Share

Bab 402

Penulis: Anak Ketiga
Sekarang, di sana sudah tidak ada orang lagi, jadi dia pun segera menanyakan hal itu dengan suara pelan.

"Nggak apa-apa!"

Tobi segera melangkah maju dan membuka pintu. Kondisi pria itu terlihat sangat baik, bahkan tersenyum kepadanya.

Widia yang melihat itu pun merasa lega, tetapi dia tetap bertanya, "Kamu terlihat senang sekali, pasti semua pengobatannya berhasil, 'kan?"

"Hmm, kita akan mengetahuinya dalam dua hari."

"Masih butuh dua hari lagi? Sebenarnya bisa atau nggak, sih?" Widia tampak tak berdaya. Kali ini, mereka bahkan menyeret Pak Hendro sebagai penjamin, jadi mereka tidak boleh bermain-main.

"Tenang saja, nggak akan ada masalah. Aku hanya menggodamu," kata Tobi sambil tertawa.

"Kamu! Jahat sekali!" omel Widia dengan kesal. Namun, dia kembali menambahkan, "Untung saja ada Pak Hendro yang datang menjamin kali ini, bagaimana kamu bisa mengundangnya kemari?"

"Dia bersikeras ingin melakukan kontribusi untuk kita, jadi aku pun mencari hal untuk dia lakukan," ucap Tobi dengan jujur
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 403

    "Apa maksudmu? Apa kamu punya informasi orang dalam?" tanya Widia penasaran. Akhir-akhir ini, dia kerap mendengar banyak informasi orang dalam dari Tobi. Entah dari mana pria itu mendapatkannya, tetapi informasi itu sangat akurat."Tentu saja!""Sebenarnya, kali ini aku bisa mengetahui dalang di balik semua ini adalah Almer dan Haris, ditambah lagi berhasil menemukan bukti serta saksi dengan begitu cepat, ini semua berkat bantuan seseorang.""Siapa?""Winson!""Winson itu siapa?"Widia tertegun sejenak, "Tunggu sebentar. Yang kamu bilang itu Tuan Winson yang kerjaannya hanya bermalas-malasan, berjudi, bermain wanita, berfoya-foya itu?""Hah? Reputasi Winson begitu buruk?""Kamu pikir?"Widia memutar bola matanya ke arah Tobi, lalu kembali bertanya dengan penasaran, "Kamu kenal Winson? Benarkah dia sudi membantumu?""Ya!""Saat menyelidiki Haris, dia menemukan hal itu, jadi dia memberitahuku.""Begitu rupanya. Aku tahu mengapa dia ingin membantumu. Dia ingin mempersulit Haris, tapi dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 404

    "Mereka semua ada di ruang konferensi," jawab Helen buru-buru.Helen bahkan lebih menghormati Tobi daripada Widia, lantaran dia terlalu akrab dengan wanita itu. Apalagi, dia sangat terkesan dengan rangkaian tindakan yang dilakukan oleh Tobi hari ini."Oke!"Tobi mengeluarkan ponselnya untuk menelepon, lalu berkata dengan tenang, "Bawa orangnya ke sini, ingat apa yang aku katakan sebelumnya."Dia sudah mengantisipasi situasi ini dan membuat beberapa persiapan kecil.Melihat Tobi menutup telepon, Widia bertanya dengan bingung, "Siapa yang kamu telepon? Kamu mau bawa siapa ke sini?""Teman. Dia sedang membawa orang-orang yang tadinya menghasut-hasut korban di luar.""Apa!""Kenapa kamu menyentuh mereka?"Widia terlihat cemas dan berkata, "Masalahnya sudah selesai, jadi kita nggak usah peduli sama mereka.""Nggak bisa, mereka telah menyinggungmu, jadi mereka harus membayar harganya.""Nggak usah, lagian aku baik-baik saja sekarang. Semua telah berlalu. Kalau kamu menangkap mereka seperti i

