"Kebetulan sekali!""Dia memang sudah mati.""Apalagi, dia dibunuh olehku. Apa boleh buat, dia nggak bisa menahan pukulanku," kata Pandu sambil tersenyum sinis. Dia sengaja membuat lawan emosi agar mereka hanya menargetkannya seorang."Kamu cari mati!"Benar saja. Raja Setan terlihat marah. Dia kini hanya memusatkan perhatiannya kepada Pandu."Tergantung kamu punya kemampuan atau nggak. Jangan seperti anak buahmu. Dia bahkan nggak bisa menahan seranganku," ucap Pandu dengan nada menyindir. Setelah itu, dia segera berbisik dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, "Tuan, kalau ada kesempatan, segeralah kabur. Biar aku yang menahan mereka."Apa pun yang terjadi, sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya, Pandu juga harus melindungi Tobi."Mau kabur?"Raja Setan tersenyum sinis, "Lihat dia sudah begitu lemah. Kamu pikir dia masih bisa kabur?"Begitu selesai berbicara, dia segera memberi isyarat. Anak buahnya langsung berpencar ke berbagai sudut. Pokoknya, mereka tidak akan m
Gerakan Raja Setan secepat kilat.Pandu juga tak kalah gesit. Dalam sekejap, dia sudah mengambil langkah ke depan, menghalangi satu-satunya jalan lawan menuju ke arah Tobi.Di saat bersamaan, Teknik Naga Hijau di tubuhnya bergejolak dengan cepat. Dia maju ke depan sambil mengepalkan tangan kanannya.Ini pertama kalinya dia bertemu dengan lawan yang begitu menakutkan. Bahkan lawan di depannya itu memberinya perasaan yang jauh lebih menakutkan dibandingkan Bahri, tetua yang berlatih bersamanya itu.Kilatan dingin melintas di mata Raja Setan. Dia melambaikan tangan kanannya. Dalam sekejap, kekuatan dingin dan menakutkan itu meluncur ke depan.Energi dahsyat dari keduanya membuat orang-orang di sekitar mereka merasakan tekanan yang kuat. Satu per satu dari mereka mulai tidak tahan dan mundur beberapa langkah.Buam!Kedua kekuatan itu berbenturan dengan hebat.Energi kuat itu seketika menyebar ke segala penjuru, bagaikan lautan badai. Para ahli bela diri yang mengikuti Raja Setan buru-buru
Ternyata targetnya bukanlah Pandu, melainkan Tobi, yang posisinya kini sudah berjauhan dengan Pandu."Jangan!"Pandu tampak panik. Wajahnya berubah drastis. Dia terpaksa menghentikan serangan ke depannya, berbalik dan langsung menuju ke arah Tobi, meski dia masih lebih lambat satu langkah dari Raja Setan.Lantaran perubahan kekuatan di dalam tubuh secara mendadak, hal itu tentu berdampak bagi dirinya, bahkan sedikit memengaruhi kecepatannya.Namun, saat dia berusaha keras dan sudah hampir berhasil melindungi Tobi.Gerakan Raja Setan tiba-tiba berubah lagi. Kali ini dia kembali menargetkan Pandu.Akhirnya Pandu mengerti bahwa dari awal sampai akhir, target Raja Setan hanya dirinya. Sedangkan Tobi hanya dijadikan kedok saja.Meski tahu dirinya telah terjebak, Pandu malah merasa lebih rileks. Dia kemudian mengerahkan kekuatan dahsyatnya untuk memblokir belati itu.Namun, dia tidak bisa menghentikan telapak tangan Raja Setan yang satunya lagi. Pukulan itu langsung mengenai dada Pandu. Keku
Perubahan mendadak Pandu seketika mengejutkan semua orang. Mereka kebingungan. Sebenarnya apa yang telah terjadi?Bocah itu kenapa!Kekuatan tidak terkendali?Wajah Tobi berubah muram. Awalnya dia masih berniat melangkah maju untuk menghentikan serangan itu. Lagi pula, kali ini lawan menargetkannya, tetapi dia tidak menyangka akan muncul kekuatan tidak terkendali dari tubuh Pandu.Begitu kekuatan tidak terkendali muncul, maka tidak ada cara untuk menghentikannya. Dia hanya bisa membiarkan Pandu menyelesaikan serangan mengerikan ini.Biasanya, setelah menggunakan kekuatan tidak terkendali, dia akan mengalami cedera fisik yang sangat serius. Dia mungkin akan seperti Tobi, yang tidak bisa melakukan apa pun selama sepuluh hari hingga setengah bulan.Yang paling penting lagi, juga akan merusak fondasi kultivator dan memengaruhi prestasinya di masa depan.Namun, yang lebih menakutkan lagi, kondisi Pandu sama sekali tidak terlihat normal. Melihat mata merahnya, sudah bisa mengetahui bahwa dia
