Share

Bab 831

"Tobi, kamu memang pantas mati. Cepat keluar dari situ."

Ibunya Widia terlihat emosi. Selesai memarahinya, dia langsung mengejar putrinya.

Melihat wajah Widia tampak sedih dan tersiksa, Kakek Muhar langsung bertanya, seolah-olah tidak tahu apa-apa, "Widia, ada apa? Apa yang terjadi?"

Ibunya Widia buru-buru berlari mendekatinya, lalu mengumpat dengan marah, "Tobi, dasar berengsek, nggak tahu malu! Padahal Widia begitu baik kepadanya, bagaimana dia tega melakukan hal seperti itu, apalagi kepada adik sepupunya sendiri?"

"Apa!"

Herman terkejut, lalu bertanya dengan kesal, "Apa yang kamu bicarakan? Maksudmu, Tobi dan Martha di dalam?"

Ibunya Widia mengangguk dengan cepat.

"Sialan! Dasar bajingan! Beraninya dia melakukan hal seperti ini kepada putriku! Aku akan membunuhnya!" Herman tampak emosi. Dia bahkan bersiap untuk menghabisi Tobi.

"Hentikan!"

Kakek Muhar menghentikan Herman dan berkata dengan nada tegas, "Buat apa buru-buru? Periksa dulu kebenarannya. Yesa, kamu yakin sudah melihat den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status