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 405

    Mendengar itu, Tobi sama sekali tidak marah, bahkan tertawa, "Haha. Jangan emosi. Kata-katamu juga nggak perlu seperti itu. Bukankah hanya perkara uang? Mudah dibicarakan.""Begitu baru benar!""Kalau dari awal sikap kalian seperti ini, kita nggak perlu berdebat begitu lama. Jika perdebatan ini terus berlanjut dan diunggah di internet, sepertinya citra positif yang barusan kalian bangun itu bakal sia-sia."Wajah pria itu tampak gembira dan terus mengancam.Teman reporter pria itu memang bisa diandalkan. Dia bisa memanfaatkan lawan dengan satu gerakan.Tobi masih menanggapi pria itu dengan senyum, "Ya, yang dikatakan Saudara ini masuk akal, aku setuju dengannya."Tiba-tiba ponsel Tobi berdering. Ternyata mereka telah tiba di depan ruang konferensi.Tobi segera memerintahkan anak buahnya untuk membawa mereka masuk, sekaligus menutup pintu agar mencegah orang lain masuk.Setelah menutup telepon, Tobi berkata sambil tersenyum, "Kalian tunggu sebentar, aku akan menangani masalah kecil dulu.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 406

    Sembari bertanya, tangannya memainkan belati berdarah itu.Pria itu dan yang lainnya benar-benar ketakutan hingga seluruh tubuh gemetar. Mereka membuka mulut hendak berbicara, tetapi tenggorokannya seakan tercekat dan tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.Melihat mereka terdiam, Tobi mengerutkan kening.Saat ini, suhu ruangan itu mendadak turun beberapa derajat. Mereka bisa merasakan aura dingin menakutkan yang keluar dari tubuh Tobi.Mereka tidak tahan lagi, kedua kaki terkulai lemas dan langsung berlutut.Namun, Tobi tersenyum lagi dan buru-buru berkata, "Duh, apa yang kalian lakukan? Bukannya kita sedang membahas masalah kompensasi, mengapa kalian malah berlutut di hadapanku?"Suara orang-orang itu tampak tergagap-gagap, "Ka, kami harus berlutut! Ka, kami akan menuruti perkataanmu.""Jangan. Kalian adalah korban, jadi sudah seharusnya kami memberikan kompensasi, hanya saja kami nggak tahu berapa banyak kompensasi yang kalian minta?" tanya Tobi dengan serius."Nggak, nggak perlu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 407

    Helen juga kaget. Sebenarnya apa yang telah terjadi?Padahal dirinya barusan juga mencoba menakut-nakuti orang-orang ini dengan berbagai cara, tetapi orang-orang ini sangat keras kepala dan tidak mau menyerah. Entah taktik seperti apa yang digunakan Pak Tobi?Demi masalah itu, Helen bahkan sengaja menyelidikinya. Dia ingin memastikan apa orang-orang itu ikhlas menerimanya atau dipaksa oleh Tobi?Siapa yang berani mengatakan kalau itu semua karena dipaksa? Mereka hanya menjawab bahwa mereka tidak diancam ataupun dipaksa, hanya saja tiba-tiba tersadar kalau tindakan mereka tidak benar.Yang mereka lakukan ini termasuk pemerasan. Hal itu bisa membuat mereka masuk penjara.Helen tersenyum pahit, sepertinya Pak Tobi menemukan solusinya.Widia langsung masuk ke ruang konferensi. Begitu melihat noda darah yang tengah dibersihkan oleh anak buahnya Tobi, wajahnya berubah drastis, lalu buru-buru bertanya, "Tobi, apa yang kamu lakukan?"Dia tampak ketakutan. Dia memang suka Tobi membantunya dan d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 408

    Baik itu masalah produk kosmetik ataupun staf layanan pelanggan yang bertanggung jawab atas umpan balik, itu semua termasuk masalah internal.Jika Widia mengeluarkan Mona dari manajemen saat ini, dia pasti tidak keberatan sama sekali, apalagi Widia akan membiarkan Mona kembali fokus pada keahliannya. Dia juga pasti akan menerimanya dengan senang hati.Widia ingin Helen menggantikan posisi Mona. Jika produk perawatan kulit yang disebut Tobi benar-benar berkhasiat, bisnis kosmetik perusahaan pasti akan berkembang pesat.Jika demikian, bisnis kosmetik akan melibatkan semua aspek manajemen dan membutuhkan orang yang bisa dipercaya dan berkemampuan untuk mengambil alih.Setelah Helen dimutasi, posisi direktur departemen penjualan akan menjadi kosong. Dengan begitu, dia bisa langsung mempromosikan Tobi untuk menjadi direktur departemen penjualan.Jika sebelumnya, hal ini mungkin akan sangat sulit terwujud.Lantaran tidak ada lagi Almer si biang kerok yang suka mengacau, ditambah dengan kiner

