Share

Bab 408

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Baik itu masalah produk kosmetik ataupun staf layanan pelanggan yang bertanggung jawab atas umpan balik, itu semua termasuk masalah internal.

Jika Widia mengeluarkan Mona dari manajemen saat ini, dia pasti tidak keberatan sama sekali, apalagi Widia akan membiarkan Mona kembali fokus pada keahliannya. Dia juga pasti akan menerimanya dengan senang hati.

Widia ingin Helen menggantikan posisi Mona. Jika produk perawatan kulit yang disebut Tobi benar-benar berkhasiat, bisnis kosmetik perusahaan pasti akan berkembang pesat.

Jika demikian, bisnis kosmetik akan melibatkan semua aspek manajemen dan membutuhkan orang yang bisa dipercaya dan berkemampuan untuk mengambil alih.

Setelah Helen dimutasi, posisi direktur departemen penjualan akan menjadi kosong. Dengan begitu, dia bisa langsung mempromosikan Tobi untuk menjadi direktur departemen penjualan.

Jika sebelumnya, hal ini mungkin akan sangat sulit terwujud.

Lantaran tidak ada lagi Almer si biang kerok yang suka mengacau, ditambah dengan kiner
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 409

    "Oke, bagus sekali!" Setelah menerima balasan positif, suasana hati Tobi langsung membaik."Tapi kamu belum memberitahuku, bagaimana baru disebut perusahaan mencapai kemajuan besar?""Huh! Kalau dihitung berdasarkan nilai pasar perusahaan, setidaknya harus berlipat ganda.""Apalagi, itu harus dalam waktu satu tahun!" ucap Widia sambil mendengus dingin.Kamu masih berani punya pikiran kotor seperti itu, bahkan berbicara omong kosong? Kalau begitu, aku akan memberimu tugas yang nggak mungkin bisa kamu selesaikan,' oceh Widia dalam hati.Menurut Widia, walaupun Tobi bisa menghadirkan produk perawatan kulit baru, tetapi selama produk itu tidak terlalu populer, nilai pasar perusahaan tidak mungkin berlipat ganda.Jangankan satu tahun, bahkan dalam beberapa tahun pun tidak mungkin.Lagi pula, nilai pasar perusahaan saat ini adalah empat triliun. Untuk mencapai delapan triliun, perusahaan membutuhkan waktu bertahun-tahun, kecuali mereka IPO.Awalnya Widia mengira Tobi akan merasa kesulitan da

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 410

    "Bajingan! Apa yang kamu bicarakan!""Aku sama sekali nggak mengerang."Kata-kata ini sungguh membuat Widia malu."Kamu nggak sadar saat itu, jadi bagaimana kamu bisa tahu?"Saking malunya, Widia langsung memarahinya, "Sembarangan!""Oke, aku nggak akan mengungkitnya lagi!""Tapi aku sudah bekerja keras kali ini dan banyak membantumu, nggak bisakah kamu memberiku hadiah?" tanya Tobi penuh harap."Apa lagi yang kamu inginkan? Bukankah aku sudah memberimu promosi?" ucap Widia kesal."Itu nggak termasuk. Kamu tahu 'kan aku sama sekali nggak peduli dengan promosi, yang paling aku inginkan adalah kamu."Kata-kata ini seketika membuat hati Widia bergetar. Dia pun bertanya, "Lantas, apa yang kamu inginkan? Aku ingatkan, jangan keterlaluan.""Nggak, kok. Hanya sebuah pelukan, boleh?""Pelukan?"Widia menatap Tobi dengan tajam. Dia tahu pria itu ingin memanfaatkannya."Jangan marah, dong. Aku hanya ingin pelukan cinta darimu agar aku lebih bersemangat.""Kamu mungkin nggak tahu kalau aku telah

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 411

    Widia buru-buru menstabilkan emosinya sejenak sebelum berjalan keluar. Kebetulan dia berpapasan dengan Helen yang baru saja menyelesaikan masalah kompensasi beberapa orang itu.Ada ekspresi kaget di wajah Widia. Apa begitu cepat selesai?"Bu Widia, mengapa wajahmu begitu merah?" tanya Helen dengan heran.Menghadapi pertanyaan itu, Widia makin tersipu seolah-olah rahasianya telah terungkap. Dia mencoba untuk tetap tenang dan menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Bukan apa-apa!"Kemudian dia segera mengganti topik pembicaraan, "Kompensasi untuk orang-orang itu sudah diselesaikan secepat ini?"Helen tersenyum pahit, "Ya, mereka sangat kooperatif. Semuanya ingin cepat-cepat menandatangani perjanjian. Begitu selesai, mereka sangat senang.""Sebenarnya apa yang dilakukan Pak Tobi kepada mereka?"Helen juga khawatir apa orang-orang ini akan mendapat masalah nantinya?"Menghukum orang lain untuk memperingatkan mereka!"Mendengar itu, Helen samar-samar bisa menebak beberapa kemungkinan, "Ora

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 412

    "Tentu saja. Kak Tobi yang berdiri di sana hari ini bagaikan pusat dunia!""Pusat dunia? Kenapa bukan pusat alam semesta?"Tobi menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Lagi pula, ini semuanya diatur oleh Bu Widia. Seharusnya yang keren itu Bu Widia!""Ya, Bu Widia sangat luar biasa. Dia hanya perlu menyusun strategi agar segalanya berhasil.""Tapi itu juga tergantung tindakanmu, Kak Tobi. Kamu mungkin nggak tahu, saat itu, kami merasa perusahaan pasti akan berakhir."Leo tidak bisa berhenti berbicara dan melanjutkan dengan penuh semangat, "Tapi begitu Kak Tobi muncul, situasinya langsung berbalik sepenuhnya. Sekarang, krisis nggak hanya teratasi, perusahaan bahkan naik ke tingkat yang lebih tinggi.""Jangan dibicarakan lagi. Bekerja keras lebih bagus dari apa pun."Tobi menggelengkan kepalanya, membubarkan mereka, lalu kembali ke ruangannya.Begitu duduk beberapa saat, terdengar suara pintu diketuk.Tobi mengira itu Leo, jadi dia pun terus melihat ponselnya dan berkata, "Masuk."Ternyat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 413

    Dalam keputusasaan, Yuli terpaksa mundur dengan pasrah.Padahal dia telah seagresif itu, tetapi Pak Tobi masih bersikap dingin kepadanya.Sebenarnya, dia mengerti bahwa Pak Tobi tidak menyukainya dan tidak bermaksud membantunya.Setelah mengusir Yuli, ponsel Tobi berdering, Winson yang meneleponnya."Kak Tobi, aku dapat berita dari anak buahku, mereka bilang Haris sangat marah dan sepertinya dia masih ingin memanfaatkan korban-korban ini untuk menyerang Grup Lianto beserta istrimu."Tobi hanya memasang ekspresi datar, tanpa panik atau marah sedikit pun, "Oh? Apa yang ingin dia lakukan?""Tampaknya dia ingin menghasut para korban agar menuntut kompensasi besar dan sekaligus mencoba segala cara untuk mencemari nama baik kosmetik milik Grup Lianto," jawab Winson."Benarkah?""Sepertinya dia sudah bosan dengan status tuan muda Keluarga Sunaldi," ucap Tobi dengan dingin. Dia sama sekali tidak takut dengan hasutan dan fitnahan yang dilakukan oleh Haris, tapi itu semua bisa menimbulkan masala

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 414

    "Ngawur!""Masa kamu nggak tahu seberapa menariknya dirimu? Banyak pria di perusahaan yang suka kepadamu, tapi mereka nggak berani mendekat karena telah berkali-kali ditolak olehmu.""Susan, kumohon, memandang dari persahabatan kita, bantulah aku kali ini.""Baiklah. Aku coba."Meski Yuli tidak terlalu baik kepada Susan, dia memutuskan untuk membantu menanyakannya. Lantaran dia tidak tahu berapa banyak hal yang telah dilakukan Yuli dan seberapa besar hukuman yang akan dia tanggung.Susan kemudian mengetuk pintu dan masuk.Saat melihat yang masuk adalah Susan, sikap Tobi langsung berubah, apalagi gadis itu sangat cantik dan wajahnya bisa membuat Tobi merasa sangat nyaman."Susan, ada masalah?""Ya, tapi kalau nanti aku bilang, Pak Tobi jangan marah ya," ucap Susan takut pria itu tidak senang."Mungkinkah kamu mau memohon tentang masalah Yuli?""Benar, aku ingin tahu kesalahan apa yang dilakukan Yuli. Kalau itu terlalu berlebihan, dia tetap harus menanggung akibatnya.""Hmm, kalau begitu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 415

    "Hah?"Susan baru tersadar dan buru-buru berkata, "Bukan.""Bukan? Kalau begitu, dia mau membantu?" tanya Yuli dengan tidak percaya."Bukan juga. Pak Tobi menyuruhmu untuk mendatangi Bu Widia dan menceritakan semua yang kamu ketahui tentang Almer kepadanya.""Semuanya tergantung pada dirimu. Makin banyak yang kamu sampaikan, makin besar peluangmu.""Benarkah? Dia sungguh bilang begitu?" Saat ini, Yuli hanya ingin melindungi dirinya, selain itu, dia tidak peduli begitu banyak lagi."Ya, jangan lupa beri tahu Bu Widia kalau Pak Tobi yang menyuruhmu ke sana. Setelah itu, sampaikan segala yang kamu ketahui dengan jujur. Seharusnya kamu akan baik-baik saja," jawab Susan."Lantas, kenapa wajahmu seperti itu? Kamu membuatku takut setengah mati."Yuli menghela napas lega. Setelah mengalami kejadian ini, kelak dia tidak akan berani terlibat dalam kasus seperti ini lagi.Susan tidak tahu harus mengatakannya atau tidak, apalagi itu posisi yang diincar Yuli selama ini, "Aku ...."Kamu kenapa? Mung

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 416

    Tak disangka, Susan akan salah paham dan berpikir Tobi menyukainya.Tidak terasa, waktu sudah malam. Setelah mengetahui Tobi akan mengambil tindakan, Winson segera mengutus anak buahnya untuk mengawasi setiap pergerakan Keluarga Sunaldi dengan ketat. Dia ingin melihat bagaimana Kak Tobi bertindak.Namun, yang mengejutkannya adalah dari siang hingga malam, tidak ada pergerakan di Keluarga Sunaldi.Winson tidak berani menyelidiki keberadaan Tobi, tetapi bukankah Tobi masih di perusahaan dan belum pergi ke mana pun?'Apa Kak Tobi lupa dengan hal ini?''Nggak mungkin, tapi sejauh ini masih belum ada pergerakan.'"Tuan, apa Tuan Tobi hanya bercanda?" Arya Sutanto adalah kepercayaannya Winson. Dia telah merawat Winson sejak kecil dan mengetahui segala hal yang berhubungan dengannya.Itu sebabnya, Arya juga tahu tentang masalah Tobi dan Winson banyak mendiskusikan hal itu dengannya."Nggak mungkin," ucap Winson menggelengkan kepalanya."Lantas, kenapa belum ada pergerakan?""Mungkin masalahny

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1422

    Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1421

    Laurin tidak berani terlalu lancang karena takut perkataannya akan mencelakai dirinya sendiri. Dia tidak lagi berbicara sampai Tobi mengantarnya pulang dengan selamat.Dia tidak masuk ke dalam rumah. Meski dia bilang meninggalkan sebuah kamar untuk dirinya, dia tidak pernah tinggal di rumah itu sama sekali.Lantaran dia tahu Tuan Muda tidak ingin orang lain mengusik dunia milik berduanya dengan Kakak Ipar.Laurin memanggil Tobi dengan sebutan Tuan Muda, tetapi tidak memanggil Widia dengan sebutan Nyonya. Meski sebutan itu tidak terlalu tepat dan aneh, dia tidak peduli. Lantaran dia hanya punya satu Nyonya, yaitu Naura.Tobi kembali ke rumah. Dia sempat melakukan komunikasi yang lebih mendalam dengan Widia. Keesokan paginya, dia telah muncul di bandara.Widia juga datang. Meski pekerjaannya sangat sibuk, dia merasa perjalanan Tobi ke Jatra kali ini tidak biasa, jadi dia pun sengaja datang untuk mengantarnya.Begitu tiba di bandara dan menyadari semua ini, Laurin segera bersembunyi. Sete

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1420

    Tobi berkata dengan jujur, "Apa kamu ingin membuat hati nuraniku merasa nggak tenang?""Bu ... bukan begitu!""Kalau begitu, sudah benar. Kalau kita memang berjodoh, pasti akan ada kesempatan." Selesai berbicara, Tobi memandang Shinta yang telah melepaskan rangkulan tangannya dan berdiri.Mendengar itu, Shinta tidak berani terus memaksakan keinginannya dan hanya berkata tak berdaya, "Baiklah. Aku dengar perkataan Kak Tobi saja."Setelah itu, Tobi buru-buru keluar dari kamar Shinta. Baru saja meninggalkan lobi hotel, siapa sangka ada mobil sport Ferrari yang berhenti di luar sana. Yang duduk di dalam mobil adalah seorang wanita cantik.Banyak pria yang terus memusatkan perhatian pada wanita itu. Karena gadis ini begitu cantik dan menawan. Mereka tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Andai mereka memiliki wanita seperti itu, mereka akan rela menanggung konsekuensi apa pun.Saat gadis itu melihat Tobi keluar, dia langsung berteriak, "Tuan Muda!"Tobi terkejut. Bukankah itu Laurin? Dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1419

    Mendengar itu, Shinta diam-diam merasa sedih. Kak Tobi benar-benar orang yang baik. Dia pun berkata, "Terima kasih, Kak Tobi. Selain minta maaf, aku juga ingin berterima kasih untuk bantuanmu hari ini.""Kalau bukan berkat kamu, meski keluarga kami nggak akan berakhir, hidupku pasti sudah hancur."Membayangkan situasi barusan, jika bukan karena Kak Tobi, dia pasti harus mengikuti Steven dan menjadi wanitanya. Mengikuti orang seperti Steven, sudah pasti hidupnya akan hancur."Hmm, kita berteman. Sudah seharusnya kita saling membantu. Lagian, bukankah kamu juga membantuku sekarang?""Aku membantumu?" Shinta tidak paham."Kamu membantuku menangani Grup Bustan.""Itu namanya bukan membantumu. Kak Tobi-lah yang memberiku kesempatan. Membahas masalah ini, aku juga ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Kak Tobi," ucap Shinta dengan antusias."Oke, aku sudah menerima ucapan terima kasihmu. Kelak, jangan bahas masalah ini lagi," ucap Tobi tidak berdaya. Dia ingin segera mengakhiri obrolan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1418

    Padahal, Tobi telah menyusun rencana barusan, tetapi dia malah sulit untuk melakukannya. Sebenarnya, kelakuan ayahnya Shinta barusan sangat tidak sopan dan juga membuat orang merasa jijik.Namun, juga masih belum kelewat batas. Dia murni hanya ingin mencari aman dan menghindari masalah besar.Yang paling penting, Tobi bisa menyadari bahwa Shinta sangat menghormati ayahnya. Pasti karena ayahnya memperlakukannya dengan baik. Jika Tobi mengatakan ingin putus di saat ini juga, takutnya Shinta akan merasa tidak nyaman.Lupakan saja. Biarlah Shinta sendiri yang menjelaskan kepada ayahnya tentang mereka putus nantinya.Jika demikian, segalanya akan jauh lebih leluasa.Lagi pula, Tobi tidak punya waktu untuk datang ke sini dan berpura-pura menjadi pacar lagi.Lantaran masalah Steven telah terselesaikan, mereka sekeluarga pun makan dengan gembira. Apalagi, hidangan yang dipesan Tobi semuanya lezat-lezat. Tidak heran, harganya juga tidak biasa. Karena semuanya dibuat menggunakan bahan premium da

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1417

    Hah!Kata-kata Tobi langsung mengejutkan Bos Zafran. Wajahnya tampak syok. "Anda ...."Namun, dia berusaha menenangkan diri dan buru-buru berkata, "Baik! Aku akan segera melakukannya!"Kemudian, dia segera bangkit dan berjalan keluar.Dia tidak menyangka Raja Naga dari Sekte Naga akan memiliki identitas hebat lainnya. Ternyata dia itu tuan muda dari Keluarga Yudistira di Jatra.Dia hanya tahu Tobi adalah Raja Naga dari Sekte Naga. Namun, dia sama sekali tidak tahu Raja Naga ternyata putra dari Keluarga Yudistira di Jatra.Hanya ada satu keluarga Yudistira di Jatra. Mereka punya sejarah bertahun-tahun dan juga termasuk salah satu dari empat keluarga teratas terkuat di Jatra.Setelah Bos Zafran meninggalkan ruangan itu, ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa terkejut. Tuan Muda Keluarga Yudistira?Identitas menakutkan seperti apa lagi ini.Meski dia tidak tahu seberapa hebat Keluarga Yudistira di Jatra, hanya mendengar namanya saja sudah sangat menakutkan. Apalagi, setelah meli

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1416

    Sebenarnya, ini semua sengaja disebarkan oleh Andreas.Sesuai permintaan Tobi, Tuan Besar Ezra telah memberitahukan segalanya kepada Andreas. Beliau juga mengatakan Tobi tidak ingin orang lain tahu mengenai identitas Raja Naga-nya dan kekuatan tingkat Guru Besar-nya.Dia ingin menguji kesetiaan semua anggota Keluarga Yudistira.Jika demikian, Andreas mengira dia bisa memanfaatkannya. Dia akan menyebarkan masalah ini, seolah-olah Tuan Besar Ezra-lah yang mengkhianati Tobi. Sekaligus mencemarkan nama baik Tobi.Selanjutnya, Andreas akan menyingkirkan ayahnya. Lalu, membuat semua orang berpikir Tuan Besar Ezra meninggal karena sakit. Setelah itu, dia baru bisa mengambil alih posisi kepala Keluarga Yudistira.Setelah Andreas berhasil menjadi kepala Keluarga Yudistira, dia baru akan menyingkirkan Tobi. Saat itu, tidak ada lagi yang bisa mengancamnya. Mengenai empat keluarga besar, dia tidak keberatan menyerahkan posisi itu kepada Keluarga Byantara.Lagi pula, keluarga mereka sekarang juga t

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1415

    Ayahnya Shinta dan yang lainnya syok bukan main.Bahkan, Shinta sendiri juga terkejut. Dia tahu Kak Tobi sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka akan begitu hebat.Melihat beberapa orang ini, mereka jelas adalah pemimpin kota. Terutama Kamran, yang merupakan tokoh berkuasa di Kota Doma. Dia masih begitu sopan kepada anak buahnya Kak Tobi.Lantaran mereka begitu sopan, Bos Zafran tentu tidak lagi menunjukkan emosi apa pun. Dia samar-samar menebak bahwa orang-orang ini mungkin datang karena memandang wajah Raja Naga.Jadi, Bos Zafran segera berkata, "Baiklah. Karena kesalahpahaman sudah terselesaikan, lupakan saja apa yang baru saja terjadi. Oh ya, tadi aku juga sedikit impulsif dan kurang sopan, jadi aku minta maaf kepada semua orang di sini.""Jangan segan begitu. Kami-lah yang nggak melakukannya dengan baik!" kata Kamran dan yang lainnya dengan cepat. Hati mereka baru merasa lega.Sikap seperti ini baru benar. Kelak, mereka masih harus saling kerja sama."Jadi, bagaimana dengan masal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1414

    Setelah Bos Zafran mengakhiri pembicaraan mereka, dia segera berkata, "Raja Naga, bagaimana dengan Steven? Perlukah aku menanganinya?""Ya!""Termasuk Keluarga Ravindra. Aku serahkan semuanya kepadamu.""Hukum mereka yang sepantasnya menerima hukuman. Terima aset yang mereka berikan, lalu berikan kepada orang yang membutuhkannya. Bagi mereka yang nggak melakukan kejahatan, kamu nggak perlu menghukumnya!"Tobi berkata dengan nada datar, "Tapi kalau orang yang bermasalah, kita nggak boleh menoleransinya begitu saja!""Raja Naga bijaksana. Aku mengerti."Bos Zafran mengangguk.Awalnya, Steven mengira dirinya masih bisa tertolong. Namun, saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya langsung berubah pucat.Bisa dikatakan, Raja Naga masih tidak berkenan melepaskan mereka.Ayahnya Shinta dan yang lainnya diam-diam merasa kagum. Jelas sekali, satu kalimat dari Tobi bisa menentukan masa depan Keluarga Ravindra.Tepat di saat ini, pintu terbuka. Yang datang adalah Kamran dan yang lainnya. Mereka

DMCA.com Protection Status