Share

Bab 390

Author: Anak Ketiga
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Tak disangka, semua orang memercayainya, bahkan ada di antara mereka yang bertanya, "Meski begitu, produk kita telah memiliki reputasi buruk, bagaimana kita bisa membuat semua orang percaya pada produk baru kita? Selain itu, benarkah produk baru itu bagus?"

"Umumnya mungkin kita akan kesulitan, tapi bukankah kita telah menemukan penyebab masalah ini? Aku rasa semua orang pasti akan mengerti. Kalau produk baru kita bisa menghilangkan flek hitam di wajah para korban, bukankah itu akan menjadi publisitas besar?" kata Tobi dengan datar.

"Apalagi, kejadian kali ini begitu heboh. Meski telah berdampak buruk pada reputasi perusahaan, hal ini juga bisa membuat semua orang mengetahui produk baru kita dengan mudah."

"Kalau produknya benar-benar bagus, penjualan pasti akan meledak!"

Setelah dipikir-pikir, semua orang mengangguk.

Jika demikian, mereka bukan hanya akan menyelesaikan masalah eksternal dan mengurangi biaya kompensasi, tetapi juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi perkembangan p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Agus Santoso
terlalu bertele-tele
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 391

    Mendengar itu, ekspresi wajah Widia berubah total.Dalam benaknya, memang benar masalah menghilangkan flek hitam itu sangat merepotkan, tetapi dengan pengobatan modern zaman sekarang, cepat atau lambat masalah ini pasti akan teratasi. Bagaimanapun juga, itu bukan bawaan, tetapi efek samping dari obat-obatan.Namun, usai mendengar ucapan Almer, dia merasa tidak tertolong lagi.Jika demikian, kompensasi yang diminta oleh semua orang sudah pasti berbeda. Bahkan, masalah flek hitam itu akan selalu menghantui perusahaan dan menghancurkan Kosmetik Botanika milik Grup Lianto sepenuhnya.Tak peduli apa pun alasannya, dengan hasil seperti ini, siapa yang akan memercayai Kosmetik Botanika buatan Grup Lianto lagi?Apalagi, semua orang tidak akan peduli dengan alasan di balik semua itu. Yang mereka lihat hanyalah kosmetik milik Grup Lianto telah menghancurkan hidup mereka.Ketika semua orang yang berada di luar mendengar ini, ekspresi mereka berubah. Sebenarnya, mereka telah menduga akhir seperti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 392

    "Tapi dari mana aku bisa menemukan produk perawatan kulit itu?" tanya Widia tak berdaya."Aku punya. Bukankah aku murid dari dokter ajaib? Guruku kebetulan punya resep yang sangat efektif untuk masalah ini, tapi masih butuh penelitian yang cermat sebelum bisa dibuat menjadi produk kosmetik.""Tapi saat ini, jangan peduli terlalu banyak lagi. Selagi popularitas masih tinggi, kita bangun reputasi lebih dulu. Oh ya, aku masih belum memilih nama untuk produk ini, nanti kamu pikirkan sendiri saja.""Kenapa jadi aku yang memberikan nama? Lagian itu produk buatanmu.""Toh milikku juga milikmu, 'kan? Lagian, aku sudah memberikannya kepadamu, jadi mulai sekarang itu akan menjadi milikmu sepenuhnya. Kamu bisa menggunakannya sesukamu," ucap Tobi.Widia benar-benar tersentuh, tetapi dia teringat dengan sesuatu yang lebih penting lagi dan bertanya, "Mengapa kamu membeli saham Almer atas inisiatifmu sendiri?""Kalau nggak beli sekarang, apa kamu mau tunggu sampai nilai pasar perusahaan kita naik taj

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 393

    Saat ini, banyak reporter dan wartawan yang melaporkan situasi tersebut secara langsung, yang menunjukkan betapa hebohnya kejadian ini.Jika tidak ditangani dengan baik, entah berapa banyak orang yang akan tertimpa sial, setidaknya Grup Lianto mungkin akan hancur.Di sisi lain, Almer telah menyelinap keluar dari samping. Tobi hanya mencegah pria itu mendekati Widia dan tidak membatasi pergerakannya.Melihat ekspresi wajah gelisah dari orang-orang yang berada di luar itu, Almer diam-diam tersenyum sinis.'Tobi, tak peduli seberapa hebatnya dirimu, seberapa tepat tebakanmu, kamu juga nggak akan bisa menyelesaikan masalah flek hitam itu. Sekarang, aku akan melihat bagaimana kamu berakhir.'"Pak Almer ...."Melihat sosok Almer, Yuli segera melangkah maju."Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi. Grup Lianto nggak ada hubungannya denganku lagi," kata Almer dengan tenang."Ah ...."Karena siaran langsung tiba-tiba dihentikan, Yuli masih belum mengetahui hal itu. Wajahnya seketika memucat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 394

