Share

Bab 232

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-13 15:37:24
"Haha ...."

Bima terlihat marah, lalu dia berkata sambil tergelak, "Tak kusangka, tuan muda dari Keluarga Yusnuwa sepertiku akan dipermalukan oleh bocah tak dikenal ini."

"Bocah, nggak peduli siapa kamu, tapi hari ini kamu pasti mati."

Begitu kata-kata itu keluar, semua orang langsung terkejut.

Tunggu! Tadi dia bilang apa? Tuan muda dari Keluarga Yusnuwa?

Siapa yang berani menyebut dirinya sebagai tuan muda dari Keluarga Yusnuwa di Kota Tawuna ini? Selain anggota Keluarga Yusnuwa, orang terkaya di Kota Tawuna, siapa lagi yang berani menyebut dirinya demikian?

Apalagi, orang terkaya di Kota Tawuna hanya memiliki putra satu-satunya.

Ekspresi Candra berubah. Belakangan ini, mereka banyak berinteraksi dengan Keluarga Yusnuwa, tetapi dia sama sekali tidak mengenal Bima.

Semua orang yang berada di sana juga kaget.

Astaga!

Padahal mereka barusan mendengar gosip besar, mengapa sekarang muncul gosip lainnya lagi?

Ada apa dengan restoran hari ini? Barusan ada Tuan Winson, lalu Tuan Tobi dan seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Candra kok ketakutan kok minta bantuan kak Tobi sekarang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 233

    Benar, benar, Tobi!Bukankah tadi Tobi sangat hebat? Mungkin dia bisa menyelamatkan nyawanya.Memikirkan hal ini, Candra langsung mengalihkan pandangannya ke arah Tobi sambil berteriak keras, "Kakak Ipar, tolong aku, tolong aku!"Panggilan "Kakak Ipar" itu mendadak membuat semua orang kebingungan.Di sini ada kakak ipar si bocah ini?Namun, tak lama kemudian, semua orang menggelengkan kepala. Apa bocah ini tidak tahu sosok menakutkan yang dia hadapi itu? Dia adalah putra satu-satunya Damar, orang terkaya di Tawuna.Dengan identitas yang begitu hebat, siapa yang bisa menyelamatkannya?Bocah, sebutan kakak ipar itu bukan hanya tidak menyelamatkan nyawamu sendiri, tapi juga akan membahayakan nyawa kakak iparmu."Kakak ipar?""Haha. Kakak iparmu ada di sini? Baik, panggil dia keluar.""Aku penasaran apa kakak iparmu berani maju untuk membelamu?"Bima menatap semua orang yang ketakutan dengan ekspresi mengejek dan memperlihatkan sikap mendominasinya.Mengingat status Bima, meskipun kakak ip

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 234

    Yang paling bersemangat di antara kerumunan ini sudah pasti Kak Lutfi dan Lena yang masih belum pergi. Sekalipun mereka tahu diri mereka tidak sebanding dengan Tobi.Jika Tobi ditekan dan diberi pelajaran, mereka tentu akan sangat senang.Hanya saja, saat semua orang mengira Tobi akan berakhir tragis, ekspresi Bima tampak berubah drastis.Dari tadi, perhatiannya hanya tertuju pada Elis, wanita yang disukainya dan Candra.Selain itu, Manajer Sofyan dan yang lainnya yang berdiri di sana tampak menghalangi pandangannya. Dia bahkan tidak menyadari Tobi duduk di sampingnya.Melihat ekspresi Bima berubah, semua orang diam-diam menghela napas. Tamatlah riwayatnya.Tuan Tobi yang misterius ini akan mendapat masalah. Apalagi, kalau dilihat dari wajah Tuan Bima sekarang, dia pasti sangat marah.Beraninya dia mempermalukan Bima di depan umum, apa dia cari mati?Benar saja. Tuan Bima bergegas berjalan menuju Tuan Tobi yang misterius itu. Sepertinya dia akan memberinya pelajaran.Namun, detik berik

