"Ya, kalau mereka benar-benar punya cara untuk menghilangkan flek hitam, mungkinkah mereka juga bisa membantumu?" tanya Prita."Nggak mungkin!""Bahkan dokter terhebat di Harlanda pun angkat tangan. Menurutmu, perusahaan perawatan kulit bisa menyembuhkannya?"Fiona menggelengkan kepalanya."Tapi tadi dia bilang ....""Dia asal omong saja."Fiona menggelengkan kepalanya, tetapi diam-diam bertanya dalam hatinya, 'Kalau dia benar-benar bisa melakukan apa yang nggak bisa dilakukan orang lain, mungkinkah dia bisa menghilangkan bekas luka di wajahku?'Di saat bersamaan, Kak Zira juga melihat Tobi dari siaran televisi. Dia pun berkata dengan ekspresi marah, "Oh, ternyata kamu di sana. Bagus, aku nggak usah susah payah mencarimu.""Lantaran tahu di mana kamu bekerja sekarang, aku bisa membuatmu dipecat dari perusahaan kapan saja. Tunggu saja, aku pasti akan memberimu pelajaran."Sementara itu, Widia segera melambaikan tangannya sebagai isyarat agar semua orang diam, lalu dia mengambil mikrofon
Di saat itu, Tobi pun mengambil mikrofon yang satunya lagi dan membentak mereka, "Diam, semuanya!"Begitu kata-kata itu keluar, semua orang tersentak!Semua orang terpaku di tempat. Tak disangka, Tobi masih berani sombong di saat seperti ini.Jangankan orang lain, bahkan Widia pun kaget.Hal seperti ini bisa viral di internet dalam sekejap.Almer juga tak kalah kaget. Wajahnya penuh dengan tatapan ejekan, 'Bocah ini pasti sudah gila.'Namun, Tobi kemudian berkata dengan nada dingin, "Jangan pikir aku nggak tahu. Selain korban dan keluarganya, kebanyakan dari kalian datang ke sini hanya untuk meramaikan atau sekadar menghasut-hasut.""Kalau kalian benar-benar ingin menyelesaikan masalah dan ingin melakukan yang terbaik untuk para korban, kalian nggak boleh membuat keributan seperti itu. Lagi pula, Bu Widia sudah berjanji akan memberikan jawaban yang memuaskan, jadi dia pasti akan menepatinya.""Jadi, harap kalian tenang dulu dan dengarkan solusi kami. Kalau kalian nggak puas nantinya, s
Lantaran suara Tobi sangat tajam, jadi mudah ditangkap oleh telinga semua orang. Dalam sekejap, dia langsung menenangkan semua hadirin.Lagi pula, mereka telah melihat penampilan Tobi sebelumnya. Pemuda inilah yang selangkah demi selangkah mengungkapkan semua kebenaran kepada mereka.Walaupun yang mereka inginkan bukanlah kebenaran, melainkan penyelesaian masalah dan juga mendapat kompensasi yang besar, tetapi tak diragukan lagi, pemuda ini sangat hebat.Masih ada penjamin?Widia tertegun, kenapa dia tidak tahu ada penjamin?Saat ini, seorang pria berjalan keluar dari samping. Dia terlihat berusia kurang dari tiga puluh tahun, tetapi dia memiliki temperamen yang luar biasa dan berkarisma tinggi.Ini?Seorang reporter yang berada di barisan depan mengenali orang tersebut dan berteriak kaget, "Pak Erwin?""Pak Erwin, bagaimana kamu bisa muncul di sini?"Reporter wanita yang lainnya mengenali orang itu dan segera mengarahkan mikrofon, mencoba melakukan wawancara secepatnya. Pemuda itu ada
Seakan memperhatikan tatapan Widia, Tobi pun menoleh sambil tersenyum, "Kenapa? Kamu terpesona kepadaku?"Semburat merah muncul di wajah Widia, lalu dia memarahi pria itu dengan suara kecil, "Jangan mimpi!"Suaranya memang sangat kecil dan tidak akan terlihat dari kejauhan, tetapi Helen yang berada di dekat mereka itu bisa mendengarnya.Dia diam-diam tersenyum pahit, 'Kalian berdua, padahal masalah masih belum terselesaikan, tapi kalian sudah mulai menggoda satu sama lain.'Meskipun tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan, pemandangan ini juga menarik perhatian Tania, yang berada tidak jauh itu.Melihat pemandangan itu, hati Tania makin tidak nyaman dan tertekan.'Tobi, kenapa kamu begitu hebat? Kenapa kamu nggak suka kepadaku?''Sebenarnya diriku mana yang nggak dibandingkan dengan Widia?''Meski begitu, jangan berpuas diri dulu.''Aku nggak akan membiarkanmu berhasil, Widia pasti akan putus denganmu.'Almer yang berada di samping itu tiba-tiba berubah pucat. Mustahil ada yang bis