    "Ya, kalau mereka benar-benar punya cara untuk menghilangkan flek hitam, mungkinkah mereka juga bisa membantumu?" tanya Prita."Nggak mungkin!""Bahkan dokter terhebat di Harlanda pun angkat tangan. Menurutmu, perusahaan perawatan kulit bisa menyembuhkannya?"Fiona menggelengkan kepalanya."Tapi tadi dia bilang ....""Dia asal omong saja."Fiona menggelengkan kepalanya, tetapi diam-diam bertanya dalam hatinya, 'Kalau dia benar-benar bisa melakukan apa yang nggak bisa dilakukan orang lain, mungkinkah dia bisa menghilangkan bekas luka di wajahku?'Di saat bersamaan, Kak Zira juga melihat Tobi dari siaran televisi. Dia pun berkata dengan ekspresi marah, "Oh, ternyata kamu di sana. Bagus, aku nggak usah susah payah mencarimu.""Lantaran tahu di mana kamu bekerja sekarang, aku bisa membuatmu dipecat dari perusahaan kapan saja. Tunggu saja, aku pasti akan memberimu pelajaran."Sementara itu, Widia segera melambaikan tangannya sebagai isyarat agar semua orang diam, lalu dia mengambil mikrofon

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 395

    Di saat itu, Tobi pun mengambil mikrofon yang satunya lagi dan membentak mereka, "Diam, semuanya!"Begitu kata-kata itu keluar, semua orang tersentak!Semua orang terpaku di tempat. Tak disangka, Tobi masih berani sombong di saat seperti ini.Jangankan orang lain, bahkan Widia pun kaget.Hal seperti ini bisa viral di internet dalam sekejap.Almer juga tak kalah kaget. Wajahnya penuh dengan tatapan ejekan, 'Bocah ini pasti sudah gila.'Namun, Tobi kemudian berkata dengan nada dingin, "Jangan pikir aku nggak tahu. Selain korban dan keluarganya, kebanyakan dari kalian datang ke sini hanya untuk meramaikan atau sekadar menghasut-hasut.""Kalau kalian benar-benar ingin menyelesaikan masalah dan ingin melakukan yang terbaik untuk para korban, kalian nggak boleh membuat keributan seperti itu. Lagi pula, Bu Widia sudah berjanji akan memberikan jawaban yang memuaskan, jadi dia pasti akan menepatinya.""Jadi, harap kalian tenang dulu dan dengarkan solusi kami. Kalau kalian nggak puas nantinya, s

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 396

    Lantaran suara Tobi sangat tajam, jadi mudah ditangkap oleh telinga semua orang. Dalam sekejap, dia langsung menenangkan semua hadirin.Lagi pula, mereka telah melihat penampilan Tobi sebelumnya. Pemuda inilah yang selangkah demi selangkah mengungkapkan semua kebenaran kepada mereka.Walaupun yang mereka inginkan bukanlah kebenaran, melainkan penyelesaian masalah dan juga mendapat kompensasi yang besar, tetapi tak diragukan lagi, pemuda ini sangat hebat.Masih ada penjamin?Widia tertegun, kenapa dia tidak tahu ada penjamin?Saat ini, seorang pria berjalan keluar dari samping. Dia terlihat berusia kurang dari tiga puluh tahun, tetapi dia memiliki temperamen yang luar biasa dan berkarisma tinggi.Ini?Seorang reporter yang berada di barisan depan mengenali orang tersebut dan berteriak kaget, "Pak Erwin?""Pak Erwin, bagaimana kamu bisa muncul di sini?"Reporter wanita yang lainnya mengenali orang itu dan segera mengarahkan mikrofon, mencoba melakukan wawancara secepatnya. Pemuda itu ada

