Share

Raja Tahanan Menjadi Papiku
Raja Tahanan Menjadi Papiku
Penulis: Raja Diam

Bab 1 Julius Bebas

Penulis: Raja Diam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-21 16:28:42
Penjara Gitarama, kutub utara.

Penjara ini terletak di bagian paling ujung kutub utara, berada di kedalaman 500 meter di bawah permukaan bumi. Penjara ini khusus ditempati oleh tahanan yang terkejam dan ternama di dunia. Dari dulu sampai sekarang, tidak ada seorang pun yang bisa melarikan diri dari penjara ini.

Saat ini, lift perlahan-lahan naik dari bawah tanah menuju ke permukaan daratan. Pintu lift perlahan terbuka dan seorang pria berwajah oriental, mengenakan pakaian yang lusuh berjalan keluar dari sana.

"Selamat! Anda sudah bebas!" kata seorang pria yang bertanggung jawab untuk mengawasi para tahanan di sini dengan suara yang kasar dan lantang.

Seorang wanita paruh baya yang berpenampilan seksi, melirik ke arah Julius Warren dengan pandangan tenang dan berkata, "Kamu bebas, setelah kamu keluar dari gerbang yang di sana!"

Julius Warren melihat gerbang yang ada di depan itu dengan ekspresi yang dilematis sambil berujar, "Kalau aku memang ingin keluar, pasti sudah kulakukan sejak lama!"

Bibir merah wanita paruh baya itu sedikit terangkat, dia tidak bisa membantah karena perkataan Julius memang benar adanya.

Dari para tahanan penjara yang merupakan kumpulan orang-orang paling ganas dan berbahaya, tokoh-tokoh yang terkenal, tahanan perang, bahkan pemimpin beberapa organisasi mafia di dunia semuanya tunduk padanya. Di hadapan Julius, para jagoan ini sama sekali tidak berkutik.

Bahkan tiga tahun yang lalu, saat kekacauan terjadi di Negara Aurora karena perang akibat invasi dari negara asing dan mereka tidak mampu melawan. Hingga pada akhirnya, pihak berwenang memutuskan untuk mengirim empat pemuda untuk dibimbing oleh Julius.

Dia hanya mengajari mereka selama enam bulan. Kemudian, keempat pemuda itu pergi berperang dan situasi pertempuran cepat berubah. Keempat orang anak muda itu menjadi dewa perang yang terkenal di Negara Aurora.

Ketika Julius berjalan ke gerbang, pria itu berhenti dan menoleh ke arah benteng tinggi seperti tembok besar di belakangnya. Dia berlutut dan memberi hormat tiga kali, "Kakek Sableng, aku pergi! Terima kasih telah menjagaku selama lima tahun terakhir."

Julius merenung di dalam hatinya. Waktu itu, saat dikirim ke penjara Gitamara ini, Julius melihat seorang kakek berambut putih sedang diganggu dan mereka menolak memberikan makanan padanya. Julius mengambil inisiatif untuk mendatanginya dan membagi setengah makanannya dengan kakek itu.

Setiap orang mengatakan padanya, kakek itu sudah gila karena setiap harinya selalu mengoceh tentang jalan menuju keabadian sehingga tidak ada orang yang ingin memedulikannya. Bahkan, sampai mencemoohnya.

Namun Kakek Sableng tidak peduli, hanya Julius yang selalu pergi berbicara dengannya setiap hari. Sementara yang lainnya, juga menganggap Julius sudah sedikit gila.

Kemudian, Julius menyadari Kakek Sableng ini ternyata seorang ahli ilmu pengobatan dan bela diri sejati, Kakek Sableng mewariskan semua ilmunya pada Julius. Hari ini adalah hari di mana Julius meninggalkan penjara, juga hari di mana Kakek Sableng itu akan pergi. Hanya saja, arah dan tujuan mereka berbeda tidak sama.

Julius melangkah keluar dari gerbang baja tebal. Gerbang itu menutup perlahan setelah Julius berada di luar gerbang.

"Hormat pada Guru!" sahut dua orang pria yang berusia paruh baya, kemudian disusul seorang pria tua dan seorang wanita yang usianya hampir sama, keempatnya berlutut dengan serempak. Kalau kejadian ini sampai dilihat oleh orang-orang yang berkedudukan tinggi di Negara Aurora, pasti banyak yang tercengang. Keempat orang yang berada di hadapan Julius ini tak lain adalah empat dewa perang yang baru saja berjasa membantu Negara Aurora memenangkan perang.

