Share

Bab 942

Awalnya, Tobi masih merasa bersalah karena pengorbanan Jessi. Namun, setelah melihat sosok Widia yang begitu terpuruk hari ini, dia akhirnya mengambil keputusan dan tidak peduli begitu banyak lagi.

Dia tidak akan membiarkan Widia sedih dan terluka karena dirinya.

"Se ... sebaiknya jangan begitu." Widia sangat khawatir. Jika sesuatu terjadi kepada calon ibu mertuanya, apalagi gara-gara dirinya, bukankah dia akan menjadi orang yang berdosa?

Namun, dia juga tidak ingin Tobi dan Jessi sungguh melakukan apa yang diinginkan oleh orang itu.

"Jangan khawatir. Semuanya tergantung pada kita sendiri. Jangan pedulikan hal ini lagi. Sekarang, kamu nggak marah sama aku lagi, 'kan?" tanya Tobi sambil tersenyum. Dia mendapati ekspresi wajah Widia kini sudah terlihat lebih rileks.

Wajah Widia memerah. Dia kemudian berkata dengan kesal, "Aku masih marah. Siapa suruh kamu nggak memberitahuku semua ini? Aku kira kamu sungguh nggak menginginkanku lagi."

"Mana mungkin? Sudah kubilang, asalkan kamu bersedia,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Oramgad Mahuze
makan untung skali,,, masa cuma tinggal 4 bab, baru tra bisa masuk dgn bonus,,, kamorang tipu sekali,,,,
goodnovel comment avatar
RM Citra Minang
ini baru betullll
goodnovel comment avatar
Muhammad Alfian
semakin menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status