Share

Bab 827

Author: Anak Ketiga
Anggota Keluarga Lianto sudah mengatur segalanya dengan baik, bahkan mereka juga telah menyiapkan obat.

Apalagi, ini adalah obat yang sangat ampuh yang diperoleh Kakek Muhar melalui koneksinya.

Bahkan, orang hebat pun bisa kehilangan akal sehat. Sekalipun memiliki seni bela diri dan fisik yang kuat, Tobi juga akan menjadi korban dari obat ini.

Sekitar jam enam sore, Tobi kembali ke rumah. Namun, setelah masuk, dia tidak melihat bayangan Widia. Yang dia lihat hanya Martha, adik sepupunya Widia yang dia jemput kemarin.

Penampilan Martha hari ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Dia mengenakan kemeja putih, yang membuat bagian dadanya terlihat mencolok.

Dia memadukannya dengan rok hitam yang sangat pendek.

Rok itu sepenuhnya memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah, apalagi pinggangnya yang begitu ramping, membuat begitu kontras dengan bagian dadanya.

Selain itu, sepasang kaki jenjangnya juga seputih susu.

Melihat Martha berpakaian seperti itu di rumah, Tobi merasa agak aneh. Namun, dia a
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 828

    Hanya saja, kali ini berbeda dari sebelumnya. Dia tidak bisa menggunakan energi sejatinya untuk memurnikannya lagi. Jadi, dia harus minum perlahan dan harus sadar dengan kapasitas minumnya.Namun, setelah berbasa-basi sebentar, Kakek Muhar mengambil gelas anggur lagi dan berkata, "Tobi, kali ini kami harus berterima kasih kepadamu! Kalau bukan karena kamu, kami pasti akan celaka.""Ayo aku bersulang untukmu!""Kakek Muhar terlalu sungkan."Lantaran Kakek Muhar begitu sopan, Tobi juga tidak berani menolaknya. Dia terpaksa mengambil gelas anggurnya dan menenggaknya habis.Namun, baru saja selesai bersulang dengan Kakek Muhar, Herman, juga ikut bersulang kepadanya. Meski dia tidak menyukai Herman, dia juga ayahnya Widia, calon ayah mertuanya.Tobi juga harus meminum segelas anggur ini.Setelah itu, giliran ibunya Widia. Tobi berpikir mungkin hanya putaran ini saja. Berdasarkan kapasitas minumnya, lebih dari 500 ml seharusnya tidak akan membuatnya mabuk.Jadi, dia kembali menenggak segelas

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 829

    Setelah menghabiskan tiga gelas, Tobi sudah hampir muntah, bahkan tubuhnya juga sedikit limbung. Untungnya, dia tidak disuruh untuk minum lagi.Melihat waktunya sudah tiba, Kakek Muhar langsung memberi isyarat lewat matanya.Martha buru-buru bangkit, mendekati Tobi dan meraih lengan pria itu sambil berkata, "Kak Tobi, sini biar aku papah kamu masuk ke dalam kamar."Tobi memang minum terlalu banyak. Dia juga terlihat mabuk. Dia kemudian berkata, "Nggak usah, aku bisa jalan sendiri.""Nggak apa-apa. Ayo kubantu."Di bawah inisiatif Martha, Tobi terpaksa membiarkan wanita itu memapahnya ke kamar. Hanya saja, makin dipapah, tubuhnya makin menempel pada tubuh Tobi.Terutama tangannya Tobi, yang terus menyentuh beberapa tempat yang tidak seharusnya dia sentuh.Hal ini membuat hormon dalam tubuh Tobi mulai meningkat, apalagi tubuhnya saat ini tak terkendali sepenuhnya, hingga membuatnya sulit berkonsentrasi.Martha juga merasakan ada yang aneh dari tubuh Tobi. Tanpa sadar, wajahnya tersipu ma

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 830

    Namun, dia tidak akan membiarkan keponakannya jatuh ke pria tak berguna seperti Tobi. Bagaimana kalau dia benar-benar meniduri Martha? Bukankah hal ini akan menguntungkannya? Jadi, ibunya Widia pun berkata, "Dia istirahat di dalam. ""Istirahat?"Widia tertegun sejenak. Dia merasa sepertinya ada yang sesuatu yang tidak beres.Kakek Muhar memelototi ibunya Widia. Bukankah Tobi dan Martha baru saja masuk ke dalam? Kenapa tidak memberi mereka lebih banyak waktu? Bagaimana kalau mereka berdua masih belum apa-apa?Namun, kalau memang tidak terjadi sesuatu, Martha pasti sudah keluar dari kamar.Lantaran sudah sampai di titik ini, Kakek Muhar terpaksa berkata, "Tobi barusan menemaniku minum. Entah kenapa, sepertinya dia nggak sanggup minum banyak hari ini. Padahal baru minum sedikit saja, tapi dia sudah mabuk, kemudian pergi beristirahat.""Ya, ya, jangan khawatir, dia bahkan berinisiatif menyuruh Martha memapahnya masuk ke dalam kamar. Seharusnya dia baik-baik saja," kata ibunya Widia."Apa?

