Share

Bab 842

"Kebetulan sekali!"

"Dia memang sudah mati."

"Apalagi, dia dibunuh olehku. Apa boleh buat, dia nggak bisa menahan pukulanku," kata Pandu sambil tersenyum sinis. Dia sengaja membuat lawan emosi agar mereka hanya menargetkannya seorang.

"Kamu cari mati!"

Benar saja. Raja Setan terlihat marah. Dia kini hanya memusatkan perhatiannya kepada Pandu.

"Tergantung kamu punya kemampuan atau nggak. Jangan seperti anak buahmu. Dia bahkan nggak bisa menahan seranganku," ucap Pandu dengan nada menyindir. Setelah itu, dia segera berbisik dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, "Tuan, kalau ada kesempatan, segeralah kabur. Biar aku yang menahan mereka."

Apa pun yang terjadi, sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya, Pandu juga harus melindungi Tobi.

"Mau kabur?"

Raja Setan tersenyum sinis, "Lihat dia sudah begitu lemah. Kamu pikir dia masih bisa kabur?"

Begitu selesai berbicara, dia segera memberi isyarat. Anak buahnya langsung berpencar ke berbagai sudut. Pokoknya, mereka tidak akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lia Apriliana
siapa Andreas Yudistira?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status