Lantaran suara Tobi sangat tajam, jadi mudah ditangkap oleh telinga semua orang. Dalam sekejap, dia langsung menenangkan semua hadirin.Lagi pula, mereka telah melihat penampilan Tobi sebelumnya. Pemuda inilah yang selangkah demi selangkah mengungkapkan semua kebenaran kepada mereka.Walaupun yang mereka inginkan bukanlah kebenaran, melainkan penyelesaian masalah dan juga mendapat kompensasi yang besar, tetapi tak diragukan lagi, pemuda ini sangat hebat.Masih ada penjamin?Widia tertegun, kenapa dia tidak tahu ada penjamin?Saat ini, seorang pria berjalan keluar dari samping. Dia terlihat berusia kurang dari tiga puluh tahun, tetapi dia memiliki temperamen yang luar biasa dan berkarisma tinggi.Ini?Seorang reporter yang berada di barisan depan mengenali orang tersebut dan berteriak kaget, "Pak Erwin?""Pak Erwin, bagaimana kamu bisa muncul di sini?"Reporter wanita yang lainnya mengenali orang itu dan segera mengarahkan mikrofon, mencoba melakukan wawancara secepatnya. Pemuda itu ada
Seakan memperhatikan tatapan Widia, Tobi pun menoleh sambil tersenyum, "Kenapa? Kamu terpesona kepadaku?"Semburat merah muncul di wajah Widia, lalu dia memarahi pria itu dengan suara kecil, "Jangan mimpi!"Suaranya memang sangat kecil dan tidak akan terlihat dari kejauhan, tetapi Helen yang berada di dekat mereka itu bisa mendengarnya.Dia diam-diam tersenyum pahit, 'Kalian berdua, padahal masalah masih belum terselesaikan, tapi kalian sudah mulai menggoda satu sama lain.'Meskipun tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan, pemandangan ini juga menarik perhatian Tania, yang berada tidak jauh itu.Melihat pemandangan itu, hati Tania makin tidak nyaman dan tertekan.'Tobi, kenapa kamu begitu hebat? Kenapa kamu nggak suka kepadaku?''Sebenarnya diriku mana yang nggak dibandingkan dengan Widia?''Meski begitu, jangan berpuas diri dulu.''Aku nggak akan membiarkanmu berhasil, Widia pasti akan putus denganmu.'Almer yang berada di samping itu tiba-tiba berubah pucat. Mustahil ada yang bis
Tobi menjamin dengan pasti."Baik. Asal kamu menjamin, kami sudah merasa lega."Sampai di sini, tidak ada lagi yang mempertanyakan mereka. Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah para korban ataupun orang-orang yang berhubungan dengan korban.Namun, masih ada sebagian yang berpura-pura menjadi kerabat ataupun teman korban agar tetap bisa berada di sana.Hanya saja, Tobi tidak keberatan sama sekali dan membiarkan mereka masuk.Setelah masuk, Widia pun berkata, "Terima kasih atas kepercayaan kalian semua kepadaku. Kali ini, kami telah membuat masalah besar bagi kalian semua, kami jamin perusahaan pasti akan memberikan kompensasi yang sesuai.""Tapi yang paling utama bagi kami sekarang adalah mengobati flek hitam di wajah kalian lebih dulu. Setelah itu, barulah kita bicarakan masalah kompensasinya. Ayo mendaftar dulu."Mendengar ini, semua orang mengangguk.Namun, terlihat ada beberapa orang saling berbisik, sepertinya sedang mendiskusikan sesuatu.Benar saja. Tak berselang lama, salah seora
Meskipun mulut Widia mengumpatnya, hatinya merasa bahagia. Dia segera pergi untuk mengatur hal-hal yang dipesan pria itu.Lagi pula, Tobi telah menyelesaikan semua masalah rumit, jadi Widia juga pasti akan mengurus hal-hal kecil seperti ini dengan baik.Melihat segalanya perlahan membaik, satu per satu dari para atasan perusahaan menatap Widia dengan mata penuh kekaguman yang belum pernah terjadi sebelumnya.Hatinya dipenuhi dengan berbagai emosi.'Hampir semua orang di perusahaan, bahkan orang luar berpikir bahwa segala sesuatu yang terjadi hari ini telah direncanakan dan diselesaikan oleh diriku sendiri.''Semua ini memang sengaja dibuat oleh Tobi.''Statusnya rendah, jadi dia membutuhkan prestasi seperti itu agar bisa menonjolkan dirinya.''Tapi, agar aku bisa mengendalikan segalanya dengan baik dan membuat perusahaan makin berkembang, Tobi bersedia memberikan semua hasil kerja kerasnya kepadaku.''Tampaknya dia sangat mencintaiku.''Bagaimana aku bisa melepaskan pria seperti itu?'