Julius mengerutkan keningnya ketika melihat keempat orang ini dan berkata, "Kenapa kalian datang ke sini?"

Mereka segera berdiri, lalu pria tua yang terlebih dulu menangkupkan tangan dengan hormat sambil berkata, "Ketika kami tahu Guru telah dibebaskan dari penjara, kami sebagai murid, tentu harus datang untuk menyambut Guru. Selamat atas kebebasan Anda, Guru!"

"Apakah kalian semua baik-baik saja?" tanya Julius datar sambil melirik medali yang terpampang di seragam mereka itu.

"Guru, kami sekarang adalah empat dewa perang besar di Negara Aurora, tidak hanya memiliki kekuatan dan kehormatan tertinggi, tetapi juga memiliki kekuasaan!"

Setelah satu per satu berbicara tentang pencapaian yang mereka peroleh, ada sedikit kebanggaan tersendiri yang terpancar dari wajah keempat dewa perang itu.

Namun, Julius masih berkata dengan tenang, "Oh, baguslah. Kalian tidak mengecewakanku." Mendengar jawaban itu, mereka tidak dapat menyembunyikan kegembiraan mereka, karena tidak mudah mendapatkan pujian dari orang seperti Julius. "Guru, ini adalah kartu platinum eksklusif yang memungkinkan guru untuk mengambil lebih dari satu miliar dan kalaupun habis, jangan khawatir, aku akan transfer lagi," kata wanita yang berusia paruh baya itu dengan senyum merekah di wajahnya dan menyerahkan kartu itu.

Lalu dilanjutkan oleh pria tua yang berkata, "Guru, posisi apa yang guru inginkan? Aku dapat memberikan sebidang tanah dan membuat guru menjadi pemimpin setempat."

Kemudian disambung oleh pria satunya lagi yang berujar, "Guru, cucuku adalah wanita yang cantik. Kalau guru tidak keberatan ...."

Seorang pria berusia paruh baya berkata, "Guru, Kota Andalusia kekurangan seorang pemimpin, apakah guru ingin ke sana?"

Namun Julius menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku hanya berharap kalian tidak mengganggu hidupku. Aku hanya ingin hidup tenang bersama orang tuaku dan Catherine sekarang. Untuk memperbaiki kesalahan yang aku perbuat saat itu! Aku juga tidak tahu bagaimana keadaan orangtuaku dan Catherine sekarang."

"Guru, kalau tidak ada yang kamu inginkan, bisakah guru menerima kartu ini?"

Wanita yang berusia paruh baya itu melihat Julius dengan cemas.

Apa yang mereka semua dapatkan hari ini berkat Julius. Jadi, mereka ingin membalas jasanya.

"Berikan saja nomor ponsel dan cara untuk menghubungi kalian. Kalau aku ada waktu, pasti akan pergi mencari kalian. "

Julius tersenyum dan menyentuh cincin antik di jarinya, ini benda satu-satunya yang ditinggalkan kepadanya oleh Kakek Sableng.

"Ini aku ada bawa ponsel baru, untungnya aku telah mempersiapkannya," kata pria tua satunya lagi, dia segera mengambil ponsel baru dan menyerahkannya ke Julius sambil berkata, "Guru, nomor ponsel kami semua ada di dalam."

Julius mengangguk dan bertanya, "Ada rokok?"

Pria paruh baya itu sontak mengeluarkan rokok dan menyalakannya untuk Julius.

Julius menghisap dalam-dalam dan kemudian berteriak dengan sedikit emosi, "Ahhh! Jangan khawatir terhadap gurumu ini. Dengan semua keterampilanku, aku tidak akan mati kelaparan! Terlebih lagi, aku sudah mencapai alam kultivasi itu!"

"Alam kultivasi itu?"

Mereka berempat saling memandang dengan tatapan tak percaya.

"Baiklah, adakah yang bisa mengantarku ke Kota Carazon sebelum gelap?" tanya Julius.

"Tidak masalah, Guru!"

Semua menjawab dengan serempak.

Ketika langit gelap, Julius telah muncul di pintu gerbang masuk ke Kota Carazon.