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 831

    "Tobi, kamu memang pantas mati. Cepat keluar dari situ."Ibunya Widia terlihat emosi. Selesai memarahinya, dia langsung mengejar putrinya.Melihat wajah Widia tampak sedih dan tersiksa, Kakek Muhar langsung bertanya, seolah-olah tidak tahu apa-apa, "Widia, ada apa? Apa yang terjadi?"Ibunya Widia buru-buru berlari mendekatinya, lalu mengumpat dengan marah, "Tobi, dasar berengsek, nggak tahu malu! Padahal Widia begitu baik kepadanya, bagaimana dia tega melakukan hal seperti itu, apalagi kepada adik sepupunya sendiri?""Apa!"Herman terkejut, lalu bertanya dengan kesal, "Apa yang kamu bicarakan? Maksudmu, Tobi dan Martha di dalam?"Ibunya Widia mengangguk dengan cepat."Sialan! Dasar bajingan! Beraninya dia melakukan hal seperti ini kepada putriku! Aku akan membunuhnya!" Herman tampak emosi. Dia bahkan bersiap untuk menghabisi Tobi."Hentikan!"Kakek Muhar menghentikan Herman dan berkata dengan nada tegas, "Buat apa buru-buru? Periksa dulu kebenarannya. Yesa, kamu yakin sudah melihat den

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 832

    Tak satu pun dari mereka yang bisa mengalahkannya.Namun, setelah melakukan semua ini, apa yang dia peroleh sebagai balasannya?Dia baru saja mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Keluarga Lianto, tetapi sebagai balasannya, dia malah dijebak oleh mereka. Selain itu, wanita yang dia cintai terus menerus tidak memercayainya.Kali ini, Tobi benar-benar merasa lelah.Hatinya lelah!Namun, dia masih menaruh harapan terakhir. Dia mengabaikan Keluarga Lianto yang telah mempermalukannya dan berkata perlahan, "Widia, kalau aku bilang aku diberi obat hari ini, apa kamu percaya?""Diberi obat?"Ibunya Widia tampak panik. "Tobi, apa maksudmu? Apa kamu mau menuduh kami memberimu obat?""Tobi, jangan sembarangan memfitnah orang."Wajah Kakek Muhar berubah dingin, lalu berkata dengan marah, "Aku selalu memperlakukanmu dengan baik, kenapa kamu malah berbalik memfitnah kami?""Widia, kamu rasa Kakek bisa melakukan hal seperti itu?""Ya, Widia, kamu tahu Ibu sangat menyayangi Martha, 'kan? Mana mu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 833

    Selain Kakek Muhar yang menanyakan Tobi apa dia membawa kartu keluarga dan surat nikah, tidak ada seorang pun yang mengucapkan sepatah kata kepadanya lagi.Tobi selalu membawa barang-barang penting bersamanya karena dia memiliki ruang yang tidak dimiliki orang lain.Lantaran Widia duduk di samping Kakek Muhar, dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun kepada Tobi.Ibunya Widia masuk ke dalam kamar untuk menemani Martha. Tak lama kemudian, Martha juga keluar.Martha melirik Tobi sekilas. Tak disangka, pria itu juga tengah menatapnya. Hatinya berdegap kencang. Untungnya, Tobi tidak menanyakan apa pun.Kalau tidak, dia takut dirinya tidak bisa menahan diri dan akan mengatakan hal yang sebenarnya. Padahal, bibinya barusan sudah berkali-kali memperingatkannya.Martha berjalan mendekati Widia dan memanggilnya pelan, "Kak Widia!"Widia meliriknya sekilas. Ekspresinya begitu dingin. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Martha tahu Kak Widia menyalahkan dirinya. Dia merasa malu dan juga me

