Tak disangka, semua orang memercayainya, bahkan ada di antara mereka yang bertanya, "Meski begitu, produk kita telah memiliki reputasi buruk, bagaimana kita bisa membuat semua orang percaya pada produk baru kita? Selain itu, benarkah produk baru itu bagus?""Umumnya mungkin kita akan kesulitan, tapi bukankah kita telah menemukan penyebab masalah ini? Aku rasa semua orang pasti akan mengerti. Kalau produk baru kita bisa menghilangkan flek hitam di wajah para korban, bukankah itu akan menjadi publisitas besar?" kata Tobi dengan datar."Apalagi, kejadian kali ini begitu heboh. Meski telah berdampak buruk pada reputasi perusahaan, hal ini juga bisa membuat semua orang mengetahui produk baru kita dengan mudah.""Kalau produknya benar-benar bagus, penjualan pasti akan meledak!"Setelah dipikir-pikir, semua orang mengangguk.Jika demikian, mereka bukan hanya akan menyelesaikan masalah eksternal dan mengurangi biaya kompensasi, tetapi juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi perkembangan p
Mendengar itu, ekspresi wajah Widia berubah total.Dalam benaknya, memang benar masalah menghilangkan flek hitam itu sangat merepotkan, tetapi dengan pengobatan modern zaman sekarang, cepat atau lambat masalah ini pasti akan teratasi. Bagaimanapun juga, itu bukan bawaan, tetapi efek samping dari obat-obatan.Namun, usai mendengar ucapan Almer, dia merasa tidak tertolong lagi.Jika demikian, kompensasi yang diminta oleh semua orang sudah pasti berbeda. Bahkan, masalah flek hitam itu akan selalu menghantui perusahaan dan menghancurkan Kosmetik Botanika milik Grup Lianto sepenuhnya.Tak peduli apa pun alasannya, dengan hasil seperti ini, siapa yang akan memercayai Kosmetik Botanika buatan Grup Lianto lagi?Apalagi, semua orang tidak akan peduli dengan alasan di balik semua itu. Yang mereka lihat hanyalah kosmetik milik Grup Lianto telah menghancurkan hidup mereka.Ketika semua orang yang berada di luar mendengar ini, ekspresi mereka berubah. Sebenarnya, mereka telah menduga akhir seperti
"Tapi dari mana aku bisa menemukan produk perawatan kulit itu?" tanya Widia tak berdaya."Aku punya. Bukankah aku murid dari dokter ajaib? Guruku kebetulan punya resep yang sangat efektif untuk masalah ini, tapi masih butuh penelitian yang cermat sebelum bisa dibuat menjadi produk kosmetik.""Tapi saat ini, jangan peduli terlalu banyak lagi. Selagi popularitas masih tinggi, kita bangun reputasi lebih dulu. Oh ya, aku masih belum memilih nama untuk produk ini, nanti kamu pikirkan sendiri saja.""Kenapa jadi aku yang memberikan nama? Lagian itu produk buatanmu.""Toh milikku juga milikmu, 'kan? Lagian, aku sudah memberikannya kepadamu, jadi mulai sekarang itu akan menjadi milikmu sepenuhnya. Kamu bisa menggunakannya sesukamu," ucap Tobi.Widia benar-benar tersentuh, tetapi dia teringat dengan sesuatu yang lebih penting lagi dan bertanya, "Mengapa kamu membeli saham Almer atas inisiatifmu sendiri?""Kalau nggak beli sekarang, apa kamu mau tunggu sampai nilai pasar perusahaan kita naik taj