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 235

    Ada yang kaget, ada yang senang, tetapi ada juga yang terlihat tidak senang.Kakak ipar?Itu berarti Kak Tobi punya istri dan dia adalah kakaknya bocah ini.Sebenarnya, Kristin sempat menduga Kak Tobi memiliki istri, tetapi karena belum pernah melihatnya selama ini, pria itu memberinya secercah harapan besar.Namun, kejadian hari ini justru menghancurkan harapannya yang terlalu tinggi.Saat ini, Bima sangat gugup dan bahkan melupakan wanitanya sendiri, Elis, dan bertanya dengan hati-hati, "Dokter Tobi, apa dia adik ipar Anda?""Ya!" kata Tobi sambil mengangguk.Pengakuan ini makin membuat Kristin terpuruk.Bima buru-buru minta maaf, "Oh, begitu. Tadi aku nggak memahami situasinya, mohon Dokter Tobi nggak mempermasalahkannya.""Ya. Jadi, bagaimana dengan masalah ini?" tanya Tobi."Karena Dokter Tobi sudah angkat bicara, masalah ini tentu berakhir di sini. Aku juga minta Dokter Tobi untuk nggak mempermasalahkan tindakan kasar yang kulakukan tadi," kata Bima dengan gugup."Nggak perlu sep

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 236

    Semua orang terdiam. Wanita ini benar-benar tidak punya otak.Tidak heran ada yang mengatakan wanita cantik, tapi berotak udang. Wanita ini telah membuktikannya.Berkat Tobi, Bima bisa melampiaskan amarahnya dan merasa jauh lebih baik. Apalagi, setelah dia mengenali wajah asli Elis, kini dia merasa lega.Kemudian, dia berbalik dan berkata, "Dokter Tobi, terima kasih, terima kasih sudah membantuku.""Sama-sama. Sebenarnya bukan hanya aku yang membantumu."Sembari berbicara, Tobi memandang Candra dan berkata dengan tenang, "Candra ini memang keterlaluan dan nggak tahu malu, tapi kalau dilihat dari segi lain, dia sudah membantumu.""Dia membantumu memahami wajah asli dari wanita ini. Kalau nggak, entah kamu akan ditipu sampai kapan. Kalau wanita itu sampai menikah denganmu, masalah yang akan kamu hadapi akan lebih besar."Mendengar itu, Bima mengangguk berulang kali. Dokter Tobi benar. Jika bukan karena Candra, dia mungkin akan menikahi wanita ini.Saat ini, Elis akhirnya mengerti mengapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 237

    Dibandingkan yang lainnya, Candra tidak terlihat ragu saat langsung duduk di sebelah Tobi dan berkata, "Kak Tobi, hari ini kamu hebat sekali.""Tak kusangka, kamu punya kemampuan sehebat itu!"Tobi mengerutkan keningnya dan berkata, "Siapa yang menyuruhmu duduk di sini?"Candra terkejut, lalu bergegas berdiri dan berbisik pelan, "Kak Tobi, aku tahu, sebelumnya aku sudah melakukan banyak kesalahan dan perbuatan buruk kepadamu.""Tapi kamu jangan khawatir, kelak aku pasti akan mengubahnya.""Selain itu, aku akan membujuk kakakku untuk tetap bersamamu. Aku jamin kalian pasti nggak akan bercerai.""Bercerai?"Kristin tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya lagi. Kak Tobi telah memiliki istri. Entah seperti apa penampilan istrinya."Lupakan saja. Aku nggak butuh bantuanmu," ucap Tobi sambil menggelengkan kepalanya."Benar juga. Dengan kehebatan Kak Tobi, kamu pasti bisa meluluhkan hati kakakku dengan mudah.""Kakakku hanya belum tahu kemampuanmu. Kalau nggak, dia pasti sudah jatuh cint

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 238

    "Benar. Apa kamu menyukainya?""Suka.""Apa kamu berencana untuk menikahinya?" tanya Meli langsung.Tobi buru-buru menjelaskan, "Aku sudah punya istri.""Ternyata benar, kamu punya istri."Meli tampak marah dan berkata, "Kalau kamu punya istri, kenapa kamu masih merayu Kristin? Kamu juga bilang menyukainya?""Bibi, kamu salah paham. Aku menyukai Kristin, tapi itu hanya sebatas kasih sayang kakak kepada adik," ucap Tobi buru-buru menjelaskan."Hanya karena ini, kamu memberikannya vila senilai 200 miliar?"Meli tampak kaget dan tidak memercayai pendengarannya itu. Jika bukan karena Kristin, dia tidak akan pindah ke vila itu."Ya!""Aku nggak tahu harus percaya kepadamu atau nggak, tapi jujur saja, aku sama sekali nggak terbiasa tinggal di vila ini."Meli menggelengkan kepalanya dan menambahkan, "Tobi, menurutku vila ini benar-benar nggak cocok untuk kami. Apalagi, kami masih punya 14 miliar yang cukup untuk membeli sebuah rumah bagus."Tobi tampak ragu-ragu. Dia menyadari kemungkinan dir