"Guru, benar 'kah Anda tidak menginginkan apa pun?" ujar pria tua itu berusaha membujuknya.

Julius tersenyum dan melihat kota yang akrab di hadapannya sambil berkata, "Kalian pergilah! Kalau ada seseorang yang mengenali kalian, semua akan menjadi heboh."

Keempat dewa perang itu mengangguk dan segera berbalik untuk berjalan ke arah helikopter yang tidak jauh letaknya.

Tanpa menunda lagi, Julius tiba di pintu masuk kompleks perumahan tingkat menengah dan melangkah masuk. Akhirnya, Julius tiba di pintu rumah yang sudah sangat dikenalnya.

Melihat nomor rumah yang tidak asing lagi, Julius mengenang dalam hatinya. Ini adalah rumah yang akan ditempatinya dengan Catherine Estherville setelah menikah nanti. Waktu itu, Julius dijebak oleh seseorang. Dia dipaksa berjudi dalam keadaan mabuk sehingga kehilangan banyak uang. Setelah itu, Julius juga diminta menandatangani perjanjian yang membuatnya harus kehilangan Catherine dan menyerahkannya kepada William Lafau, anak orang kaya di Kota Carazon.

Malam itu, Wiliam datang bersama Julius ke rumah tempat dia dan Catherine akan tinggal bersama itu. Karena, William ingin secara resmi memiliki Catherine di hadapan Julius. Di tengah isak tangis Catherine yang memohon, Julius tiba-tiba bangun dan mengambil botol bir lalu melemparnya ke kepala William.

Keluarga Lafau sangat kaya dan memiliki kekuasaan. Mereka langsung mengirim Julius ke penjara. Bahkan, sampai menggunakan jaringan internal mereka untuk membuat Julius mendekam di penjara hingga sepuluh tahun lamanya. Hal satu-satunya yang bisa menghibur Julius waktu itu adalah perkataan dari Catherine yang bersedia menunggunya dan tetap akan menjadi istrinya nanti.

"Catherine, aku kembali lebih awal. Kamu pasti sangat terkejut," kata Julius sambil mendorong pintu. Sebenarnya pintu itu belum sepenuhnya tertutup karena hanya dengan sedikit dorongan sudah terbuka lebar. Julius diam-diam berpikir dan mengira kedua orang tuanya bersama Catherine seharusnya berada di rumah karena pintunya semua terbuka.

"Kak Will, jangan membuat masalah!"

Namun, ketika Julius tiba di pintu masuk kamar tidur utama, dia mendengar suara Catherine yang sangat akrab.

"Apa yang telah terjadi?"

Jantung Julius berdebar keras dan tiba-tiba merasa sakit di hatinya.

"Bang!"

Dengan satu tendangan, pintu kamar terbuka.

Julius dengan murka memandangi dua sejoli yang berada di tempat tidur.

Bab terkait

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 2 Kepulangan Julius

    "Bang!"Suara keras mengejutkan kedua sejoli di tempat tidur.Sang pria menjadi panik dan segera menutupi dirinya dengan selimut. Sementara itu, sang wanita begitu ketakutan sampai wajahnya memucat, dia ikut menarik sprei untuk membentengi dirinya. "Siapa dia? Pengemis?"Melihat Julius mengenakan pakaian lusuh, William terpaku sejenak."Kamu mengatakan akan menungguku sepuluh tahun. Sungguh tidak terpikirkan, padahal baru lima tahun dan kamu telah …."Julius mengepal tangannya dengan kuat sampai terdengar suara gemeretak dari setiap sendi tulang. Urat-urat di dahinya menonjol terlihat memerah menahan emosi. Julius terlihat mengerikan. "Ju … lius?" kata Catherine setelah melihat dengan saksama. "Kamu! Bagaimana bisa kembali?"Julius merasakan denyut jantungnya bergejolak memanas dan sudut mulutnya menyeringai lalu berkata dengan tajam, " Kamu malah bersama dengan bajingan ini? Masih banyak pria yang lebih baik, tapi kenapa kamu malah memilih bersama dengannya?" William setelah meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 3