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 397

    Seakan memperhatikan tatapan Widia, Tobi pun menoleh sambil tersenyum, "Kenapa? Kamu terpesona kepadaku?"Semburat merah muncul di wajah Widia, lalu dia memarahi pria itu dengan suara kecil, "Jangan mimpi!"Suaranya memang sangat kecil dan tidak akan terlihat dari kejauhan, tetapi Helen yang berada di dekat mereka itu bisa mendengarnya.Dia diam-diam tersenyum pahit, 'Kalian berdua, padahal masalah masih belum terselesaikan, tapi kalian sudah mulai menggoda satu sama lain.'Meskipun tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan, pemandangan ini juga menarik perhatian Tania, yang berada tidak jauh itu.Melihat pemandangan itu, hati Tania makin tidak nyaman dan tertekan.'Tobi, kenapa kamu begitu hebat? Kenapa kamu nggak suka kepadaku?''Sebenarnya diriku mana yang nggak dibandingkan dengan Widia?''Meski begitu, jangan berpuas diri dulu.''Aku nggak akan membiarkanmu berhasil, Widia pasti akan putus denganmu.'Almer yang berada di samping itu tiba-tiba berubah pucat. Mustahil ada yang bis

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 398

    Tobi menjamin dengan pasti."Baik. Asal kamu menjamin, kami sudah merasa lega."Sampai di sini, tidak ada lagi yang mempertanyakan mereka. Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah para korban ataupun orang-orang yang berhubungan dengan korban.Namun, masih ada sebagian yang berpura-pura menjadi kerabat ataupun teman korban agar tetap bisa berada di sana.Hanya saja, Tobi tidak keberatan sama sekali dan membiarkan mereka masuk.Setelah masuk, Widia pun berkata, "Terima kasih atas kepercayaan kalian semua kepadaku. Kali ini, kami telah membuat masalah besar bagi kalian semua, kami jamin perusahaan pasti akan memberikan kompensasi yang sesuai.""Tapi yang paling utama bagi kami sekarang adalah mengobati flek hitam di wajah kalian lebih dulu. Setelah itu, barulah kita bicarakan masalah kompensasinya. Ayo mendaftar dulu."Mendengar ini, semua orang mengangguk.Namun, terlihat ada beberapa orang saling berbisik, sepertinya sedang mendiskusikan sesuatu.Benar saja. Tak berselang lama, salah seora

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1422

    Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1421

    Laurin tidak berani terlalu lancang karena takut perkataannya akan mencelakai dirinya sendiri. Dia tidak lagi berbicara sampai Tobi mengantarnya pulang dengan selamat.Dia tidak masuk ke dalam rumah. Meski dia bilang meninggalkan sebuah kamar untuk dirinya, dia tidak pernah tinggal di rumah itu sama sekali.Lantaran dia tahu Tuan Muda tidak ingin orang lain mengusik dunia milik berduanya dengan Kakak Ipar.Laurin memanggil Tobi dengan sebutan Tuan Muda, tetapi tidak memanggil Widia dengan sebutan Nyonya. Meski sebutan itu tidak terlalu tepat dan aneh, dia tidak peduli. Lantaran dia hanya punya satu Nyonya, yaitu Naura.Tobi kembali ke rumah. Dia sempat melakukan komunikasi yang lebih mendalam dengan Widia. Keesokan paginya, dia telah muncul di bandara.Widia juga datang. Meski pekerjaannya sangat sibuk, dia merasa perjalanan Tobi ke Jatra kali ini tidak biasa, jadi dia pun sengaja datang untuk mengantarnya.Begitu tiba di bandara dan menyadari semua ini, Laurin segera bersembunyi. Sete

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1420

    Tobi berkata dengan jujur, "Apa kamu ingin membuat hati nuraniku merasa nggak tenang?""Bu ... bukan begitu!""Kalau begitu, sudah benar. Kalau kita memang berjodoh, pasti akan ada kesempatan." Selesai berbicara, Tobi memandang Shinta yang telah melepaskan rangkulan tangannya dan berdiri.Mendengar itu, Shinta tidak berani terus memaksakan keinginannya dan hanya berkata tak berdaya, "Baiklah. Aku dengar perkataan Kak Tobi saja."Setelah itu, Tobi buru-buru keluar dari kamar Shinta. Baru saja meninggalkan lobi hotel, siapa sangka ada mobil sport Ferrari yang berhenti di luar sana. Yang duduk di dalam mobil adalah seorang wanita cantik.Banyak pria yang terus memusatkan perhatian pada wanita itu. Karena gadis ini begitu cantik dan menawan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Andai mereka memiliki wanita seperti itu, mereka akan rela menanggung konsekuensi apa pun.Saat gadis itu melihat Tobi keluar, dia langsung berteriak, "Tuan Muda!"Tobi terkejut. Bukankah itu Laurin? Dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1419