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 239

    "Kamu rasa!"Widia mendengus dingin, "Dia tiba-tiba menjadi aneh dan membujuk ibuku untuk bersikap baik padamu. Dia juga bilang kamu sangat baik dan Keluarga Lianto nggak akan bisa menemukan menantu hebat sepertimu."Tobi hanya tersenyum kecut. Dia mengira Candra mengatakan hal aneh apa lagi. Pria itu hanya terkekeh dan berkata, "Aku rasa yang dia katakan itu benar.""Apanya yang benar?""Apa kamu masih nggak sadar dengan hubungan kita?""Tinggal beberapa hari lagi kita sudah harus mengurus akta cerai."Makin Widia berbicara, dia makin bertambah kesal. Apalagi, memikirkan mereka berdua akan segera bercerai, hatinya tidak senang. Namun, Widia sendiri yang mengatakan akan mengurusnya dalam sebulan dan sekarang hanya tersisa setengah bulan lagi."Kalau begitu, kita nggak usah bercerai," kata Tobi."Huh! Jangan mimpi!"Lain di mulut, lain di hati. Sebenarnya, Widia sempat memikirkan hal ini. Palingan, dia akan memperpanjangnya hingga beberapa waktu kemudian.Lagi pula, Tobi yang mengusulka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 240

    Melihat Tobi menutup telepon, Kristin bertanya dengan penasaran, "Kak Tobi, apa istrimu menelepon?""Ya!""Sepertinya tadi aku dengar akta cerai semacam itu?""Bukan apa-apa. Dia hanya ingin menceraikanku.""Dia mau bercerai denganmu?"Mata Kristin kembali bersinar.Tobi kembali sadar. Dia barusan memikirkan hal lain dan tidak memberinya respons, jadi dia pun buru-buru berkata, "Dia lagi marah, jadi hanya bercanda saja.""Oh, Kak Tobi, istrimu pasti sangat cantik dan lembut, 'kan?""Ya, dia cantik tapi nggak lembut," kata Tobi sambil tersenyum pahit."Benarkah? Lain kali, kenalkan kami, dong.""Ya!""Tapi Kak Tobi, yang kami katakan tadi sungguh. Vila ini benar-benar nggak cocok untuk kami. Kami harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli rumah baru," kata Kristin."Baiklah. Aku akan menelepon dan menanyakan apa ada tempat yang bagus di kompleks ini."Sembari berbicara, Tobi mengeluarkan ponselnya."Nggak usah. Kami bisa lihat-lihat sendiri," kata Meli seakan tidak ingin tinggal di k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1622

    Namun, kekuatan bocah ini cukup bagus. Dia bahkan telah mencapai puncak Alam Tanah Abadi. Jika dia mewarisi kekuatan keturunan naga, mungkin akan menjadi ancaman bagi dirinya kelak.Hanya saja, lantaran dia muncul di sini, Luniver pasti akan menghabisinya langsung.Tobi juga memandang mereka berdua. Hatinya bergetar. Sama halnya seperti menghadapi Vamil, dia sama sekali tidak bisa memeriksa kekuatan keduanya. Ada perasaan tidak berdaya yang sulit dijelaskan muncul di hatinya.Awalnya, Tobi mengira kekuatannya telah mencapai puncak di dunia ini. Siapa sangka, masih ada orang yang jauh lebih kuat dibandingkan dirinya. Apalagi, kesenjangannya begitu besar. Sampai-sampai dia tidak dapat memeriksa kekuatan mereka sama sekali.Hal ini tentu membuat Tobi merasa tidak rela, terutama saat memandang tatapan menghina dari lawan.Namun, Tobi bukanlah orang yang bertindak ceroboh. Pria itu hanya melihat semuanya dengan ekspresi tenang.Lantaran kekuatannya tidak setinggi mereka, jadi tidak ada yang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1621

    Hirawan terkejut. Apalagi, saat teringat akan penampilan Vamil yang begitu mengerikan sebelumnya. Lelaki tua itu bahkan bertekad mempertaruhkan nyawanya. Lantaran waktu yang dimiliki Vamil tidak banyak lagi, kemungkinan besar dia akan lebih berjuang mati-matian kali ini.Dia merasa sedikit panik."Jangan khawatir. Aku baru saja berhasil membuat terobosan. Aku telah berevolusi dari malaikat bersayap sepuluh menjadi malaikat bersayap dua belas. Kekuatanku kini meningkat dua kali lipat. Selain itu, lelaki tua itu nggak punya banyak waktu lagi. Energinya sudah pasti melemah dan kekuatannya nggak mungkin dalam kondisi puncak.""Sekalipun dia berjuang mati-matian, aku pun bisa melawannya sendirian. Apalagi, jika dibantu olehmu.""Nggak peduli taktik apa pun yang dia gunakan di Gunung Simeru sana, menghabisinya sangatlah mudah," kata Luniver dengan percaya diri.Mendengar itu, Hirawan tampak terkejut. Luniver sendiri jauh lebih kuat darinya. Sekarang kekuatannya berlipat ganda. Menghadapi Vam

