Tobi membawa Fiona ke ruang konferensi. Meskipun telah membuat persiapan, wanita itu masih terlihat sangat gugup."Gugup?""Sedikit!""Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja." Tobi tersenyum tipis dan berkata, "Selain itu, aku sudah menyiapkan hadiah kecil untukmu hari ini.""Hadiah?"Fiona agak kaget, begitu juga dengan Prita yang kelihatan penasaran."Benar, kamu pasti menyukainya.""Mungkin kamu lebih menyukai hadiah ini dibandingkan wajahmu sembuh," kata Tobi sambil tersenyum."Ah ...."Fiona tertegun sejenak. Hadiah dari Tuan Tobi pasti sangat berharga dan dia sangat menantikannya. Hanya saja, kata-kata pria itu selanjutnya membuatnya kebingungan, bahkan tidak percaya.Prita tak kuasa menahan diri lagi, "Tuan Tobi, bukankah kamu terlalu berlebihan?""Kalau wajah Kak Fiona bisa kembali seperti semula, bukankah itu akan menjadi kebahagiaan yang tak terbayangkan baginya? Apa yang bisa dibandingkan dengan ini?""Itu nggak termasuk uang atau barang yang berharga lainnya. Uang me
Karena itulah, dia dihujat besar-besaran di internet. Banyak penggemar yang berbalik mengkhianatinya dan menghinanya, yang akhirnya membuat namanya perlahan menghilang dari publik.Setelah reputasi Fiona rusak, barulah Zira berani mempermalukannya. Karena saat ini, tidak ada lagi yang memercayai perkataan Fiona.Mendengar pertanyaan ini, Widia menanganinya dengan senyuman, "Jangan cemas, Fiona pasti akan muncul. Dia juga akan melepas cadarnya di depan umum!""Apa? Benarkah?""Jangan-jangan wajah Fiona sudah sembuh?""Apa kosmetik Grup Lianto yang menyembuhkannya?""Kalau begitu, mulai sekarang, aku akan menggunakan semua produk kosmetiknya Grup Lianto.""Aku juga. Asalkan Grup Lianto bisa membuat Fiona kembali ke dunia musik, aku akan menggunakan semua produk mereka.""Aku salut sama kalian. Gadis jalang seperti itu, kalian masih mendukungnya?""Benar. Kalian lupa dia sering minum-minum dan tidur dengan bos besar? Kenapa masih ada orang yang mendukung wanita penghibur seperti ini? Bena
Widia beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menyambut kedatangan mereka, lalu berkata, "Semua orang pasti sangat penasaran mengapa aku bisa memanggil dua polisi ke sini.""Tapi masalah ini ada hubungannya dengan Fiona!"Situasi ini sekali lagi mencuri perhatian semua orang. Walaupun konferensi pers itu berlangsung di pagi hari, tetapi tidak menghalangi jumlah penontonnya yang makin meningkat pesat. Banyak orang yang menonton siaran langsung sambil bekerja.Khususnya orang-orang dari Grup Lianto. Semua karyawan telah menghentikan pekerjaan mereka dan mengawasi dengan saksama. Hal ini telah diperbolehkan, bahkan diwajibkan oleh perusahaan.Ketika mendengar itu, para reporter makin tertarik. Satu per satu dari mereka mulai berdiri dan mengajukan pertanyaan.Namun, kedua polisi melambaikan tangan, memberi isyarat agar semua orang duduk, lalu mengambil mikrofon dan memperkenalkan identitas mereka secara singkat.Apalagi, yang berbicara adalah wakil direktur kantor polisi, statusnya tin
"Fiona, aku mencintaimu. Tak peduli wajahmu pulih atau nggak, aku akan selalu mendukungmu.""Kalau kamu nggak ingin kami melihat luka di wajahmu, pakailah cadar. Jangan khawatir, kami pasti akan mendukungmu.""..."Sampai di sini, ekspektasi semua orang terhadap Fiona telah mencapai puncak tertingginya.Para reporter sudah mulai sibuk menyampaikan informasi yang relevan, menuntut agar berita itu segera dipublikasikan secepatnya.Ini benar-benar berita hangat.Padahal baru saja dimulai, tetapi mereka telah menemukan sorotan yang begitu menarik. Selanjutnya, mereka akan makin menantikannya.Fiona yang didukung oleh begitu banyak orang tampak terharu. Dia tak kuasa menahan air matanya dan langsung menangis tersedu-sedu.Saat polisi muncul, Fiona sempat tertegun. Setelah mengetahui kedatangan mereka ada hubungannya dengannya, dia berpikir, 'Mungkinkah mereka ingin menjelaskan hal yang dibuat oleh Zira kepadaku?'Dugaannya benar. Sampai di sini, dia tidak mengalami banyak kesulitan, hanya s