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 834

    Setelah menghentikan Tobi, Widia berjalan mendekat dan berkata dengan dingin, "Tobi, kamu nggak ingin menyampaikan sesuatu kepadaku?"Tobi mengangkat akta di tangannya dan bertanya, "Akta cerai sudah keluar, apa lagi yang bisa kukatakan?""Bagus. Mulai sekarang, kamu dan aku nggak hubungan lagi. Kita hanya perlu jalani hidup masing-masing," ucap Widia dengan dingin."Jangan khawatir, aku nggak akan muncul di hadapanmu lagi."Setelah melontarkan kata-kata itu, Tobi pun berjalan pergi, tanpa ragu sedikit pun.Namun, jika diperhatikan secara saksama, langkahnya sedikit berbeda dari biasanya, bahkan tubuhnya juga agak gemetar.Dia tidak menyangka mereka berdua akan mencapai titik ini.Kalau dipikir-pikir, perceraian mungkin termasuk hal yang baik. Bagaimanapun juga, lawan yang akan dia hadapi ke depannya akan makin menakutkan, bahkan mungkin ada Guru Besar tingkat puncak.Apalagi, berdasarkan kekuatannya saat ini, dia akan kewalahan menghadapinya. Selain itu, dia juga masih belum menemukan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 835

    Widia yang dipenuhi dengan amarah dan rasa sakit langsung melampiaskannya keluar.Mulai dari Joni, hingga Tuan Darel dari Kota Sawarna dan kali ini Rio dari Keluarga Yudistira di Jatra.Apalagi, latar belakang mereka makin lama makin menakutkan. Begitu pula dengan bahaya yang ditimbulkan, juga akan bertambah mengerikan.Jika kakeknya dan orang tuanya tidak memaksa dirinya, bagaimana mereka bisa mencapai titik ini?Saat Widia kembali hari ini, dia menerima telepon dari Rio. Pria itu menjelaskan bahwa dia berharap Widia bisa muncul di Jatra dalam waktu tiga hari. Jika tidak, Keluarga Lianto pasti akan hancur.Selain itu, Rio juga mengetahui keberadaan Tobi. Dia juga mengancam, kalau Widia tidak menuruti permintaannya, dia pasti akan membuat Tobi mati secara tragis.Padahal, kemarin Kakek Muhar hanya berpura-pura menjadi Rio dan mengancam untuk menipu Widia. Namun, siapa sangka, Widia hari ini sungguh telah diancam oleh Rio.Rio jelas-jelas tidak sabar. Awalnya dia berencana menggunakan p

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1658

    Seakan menyadari dirinya telah menakuti Widia, Maherani segera berkata, "Maaf, aku terlalu impulsif hingga membuatmu ketakutan. Aku, aku tiba-tiba terlalu emosional."Widia langsung menjawab, "Nggak apa-apa!"Ini seharusnya gelang giok ibuku ..." jawab Widia."Apa? Ibumu? Kamu yakin?" Maherani bertambah emosional. Bahkan, tubuhnya juga gemetar.Efendi juga tampak emosional. Dia menatap Widia lekat-lekat. Bibirnya sedikit bergetar. Kemudian, dia buru-buru berkata, "Maherani, kesehatanmu nggak baik. Jangan terlalu emosional."Maherani tidak peduli begitu banyak. Pandangannya tidak lepas dari Widia satu detik pun.Ekspresi Widia sedikit bergetar.Melihat Widia tidak bisa mengendalikan emosinya, Tobi yang berdiri di samping pun bertanya, "Anda Mahera Sewadi, 'kan?"Begitu mendengar itu, Efendi segera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Walau hampir sama, tapi bukan!""Ya!""Benar!"Namun, Maherani segera berkata, "Mahera Sewadi, Rumah Sakit Medika di Simeru, 'kan?"Mendengar itu, Widia t

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1657

    "Master Vamil, mengapa Tobi yang kamu sebut itu masih belum datang?" tanya Efendi dengan cemberut. Setelah mengetahui kejadian ini, dia langsung mendatangi sesepuhnya.Sedangkan istrinya, Maherani Sewadi, kesehatannya kurang baik sejak kejadian waktu itu. Jadi, dia pun membawa istrinya keluar jalan-jalan. Yang paling penting lagi, Maherani sendiri juga harus mengikuti suaminya.Jika terjadi sesuatu pada Efendi, Maherani juga tidak ingin hidup lagi.Kedatangan Efendi dan tetua mereka tentu saja untuk menghadapi Hirawan. Meskipun klan foniks jarang ikut campur dalam dunia luar, mereka juga tidak akan membiarkan orang Melandia mendominasi Harlanda.Sekalipun lawan tidak terkalahkan.Hanya saja, setelah berada di sini, mereka tidak menyangka Tobi, yang seharusnya lebih dulu tiba, malah belum muncul juga sampai sekarang ini.Meski bocah itu sangat berbakat dan kuat, bukankah sikapnya ini terlalu sombong? Selain itu, katanya bocah itu masih sangat muda. Kemungkinan besar, dia masih belum bis