"Mengerti!"Asisten wanita itu mengangguk, tetapi dia masih bingung.Jelas-jelas ini tapal biasa, apalagi bahan obat di dalamnya juga sederhana, apakah efektif jika diaplikasikan seperti ini?Dia merasa akupunktur yang dilakukan oleh Tobi lebih berkhasiat.Selesai diobati, wanita itu merasa wajahnya terasa panas dan kurang nyaman selama beberapa saat, lalu dia pun bertanya, "Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?""Langkah selanjutnya adalah menunggu hingga delapan jam. Setelah itu, kamu baru boleh melepasnya.""Setelah itu?""Setelah itu, sudah selesai," jawab Tobi."Selesai?""Begitu saja?"Wanita kelihatan tidak percaya. Keluarganya cukup berada, jadi dia telah meminta teman untuk memperkenalkan dokter kepadanya, tetapi tidak ada satu pun yang bisa menyembuhkannya.Bahkan ada dokter yang langsung menyatakan flek hitam itu tidak bisa disembuhkan.Sekarang telah diatasi dengan begitu mudah?Meski berpikir itu tidak mungkin, wanita itu masih sangat senang ketika mendengar apa yang dik
Tobi mengunci pintu, lalu duduk dan segera mempraktikkan Sutra Hati Kaisar. Tubuhnya terus-menerus menyesapnya dan mengubah energi sejatinya, kemudian mengedarkannya ke seluruh tubuh secara berulang kali.Saat energi sejatinya terus berubah, tenaganya menjadi makin kuat, bahkan seluruh tubuhnya terasa sangat rileks dan wajahnya juga memiliki pesona yang menawan.Sutra Hati Kaisar!Akhirnya dia berhasil menembus tingkat kesembilan!Sutra Hati Kaisar disimpan di perpustakaan Sekte Naga. Belum ada yang berhasil mempraktikkannya selama ribuan tahun. Konon Kaisar Kuno mempraktikkan teknik ini hingga mencapai tingkat puncak dan bahkan bisa mengatasi ratusan wanita di malam hari.Tobi tidak membutuhkan gadis-gadis melayaninya di malam hari. Lagi pula, di matanya hanya ada Widia seorang saja.Namun, kekuatan dahsyat yang dihasilkan oleh teknik itu merupakan dambaan semua orang.Lantaran bakat dan kemampuannya yang luar biasa dalam mempraktikkan Sutra Hati Kaisar, dia menjadi Tuan Muda dari Sek
Sekarang, di sana sudah tidak ada orang lagi, jadi dia pun segera menanyakan hal itu dengan suara pelan."Nggak apa-apa!"Tobi segera melangkah maju dan membuka pintu. Kondisi pria itu terlihat sangat baik, bahkan tersenyum kepadanya.Widia yang melihat itu pun merasa lega, tetapi dia tetap bertanya, "Kamu terlihat senang sekali, pasti semua pengobatannya berhasil, 'kan?""Hmm, kita akan mengetahuinya dalam dua hari.""Masih butuh dua hari lagi? Sebenarnya bisa atau nggak, sih?" Widia tampak tak berdaya. Kali ini, mereka bahkan menyeret Pak Hendro sebagai penjamin, jadi mereka tidak boleh bermain-main."Tenang saja, nggak akan ada masalah. Aku hanya menggodamu," kata Tobi sambil tertawa."Kamu! Jahat sekali!" omel Widia dengan kesal. Namun, dia kembali menambahkan, "Untung saja ada Pak Hendro yang datang menjamin kali ini, bagaimana kamu bisa mengundangnya kemari?""Dia bersikeras ingin melakukan kontribusi untuk kita, jadi aku pun mencari hal untuk dia lakukan," ucap Tobi dengan jujur