Tobi menjamin dengan pasti."Baik. Asal kamu menjamin, kami sudah merasa lega."Sampai di sini, tidak ada lagi yang mempertanyakan mereka. Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah para korban ataupun orang-orang yang berhubungan dengan korban.Namun, masih ada sebagian yang berpura-pura menjadi kerabat ataupun teman korban agar tetap bisa berada di sana.Hanya saja, Tobi tidak keberatan sama sekali dan membiarkan mereka masuk.Setelah masuk, Widia pun berkata, "Terima kasih atas kepercayaan kalian semua kepadaku. Kali ini, kami telah membuat masalah besar bagi kalian semua, kami jamin perusahaan pasti akan memberikan kompensasi yang sesuai.""Tapi yang paling utama bagi kami sekarang adalah mengobati flek hitam di wajah kalian lebih dulu. Setelah itu, barulah kita bicarakan masalah kompensasinya. Ayo mendaftar dulu."Mendengar ini, semua orang mengangguk.Namun, terlihat ada beberapa orang saling berbisik, sepertinya sedang mendiskusikan sesuatu.Benar saja. Tak berselang lama, salah seora
Meskipun mulut Widia mengumpatnya, hatinya merasa bahagia. Dia segera pergi untuk mengatur hal-hal yang dipesan pria itu.Lagi pula, Tobi telah menyelesaikan semua masalah rumit, jadi Widia juga pasti akan mengurus hal-hal kecil seperti ini dengan baik.Melihat segalanya perlahan membaik, satu per satu dari para atasan perusahaan menatap Widia dengan mata penuh kekaguman yang belum pernah terjadi sebelumnya.Hatinya dipenuhi dengan berbagai emosi.'Hampir semua orang di perusahaan, bahkan orang luar berpikir bahwa segala sesuatu yang terjadi hari ini telah direncanakan dan diselesaikan oleh diriku sendiri.''Semua ini memang sengaja dibuat oleh Tobi.''Statusnya rendah, jadi dia membutuhkan prestasi seperti itu agar bisa menonjolkan dirinya.''Tapi, agar aku bisa mengendalikan segalanya dengan baik dan membuat perusahaan makin berkembang, Tobi bersedia memberikan semua hasil kerja kerasnya kepadaku.''Tampaknya dia sangat mencintaiku.''Bagaimana aku bisa melepaskan pria seperti itu?'
"Mengerti!"Asisten wanita itu mengangguk, tetapi dia masih bingung.Jelas-jelas ini tapal biasa, apalagi bahan obat di dalamnya juga sederhana, apakah efektif jika diaplikasikan seperti ini?Dia merasa akupunktur yang dilakukan oleh Tobi lebih berkhasiat.Selesai diobati, wanita itu merasa wajahnya terasa panas dan kurang nyaman selama beberapa saat, lalu dia pun bertanya, "Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?""Langkah selanjutnya adalah menunggu hingga delapan jam. Setelah itu, kamu baru boleh melepasnya.""Setelah itu?""Setelah itu, sudah selesai," jawab Tobi."Selesai?""Begitu saja?"Wanita kelihatan tidak percaya. Keluarganya cukup berada, jadi dia telah meminta teman untuk memperkenalkan dokter kepadanya, tetapi tidak ada satu pun yang bisa menyembuhkannya.Bahkan ada dokter yang langsung menyatakan flek hitam itu tidak bisa disembuhkan.Sekarang telah diatasi dengan begitu mudah?Meski berpikir itu tidak mungkin, wanita itu masih sangat senang ketika mendengar apa yang dik
Tobi mengunci pintu, lalu duduk dan segera mempraktikkan Sutra Hati Kaisar. Tubuhnya terus-menerus menyesapnya dan mengubah energi sejatinya, kemudian mengedarkannya ke seluruh tubuh secara berulang kali.Saat energi sejatinya terus berubah, tenaganya menjadi makin kuat, bahkan seluruh tubuhnya terasa sangat rileks dan wajahnya juga memiliki pesona yang menawan.Sutra Hati Kaisar!Akhirnya dia berhasil menembus tingkat kesembilan!Sutra Hati Kaisar disimpan di perpustakaan Sekte Naga. Belum ada yang berhasil mempraktikkannya selama ribuan tahun. Konon Kaisar Kuno mempraktikkan teknik ini hingga mencapai tingkat puncak dan bahkan bisa mengatasi ratusan wanita di malam hari.Tobi tidak membutuhkan gadis-gadis melayaninya di malam hari. Lagi pula, di matanya hanya ada Widia seorang saja.Namun, kekuatan dahsyat yang dihasilkan oleh teknik itu merupakan dambaan semua orang.Lantaran bakat dan kemampuannya yang luar biasa dalam mempraktikkan Sutra Hati Kaisar, dia menjadi Tuan Muda dari Sek