Saat ini, banyak reporter dan wartawan yang melaporkan situasi tersebut secara langsung, yang menunjukkan betapa hebohnya kejadian ini.Jika tidak ditangani dengan baik, entah berapa banyak orang yang akan tertimpa sial, setidaknya Grup Lianto mungkin akan hancur.Di sisi lain, Almer telah menyelinap keluar dari samping. Tobi hanya mencegah pria itu mendekati Widia dan tidak membatasi pergerakannya.Melihat ekspresi wajah gelisah dari orang-orang yang berada di luar itu, Almer diam-diam tersenyum sinis.'Tobi, tak peduli seberapa hebatnya dirimu, seberapa tepat tebakanmu, kamu juga nggak akan bisa menyelesaikan masalah flek hitam itu. Sekarang, aku akan melihat bagaimana kamu berakhir.'"Pak Almer ...."Melihat sosok Almer, Yuli segera melangkah maju."Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi. Grup Lianto nggak ada hubungannya denganku lagi," kata Almer dengan tenang."Ah ...."Karena siaran langsung tiba-tiba dihentikan, Yuli masih belum mengetahui hal itu. Wajahnya seketika memucat
"Ya, kalau mereka benar-benar punya cara untuk menghilangkan flek hitam, mungkinkah mereka juga bisa membantumu?" tanya Prita."Nggak mungkin!""Bahkan dokter terhebat di Harlanda pun angkat tangan. Menurutmu, perusahaan perawatan kulit bisa menyembuhkannya?"Fiona menggelengkan kepalanya."Tapi tadi dia bilang ....""Dia asal omong saja."Fiona menggelengkan kepalanya, tetapi diam-diam bertanya dalam hatinya, 'Kalau dia benar-benar bisa melakukan apa yang nggak bisa dilakukan orang lain, mungkinkah dia bisa menghilangkan bekas luka di wajahku?'Di saat bersamaan, Kak Zira juga melihat Tobi dari siaran televisi. Dia pun berkata dengan ekspresi marah, "Oh, ternyata kamu di sana. Bagus, aku nggak usah susah payah mencarimu.""Lantaran tahu di mana kamu bekerja sekarang, aku bisa membuatmu dipecat dari perusahaan kapan saja. Tunggu saja, aku pasti akan memberimu pelajaran."Sementara itu, Widia segera melambaikan tangannya sebagai isyarat agar semua orang diam, lalu dia mengambil mikrofon
Di saat itu, Tobi pun mengambil mikrofon yang satunya lagi dan membentak mereka, "Diam, semuanya!"Begitu kata-kata itu keluar, semua orang tersentak!Semua orang terpaku di tempat. Tak disangka, Tobi masih berani sombong di saat seperti ini.Jangankan orang lain, bahkan Widia pun kaget.Hal seperti ini bisa viral di internet dalam sekejap.Almer juga tak kalah kaget. Wajahnya penuh dengan tatapan ejekan, 'Bocah ini pasti sudah gila.'Namun, Tobi kemudian berkata dengan nada dingin, "Jangan pikir aku nggak tahu. Selain korban dan keluarganya, kebanyakan dari kalian datang ke sini hanya untuk meramaikan atau sekadar menghasut-hasut.""Kalau kalian benar-benar ingin menyelesaikan masalah dan ingin melakukan yang terbaik untuk para korban, kalian nggak boleh membuat keributan seperti itu. Lagi pula, Bu Widia sudah berjanji akan memberikan jawaban yang memuaskan, jadi dia pasti akan menepatinya.""Jadi, harap kalian tenang dulu dan dengarkan solusi kami. Kalau kalian nggak puas nantinya, s
Lantaran suara Tobi sangat tajam, jadi mudah ditangkap oleh telinga semua orang. Dalam sekejap, dia langsung menenangkan semua hadirin.Lagi pula, mereka telah melihat penampilan Tobi sebelumnya. Pemuda inilah yang selangkah demi selangkah mengungkapkan semua kebenaran kepada mereka.Walaupun yang mereka inginkan bukanlah kebenaran, melainkan penyelesaian masalah dan juga mendapat kompensasi yang besar, tetapi tak diragukan lagi, pemuda ini sangat hebat.Masih ada penjamin?Widia tertegun, kenapa dia tidak tahu ada penjamin?Saat ini, seorang pria berjalan keluar dari samping. Dia terlihat berusia kurang dari tiga puluh tahun, tetapi dia memiliki temperamen yang luar biasa dan berkarisma tinggi.Ini?Seorang reporter yang berada di barisan depan mengenali orang tersebut dan berteriak kaget, "Pak Erwin?""Pak Erwin, bagaimana kamu bisa muncul di sini?"Reporter wanita yang lainnya mengenali orang itu dan segera mengarahkan mikrofon, mencoba melakukan wawancara secepatnya. Pemuda itu ada
Seakan memperhatikan tatapan Widia, Tobi pun menoleh sambil tersenyum, "Kenapa? Kamu terpesona kepadaku?"Semburat merah muncul di wajah Widia, lalu dia memarahi pria itu dengan suara kecil, "Jangan mimpi!"Suaranya memang sangat kecil dan tidak akan terlihat dari kejauhan, tetapi Helen yang berada di dekat mereka itu bisa mendengarnya.Dia diam-diam tersenyum pahit, 'Kalian berdua, padahal masalah masih belum terselesaikan, tapi kalian sudah mulai menggoda satu sama lain.'Meskipun tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan, pemandangan ini juga menarik perhatian Tania, yang berada tidak jauh itu.Melihat pemandangan itu, hati Tania makin tidak nyaman dan tertekan.'Tobi, kenapa kamu begitu hebat? Kenapa kamu nggak suka kepadaku?''Sebenarnya diriku mana yang nggak dibandingkan dengan Widia?''Meski begitu, jangan berpuas diri dulu.''Aku nggak akan membiarkanmu berhasil, Widia pasti akan putus denganmu.'Almer yang berada di samping itu tiba-tiba berubah pucat. Mustahil ada yang bis
Alam kultivasi yang sangat luar biasa!Begitu memasuki alam kultivasi ini, baik itu kekuatan fisik atau kekuatan mentalnya, jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dia bisa memobilisasi energi langit dan bumi sesuka hatinya.Seakan-akan semua energi yang ada tercipta untuknya. Tobi langsung menggenggam dengan tangan kanannya. Tiba-tiba ada kilat dan guntur yang muncul di telapak tangannya. Tampak sangat menakutkan, tetapi tidak ada kekuatan yang bocor sama sekali."Se ... sepertinya telah mencapai tingkat menengah dari hukum langit dan bumi." Vamil terkejut. Padahal, Tobi baru saja memahami hukum langit dan bumi, tetapi kekuatannya kini bahkan tidak jauh berbeda dari dirinya yang telah mencapai tingkat puncak.Raja Naga Tua dan yang lainnya juga merasakan tekanan yang mengerikan. Mereka bahkan hampir berlutut.Setelah itu, Tobi segera menyimpan kembali kekuatannya dan bergegas mendekati Widia. Kekuatan spiritualnya langsung memasuki tubuh Widia untuk memeriksa kondisinya. Tak lama kem
Begitu mendengar suara menyakitkan Tobi, Vamil merasa sangat pilu, tersiksa, dan juga sangat menyesal.Namun tepat di saat ini, dia merasakan perubahan pada tubuh Tobi. Wajahnya penuh dengan keterkejutan"Ini?""Keturunan naga?"Tobi juga merasakan hal yang aneh pada dirinya. Energi yang menakutkan mulai keluar dari tubuhnya. Bahkan tubuhnya yang biasanya melebihi kerasnya baja pun merasakan sakit yang parah.Hal ini membuatnya tanpa sadar membaringkan Widia kembali. Lantaran dia takut kekuatan fisiknya akan melukai Widia. Kemudian, Tobi berdiri agak jauh untuk menyalurkan energi yang dia miliki.Meski napas Widia terus melemah, Tobi tidak akan menyerah hingga saat-saat terakhir.Sembari menyerap energi keturunan naga, Tobi juga terus-terusan memperhatikan kondisi Widia. Dia bisa merasakan napas wanita itu makin lama makin pelan.Vamil menyaksikan semua ini dengan kaget. Padahal, dia mengangkat masalah keturunan naga hanya untuk mengelabui lawan. Siapa sangka, ternyata hal itu benar-be
Jika tidak, mungkin dia memerlukan waktu setidaknya beberapa bulan untuk pulih.Hirawan juga memiliki pemikiran yang sama. Saat melihat Luniver juga melarikan diri, dia segera bergabung dengannya dan pergi dengan cepat.Begitu Indira melihat mereka tidak punya peluang lagi, sekalipun rudal diluncurkan, mungkin hasilnya akan sia-sia saja. Dia terpaksa menyerah sepenuhnya. Dia hanya bisa menunggu sampai mereka dan Raja Naga Tua mengunjungi Gunung Simeru secara langsung.Meski Tobi membuat serangan yang menakutkan di akhir pertarungan, dia telah menggunakan teknik terlarang untuk mengerahkan energi pedang yang jauh melebihi kekuatan biasanya.Dampak dari serangan pedang ini juga sangat jelas. Tobi bisa dengan jelas merasakan kekosongan dan kerapuhan tubuhnya. Dia kini tidak bisa berdiri tegak.Bahkan, terhuyung sejenak. Dia menyadari bahwa wajah Widia tampak pucat pasi. Sekujur tubuhnya penuh dengan lumuran darah. Tampaknya, wanita itu dalam kondisi kritis.Wajah Tobi memucat. Dia segera
Setelah mengingatkannya, tanpa ragu sedikit pun, Hirawan langsung berbalik dan meninggalkan tempat itu dengan gesit.Saat ini, dia tidak peduli dengan hidup matinya Luniver lagi. Sekalipun pesuruhnya, Hirawan juga mengabaikannya begitu saja.Saat Luniver mendengar perkataan Hirawan, wajahnya berubah drastis. Dia mengumpat dengan marah, "Sialan!" Kemudian, segera berbalik dan bersiap melarikan diri dari tempat itu.Lagi pula, Vamil sudah mau mati. Prabu juga sudah mati. Hirawan dari Negara Melandia bersedia menjadi antek-anteknya. Semuanya berakhir dengan sempurna.Saat kekuatannya pulih, dia masih bisa kembali untuk mengambil nyawa dua orang ini.Di sisi lain, Indira kembali memandang Radiya dengan cemas. Maksud tatapannya sangat jelas. Sekarang telah mencapai momen paling kritis. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, maka tidak akan ada peluang lagi.Namun, Radiya masih terdiam. Pria itu hanya menatap layar dan tidak mengucapkan kata apa pun.Dia masih menunggu.Menunggu kode d
Yang paling malang adalah orang yang mengadang Tobi barusan. Pria yang mengkhianati Vamil itu bahkan tidak punya waktu untuk menghindar sama sekali. Dia menjerit dan langsung bergerak mundur.Jika tidak mundur dengan cepat, mungkin dia sudah kehilangan separuh nyawanya.Sialan! Kekuatan sekelompok orang ini sangat menakutkan. Terutama Tobi. Sepertinya kekuatan bocah ini lebih kuat dari dirinya sekarang.Menghadapi kedua kekuatan ini, Prabu juga merasakan teror. Dia mengerang beberapa kali dan mundur terus menerus. Tubuhnya jelas terluka parah.Sialan!Tak disangka, begitu kedua orang ini bergabung, kekuatan mereka akan begitu mengerikan. Bahkan, membuat lukanya bertambah parah. Jika bukan karena dia punya pil penyembuh, setidaknya dia butuh beberapa bulan untuk memulihkan dirinya.Sebenarnya Luniver bisa membantu Prabu, tetapi dia sengaja mundur. Saat melihat luka yang dialami Prabu makin parah, ada niat membunuh yang muncul di matanya.Jika memungkinkan, dia pasti akan menyingkirkan P
Mendengar itu, Tobi mengangguk. Pria itu langsung memeluk Widia sambil bergumam, "Baiklah. Hari ini, kita sebagai suami istri berjanji akan menjadi pasangan sehidup semati di sini!"Widia sangat senang mendengar perkataan itu. Sejak mereka bercerai, kata 'suami istri' baru pertama kalinya keluar dari mulut Tobi.Apalagi, mereka masih belum menikah kembali."Sungguh pasangan yang mesra. Sayangnya, kalian ditakdirkan mati hari ini," ucap Luniver dengan nada mengejek.Amderika, yang dipimpin oleh Barat, telah menggunakan segala cara untuk menekan Negara Harlanda dalam segala aspek teknologi militer. Sebagai pelindung Amderika tentu saja tidak mengizinkan seni bela diri Negara Harlanda terus menghasilkan kultivator yang menakutkan dan berkuasa.Jadi, kedua orang ini harus mati hari ini."Benar. Apa pun yang terjadi, kalian akan mati hari ini. Sekarang, biarlah aku mengakhiri nyawa kalian." Prabu tampak penuh emosiBagaimana dia bisa melepaskan dua bocah ini begitu saja?"Kalau begitu, bert