"Apa maksudmu? Apa kamu punya informasi orang dalam?" tanya Widia penasaran. Akhir-akhir ini, dia kerap mendengar banyak informasi orang dalam dari Tobi. Entah dari mana pria itu mendapatkannya, tetapi informasi itu sangat akurat."Tentu saja!""Sebenarnya, kali ini aku bisa mengetahui dalang di balik semua ini adalah Almer dan Haris, ditambah lagi berhasil menemukan bukti serta saksi dengan begitu cepat, ini semua berkat bantuan seseorang.""Siapa?""Winson!""Winson itu siapa?"Widia tertegun sejenak, "Tunggu sebentar. Yang kamu bilang itu Tuan Winson yang kerjaannya hanya bermalas-malasan, berjudi, bermain wanita, berfoya-foya itu?""Hah? Reputasi Winson begitu buruk?""Kamu pikir?"Widia memutar bola matanya ke arah Tobi, lalu kembali bertanya dengan penasaran, "Kamu kenal Winson? Benarkah dia sudi membantumu?""Ya!""Saat menyelidiki Haris, dia menemukan hal itu, jadi dia memberitahuku.""Begitu rupanya. Aku tahu mengapa dia ingin membantumu. Dia ingin mempersulit Haris, tapi dia
Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama
Laurin tidak berani terlalu lancang karena takut perkataannya akan mencelakai dirinya sendiri. Dia tidak lagi berbicara sampai Tobi mengantarnya pulang dengan selamat.Dia tidak masuk ke dalam rumah. Meski dia bilang meninggalkan sebuah kamar untuk dirinya, dia tidak pernah tinggal di rumah itu sama sekali.Lantaran dia tahu Tuan Muda tidak ingin orang lain mengusik dunia milik berduanya dengan Kakak Ipar.Laurin memanggil Tobi dengan sebutan Tuan Muda, tetapi tidak memanggil Widia dengan sebutan Nyonya. Meski sebutan itu tidak terlalu tepat dan aneh, dia tidak peduli. Lantaran dia hanya punya satu Nyonya, yaitu Naura.Tobi kembali ke rumah. Dia sempat melakukan komunikasi yang lebih mendalam dengan Widia. Keesokan paginya, dia telah muncul di bandara.Widia juga datang. Meski pekerjaannya sangat sibuk, dia merasa perjalanan Tobi ke Jatra kali ini tidak biasa, jadi dia pun sengaja datang untuk mengantarnya.Begitu tiba di bandara dan menyadari semua ini, Laurin segera bersembunyi. Sete
Tobi berkata dengan jujur, "Apa kamu ingin membuat hati nuraniku merasa nggak tenang?""Bu ... bukan begitu!""Kalau begitu, sudah benar. Kalau kita memang berjodoh, pasti akan ada kesempatan." Selesai berbicara, Tobi memandang Shinta yang telah melepaskan rangkulan tangannya dan berdiri.Mendengar itu, Shinta tidak berani terus memaksakan keinginannya dan hanya berkata tak berdaya, "Baiklah. Aku dengar perkataan Kak Tobi saja."Setelah itu, Tobi buru-buru keluar dari kamar Shinta. Baru saja meninggalkan lobi hotel, siapa sangka ada mobil sport Ferrari yang berhenti di luar sana. Yang duduk di dalam mobil adalah seorang wanita cantik.Banyak pria yang terus memusatkan perhatian pada wanita itu. Karena gadis ini begitu cantik dan menawan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Andai mereka memiliki wanita seperti itu, mereka akan rela menanggung konsekuensi apa pun.Saat gadis itu melihat Tobi keluar, dia langsung berteriak, "Tuan Muda!"Tobi terkejut. Bukankah itu Laurin? Dia
Mendengar itu, Shinta diam-diam merasa sedih. Kak Tobi benar-benar orang yang baik. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak Tobi. Selain minta maaf, aku juga ingin berterima kasih untuk bantuanmu hari ini.""Kalau bukan berkat kamu, meski keluarga kami nggak akan berakhir, hidupku pasti sudah hancur."Membayangkan situasi barusan, jika bukan karena Kak Tobi, dia pasti harus mengikuti Steven dan menjadi wanitanya. Mengikuti orang seperti Steven, sudah pasti hidupnya akan hancur."Hmm, kita berteman. Sudah seharusnya kita saling membantu. Lagian, bukankah kamu juga membantuku sekarang?""Aku membantumu?" Shinta tidak paham."Kamu membantuku menangani Grup Bustan.""Itu namanya bukan membantumu. Kak Tobi-lah yang memberiku kesempatan. Membahas masalah ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Kak Tobi," ucap Shinta dengan antusias."Oke, aku sudah menerima ucapan terima kasihmu. Kelak, jangan bahas masalah ini lagi," ucap Tobi tidak berdaya. Dia ingin segera mengakhiri obrolan
Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da
Hah!Kata-kata Tobi langsung mengejutkan Bos Zafran. Wajahnya tampak syok. "Anda ...."Namun, dia berusaha menenangkan diri dan buru-buru berkata, "Baik! Aku akan segera melakukannya!"Kemudian, dia segera bangkit dan berjalan keluar.Dia tidak menyangka Raja Naga dari Sekte Naga akan memiliki identitas hebat lainnya. Ternyata dia itu tuan muda dari Keluarga Yudistira di Jatra.Dia hanya tahu Tobi adalah Raja Naga dari Sekte Naga. Namun, dia sama sekali tidak tahu Raja Naga ternyata putra dari Keluarga Yudistira di Jatra.Hanya ada satu keluarga Yudistira di Jatra. Mereka punya sejarah bertahun-tahun dan juga termasuk salah satu dari empat keluarga teratas terkuat di Jatra.Setelah Bos Zafran meninggalkan ruangan itu, ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa terkejut. Tuan Muda Keluarga Yudistira?Identitas menakutkan seperti apa lagi ini.Meski dia tidak tahu seberapa hebat Keluarga Yudistira di Jatra, hanya mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan. Apalagi, setelah meli
Sebenarnya, ini semua sengaja disebarkan oleh Andreas.Sesuai permintaan Tobi, Tuan Besar Ezra telah memberitahukan segalanya kepada Andreas. Beliau juga mengatakan Tobi tidak ingin orang lain tahu mengenai identitas Raja Naga-nya dan kekuatan tingkat Guru Besar-nya.Dia ingin menguji kesetiaan semua anggota Keluarga Yudistira.Jika demikian, Andreas mengira dia bisa memanfaatkannya. Dia akan menyebarkan masalah ini, seolah-olah Tuan Besar Ezra-lah yang mengkhianati Tobi. Sekaligus mencemarkan nama baik Tobi.Selanjutnya, Andreas akan menyingkirkan ayahnya. Lalu, membuat semua orang berpikir Tuan Besar Ezra meninggal karena sakit. Setelah itu, dia baru bisa mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira.Setelah Andreas berhasil menjadi kepala Keluarga Yudistira, dia baru akan menyingkirkan Tobi. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya. Mengenai empat keluarga besar, dia tidak keberatan menyerahkan posisi itu kepada Keluarga Byantara.Lagi pula, keluarga mereka sekarang juga t
Ayahnya Shinta dan yang lainnya syok bukan main.Bahkan, Shinta sendiri juga terkejut. Dia tahu Kak Tobi sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu hebat.Melihat beberapa orang ini, mereka jelas adalah pemimpin kota. Terutama Kamran, yang merupakan tokoh berkuasa di Kota Doma. Dia masih begitu sopan kepada anak buahnya Kak Tobi.Lantaran mereka begitu sopan, Bos Zafran tentu tidak lagi menunjukkan emosi apa pun. Dia samar-samar menebak bahwa orang-orang ini mungkin datang karena memandang wajah Raja Naga.Jadi, Bos Zafran segera berkata, "Baiklah. Karena kesalahpahaman sudah terselesaikan, lupakan saja apa yang baru saja terjadi. Oh ya, tadi aku juga sedikit impulsif dan kurang sopan, jadi aku minta maaf kepada semua orang di sini.""Jangan segan begitu. Kami-lah yang nggak melakukannya dengan baik!" kata Kamran dan yang lainnya dengan cepat. Hati mereka baru merasa lega.Sikap seperti ini baru benar. Kelak, mereka masih harus saling kerja sama."Jadi, bagaimana dengan masal
Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka