Share

Bab 939

Begitu mereka pergi, Tobi juga langsung menyusup keluar dengan cepat.

Saat melihat ekspresi sedih Widia barusan, hatinya terasa pilu sekali. Saking pilunya, dia sampai hampir kehabisan napas.

Namun, dalam situasi seperti itu, hanya itu yang bisa Tobi lakukan . Kalau tidak, dia akan melanggar perjanjian dengan orang misterius yang menghubunginya lewat telepon.

Mudah bagi orang misterius di balik telepon itu untuk mengetahui situasi yang terjadi di sini.

Widia kembali ke mobil dengan berlinangkan air mata.

Dia tidak kuasa lagi menahannya lagi. Isak tangisnya benar-benar membuat orang yang mendengarnya merasa pilu.

Entah karena dia menangis terlalu lama atau gerakan Tobi terlalu cepat, pria itu kini sudah sampai di dekat mobil dan mengawasi kondisinya.

Dia bahkan lebih cepat dibandingkan Kakek Muhar dan yang lainnya. Karena keluarganya Widia baru saja muncul.

Begitu mengetahui ibunya dan yang lainnya telah keluar, Widia berusaha mengendalikan emosinya dan menyalakan mobil. Jelas sekali, d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status