Share

Bab 833

Selain Kakek Muhar yang menanyakan Tobi apa dia membawa kartu keluarga dan surat nikah, tidak ada seorang pun yang mengucapkan sepatah kata kepadanya lagi.

Tobi selalu membawa barang-barang penting bersamanya karena dia memiliki ruang yang tidak dimiliki orang lain.

Lantaran Widia duduk di samping Kakek Muhar, dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun kepada Tobi.

Ibunya Widia masuk ke dalam kamar untuk menemani Martha. Tak lama kemudian, Martha juga keluar.

Martha melirik Tobi sekilas. Tak disangka, pria itu juga tengah menatapnya. Hatinya berdegap kencang. Untungnya, Tobi tidak menanyakan apa pun.

Kalau tidak, dia takut dirinya tidak bisa menahan diri dan akan mengatakan hal yang sebenarnya. Padahal, bibinya barusan sudah berkali-kali memperingatkannya.

Martha berjalan mendekati Widia dan memanggilnya pelan, "Kak Widia!"

Widia meliriknya sekilas. Ekspresinya begitu dingin. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Martha tahu Kak Widia menyalahkan dirinya. Dia merasa malu dan juga me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status