    Sandra sangat terkejut dengan kedatangan keenam orang itu. Dalam kepanikannya, dia berkata kepada mereka, "Tunggu sebentar, tunggu sebentar, aku akan segera mengambil uangnya!"Setelah mengucapkan kata-kata itu, Sandra bergegas masuk dan keluar lagi dengan membawa sebuah kantong plastik yang agak usang di tangannya.Di dalam kantong plastik tersebut, terdapat banyak uang kertas 10 ribu, 20 ribu rupiah dan juga banyak koin seribu. Namun, hanya ada sekitar tujuh atau delapan lembar uang kertas berwarna merah."Sial, lagi-lagi uang receh!" Edi, pria bermuka bekas bacok itu geram melihat isi kantong plastik. Dia berkata kepada salah satu anak buah di sampingnya, "Hitunglah itu!""Sampai kapan aku harus menghitung 10 juta ini?" keluhnya. Rekannya agak kesal, tetapi tetap berjalan ke samping dan melakukan tugas yang disuruh."Tunggu sebentar! Kapan ibuku meminjam uang darimu?"Julius berdiri di depan Sandra, memperhatikan situasi ini dengan wajah serius."Oh, aku pikir kamu adalah pengemis

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 4

    Ketika Julius kembali, dia melihat Sandra yang mondar-mandir di halaman depan dengan memasang wajah khawatir. Melihat anaknya pulang, Sandra datang menghampiri dengan wajah cemas, meraih tangan Julius dan langsung bertanya, "Julius, apa kamu baik-baik saja? Mereka tidak menyakiti kamu, ‘kan?"Julius merasa hangat hatinya, dia tersenyum kepada Sandra dan menjawab, "Tenang saja, Ibu. Mereka tidak menyakitiku. Aku membawa mereka untuk mengambil uang. Mereka tidak akan mengganggu kita lagi ke depannya!""Benarkah? Kamu tidak sedang membohongiku, ‘kan? Kamu benar-benar punya uang sebanyak itu untuk memberikan kepada mereka? Itu lebih dari 400 juta!" Sandra jelas tidak sepenuhnya percaya pada kata-kata Julius. Bagaimanapun, Julius baru saja keluar dari penjara, bagaimana mungkin dia memiliki uang sebanyak itu?Julius menjelaskan, "Aduh, Ibu, kamu tidak perlu banyak berpikir. Aku bertemu dengan seseorang yang baik di dalam penjara. Ketika aku keluar, mereka memberiku sebuah kartu bank denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 5 Teman Senasib Sepenanggungan

    "Ayo, masuklah. Aku akan memasak beberapa lauk lagi, " kata Sandra dengan senang hati.Segera, Richard pergi mandi dan Julius menuju ke kamarnya yang luas, banyak hal yang muncul di benaknya. Dia melihat ruangan yang luas, tetapi sangat bersih. Julius merasa sangat nyaman di hatinya. Tentu saja, orang-orang yang paling peduli pada dirinya tetaplah kedua orang tuanya. Tampaknya, mereka juga datang setiap waktu untuk membantu membersihkan.Begitu membuka lemari, Julius menemukan pakaian lama yang dia kenakan tampak usang, tetapi masih terlihat bersih dan rapi. Dalam sekejap, Sandra berjalan masuk dan tersenyum pada Julius sambil berkata, "Kamarmu, kami selalu membantumu membersihkannya. Ngomong-ngomong, pakaianmu mungkin sedikit kecil. Selain itu, pakaian dari beberapa tahun yang lalu pasti sudah lama, kami tidak mengerti fashion anak muda. Ketika berbicara sampai di sini, Sandra melangkah masuk ke dalam dan memberikan uang tiga juta rupiah, dia meletakkannya di tangan Julius sambil berk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 6 Pendarahan Otak Mendadak

    "Julius, beneran kamu tidak mengenalnya?"Richard Warren mengerutkan keningnya ketika melihat Julius tampak kebingungan. Dia tidak percaya ada orang yang memberikan bantuan tanpa pamrih.Julius menggelengkan kepalanya, "Kalian belum pernah melihat tampangnya?"Sandra Anderson menggelengkan kepalanya,"Tidak pernah. Setiap dia datang menghantarkan uang, dia hanya mengetuk pintu dua kali lalu buru-buru pergi. Jika ada kelihatan pun hanya bagian punggung saja. Biasanya dia datang sekitar tanggal 15 atau 16 setiap bulan dengan mengendarai motor listriknya, tetapi waktu kedatangannya tidak tentu, bisa di pagi hari ataupun malam hari."Julius mengangguk dan berkata, "Ayah, Ibu. Kalian tidak usah khawatir, aku akan membalas budi baik orang yang telah membantu kita."Setelah mengatakannya, dia berhenti sejenak lalu melanjutkan, "Bu, ibu jangan memulung sampah lagi, Ayah juga jangan bekerja di konstruksi lagi. Aku sudah pulang, ke depannya biar aku yang menjaga kalian."Richard tersenyum pahit,

