Share

Bab 450

Penulis: Anak Ketiga
'Kak Tobi sudah mulai mengambil tindakan.'

'Pak Almer nggak akan bisa kabur lagi kali ini.'

Saat Widia meletakkan ponselnya, ternyata baru jam sepuluh malam, banyak orang yang masih terjaga saat itu.

Widia menyalakan ponselnya, lalu melihatnya sebentar. Masih banyak komentar negatif di Internet. Sebagian besar mengatakan Grup Lianto merasa bersalah, itulah sebabnya mereka masih belum memberikan tanggapan.

Namun, ada juga sebagian yang berusaha keras membela Grup Lianto.

Widia mendengus dingin dan berpikir, 'Untung ada Tobi, kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana menanganinya.'

Terlepas dari hal lain, Tobi benar-benar mampu menangani konspirasi seperti ini dengan mudah. Terkadang Widia bertanya-tanya, apa Tobi sungguh tumbuh besar di pegunungan?

Saat semua orang tengah membicarakannya, ada yang berkomentar, "Grup Lianto telah membuat pengumuman."

"Sungguh!"

"Memangnya kenapa kalau sudah ditanggapi, bukankah mereka telah menipu semua orang?"

Meski banyak orang yang meras
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 451

    Alih-alih diam, Almer justru menelepon Widia dan langsung menyemprotnya, "Widia, apa maksudmu? Kenapa kamu melanggar perjanjian dan meminta polisi campur tangan dalam penyelidikan?"Mendengar semua itu, emosi Widia makin meluap, "Almer, penjahat yang tak tahu malu, beraninya kamu berteriak padaku?"Baru saja, Tobi mengirim sebuah rekaman suara.Itu merupakan rekaman percakapan antara Almer dan Taufik beserta dua pemegang saham lainnya sebelumnya, yang sedang merencanakan cara untuk mencelakai perusahaan atas apa yang telah dilakukannya.Setelah mendengar rekaman itu, Widia langsung emosi."Aku nggak tahu malu?""Widia, apa kamu sudah gila!""Jangan-jangan kamu mengira semua hal yang terjadi di Internet itu ada hubungannya denganku?""Memangnya bukan?" tanya Widia sambil mendengus dingin."Tentu saja bukan. Kamu pikir terlalu jauh.""Jangan lupa, kita sudah menandatangani perjanjian. Seandainya aku melakukannya, bukankah aku melanggar perjanjian dan termasuk penipuan? Mana mungkin aku m

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 452

    Widia juga tidak menjelaskan terlalu banyak dan langsung mengirimkan rekaman yang ditemukan Tobi kepadanya.Setelah sang kakek mendengar rekaman itu, dia juga tak kuasa menyembunyikan amarahnya. Dia langsung menyerahkan hal itu kepada Widia dan membiarkan cucunya menangani sebagaimana mestinya.Setelah polisi turun tangan, banyak manajer Grup Lianto yang dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa.Yuli juga termasuk salah satunya. Dia tampak ketakutan sekali.Sebenarnya, dia sudah sangat ketakutan ketika membaca pengumuman yang diunggah Widia di internet. Dia buru-buru menelepon Susan dan menyuruhnya untuk menengahi masalah ini.Selain itu, dia juga menelepon Tobi.Namun, Tobi tidak menjamin apa pun kepadanya. Pria itu hanya menyuruhnya untuk menceritakan semuanya dengan jujur. Jika apa yang dia jelaskan persis dengan apa yang dia jelaskan kepada perusahaan sebelumnya, maka semuanya akan baik-baik saja.Mendengar itu, akhirnya Yuli menghela napas lega. Dia diam-diam merasa senang lantaran

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 453

    Tobi membawa Fiona ke ruang konferensi. Meskipun telah membuat persiapan, wanita itu masih terlihat sangat gugup."Gugup?""Sedikit!""Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja." Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Selain itu, aku sudah menyiapkan hadiah kecil untukmu hari ini.""Hadiah?"Fiona agak kaget, begitu juga dengan Prita yang kelihatan penasaran."Benar, kamu pasti menyukainya.""Mungkin kamu lebih menyukai hadiah ini dibandingkan wajahmu sembuh," kata Tobi sambil tersenyum."Ah ...."Fiona tertegun sejenak. Hadiah dari Tuan Tobi pasti sangat berharga dan dia sangat menantikannya. Hanya saja, kata-kata pria itu selanjutnya membuatnya kebingungan, bahkan tidak percaya.Prita tak kuasa menahan diri lagi, "Tuan Tobi, bukankah kamu terlalu berlebihan?""Kalau wajah Kak Fiona bisa kembali seperti semula, bukankah itu akan menjadi kebahagiaan yang tak terbayangkan baginya? Apa yang bisa dibandingkan dengan ini?""Itu nggak termasuk uang atau barang yang berharga lainnya. Uang me