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 409

    "Oke, bagus sekali!" Setelah menerima balasan positif, suasana hati Tobi langsung membaik."Tapi kamu belum memberitahuku, bagaimana baru disebut perusahaan mencapai kemajuan besar?""Huh! Kalau dihitung berdasarkan nilai pasar perusahaan, setidaknya harus berlipat ganda.""Apalagi, itu harus dalam waktu satu tahun!" ucap Widia sambil mendengus dingin.Kamu masih berani punya pikiran kotor seperti itu, bahkan berbicara omong kosong? Kalau begitu, aku akan memberimu tugas yang nggak mungkin bisa kamu selesaikan,' oceh Widia dalam hati.Menurut Widia, walaupun Tobi bisa menghadirkan produk perawatan kulit baru, tetapi selama produk itu tidak terlalu populer, nilai pasar perusahaan tidak mungkin berlipat ganda.Jangankan satu tahun, bahkan dalam beberapa tahun pun tidak mungkin.Lagi pula, nilai pasar perusahaan saat ini adalah empat triliun. Untuk mencapai delapan triliun, perusahaan membutuhkan waktu bertahun-tahun, kecuali mereka IPO.Awalnya Widia mengira Tobi akan merasa kesulitan da

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 410

    "Bajingan! Apa yang kamu bicarakan!""Aku sama sekali nggak mengerang."Kata-kata ini sungguh membuat Widia malu."Kamu nggak sadar saat itu, jadi bagaimana kamu bisa tahu?"Saking malunya, Widia langsung memarahinya, "Sembarangan!""Oke, aku nggak akan mengungkitnya lagi!""Tapi aku sudah bekerja keras kali ini dan banyak membantumu, nggak bisakah kamu memberiku hadiah?" tanya Tobi penuh harap."Apa lagi yang kamu inginkan? Bukankah aku sudah memberimu promosi?" ucap Widia kesal."Itu nggak termasuk. Kamu tahu 'kan aku sama sekali nggak peduli dengan promosi, yang paling aku inginkan adalah kamu."Kata-kata ini seketika membuat hati Widia bergetar. Dia pun bertanya, "Lantas, apa yang kamu inginkan? Aku ingatkan, jangan keterlaluan.""Nggak, kok. Hanya sebuah pelukan, boleh?""Pelukan?"Widia menatap Tobi dengan tajam. Dia tahu pria itu ingin memanfaatkannya."Jangan marah, dong. Aku hanya ingin pelukan cinta darimu agar aku lebih bersemangat.""Kamu mungkin nggak tahu kalau aku telah

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1634

    Alam kultivasi yang sangat luar biasa!Begitu memasuki alam kultivasi ini, baik itu kekuatan fisik atau kekuatan mentalnya, jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dia bisa memobilisasi energi langit dan bumi sesuka hatinya.Seakan-akan semua energi yang ada tercipta untuknya. Tobi langsung menggenggam dengan tangan kanannya. Tiba-tiba ada kilat dan guntur yang muncul di telapak tangannya. Tampak sangat menakutkan, tetapi tidak ada kekuatan yang bocor sama sekali."Se ... sepertinya telah mencapai tingkat menengah dari hukum langit dan bumi." Vamil terkejut. Padahal, Tobi baru saja memahami hukum langit dan bumi, tetapi kekuatannya kini bahkan tidak jauh berbeda dari dirinya yang telah mencapai tingkat puncak.Raja Naga Tua dan yang lainnya juga merasakan tekanan yang mengerikan. Mereka bahkan hampir berlutut.Setelah itu, Tobi segera menyimpan kembali kekuatannya dan bergegas mendekati Widia. Kekuatan spiritualnya langsung memasuki tubuh Widia untuk memeriksa kondisinya. Tak lama kem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1633

    Begitu mendengar suara menyakitkan Tobi, Vamil merasa sangat pilu, tersiksa, dan juga sangat menyesal.Namun tepat di saat ini, dia merasakan perubahan pada tubuh Tobi. Wajahnya penuh dengan keterkejutan"Ini?""Keturunan naga?"Tobi juga merasakan hal yang aneh pada dirinya. Energi yang menakutkan mulai keluar dari tubuhnya. Bahkan tubuhnya yang biasanya melebihi kerasnya baja pun merasakan sakit yang parah.Hal ini membuatnya tanpa sadar membaringkan Widia kembali. Lantaran dia takut kekuatan fisiknya akan melukai Widia. Kemudian, Tobi berdiri agak jauh untuk menyalurkan energi yang dia miliki.Meski napas Widia terus melemah, Tobi tidak akan menyerah hingga saat-saat terakhir.Sembari menyerap energi keturunan naga, Tobi juga terus-terusan memperhatikan kondisi Widia. Dia bisa merasakan napas wanita itu makin lama makin pelan.Vamil menyaksikan semua ini dengan kaget. Padahal, dia mengangkat masalah keturunan naga hanya untuk mengelabui lawan. Siapa sangka, ternyata hal itu benar-be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1632