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1620

    Tetua Sekte Kayana memandang Widia yang sedang berlatih dengan sorot mata keterkejutan dan ketidakpercayaan. Widia baru berlatih berapa lama saja.Hanya dalam waktu dua hari, kekuatan Widia meningkat drastis. Yang tadinya tingkat awal Guru Besar, kini telah mencapai tingkat puncak Guru Besar.Bagi Widia yang sekarang ini, kultivasi ibaratnya hal yang sangat mudah. Dia terus menerus membuat terobosan.Sekarang, tetua Sekte Kayana juga menyadari bahwa Widia memiliki energi yang menakutkan dan menakjubkan dalam tubuhnya. Apalagi, asalkan terus diserap, maka Widia bisa terus menerobos.Terlebih lagi, tubuh Widia juga membuatnya tercengang. Wanita itu bahkan bisa dengan mudah menyerap kekuatan api yang luar biasa itu.Selain itu, keduanya juga telah berkali-kali bertarung.Awalnya, Widia masih tidak tahu apa-apa, tetapi lambat laun, Widia mulai memberi tekanan pada Arum. Sampai hari ini, kekuatan Widia bahkan menimbulkan ancaman bagi dirinya.Bisa-biasanya orang awam yang belum pernah berla

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1619

    Mendengar semua itu, Tobi langsung tertegun.Akhirnya, dia mengerti mengapa Vamil begitu terburu-buru membawanya ke sini. Ternyata ini semua demi menciptakan kondisi urgensi pada lawan.Agar mereka khawatir kekuatan Vamil akan bangkit kembali. Mereka pasti akan datang untuk menghancurkan segalanya lebih dulu daripada menunggu ajal menjemput Vamil.Mengenai tempat latihan Vamil, Gunung Simeru, mereka pasti sudah mengetahuinya.Demi memberi Tobi untuk meningkatkan kekuatannya, Vamil bahkan bersedia melawan mereka dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.Lelaki tua ini berjuang untuk Negara Harlanda sepanjang hidupnya. Bahkan di saat ajal mendekatinya, dia juga masih tidak melupakan tekad awalnya.Dibandingkan dengan Vamil, Tobi merasa dirinya bukanlah apa-apa."Bagaimana? Apa kamu takut sekarang?" tanya Vamil."Mana mungkin? Anda telah berjuang untuk Negara Harlanda sepanjang hidup Anda dan sekarang bahkan mempertaruhkan nyawa demi saya. Bagaimana saya bisa mundur?" kata Tobi dengan tegas

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1618

    "Nggak perlu. Dia hanya seorang gadis kecil. Dia juga nggak akan bisa membuat masalah besar. Tapi minta Pandu memperingatkan Paviliun Seroya bahwa mereka harus menceritakan semua yang dilakukan Master Melani pada Yaldora.""Kalau nggak, Yaldora pasti akan terus membalas dendam padaku. Jika demikian, aku pasti akan mengambil tindakan dan langsung menghancurkan Paviliun Seroya.""Oh ya, biarkan Pandu memperlihatkan sedikit kekuatannya agar mereka paham. Bagiku, menghancurkan sekte mereka sangatlah mudah!"Tobi langsung memperingatkan. Yaldora adalah gadis yang baik hati. Sayang sekali jika membunuhnya. Biarlah gadis itu mengetahui semua kebenarannya lebih dulu. Setelah itu, terserah dia mau mengambil keputusan seperti apa."Baik!"Arum juga tidak membantah.Widia menyaksikan semua adegan ini dengan tatapan kosong. Meski dari wajah Yaldora, Widia bisa merasakan penderitaannya dan juga merasa sedikit bersimpati pada wanita itu.Hanya saja, wanita ini berniat membunuh Tobi barusan. Jadi, Wi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1617