Wanita yang satu tampak mengenakan gaun panjang berwarna putih.Sosoknya sangat anggun dan seluruh tubuhnya memancarkan aura murni dan elegan.Sayangnya, wajahnya tertutupi dengan syal berwarna hitam, jadi orang lain tidak bisa melihatnya dengan jelas.Di belakangnya, ada Prita, asistennya Fiona.Begitu mereka berdua muncul, semua orang di dalam langsung bersemangat dan mata mereka tak bisa lepas dari wanita bersyal hitam itu.Di saat bersamaan, kamera langsung menyorot ke arah yang berbeda. Semua netizen juga menjadi heboh."Dia muncul!""Itu Fiona. Tak perlu lihat wajahnya, aku juga mengenalinya. Itu idolaku, Fiona.""Fiona, aku mencintaimu!""Fiona, jangan takut, kami mendukungmu!""..."Dalam sekejap, layar kembali dibanjiri dengan berbagai macam komentar dukungan, yang menunjukkan betapa antusiasnya penggemar Fiona saat itu.Melihat semua orang tidak lagi memperlakukannya dengan acuh tak acuh seperti sebelumnya, bahkan menanyakan berbagai pertanyaan, Fiona baru merasa lega dan mer
"Bukankah itu hanya rumor? Siapa yang tahu itu benar atau nggak?""Benar, kok. Coba kamu telusuri dulu, beritanya pasti akan keluar. Mungkin sebentar lagi hasilnya akan keluar. Lagi pula, masalah ini sudah sangat jelas."Sementara itu, seorang reporter juga mengetahui kabar ini dan segera bertanya, "Bu Widia, apa Pak Almer dari perusahaan kalian telah ditangkap?"Mendengar itu, Widia menggelengkan kepalanya.Semua orang terlihat heran. Jangan-jangan berita itu palsu? Seharusnya tidak mungkin."Kamu salah. Namanya Almer, tapi dia bukan lagi wakil direktur perusahaan kami lagi. Masalah dia tertangkap itu memang benar dan akulah yang melapor polisi.""Awalnya, aku berencana memberinya kesempatan, tapi tak disangka, dia akan menyewa netizen bayaran dana mengarang rumor-rumor aneh hingga membuat begitu banyak masalah!""Oh ya, netizen bayaran yang disewa oleh Almer, bersiap-siaplah, tak lama lagi, giliran kalian yang dihukum."Bisa dikatakan, ucapan itu telah mengkonfirmasi semuanya.Ini ju
Benar saja. Ada yang langsung berdiri dan berkata, "Bu Widia, bukannya aku nggak memercayai kalian, tapi ini juga untuk kalian sendiri. Bisakah kamu membiarkan para profesional untuk memeriksa luka Nona Fiona? Dengan begitu, semua orang juga nggak akan mempertanyakan masalah ini lagi.""Benar, diperiksa kebenarannya dulu. Kalau nggak, bagaimana kalian bisa meyakinkan kami?""Benar sekali. Aku dukung.""..."Melihat rentetan komentar di internet yang mencetus agar melakukan pemeriksaan, Tobi hanya menggelengkan kepalanya secara diam-diam. Hati orang-orang memang rumit.Untungnya, Fiona berinisiatif membiarkan mereka mengambil langkah ini.Jika tidak, mereka bakal repot lagi.Widia mendengus dingin. Meskipun hatinya kesal, dia hanya bisa berkata dengan nada dingin, "Orang-orang kami sudah memikirkan masalah yang kalian sebutkan tadi.""Demi ini, aku sengaja mengundang dokter terkemuka dari departemen dermatologi di empat rumah sakit besar di Kota Tawuna untuk memeriksa bekas luka Fiona d
"Tentu saja!"Wajah Widia terlihat yakin, tetapi sebenarnya hatinya merasa bersalah.Reporter itu lanjut bertanya, "Kalau begitu, butuh waktu berapa lama agar kami bisa melihat wajah Fiona pulih?"Widia telah membuat persiapan untuk menghadapi masalah ini sebelumnya. Hanya saja, dia khawatir tidak ada seorang pun yang akan memercayainya, tetapi dia tetap harus menjawabnya, "Satu hari!""Apa? Satu hari?""Bukankah ini nggak masuk akal?""Omong kosong! Bahkan, korban flek hitam sebelumnya juga nggak bisa disembuhkan dalam waktu satu hari, apalagi wajah Fiona yang begitu parah.""Beraninya kalian bilang hanya perlu satu hari? Mana boleh berbohong seperti ini.""Aku tahu kalian pasti nggak percaya. Sebenarnya, aku sendiri juga nggak percaya, tapi ahli di perusahaan kami sangat yakin. Hanya saja, dia juga mengatakan bahwa produk kosmetik yang akan diproduksi di kemudian hari memang memiliki efek yang sama, tapi juga nggak secepat ini.""Lantaran Fiona akan diobati oleh ahli kami secara khus
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K