Jangankan Tobi baru saja mendapat pencerahan, sekalipun dia telah memahami hukum langit dan bumi, tanpa berlatih selama beberapa tahun, bagaimana kekuatannya bisa dibandingkan dengan para senior lainnya?Lantaran barusan tidak punya kesempatan, jadi Hirawan langsung pamer sekarang. Dia berkata dengan dingin, "Bocah, karena kamu begitu ingin mati, aku akan mengabulkan keinginanmu!"Meski tidak bisa mengalahkan Vamil, mana mungkin dia tidak bisa mengalahkan bocah kecil ini?Sekalipun kekuatannya kini hanya tersisa 20 persen, menyingkirkan seorang bocah adalah hal yang mudah baginya. Dia langsung meluncur ke depan dan Pedang Kekuatan Iblis di tangannya langsung menghantam dengan keras.Ekspresi Tobi berubah gelap. Dia mengumpulkan kekuatan besar dalam tubuhnya. Kemudian, mengeluarkan Pedang Diraya dari Cincin Spasial, lalu mengayunkannya dengan keras.Energi pedang itu bagaikan aliran sungai yang mengalir deras. Apalagi, serangan itu seakan-akan lautan yang marah dan ombak yang bergejolak
Begitu selesai berbicara, kekuatan menakjubkan langsung melanda dirinya.Wajah Tobi berubah. Dia segera mengayunkan pedangnya dengan kuat. Energi sejati yang kuat di tubuhnya mengalir ke pedangnya. Dalam sekejap, cahaya pedang bersinar terang.Benturan kedua kekuatan itu menghasilkan energi yang luar biasa.Bam ....Dua kekuatan yang berbenturan itu membuat cahaya pedang menyebar ke segala arah. Tobi tidak tahan lagi dan langsung mengerang. Dia juga mundur beberapa langkah. Meski orang ini tidak sekuat Vamil dan tiga lainnya, dia masih lebih unggul dari Tobi.Yang paling penting lagi, orang ini mencegah Vamil dan Tobi meninggalkan tempat itu.Wajah Vamil berubah muram. Dia tidak menyangka pengkhianat ini akan muncul. Terlebih lagi, orang ini menyembunyikan auranya dengan sempurna. Bahkan, Vamil sendiri pun tidak menyadarinya sama sekali.Kemungkinan besar, orang ini satu komplotan dengan Prabu. Keduanya menyembunyikan aura dengan metode yang sama.Dalam waktu singkat itu, Luniver, Hira
Saat serangan pertama, Hirawan berdiri di belakang Luniver. Jika tidak, luka yang dia derita mungkin akan lebih serius.Orang yang paling tidak beruntung adalah Prabu. Dia baru saja keluar dari tempat persembunyian dan kebetulan berdiri di posisi paling depan. Meski Luniver berada di sampingnya, setidaknya posisinya masih sedikit ke belakang.Prabu tidak peduli begitu banyak. Dia terus mengerahkan kekuatannya. Seakan-akan tidak gentar menghadapi musuh, dia juga terus mengeluarkan serangan.Hanya dengan satu pukulan, area beberapa mil ditekan secara hebat. Pukulan kuat itu sepertinya melenyapkan segala sesuatu di sekitarnya dan memancarkan cahaya keemasan.Energi itu seakan-akan matahari dan terus melaju ke depan secara gila-gilaanKini, tubuh Luniver sepenuhnya diselimuti kegelapan. Kedua belas sayapnya berubah menjadi hitam. Dia mengangkat tangan kanannya dan seluruh ruang langsung bergetar.Kemudian, sebuah telapak tangan terangkat. Seketika, kegelapan memadat.Tiba-tiba, memberikan