    Jika tidak, mungkin dia memerlukan waktu setidaknya beberapa bulan untuk pulih.Hirawan juga memiliki pemikiran yang sama. Saat melihat Luniver juga melarikan diri, dia segera bergabung dengannya dan pergi dengan cepat.Begitu Indira melihat mereka tidak punya peluang lagi, sekalipun rudal diluncurkan, mungkin hasilnya akan sia-sia saja. Dia terpaksa menyerah sepenuhnya. Dia hanya bisa menunggu sampai mereka dan Raja Naga Tua mengunjungi Gunung Simeru secara langsung.Meski Tobi membuat serangan yang menakutkan di akhir pertarungan, dia telah menggunakan teknik terlarang untuk mengerahkan energi pedang yang jauh melebihi kekuatan biasanya.Dampak dari serangan pedang ini juga sangat jelas. Tobi bisa dengan jelas merasakan kekosongan dan kerapuhan tubuhnya. Dia kini tidak bisa berdiri tegak.Bahkan, terhuyung sejenak. Dia menyadari bahwa wajah Widia tampak pucat pasi. Sekujur tubuhnya penuh dengan lumuran darah. Tampaknya, wanita itu dalam kondisi kritis.Wajah Tobi memucat. Dia segera

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1631

    Setelah mengingatkannya, tanpa ragu sedikit pun, Hirawan langsung berbalik dan meninggalkan tempat itu dengan gesit.Saat ini, dia tidak peduli dengan hidup matinya Luniver lagi. Sekalipun pesuruhnya, Hirawan juga mengabaikannya begitu saja.Saat Luniver mendengar perkataan Hirawan, wajahnya berubah drastis. Dia mengumpat dengan marah, "Sialan!" Kemudian, segera berbalik dan bersiap melarikan diri dari tempat itu.Lagi pula, Vamil sudah mau mati. Prabu juga sudah mati. Hirawan dari Negara Melandia bersedia menjadi antek-anteknya. Semuanya berakhir dengan sempurna.Saat kekuatannya pulih, dia masih bisa kembali untuk mengambil nyawa dua orang ini.Di sisi lain, Indira kembali memandang Radiya dengan cemas. Maksud tatapannya sangat jelas. Sekarang telah mencapai momen paling kritis. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, maka tidak akan ada peluang lagi.Namun, Radiya masih terdiam. Pria itu hanya menatap layar dan tidak mengucapkan kata apa pun.Dia masih menunggu.Menunggu kode d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1630

    Yang paling malang adalah orang yang mengadang Tobi barusan. Pria yang mengkhianati Vamil itu bahkan tidak punya waktu untuk menghindar sama sekali. Dia menjerit dan langsung bergerak mundur.Jika tidak mundur dengan cepat, mungkin dia sudah kehilangan separuh nyawanya.Sialan! Kekuatan sekelompok orang ini sangat menakutkan. Terutama Tobi. Sepertinya kekuatan bocah ini lebih kuat dari dirinya sekarang.Menghadapi kedua kekuatan ini, Prabu juga merasakan teror. Dia mengerang beberapa kali dan mundur terus menerus. Tubuhnya jelas terluka parah.Sialan!Tak disangka, begitu kedua orang ini bergabung, kekuatan mereka akan begitu mengerikan. Bahkan, membuat lukanya bertambah parah. Jika bukan karena dia punya pil penyembuh, setidaknya dia butuh beberapa bulan untuk memulihkan dirinya.Sebenarnya Luniver bisa membantu Prabu, tetapi dia sengaja mundur. Saat melihat luka yang dialami Prabu makin parah, ada niat membunuh yang muncul di matanya.Jika memungkinkan, dia pasti akan menyingkirkan P

