'Kak Tobi sudah mulai mengambil tindakan.''Pak Almer nggak akan bisa kabur lagi kali ini.'Saat Widia meletakkan ponselnya, ternyata baru jam sepuluh malam, banyak orang yang masih terjaga saat itu.Widia menyalakan ponselnya, lalu melihatnya sebentar. Masih banyak komentar negatif di Internet. Sebagian besar mengatakan Grup Lianto merasa bersalah, itulah sebabnya mereka masih belum memberikan tanggapan.Namun, ada juga sebagian yang berusaha keras membela Grup Lianto.Widia mendengus dingin dan berpikir, 'Untung ada Tobi, kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana menanganinya.'Terlepas dari hal lain, Tobi benar-benar mampu menangani konspirasi seperti ini dengan mudah. Terkadang Widia bertanya-tanya, apa Tobi sungguh tumbuh besar di pegunungan?Saat semua orang tengah membicarakannya, ada yang berkomentar, "Grup Lianto telah membuat pengumuman.""Sungguh!""Memangnya kenapa kalau sudah ditanggapi, bukankah mereka telah menipu semua orang?"Meski banyak orang yang meras
Alih-alih diam, Almer justru menelepon Widia dan langsung menyemprotnya, "Widia, apa maksudmu? Kenapa kamu melanggar perjanjian dan meminta polisi campur tangan dalam penyelidikan?"Mendengar semua itu, emosi Widia makin meluap, "Almer, penjahat yang tak tahu malu, beraninya kamu berteriak padaku?"Baru saja, Tobi mengirim sebuah rekaman suara.Itu merupakan rekaman percakapan antara Almer dan Taufik beserta dua pemegang saham lainnya sebelumnya, yang sedang merencanakan cara untuk mencelakai perusahaan atas apa yang telah dilakukannya.Setelah mendengar rekaman itu, Widia langsung emosi."Aku nggak tahu malu?""Widia, apa kamu sudah gila!""Jangan-jangan kamu mengira semua hal yang terjadi di Internet itu ada hubungannya denganku?""Memangnya bukan?" tanya Widia sambil mendengus dingin."Tentu saja bukan. Kamu pikir terlalu jauh.""Jangan lupa, kita sudah menandatangani perjanjian. Seandainya aku melakukannya, bukankah aku melanggar perjanjian dan termasuk penipuan? Mana mungkin aku m
Widia juga tidak menjelaskan terlalu banyak dan langsung mengirimkan rekaman yang ditemukan Tobi kepadanya.Setelah sang kakek mendengar rekaman itu, dia juga tak kuasa menyembunyikan amarahnya. Dia langsung menyerahkan hal itu kepada Widia dan membiarkan cucunya menangani sebagaimana mestinya.Setelah polisi turun tangan, banyak manajer Grup Lianto yang dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa.Yuli juga termasuk salah satunya. Dia tampak ketakutan sekali.Sebenarnya, dia sudah sangat ketakutan ketika membaca pengumuman yang diunggah Widia di internet. Dia buru-buru menelepon Susan dan menyuruhnya untuk menengahi masalah ini.Selain itu, dia juga menelepon Tobi.Namun, Tobi tidak menjamin apa pun kepadanya. Pria itu hanya menyuruhnya untuk menceritakan semuanya dengan jujur. Jika apa yang dia jelaskan persis dengan apa yang dia jelaskan kepada perusahaan sebelumnya, maka semuanya akan baik-baik saja.Mendengar itu, akhirnya Yuli menghela napas lega. Dia diam-diam merasa senang lantaran
Tobi membawa Fiona ke ruang konferensi. Meskipun telah membuat persiapan, wanita itu masih terlihat sangat gugup."Gugup?""Sedikit!""Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja." Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Selain itu, aku sudah menyiapkan hadiah kecil untukmu hari ini.""Hadiah?"Fiona agak kaget, begitu juga dengan Prita yang kelihatan penasaran."Benar, kamu pasti menyukainya.""Mungkin kamu lebih menyukai hadiah ini dibandingkan wajahmu sembuh," kata Tobi sambil tersenyum."Ah ...."Fiona tertegun sejenak. Hadiah dari Tuan Tobi pasti sangat berharga dan dia sangat menantikannya. Hanya saja, kata-kata pria itu selanjutnya membuatnya kebingungan, bahkan tidak percaya.Prita tak kuasa menahan diri lagi, "Tuan Tobi, bukankah kamu terlalu berlebihan?""Kalau wajah Kak Fiona bisa kembali seperti semula, bukankah itu akan menjadi kebahagiaan yang tak terbayangkan baginya? Apa yang bisa dibandingkan dengan ini?""Itu nggak termasuk uang atau barang yang berharga lainnya. Uang me
Karena itulah, dia dihujat besar-besaran di internet. Banyak penggemar yang berbalik mengkhianatinya dan menghinanya, yang akhirnya membuat namanya perlahan menghilang dari publik.Setelah reputasi Fiona rusak, barulah Zira berani mempermalukannya. Karena saat ini, tidak ada lagi yang memercayai perkataan Fiona.Mendengar pertanyaan ini, Widia menanganinya dengan senyuman, "Jangan cemas, Fiona pasti akan muncul. Dia juga akan melepas cadarnya di depan umum!""Apa? Benarkah?""Jangan-jangan wajah Fiona sudah sembuh?""Apa kosmetik Grup Lianto yang menyembuhkannya?""Kalau begitu, mulai sekarang, aku akan menggunakan semua produk kosmetiknya Grup Lianto.""Aku juga. Asalkan Grup Lianto bisa membuat Fiona kembali ke dunia musik, aku akan menggunakan semua produk mereka.""Aku salut sama kalian. Gadis jalang seperti itu, kalian masih mendukungnya?""Benar. Kalian lupa dia sering minum-minum dan tidur dengan bos besar? Kenapa masih ada orang yang mendukung wanita penghibur seperti ini? Bena
Widia beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menyambut kedatangan mereka, lalu berkata, "Semua orang pasti sangat penasaran mengapa aku bisa memanggil dua polisi ke sini.""Tapi masalah ini ada hubungannya dengan Fiona!"Situasi ini sekali lagi mencuri perhatian semua orang. Walaupun konferensi pers itu berlangsung di pagi hari, tetapi tidak menghalangi jumlah penontonnya yang makin meningkat pesat. Banyak orang yang menonton siaran langsung sambil bekerja.Khususnya orang-orang dari Grup Lianto. Semua karyawan telah menghentikan pekerjaan mereka dan mengawasi dengan saksama. Hal ini telah diperbolehkan, bahkan diwajibkan oleh perusahaan.Ketika mendengar itu, para reporter makin tertarik. Satu per satu dari mereka mulai berdiri dan mengajukan pertanyaan.Namun, kedua polisi melambaikan tangan, memberi isyarat agar semua orang duduk, lalu mengambil mikrofon dan memperkenalkan identitas mereka secara singkat.Apalagi, yang berbicara adalah wakil direktur kantor polisi, statusnya tin
"Fiona, aku mencintaimu. Tak peduli wajahmu pulih atau nggak, aku akan selalu mendukungmu.""Kalau kamu nggak ingin kami melihat luka di wajahmu, pakailah cadar. Jangan khawatir, kami pasti akan mendukungmu.""..."Sampai di sini, ekspektasi semua orang terhadap Fiona telah mencapai puncak tertingginya.Para reporter sudah mulai sibuk menyampaikan informasi yang relevan, menuntut agar berita itu segera dipublikasikan secepatnya.Ini benar-benar berita hangat.Padahal baru saja dimulai, tetapi mereka telah menemukan sorotan yang begitu menarik. Selanjutnya, mereka akan makin menantikannya.Fiona yang didukung oleh begitu banyak orang tampak terharu. Dia tak kuasa menahan air matanya dan langsung menangis tersedu-sedu.Saat polisi muncul, Fiona sempat tertegun. Setelah mengetahui kedatangan mereka ada hubungannya dengannya, dia berpikir, 'Mungkinkah mereka ingin menjelaskan hal yang dibuat oleh Zira kepadaku?'Dugaannya benar. Sampai di sini, dia tidak mengalami banyak kesulitan, hanya s
Wanita yang satu tampak mengenakan gaun panjang berwarna putih.Sosoknya sangat anggun dan seluruh tubuhnya memancarkan aura murni dan elegan.Sayangnya, wajahnya tertutupi dengan syal berwarna hitam, jadi orang lain tidak bisa melihatnya dengan jelas.Di belakangnya, ada Prita, asistennya Fiona.Begitu mereka berdua muncul, semua orang di dalam langsung bersemangat dan mata mereka tak bisa lepas dari wanita bersyal hitam itu.Di saat bersamaan, kamera langsung menyorot ke arah yang berbeda. Semua netizen juga menjadi heboh."Dia muncul!""Itu Fiona. Tak perlu lihat wajahnya, aku juga mengenalinya. Itu idolaku, Fiona.""Fiona, aku mencintaimu!""Fiona, jangan takut, kami mendukungmu!""..."Dalam sekejap, layar kembali dibanjiri dengan berbagai macam komentar dukungan, yang menunjukkan betapa antusiasnya penggemar Fiona saat itu.Melihat semua orang tidak lagi memperlakukannya dengan acuh tak acuh seperti sebelumnya, bahkan menanyakan berbagai pertanyaan, Fiona baru merasa lega dan mer