Pukulan ini hampir saja merenggut nyawanya. Meski dia melihat lawan juga terluka parah akibat menggunakan pukulan ini, tetapi nyawanya kini telah terancam.Tak disangka, Raja Setan yang begitu hebat akan berakhir di sini.Sebelum sempat berpikir terlalu banyak, dia sudah pingsan.Tidak terkecuali beberapa ahli bela diri yang ikut datang bersama Raja Setan. Mereka semua juga terkena dampak.Apalagi, dari awal, Pandu juga menargetkan mereka. Kekuatan yang mereka hadapi bahkan lebih mengerikan dibandingkan yang dirasakan oleh Tobi.Satu per satu dari mereka berteriak histeris dan terhempas mundur.Bahkan, tiga di antara mereka langsung tewas di tempat.Dua ahli bela diri lainnya juga terluka parah dan kehilangan sebagian besar kekuatan bertarung. Mereka berusaha bangkit dan buru-buru berteriak, "Raja Setan!"Di saat bersamaan, mereka bergegas mendekati Raja Setan. Melihat Raja Setan ambruk ke bawah, mereka mengira dia sudah mati.Ekspresi mereka berubah drastis. Namun, saat menyadari Raja
Tak lama kemudian, orang itu sudah sampai di depan vila. Didengar dari langkah kakinya, sepertinya orang itu sangat tergesa-gesa.Namun, langkahnya tidak terdengar seperti orang yang memiliki kekuatan. Mungkinkah tebakannya salah?Saat orang itu muncul di depan pintu, Tobi langsung terkejut.Lantaran yang datang bukanlah orang lain. Dia adalah Jessi.Mengapa Jessi tiba-tiba datang ke sini? Apalagi, hanya sendirian? Mungkin butuh waktu lama bagi orang lain untuk sampai ke sini, tetapi vila Keluarga Yusnuwa sangat dekat dari sini, jadi dia bisa sampai ke sini dalam waktu cepat.Dilihat dari kejauhan, Jessi sudah merasa ada sesuatu yang aneh. Saat jaraknya makin dekat, dia menyadari bahwa tempat itu sangatlah berantakan.Situasi ini tentu membuatnya takut. Hanya saja, dia tidak peduli dengan kegugupannya lagi. Dia segera masuk dan melihat Tobi terduduk di dalam, menatapnya dengan tatapan kosong."Kak Tobi!"Saat Jessi melihat Tobi baik-baik saja, dia langsung merasa lega. Dia berlari mend
Mungkin dia terlalu egois. Selama ini, dia hanya memikirkan perasaannya sendiri dan tidak memikirkan hal lain."Kak Tobi, jangan bimbang lagi. Kalau terlambat dan ada orang jahat datang lagi, kita akan celaka.""Selain itu, energi sejati dingin yang ada di tubuhku memang sudah ditekan olehmu, jadi sementara aku masih baik-baik saja. Tapi bagaimana kalau suatu hari nanti tiba-tiba muncul dan kamu nggak ada, apa yang harus aku lakukan?""Jangan pikirkan hal lainnya, anggap saja ini demi menyelamatkan nyawaku. Maukah kamu membantuku menyerap Energi Sembilan Bulan ini?"Awalnya, Jessi masih sangat malu. Bayangkan, dia harus memohon kepada seorang pria untuk berhubungan badan dengannya, meski alasannya agak istimewa.Namun, saat ini, dia tidak peduli begitu banyak lagi, apalagi setelah melihat kekacauan di sini dan penampilan Tobi yang lesu serta tertekan.Saking sedihnya, dia sampai ingin menangis. Dia berharap Tobi bisa segera memperoleh kembali kekuatannya, memperoleh kembali penampilan
Di sisi lain, Rio sudah menerima kabar bahwa Tobi dan Widia telah bercerai. Mengetahui hal itu, dia sangat bersemangat.Saat pertama kali bertemu, dia telah terpesona dengan kecantikan Widia. Sosoknya yang begitu sempurna itu telah meluluhkan hatinya.Namun, dia sangat bangga dengan identitas maupun statusnya, jadi dia merasa pesonanya pasti bisa menaklukkan semua wanita. Itu sebabnya, dia tidak terlalu menunjukkan isi hatinya.Siapa sangka, Widia malah tidak mau mengikutinya, yang membuatnya marah. Dia telah bersiap untuk tidak memberi kesempatan kepada wanita itu untuk berkembang di Jatra.Hanya saja, sejak kembali ke Jatra, bayangan Widia kerap muncul di benaknya. Rasa posesifnya terhadap Widia juga makin kuat.Selanjutnya, setelah mendengar apa yang dikatakan Kakek Muhar, dia langsung mengancam Widia. Dia menggunakan nyawa Tobi dan masa depan Keluarga Lianto untuk mengancam Widia.Dalam waktu kurang dari seminggu, dia sudah harus menjalani pelatihan khusus dari Keluarga Yudistira.