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1656

    Harita benar-benar tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Lagi pula, menurutnya ini adalah hal yang tidak mungkin terjadi.Tepat di saat ini, terdengar nada datar yang datang dari pintu. "Harita, kamu nggak percaya pada kemampuanku, atau kamu nggak percaya pada perkataan cucumu?"Begitu selesai berbicara, Tobi dan Widia langsung muncul di sana.Semua orang tertegun sejenak. Tidak ada satu pun dari mereka yang sempat bereaksi.Namun, mata Fila tertuju pada Widia. Penampilan wanita ini begitu indah dan sempurna. Sosoknya juga anggun dan keseluruhan tubuhnya memperlihatkan karisma yang tinggi.Membuat mata semua orang tanpa sadar harus menoleh dua kali.Cantik sekali!Kecantikannya benar-benar tiada banding!Sebelumnya, paras Fila mungkin tidak akan kalah dengan Widia, atau bahkan sedikit lebih cantik. Namun, setelah Widia melewati proses terlahir kembali dalam api, sudah pasti kecantikannya lebih unggul.Namun, tentunya keduanya masing-masing punya daya tarik tersendiri.Jika ada pr

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1655

    Di sisi lain, hati Luniver bergetar. Entah kenapa dia merasa bahwa ada suatu keberadaan yang menggunakan kesadaran spiritualnya untuk menyelidikinya. Namun, dia buru-buru menggelengkan kepalanya. Jika sungguh ada orang yang menggunakan kesadaran spiritualnya untuk menyelidikinya, pasti lawan akan terkena serangan balik.Bagaimanapun juga, dia adalah master hebat yang tiada taranya.Sekalipun Vamil yang kondisinya prima muncul di sini, Luniver yakin dirinya masih bisa mengalahkan lawan dengan mudah.Lantaran teknik yang dia latih memiliki kemampuan untuk menghancurkan. Setelah kembali karena mengalami luka parah, dia malah menyerap energi sejati yang disimpan oleh pemimpin sebelumnya secara kebetulan. Dengan demikian, dia berhasil membuat terobosan hingga mencapai puncak hukum langit dan bumi.Sekarang kekuatannya meningkat dua kali lipat. Dia bahkan bisa menghancurkan Hirawan hanya dengan satu gerakan.Oleh sebab itu, Hirawan menjadi makin takut pada Luniver.Saat ini, Vamil dan Raja N

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1654

    Mata Leonel membelalak. Wajahnya penuh dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan.Semua ini benar-benar berada di luar ekspektasinya.Berdasarkan kekuatannya, bukankah seharusnya dia sudah tidak terkalahkan? Mengapa energi yang dikeluarkan Tobi akan begitu menakutkan? Mengapa dia bahkan tidak bisa menahan satu serangan dari Tobi?Apa yang terjadi sebenarnya?Saat ini, samar-samar terdengar suara raungan. Tak lama kemudian, Leonel juga langsung menghilang.Benar. Pria itu lenyap!Seketika berubah menjadi debu!Lenyap tak bersisa!Tobi menggelengkan kepalanya. Baginya, kultivator Alam Tanah Abadi tingkat puncak hanyalah lawan kecil yang bisa disingkirkan dengan mudah.Jangankan Leonel, bahkan Hirawan juga sama.Di matanya, Hirawan juga tidak jauh berbeda dengan Leonel.Namun, Tobi jelas tidak akan membiarkan Hirawan mati begitu saja.Meski Widia tahu Tobi sangat kuat, masih ada keterkejutan dalam sorot matanya. Dia tahu Tobi sangat kuat sekarang, tetapi dia tidak menyangka akan sehebat it