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 454

    Karena itulah, dia dihujat besar-besaran di internet. Banyak penggemar yang berbalik mengkhianatinya dan menghinanya, yang akhirnya membuat namanya perlahan menghilang dari publik.Setelah reputasi Fiona rusak, barulah Zira berani mempermalukannya. Karena saat ini, tidak ada lagi yang memercayai perkataan Fiona.Mendengar pertanyaan ini, Widia menanganinya dengan senyuman, "Jangan cemas, Fiona pasti akan muncul. Dia juga akan melepas cadarnya di depan umum!""Apa? Benarkah?""Jangan-jangan wajah Fiona sudah sembuh?""Apa kosmetik Grup Lianto yang menyembuhkannya?""Kalau begitu, mulai sekarang, aku akan menggunakan semua produk kosmetiknya Grup Lianto.""Aku juga. Asalkan Grup Lianto bisa membuat Fiona kembali ke dunia musik, aku akan menggunakan semua produk mereka.""Aku salut sama kalian. Gadis jalang seperti itu, kalian masih mendukungnya?""Benar. Kalian lupa dia sering minum-minum dan tidur dengan bos besar? Kenapa masih ada orang yang mendukung wanita penghibur seperti ini? Bena

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 455

    Widia beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menyambut kedatangan mereka, lalu berkata, "Semua orang pasti sangat penasaran mengapa aku bisa memanggil dua polisi ke sini.""Tapi masalah ini ada hubungannya dengan Fiona!"Situasi ini sekali lagi mencuri perhatian semua orang. Walaupun konferensi pers itu berlangsung di pagi hari, tetapi tidak menghalangi jumlah penontonnya yang makin meningkat pesat. Banyak orang yang menonton siaran langsung sambil bekerja.Khususnya orang-orang dari Grup Lianto. Semua karyawan telah menghentikan pekerjaan mereka dan mengawasi dengan saksama. Hal ini telah diperbolehkan, bahkan diwajibkan oleh perusahaan.Ketika mendengar itu, para reporter makin tertarik. Satu per satu dari mereka mulai berdiri dan mengajukan pertanyaan.Namun, kedua polisi melambaikan tangan, memberi isyarat agar semua orang duduk, lalu mengambil mikrofon dan memperkenalkan identitas mereka secara singkat.Apalagi, yang berbicara adalah wakil direktur kantor polisi, statusnya tin

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 456

    "Fiona, aku mencintaimu. Tak peduli wajahmu pulih atau nggak, aku akan selalu mendukungmu.""Kalau kamu nggak ingin kami melihat luka di wajahmu, pakailah cadar. Jangan khawatir, kami pasti akan mendukungmu.""..."Sampai di sini, ekspektasi semua orang terhadap Fiona telah mencapai puncak tertingginya.Para reporter sudah mulai sibuk menyampaikan informasi yang relevan, menuntut agar berita itu segera dipublikasikan secepatnya.Ini benar-benar berita hangat.Padahal baru saja dimulai, tetapi mereka telah menemukan sorotan yang begitu menarik. Selanjutnya, mereka akan makin menantikannya.Fiona yang didukung oleh begitu banyak orang tampak terharu. Dia tak kuasa menahan air matanya dan langsung menangis tersedu-sedu.Saat polisi muncul, Fiona sempat tertegun. Setelah mengetahui kedatangan mereka ada hubungannya dengannya, dia berpikir, 'Mungkinkah mereka ingin menjelaskan hal yang dibuat oleh Zira kepadaku?'Dugaannya benar. Sampai di sini, dia tidak mengalami banyak kesulitan, hanya s

