Share

Bab 938

Mereka menampar diri sendiri?

Widia tertegun sejenak. Benarkah itu? Biasanya, meski hanya disentuh sedikit, ibunya sudah akan menjerit minta tolong. Apa dia akan menampar dirinya sendiri seperti ini?

Melihat cucunya seakan tidak memercayainya, Kakek Muhar segera menambahkan, "Benar, Tobi bilang dia sudah memaafkan kami, tapi dia nggak mau kembali ke kediaman Lianto, jadi orang tuamu berinisiatif berlutut dan menampar wajah mereka sendiri."

"Tobi sudah menghindar dan menghentikan kami, begitu pula kakek. Dari awal hingga akhir, Tobi sama sekali nggak memaksa kami."

Lantaran takut Tobi tidak senang, jadi mereka berusaha membantu pria itu menjelaskan.

Karena kakeknya sudah mengatakan seperti itu, Widia tentu memercayainya. Hatinya merasa jauh lebih tenang. Kalau dipikirkan baik-baik, ini semua baru benar. Lagi pula, Tobi memang orang yang baik.

Apalagi, pria itu telah berkorban terlalu banyak demi Widia.

"Widia, syukurlah kamu datang. Cepat bujuklah Tobi. Dia jelas-jelas menyukaimu, tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Danaborneo Thaiguz
terlalu banyak argumentasi
goodnovel comment avatar
Haris
Dikit br muter2 ceritanya
goodnovel comment avatar
ARJUNA W
babmu kurang banyak min, JD malas mau baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status