang yang dipikirkannya. Ditambah lagi, wanita di depannya ini, meskipun dia mengenakan pakaian biasa, temperamen yang melekat pada dirinya ditambah dengan wajah yang hampir sempurna itu, masih tidak bisa menyembunyikan kecantikannya. Hati Julius diam-diam bersumpah, lima tahun ini membiarkan Olivia telah banyak menderita, menjalani kehidupan yang pahit.Mulai hari ini dan seterusnya, Julius akan menebusnya dan memberi tahu pilihan Olivia tidak salah. Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 18 Kekhawatiran

    "Kenapa masih diam saja? Serang dia!"Arnold melihat para pengawal itu, kemudian berteriak."Aku lihat siapa yang berani?"Melihat para pengawal itu mengambil senjata mereka kembali. Olivia langsung merasa panik dan merentangkan kedua lengannya melindungi Julius, "Aku memang telah diusir dari Keluarga Shane. Tapi, aku masih merupakan bagian dari Keluarga Shane. Kalau kalian berani melukaiku, bersiap-siaplah menghadapi kemarahan dari Keluarga Shane! "Ini …."Para pengawal itu langsung ketakutan.Julius yang berada di belakang merasa lega, lalu melangkah maju dan menepuk bahu Olivia, "Masalah seperti ini, biarlah aku yang menghadapinya. Tenanglah, aku pasti bisa menanganinya!" "Apa yang bisa kamu lakukan? Jangan berlagak!"Kata-kata Olivia langsung membuat Julius terdiam. Arnold yang di samping mengerutkan kening dan akhirnya berkata, "Nona Olivia, aku akan memberimu kesempatan sekarang. Kalau kamu dapat memanggil Keluarga Shane ke sini untuk menjadi perantara bagi anak ini,

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 19 Kedatangan Keluarga Shane

    "Ayah, dua puluh menit sudah berlalu!"Catherine terus memantau waktu, ketika dia melihat dua puluh menit sudah berlalu, dia segera mengingatkan Arnold.Arnold mengangguk dan memerintah pengawalnya untuk bertindak.Akan tetapi, hal yang tidak terduga, pada saat dia perlahan-lahan mengangkat tangannya, Nyonya Margareth berjalan masuk bersama kedua putranya dan juga beberapa anggota Keluarga Shane.Di belakang Keluarga Shane, masih terdapat belasan pengawal. Semuanya mengenakan setelan hitam dan terlihat sangat gagah.Meskipun jumlah anggota Keluarga Shane tidak banyak, tetapi pengawal Keluarga Lafau secara sendirinya memberikan jalan begitu melihat anggota Keluarga Shane datang.Apalagi, Keluarga Shane adalah keluarga terpandang yang lebih kuat daripada Keluarga Lafau dan tidak bisa dianggap remeh.“Keluarga Shane benar-benar datang? Apakah mereka benar ingin membantu Olivia?”"Lagipula, Olivia merupakan anggota Keluarga Shane, dia dulu juga telah memberikan banyak kontribusi pa

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 20 Tekad Julius

    Olivia awalnya ingin memberi tahu ayahnya untuk datang berunding, sepertinya Arnold akan mendengarnya. Akan tetapi, Olivia tidak menyangka, ayahnya juga memanggil paman dan neneknya datang kemari. Lucas melihat Julius sekilas, akhirnya menghela napas, merasa kecewa pada Julius. Tidak terbayangkan kalau lelaki yang ditemukan oleh putrinya adalah seorang pecundang yang tidak berguna sama sekali. Rupanya ini alasan kenapa putrinya tidak mau mengungkapkan siapa ayah dari anaknya saat itu. Lelaki seperti ini, sama sekali tidak pantas untuk Keluarga Shane, apalagi untuk Olivia yang cantik dan mempesona.Felicia memandang Julius, lalu mendekat dan menatap tajam pada Julius. Felicia pun berkata dengan dingin, "Nak, apakah kamu lelaki yang sudah menghamili putriku? Kalau bukan karena kamu, Olivia tidak akan diusir dan kami tidak akan mengalami masa-masa sulit seperti ini!"Julius juga menyadari kalau dia telah menyebabkan penderitaan bagi Olivia dan keluarganya. Dia tersenyum canggung dan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 21 Tidak Mau Membantu

    Begitu Nenek Margareth mendengar ucapan Olivia, wajahnya menjadi sangat muram, "Olivia, apakah kamu yakin ingin bersama bocah ini? Memangnya kamu yakin kalau dia pantas bersama denganmu?""Nenek Margareth, berhenti menasihatiku. Aku sudah memutuskannya!"Olivia tampak tegas dan terus berkata demikian."Dasar anak ini, kenapa kamu begitu keras kepala?"Lucas yang berada di sebelah pun akhirnya berbicara. Sambil berbicara, dia pun menghela napas dan terdengar kecewa.Mulut Nenek Margareth sedikit gemetar dan dia menggertakkan giginya, "Baiklah, karena kamu sudah memutuskannya, aku tidak akan ikut campur lagi. Kalau bocah ini hanya anak seorang pedagang biasa pun, aku masih bisa menerima dia, walaupun dia bukan bagian dari keluarga terpandang. Dengan keadaan dia seperti sekarang ini, aku benar-benar sulit menerima dia. Apalagi dia orang yang pernah dipenjarakan!"Setelah selesai berbicara, Nenek Margareth berkata pada Arnold, "Tuan Arnold, bagaimanapun juga, Olivia adalah keluarga kami. S

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 22 Tidak Bisa Menyerahkannya Padamu

    Namun, tidak disangka, pemilik hotel datang bersama dengan beberapa satpam.Orang-orang di sekitar pun memberi jalan untuk mereka.Julius pun menoleh. Bukankah pria yang berada di depan Julius ini, baru saja bermain catur dengan Tuan Stewart pagi hari ini?Kenapa dia ada di sini?"Ha ha, Jeff Mayer, kenapa kamu datang kemari?"Arnold berkata sambil tersenyum.Jeff melirik Julius, lalu berkata, "Aku dengar ada orang sedang membuat onar di hotelku, jadi aku datang dengan beberapa satpam. Kak Arnold, apa yang sedang terjadi?""Bocah ini datang untuk membuat keributan, bahkan dia juga melukai anakku!"Arnold menunjuk ke arah Julius, lalu berkata dengan marah, "Tapi, para satpam tidak perlu turun tangan. Pengawal pribadi dari Keluarga Lafau sudah datang. Aku sendiri yang akan menanganinya!"Arnold berhenti sejenak, kemudian menambahkan, "Tentu saja, aku tidak menyalahkan pihak hotel karena sudah membiarkan orang seperti ini masuk. Lagi pula, hotel ini sangat besar, wajar kalau bocah ini bis

Bab terbaru

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status