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1653

    Leonel berencana untuk memusnahkan Keluarga Yudistira lebih dulu. Setelah itu, dia baru akan mempermainkan wanitanya Tobi dan membuat pria itu tidak berdaya.Selanjutnya, dia akan membunuh Tobi dan membuat masalah ini menggemparkan seluruh Jatra.Terakhir, dia baru akan mengalahkan Hirawan dan mengejutkan seluruh dunia.Hanya dengan membayangkan semua ini saja, Leonel sudah sangat bersemangat. Bahkan, wajahnya juga tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.Tak lama kemudian, Leonel sudah tiba di depan kediaman Yudistira. Saat melihat pria dan wanita di depannya, dia tampak terkejut.Bukankah itu Tobi?Bukankah semua orang mengatakan Tobi bersembunyi? Kenapa dia malah muncul di sini?Apalagi pria itu berdiri di sana, seolah-olah sedang menunggu dirinya?Tidak mungkin. Tobi sedang menunggunya?Bukankah dia cari mati sendiri?Saat melihat Leonel, Tobi juga tertegun sejenak. Tak disangka, ternyata itu Leonel. Hanya saja, pria itu bisa dikatakan telah mengalami perubahan drastis.Tingkah la

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1652

    Kali ini, dia pasti akan membuat Tobi menderita dan putus asa.Hirawan juga setuju dengan perkataannya dan langsung mengangguk.Orang-orang yang mengikuti mereka juga sangat bersemangat. Kali ini, mereka benar-benar telah mencuri perhatian.Tepat di saat ini, di sebuah gua kuno, seorang pria dengan sosok ramping berdiri. Momentumnya tiba-tiba meledak. Tampak sangat menakutkan dan mengejutkan.Untuk sesaat, segala sesuatu di sekitarnya jelas sangat terpengaruh dan langsung berubah menjadi bubuk."Ckck. Tobi, sepertinya kamu nggak akan menyangka kalau aku, Leonel, akan bertemu dengan keajaiban dan kekuatanku meroket!" Leonel tidak bisa menahan kegembiraannya lagi dan langsung tertawa terbahak-bahak.Dia teringat dirinya dipermalukan oleh Tobi sebelumya, bahkan setelah memohon pengampunan berkali-kali, Tobi masih tidak berniat melepaskannya. Apalagi, pria itu juga mengebirinya.Membuat dirinya putus asa dan hampir ingin mati.Siapa sangka, dia akan punya kesempatan untuk mempraktikkan Kit

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1651

    Widia mengangguk. Jelas, hatinya juga mengharapkan keajaiban terjadi. Yang dikatakan Tobi memang benar. Ini adalah kesempatan yang sangat baik. Jika ibunya masih tidak bisa ditemukan, mungkin ini juga termasuk takdirnya.Di saat pesawat hendak lepas landas, ponsel Tobi tiba-tiba berdering. Ternyata itu panggilan dari Polisi Devi, yang sudah lama tidak muncul. Ada apa wanita itu meneleponnya?"Halo!""Tobi, ternyata kamu Dewa Medis yang legendaris itu?" tanya Devi. Jika bukan Fila yang memberitahunya, dia juga tidak akan percaya.Tobi bukan hanya kepala Keluarga Yudistira, Raja Naga dari Sekte Naga, tetapi juga Dewa Medis yang legendaris. Semua identitasnya begitu menakjubkan.Jika bukan karena Dewa Perang Harita terluka, Keluarga Handoko juga tidak akan mengetahui tentang keberadaan Dewa Medis. Lantaran Fila tidak memiliki nomor teleponnya Tobi, jadi dia pun bertanya dengan Devi. Apalagi, hubungan Devi dengan Tobi lumayan dekat.Tak disangka, Devi memintanya menyerahkan masalah itu pad

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1650

    Dia juga harus membiarkan Negara Amderika mereka dipuji.Selain itu, makin menakjubkan hasilnya, tentunya masalah ini akan makin menarik perhatian banyak orang. Dengan begitu, maka akan berdampak lebih besar pada prestise Negara Harlanda.Jadi, Luniver pun menampakkan dirinya dan tertawa, "Haha, dasar sekumpulan sampah. Nggak seru sama sekali. Hirawan, biarlah aku, Luniver, pemimpin Takhta Suci Barat di Amderika, bertarung denganmu."Tubuh Luniver melayang di udara. Dia juga memperlihatkan dua belas sayap, yang seketika mengejutkan semua orang.Apalagi, dia barusan bilang apa. Orang Amderika?Di saat bersamaan, semua penonton yang berasal dari Negara Amderika langsung menjadi bersemangat.Komentar yang masuk juga makin banyak.Hirawan juga tertegun sejenak. Kemudian, dia segera memahami pemikiran Luniver. Dia merasa tertekan, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Lagi pula, dia masih harus menuruti perkataan Luniver.Bahkan, bisa dikatakan dia juga antek-anteknya Luniver.Dia hanya b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status