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1629

    Mendengar itu, Tobi mengangguk. Pria itu langsung memeluk Widia sambil bergumam, "Baiklah. Hari ini, kita sebagai suami istri berjanji akan menjadi pasangan sehidup semati di sini!"Widia sangat senang mendengar perkataan itu. Sejak mereka bercerai, kata 'suami istri' baru pertama kalinya keluar dari mulut Tobi.Apalagi, mereka masih belum menikah kembali."Sungguh pasangan yang mesra. Sayangnya, kalian ditakdirkan mati hari ini," ucap Luniver dengan nada mengejek.Amderika, yang dipimpin oleh Barat, telah menggunakan segala cara untuk menekan Negara Harlanda dalam segala aspek teknologi militer. Sebagai pelindung Amderika tentu saja tidak mengizinkan seni bela diri Negara Harlanda terus menghasilkan kultivator yang menakutkan dan berkuasa.Jadi, kedua orang ini harus mati hari ini."Benar. Apa pun yang terjadi, kalian akan mati hari ini. Sekarang, biarlah aku mengakhiri nyawa kalian." Prabu tampak penuh emosiBagaimana dia bisa melepaskan dua bocah ini begitu saja?"Kalau begitu, bert

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1628

    Jangankan Tobi baru saja mendapat pencerahan, sekalipun dia telah memahami hukum langit dan bumi, tanpa berlatih selama beberapa tahun, bagaimana kekuatannya bisa dibandingkan dengan para senior lainnya?Lantaran barusan tidak punya kesempatan, jadi Hirawan langsung pamer sekarang. Dia berkata dengan dingin, "Bocah, karena kamu begitu ingin mati, aku akan mengabulkan keinginanmu!"Meski tidak bisa mengalahkan Vamil, mana mungkin dia tidak bisa mengalahkan bocah kecil ini?Sekalipun kekuatannya kini hanya tersisa 20 persen, menyingkirkan seorang bocah adalah hal yang mudah baginya. Dia langsung meluncur ke depan dan Pedang Kekuatan Iblis di tangannya langsung menghantam dengan keras.Ekspresi Tobi berubah gelap. Dia mengumpulkan kekuatan besar dalam tubuhnya. Kemudian, mengeluarkan Pedang Diraya dari Cincin Spasial, lalu mengayunkannya dengan keras.Energi pedang itu bagaikan aliran sungai yang mengalir deras. Apalagi, serangan itu seakan-akan lautan yang marah dan ombak yang bergejolak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1627

    Begitu selesai berbicara, kekuatan menakjubkan langsung melanda dirinya.Wajah Tobi berubah. Dia segera mengayunkan pedangnya dengan kuat. Energi sejati yang kuat di tubuhnya mengalir ke pedangnya. Dalam sekejap, cahaya pedang bersinar terang.Benturan kedua kekuatan itu menghasilkan energi yang luar biasa.Bam ....Dua kekuatan yang berbenturan itu membuat cahaya pedang menyebar ke segala arah. Tobi tidak tahan lagi dan langsung mengerang. Dia juga mundur beberapa langkah. Meski orang ini tidak sekuat Vamil dan tiga lainnya, dia masih lebih unggul dari Tobi.Yang paling penting lagi, orang ini mencegah Vamil dan Tobi meninggalkan tempat itu.Wajah Vamil berubah muram. Dia tidak menyangka pengkhianat ini akan muncul. Terlebih lagi, orang ini menyembunyikan auranya dengan sempurna. Bahkan, Vamil sendiri pun tidak menyadarinya sama sekali.Kemungkinan besar, orang ini satu komplotan dengan Prabu. Keduanya menyembunyikan aura dengan metode yang sama.Dalam waktu singkat itu, Luniver, Hira

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1626

    Saat serangan pertama, Hirawan berdiri di belakang Luniver. Jika tidak, luka yang dia derita mungkin akan lebih serius.Orang yang paling tidak beruntung adalah Prabu. Dia baru saja keluar dari tempat persembunyian dan kebetulan berdiri di posisi paling depan. Meski Luniver berada di sampingnya, setidaknya posisinya masih sedikit ke belakang.Prabu tidak peduli begitu banyak. Dia terus mengerahkan kekuatannya. Seakan-akan tidak gentar menghadapi musuh, dia juga terus mengeluarkan serangan.Hanya dengan satu pukulan, area beberapa mil ditekan secara hebat. Pukulan kuat itu sepertinya melenyapkan segala sesuatu di sekitarnya dan memancarkan cahaya keemasan.Energi itu seakan-akan matahari dan terus melaju ke depan secara gila-gilaanKini, tubuh Luniver sepenuhnya diselimuti kegelapan. Kedua belas sayapnya berubah menjadi hitam. Dia mengangkat tangan kanannya dan seluruh ruang langsung bergetar.Kemudian, sebuah telapak tangan terangkat. Seketika, kegelapan memadat.Tiba-tiba, memberikan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status