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 457

    Wanita yang satu tampak mengenakan gaun panjang berwarna putih.Sosoknya sangat anggun dan seluruh tubuhnya memancarkan aura murni dan elegan.Sayangnya, wajahnya tertutupi dengan syal berwarna hitam, jadi orang lain tidak bisa melihatnya dengan jelas.Di belakangnya, ada Prita, asistennya Fiona.Begitu mereka berdua muncul, semua orang di dalam langsung bersemangat dan mata mereka tak bisa lepas dari wanita bersyal hitam itu.Di saat bersamaan, kamera langsung menyorot ke arah yang berbeda. Semua netizen juga menjadi heboh."Dia muncul!""Itu Fiona. Tak perlu lihat wajahnya, aku juga mengenalinya. Itu idolaku, Fiona.""Fiona, aku mencintaimu!""Fiona, jangan takut, kami mendukungmu!""..."Dalam sekejap, layar kembali dibanjiri dengan berbagai macam komentar dukungan, yang menunjukkan betapa antusiasnya penggemar Fiona saat itu.Melihat semua orang tidak lagi memperlakukannya dengan acuh tak acuh seperti sebelumnya, bahkan menanyakan berbagai pertanyaan, Fiona baru merasa lega dan mer

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 458

    "Bukankah itu hanya rumor? Siapa yang tahu itu benar atau nggak?""Benar, kok. Coba kamu telusuri dulu, beritanya pasti akan keluar. Mungkin sebentar lagi hasilnya akan keluar. Lagi pula, masalah ini sudah sangat jelas."Sementara itu, seorang reporter juga mengetahui kabar ini dan segera bertanya, "Bu Widia, apa Pak Almer dari perusahaan kalian telah ditangkap?"Mendengar itu, Widia menggelengkan kepalanya.Semua orang terlihat heran. Jangan-jangan berita itu palsu? Seharusnya tidak mungkin."Kamu salah. Namanya Almer, tapi dia bukan lagi wakil direktur perusahaan kami lagi. Masalah dia tertangkap itu memang benar dan akulah yang melapor polisi.""Awalnya, aku berencana memberinya kesempatan, tapi tak disangka, dia akan menyewa netizen bayaran dana mengarang rumor-rumor aneh hingga membuat begitu banyak masalah!""Oh ya, netizen bayaran yang disewa oleh Almer, bersiap-siaplah, tak lama lagi, giliran kalian yang dihukum."Bisa dikatakan, ucapan itu telah mengkonfirmasi semuanya.Ini ju

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1642

    Seiring berjalannya waktu, Negara Harlanda kini makin kuat dalam segala aspek. Termasuk teknologi, militer, dan lain sebagainya, meski menghadapi blokade gila-gilaan mereka.Mereka bahkan tidak peduli dengan kredibilitas negara, memberikan sanksi yang tidak masuk akal dan juga melanggar berbagai aturan seenaknya.Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menghentikan perkembangan Negara Harlanda.Namun, saat ini Luniver tampak mengerutkan kening. Lantaran mereka mendapat kabar bahwa Tobi masih berada di Gunung Simeru dan belum turun. Jadi, mereka memikirkan cara untuk memaksa Negara Harlanda dan juga Tobi.Bagaimanapun, Negara Harlanda seharusnyanya tahu bahwa target mereka adalah Tobi. Selain itu, bocah itu sudah mulai memahami hukum langit dan bumi. Jika tidak menghabisinya sekarang, entah ancaman seperti apa yang akan mereka hadapi kelak.Walau Tobi masih tidak bisa menandinginya saat ini.Namun, dia baru saja menerima kabar. Katanya Tobi telah diam-diam meninggalkan Gunung Simeru. Tamp

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1641

    Indira mengangguk. Dalam hatinya, dia diam-diam bertekad, apa pun yang terjadi, dia pasti akan melindungi satu-satunya harapan mereka ini. Tepat di saat ini, ponselnya berdering.Dia mengeluarkan ponselnya dan mengangkatnya. Begitu mendengar apa yang disampaikan orang di seberang sana, wajahnya berubah drastis. Dia berkata dengan kaget, "Apa kamu bilang!"Dia sulit untuk percaya. Bukankah Vamil mengatakan mereka berdua akan membutuhkan waktu lama untuk pulih, jadi bagaimana bisa secepat ini?Dia kemudian menutup telepon dan berkata dengan ekspresi muram, "Entah sejak kapan, Luniver dan Hirawan telah menyelinap ke Negara Harlanda. Apalagi, Hirawan langsung membuat arena pertarungan di area terlarang.""Dia juga menyebarkan rumor bahwa seni bela diri Negara Harlanda diwarisi dari Negara Melandia. Apalagi, kekuatan kita jauh lebih rendah dibandingkan Negara Melandia. Mereka menganggap kita sebagai sampah. Dia bilang dia sendiri bisa dengan mudah menggulingkan semua master Negara Harlanda.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1640

    Ekspresi Widia juga berubah. Tindakan ibunya ini seketika membuatnya merasakan firasat buruk. Apa telah terjadi sesuatu?Benar saja. Setelah melirik mereka berdua, Tobi mengangkat tangannya dan menampar Yesa sambil berkata dengan dingin, "Apa kamu pantas dipanggil ibu?"Yesa tertegun sejenak. Ada rasa sakit yang membakar di pipinya.Herman juga tertegun. Namun, dia segera berkata dengan marah, "Tobi, apa yang kamu lakukan!"Plak!Lagi-lagi sebuah tamparan.Tobi berkata dengan dingin, "Kamu juga nggak jauh berbeda!"Herman juga tercengang. Yesa tampak marah. Namun melihat tatapan tajam Tobi, dia tidak berani melakukan apa pun. Dia hanya bertanya dengan hati-hati, "Tobi, apa yang kamu lakukan? Apa kamu masih marah dengan masalah yang terjadi terakhir kali? Itu semua salahku. Aku menyesali perbuatanku.""Sekarang kamu juga sudah menamparku. Kita anggap masalah ini berlalu, ya?"Herman juga marah, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya memandang Widia dan berkata dengan marah, "W

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1639

    Saat ini, Yesa tampak mengumpat dengan kesal, "Widia itu nggak tahu berterima kasih. Dia malah nggak menghiraukan kita begitu saja.""Bukan hanya nggak menjawab panggilan teleponmu, dia bahkan nggak angkat teleponku. Sia-sia aku begitu peduli padanya."Herman yang mendengar hanya bisa memperlihatkan ekspresi tak berdaya. Saat teringat dengan apa yang telah dia dan istrinya lakukan selama ini, apa mungkin putrinya akan peduli dengan mereka lagi?Mengenai apa yang dikatakan Yesa tentang ingin membongkar kasus yang dilakukan Tobi, dia hanya berpura-pura saja. Karena dia tahu betul, begitu semua terekspos dan Negara Melandia mengejar mereka, sudah pasti mereka akan mati dengan mengenaskan.Yang paling penting lagi, belum tentu Tobi akan ditangkap. Sebaliknya, dia hanya akan menyinggung Widia.Sebenarnya, dalam hati Yesa, dia masih berharap Widia bisa berubah pikiran.Lagi pula, dia telah melakukan banyak hal yang lebih menjijikkan dan tidak tahu malu sebelumnya, bukankah Widia masih berula

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1638

    Bukankah sudah tidak ada orang yang bisa mengancam mereka lagi? Apa telah terjadi sesuatu?"Widia, ada satu hal yang aku minta orang selidiki selama ini dan sekarang akhirnya hasilnya sudah ketemu," ucap Tobi perlahan."Masalah apa? Ada hubungannya denganku?""Ya, kamu harus persiapkan mentalmu.""Apa yang terjadi sebenarnya?""Ada hubungannya dengan asal-usulmu." Tobi khawatir Widia akan sulit menerima kenyataan ini."Apa!"Ekspresi Widia seketika berubah. Begitu mendengar perkataan Tobi, dia sepertinya sudah bisa menebaknya. Wajahnya memucat. Dia pun bertanya, "Jangan-jangan, aku bukan anak kandung Keluarga Lianto?""Bukan hanya nggak, tapi Yesa menculikmu dari tangan ibumu."Tobi akhirnya menceritakan masalah itu pada Widia.Apa!Wajah Widia bertambah pucat. Tubuhnya gemetar. Fakta dia bukan anak kandung ibunya saja sudah membuatnya sedih. Tak disangka, malah ada hal seperti ini lagi sekarang.Namun, dia sangat kuat dan tegar. Jika tidak, dia juga tidak mungkin bisa menjabat sebagai

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1637

    "Nggak terkalahkan?"Ekspresi Widia terkejut. Dia berkata dengan nada kaget, "Benarkah? Baguslah kalau begitu. Kita juga nggak perlu takut pada orang-orang jahat itu lagi."Dalam hatinya, yang paling penting adalah keselamatan Tobi.Mengenai hal lainnya, dia merasa semuanya tidak begitu penting."Benar. Kita nggak perlu takut sama mereka lagi."Tobi tersenyum. Namun, ada niat membunuh yang melintas di matanya. Dia ingat apa yang dikatakan Luniver sebelum pergi dan berharap mereka akan segera datang menemukannya.Namun tepat di saat ini, ponselnya berdering. Damar meneleponnya."Halo!""Raja Naga, kami telah menemukan sesuatu," ucap Damar melaporkan. Sebenarnya, dia telah menelepon beberapa kali sebelumnya. Namun, nomor Tobi tidak bisa dihubungi sama sekali.Kali ini, akhirnya Raja Naga mengangkat telepon.Setelah mendengar itu, Tobi segera berdiri dan berjalan ke samping. Dia bahkan menyela pembicaran Damar dan langsung berkata dengan nada tegas, "Katakanlah!"Widia tertegun. Terlihat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1636

    Tobi tidak mengetahui semua hal ini. Dia telah menenggelamkan dirinya dalam latihan kultivasi. Pria itu terus-menerus memahami hukum langit dan bumi serta meningkatkan energi yang terkandung di dalamnya.Tak terasa, tiga hari berlalu dengan cepat.Widia membuka matanya. Saat merasakan tubuhnya telah pulih sepenuhnya, dia tampak terkejut. Apa yang telah terjadi?Mungkinkah itu semua hanya mimpi? Bukankah dirinya sudah mati?Dia pun menoleh ke samping. Tampak Tobi duduk di sana. Seluruh tubuh pria itu diselimuti cahaya, seolah-olah orang suci yang turun ke bumi.Widia langsung berdiri. Lukanya telah pulih sepenuhnya. Dia masih hidup dan Tobi juga baik-baik saja. Pria itu menepati janjinya dan benar-benar menyembuhkannya.Saat memandang Tobi, sorot matanya menjadi makin lembut.Setelah Widia bangun, mereka kembali menghabiskan dua belas hari di sana.Selama belasan hari ini, kondisi tubuh Widia juga baik-baik saja. Dia telah berkultivasi sedemikian rupa. Sekalipun tidak makan selama sebul

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1635

    Mendengar itu, Tobi pun langsung bertanya, "Seberapa besar kesenjangan kami sekarang?"Tobi tentu tidak akan membiarkan terjadi sesuatu pada Negara Harlanda mereka."Bagaimana aku menjelaskannya? Dalam hal pemahaman, kamu sudah memasuki tingkat menengah. Sedangkan dia telah mencapai tingkat tinggi. Meski tingkatannya hanya berbeda sedikit, kekuatannya sangat hebat.""Semuanya ada berapa tingkatan?" tanya Tobi sambil memeluk Widia."Aku kurang tahu pastinya, tapi menurut legenda, tingkat selanjutnya adalah tingkat puncak. Seharusnya tingkatan ini sudah termasuk kekuatan paling unggul di dunia kita," jawab Vamil.Tobi mengangguk. Ternyata, perbedaannya tidak terlalu besar. Dia merasa dirinya akan segera membuat terobosan baru. Namun, saat ini, dia tiba-tiba teringat dengan pria yang mengadangnya barusan. Dia pun bertanya dengan penasaran, "Siapa pria yang menghalangi dan merusak rencana kita tadi?""Dia?""Dia adik sepupuku!"Vamil tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. "Tapi janga

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1634

    Alam kultivasi yang sangat luar biasa!Begitu memasuki alam kultivasi ini, baik itu kekuatan fisik atau kekuatan mentalnya, jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dia bisa memobilisasi energi langit dan bumi sesuka hatinya.Seakan-akan semua energi yang ada tercipta untuknya. Tobi langsung menggenggam dengan tangan kanannya. Tiba-tiba ada kilat dan guntur yang muncul di telapak tangannya. Tampak sangat menakutkan, tetapi tidak ada kekuatan yang bocor sama sekali."Se ... sepertinya telah mencapai tingkat menengah dari hukum langit dan bumi." Vamil terkejut. Padahal, Tobi baru saja memahami hukum langit dan bumi, tetapi kekuatannya kini bahkan tidak jauh berbeda dari dirinya yang telah mencapai tingkat puncak.Raja Naga Tua dan yang lainnya juga merasakan tekanan yang mengerikan. Mereka bahkan hampir berlutut.Setelah itu, Tobi segera menyimpan kembali kekuatannya dan bergegas mendekati Widia. Kekuatan spiritualnya langsung memasuki tubuh Widia untuk memeriksa kondisinya. Tak lama kem

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status