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 7

    Natalie Russo tidak menyangka bahwa pemuda di hadapannya berani berbicara dengan nada seperti itu, yang membuatnya merasa agak kesal.Gadis itu kemudian menunjukkan senyuman palsu. "Hehe, obat apa yang kamu berikan pada kakekku sebenarnya? Apakah aku tidak boleh tahu? Ini pertama kalinya aku mendengar bahwa setelah menderita pendarahan otak, seseorang bisa disembuhkan cukup dengan beberapa tusukan sembarangan dan memakan pil!" protes Natalie.Sambil berbicara, Natalie mengangkat tangannya dengan ekspresi meragukan. "Lalu, apakah kamu seorang dokter? Apakah kamu memiliki izin praktik medis? Tunjukkan padaku!" lanjut Natalie.Namun, Julius hanya menggelengkan kepala. "Tidak, tapi sejujurnya, menurutku semua itu tidak begitu penting. Yang terpenting adalah aku berhasil menyelamatkan nyawa seseorang. Bukankah aku sudah menyelamatkan kakekmu? Atau jangan-jangan, kamu ingin melihat kakekmu mati?" balas Julius.Julius melihat Natalie sebentar, kemudian melanjutkan, "Aku malas untuk menjelaska

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 8

    Natalie mengangguk dan membalas kakeknya, "Aku mengerti, Kakek. Aku hanya tidak menyangka bahwa seseorang yang mengenakan pakaian seperti itu ternyata adalah seorang dokter sakti. Sosok seperti dia seharusnya tidak ada masalah keuangan, ‘kan?"Hehe, mungkin bagi seorang ahli seperti dia, ini hanyalah salah satu bentuk kultivasi."Kakek Stewart tertawa kecil. Dia sangat penasaran dengan anak muda misterius bernama Julius ini.“Kultivasi?”Natalie mengernyitkan kening karena bingung."Mengasah batin juga merupakan bentuk kultivasi, menyembunyikan diri dari keramaian. Beberapa ahli mungkin telah memahami banyak hal. Namun pada akhirnya, pemikiran para ahli yang merahasiakan diri seperti itu tidak dapat kita pahami sebagai orang biasa!" Kakek Stewart menjelaskan sambil tersenyum. Dia kemudian melanjutkan dengan rasa haru, "Alasan mengapa Keluarga Russo bisa sampai sekarang juga karena adanya seorang ahli yang membantu kita dulu."Natalie mengangguk dengan serius atas kata-kata kakeknya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 9 Merubah Penampilan

    "Kartu bank ini, hanya ada sepuluh di seluruh dunia!""Orang yang memiliki aset triliunan rupiah pun belum tentu bisa mempunyai kartu ini!"Wanita itu pun terkejut ketakutan begitu mendengar penjelasan itu. Saking takutnya, pikirannya langsung menjadi kosong.Namun, wanita itu masih tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang pemuda yang berpakaian lusuh, dengan rambut yang acak-acakan dan berpenampilan seperti pengemis, bisa memiliki uang sebanyak itu?Wanita itu mengangkat kepalanya dan berkata pada sang direktur bank, "Hai tampan, apakah kamu tidak salah? Bisa saja kartu ini palsu. Ha ha, mungkin saja kartu ini hanya mirip saja. Apakah menurutmu, orang seperti dia mampu memiliki kartu semacam ini?"Julius segera mengerutkan keningnya setelah mendengar perkataan itu, "Kalau aku tidak layak memilikinya, memangnya kamu layak?"Teringat akan kemampuan bertarung Julius, wanita itu langsung menutup mulutnya. Hanya saja, wanita itu masih merasa kurang percaya.Direktur bank berkata dengan din

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21

Bab terbaru

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status