    Mendengar itu, Shinta diam-diam merasa sedih. Kak Tobi benar-benar orang yang baik. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak Tobi. Selain minta maaf, aku juga ingin berterima kasih untuk bantuanmu hari ini.""Kalau bukan berkat kamu, meski keluarga kami nggak akan berakhir, hidupku pasti sudah hancur."Membayangkan situasi barusan, jika bukan karena Kak Tobi, dia pasti harus mengikuti Steven dan menjadi wanitanya. Mengikuti orang seperti Steven, sudah pasti hidupnya akan hancur."Hmm, kita berteman. Sudah seharusnya kita saling membantu. Lagian, bukankah kamu juga membantuku sekarang?""Aku membantumu?" Shinta tidak paham."Kamu membantuku menangani Grup Bustan.""Itu namanya bukan membantumu. Kak Tobi-lah yang memberiku kesempatan. Membahas masalah ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Kak Tobi," ucap Shinta dengan antusias."Oke, aku sudah menerima ucapan terima kasihmu. Kelak, jangan bahas masalah ini lagi," ucap Tobi tidak berdaya. Dia ingin segera mengakhiri obrolan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1418

    Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1417

    Hah!Kata-kata Tobi langsung mengejutkan Bos Zafran. Wajahnya tampak syok. "Anda ...."Namun, dia berusaha menenangkan diri dan buru-buru berkata, "Baik! Aku akan segera melakukannya!"Kemudian, dia segera bangkit dan berjalan keluar.Dia tidak menyangka Raja Naga dari Sekte Naga akan memiliki identitas hebat lainnya. Ternyata dia itu tuan muda dari Keluarga Yudistira di Jatra.Dia hanya tahu Tobi adalah Raja Naga dari Sekte Naga. Namun, dia sama sekali tidak tahu Raja Naga ternyata putra dari Keluarga Yudistira di Jatra.Hanya ada satu keluarga Yudistira di Jatra. Mereka punya sejarah bertahun-tahun dan juga termasuk salah satu dari empat keluarga teratas terkuat di Jatra.Setelah Bos Zafran meninggalkan ruangan itu, ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa terkejut. Tuan Muda Keluarga Yudistira?Identitas menakutkan seperti apa lagi ini.Meski dia tidak tahu seberapa hebat Keluarga Yudistira di Jatra, hanya mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan. Apalagi, setelah meli

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1416

    Sebenarnya, ini semua sengaja disebarkan oleh Andreas.Sesuai permintaan Tobi, Tuan Besar Ezra telah memberitahukan segalanya kepada Andreas. Beliau juga mengatakan Tobi tidak ingin orang lain tahu mengenai identitas Raja Naga-nya dan kekuatan tingkat Guru Besar-nya.Dia ingin menguji kesetiaan semua anggota Keluarga Yudistira.Jika demikian, Andreas mengira dia bisa memanfaatkannya. Dia akan menyebarkan masalah ini, seolah-olah Tuan Besar Ezra-lah yang mengkhianati Tobi. Sekaligus mencemarkan nama baik Tobi.Selanjutnya, Andreas akan menyingkirkan ayahnya. Lalu, membuat semua orang berpikir Tuan Besar Ezra meninggal karena sakit. Setelah itu, dia baru bisa mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira.Setelah Andreas berhasil menjadi kepala Keluarga Yudistira, dia baru akan menyingkirkan Tobi. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya. Mengenai empat keluarga besar, dia tidak keberatan menyerahkan posisi itu kepada Keluarga Byantara.Lagi pula, keluarga mereka sekarang juga t

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1415

    Ayahnya Shinta dan yang lainnya syok bukan main.Bahkan, Shinta sendiri juga terkejut. Dia tahu Kak Tobi sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu hebat.Melihat beberapa orang ini, mereka jelas adalah pemimpin kota. Terutama Kamran, yang merupakan tokoh berkuasa di Kota Doma. Dia masih begitu sopan kepada anak buahnya Kak Tobi.Lantaran mereka begitu sopan, Bos Zafran tentu tidak lagi menunjukkan emosi apa pun. Dia samar-samar menebak bahwa orang-orang ini mungkin datang karena memandang wajah Raja Naga.Jadi, Bos Zafran segera berkata, "Baiklah. Karena kesalahpahaman sudah terselesaikan, lupakan saja apa yang baru saja terjadi. Oh ya, tadi aku juga sedikit impulsif dan kurang sopan, jadi aku minta maaf kepada semua orang di sini.""Jangan segan begitu. Kami-lah yang nggak melakukannya dengan baik!" kata Kamran dan yang lainnya dengan cepat. Hati mereka baru merasa lega.Sikap seperti ini baru benar. Kelak, mereka masih harus saling kerja sama."Jadi, bagaimana dengan masal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1414

    Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka

DMCA.com Protection Status