    Setelah menyampaikan semuanya, Tobi pun bersiap untuk berangkat.Namun, tepat di saat ini, sosok Yaldora muncul. Tangannya memegang pedang panjang. Wajahnya terlihat dingin. Keseluruhan tubuhnya tampak menakjubkan, tetapi juga ada aura dingin yang menakutkan.Seolah-olah mereka tidak kenal sama sekali.Kali ini, Tobi juga tidak ingin menghindar lagi.Ekspresi Tobi memperlihatkan ketidakberdayaan, tetapi dia tidak menyesal telah membunuh Master Melani. Mengingat apa yang telah dilakukan Melani terhadap keluarga mereka selama ini, membunuhnya bukanlah tindakan yang kelewat batas."Tobi, aku mau tanya, apa kamu membunuh guruku, Master Melani?" Tanpa berbasa-basi lagi, kali ini Yaldora langsung menanyakan inti permasalahannya.Mendengar itu, Tetua Sekte Kayana mendengus dingin. Dia mengeluarkan momentum kuat sambil berkata dengan dingin, "Lancang sekali! Beraninya kamu bisa meneriakkan nama tuanku begitu saja?"Itu adalah tekanan yang dimiliki oleh seorang kultivator Alam Tanah Abadi.Yald

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1616

    Saat Arum keluar, dia langsung berkata dengan hormat, "Tuan Muda!"Widia tertegun sejenak. Dia sepertinya pernah bertemu dengan wanita tua ini sekali, tetapi dia tidak begitu yakin."Widia, namanya Arum. Dia master yang diam-diam melindungimu selama ini," ucap Tobi menjelaskan."Ah ...."Widia baru sadar bahwa Tobi diam-diam telah mengutus seorang master untuk melindunginya. Namun, dia sama sekali tidak mengetahui hal ini."Ini juga alasan aku memperkenalkan kalian satu sama lain. Setelah aku pergi, kamu bisa lebih sering berlatih dengannya. Dengan begitu, bukan hanya akan membuatmu mahir dalam bertarung, tapi juga meningkatkan kecepatan latihanmu," terang Tobi.Jika bukan karena alasan ini, Tobi juga tidak akan membiarkan Arum menampakkan diri.Arum juga tertegun. Dia telah melindungi Widia begitu lama. Dia juga tahu bahwa Widia hanya seorang wanita yang lemah. Sekarang, tuannya ingin dirinya latihan dengan Widia? Apa tuannya sedang bercanda?Ya sudahlah.Tuannya sudah bilang ingin di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1615

    Widia benar-benar terkejut. Apa yang barusan terjadi benar-benar di luar ekspektasinya. Bahkan, dia sendiri juga merasa semua ini tidak masuk akal."Kenapa?"Melihat Widia tersadar, Tobi tampak kaget. Pria itu langsung bertanya dengan khawatir. Dia barusan telah dikejutkan oleh terobosan kekuatannya Widia.Tak disangka, hanya dengan sekali latihan, kekuatan Widia telah mencapai Alam Guru Besar. Walau Widia baru mulai berkultivasi, perlu diketahui sebelumnya dia hanyalah orang awam.Garis keturunan Foniks memang tidak bisa dianggap remeh. Kekuatannya sangat hebat dan menakutkan."Bagus, bagus sekali."Widia hanya merasa sangat nyaman. Ada kekuatan yang sangat hebat di sekujur tubuhnya, seolah dia bisa menghancurkan segalanya dengan satu serangan.Yang paling penting lagi, dia benar-benar merasakan semacam teknik kultivasi.Walau tidak mengetahui nama teknik itu, tetapi saat kekuatan garis keturunan diintegrasikan ke dalam tubuhnya, teknik itu mulai bekerja secara otomatis dan terpatri d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1614

    "Apa yang kamu lamunkan?""Ka ... kamu cantik sekali," seru Tobi."Apa-apaan? Ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Mulutmu manis sekali. Pintar gombal.""Bagaimana kalau kamu bercermin dulu?" ucap Tobi."Kenapa harus bercermin? Memangnya aku nggak tahu penampilanku sendiri?" Berbicara sampai di sini, Widia tampak ragu-ragu. "Tobi, bisakah kamu membantuku berlatih kultivasi?""Membantumu berlatih kultivasi?"Tobi tertegun sejenak. Apa Widia tahu bahwa fisiknya telah berubah?"Ya, aku nggak ingin melihatmu bertarung sendirian seperti itu lagi. Apa nggak boleh?" Widia agak putus asa. Dia pernah menonton beberapa drama TV sebelumnya. Dikatakan bahwa meridian orang dewasa sudah terbentuk. Sekalipun berkultivasi, juga tidak akan ada hasilnya lagi."Bukan begitu. Kamu bisa berkultivasi. Mungkin kekuatanmu juga akan setara denganku dalam waktu singkat." Tobi tersenyum pahit. Benar saja, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuat marah saja.Tobi berusaha keras selama be

DMCA.com Protection Status