Share

Bab 234

Penulis: Anak Ketiga
Yang paling bersemangat di antara kerumunan ini sudah pasti Kak Lutfi dan Lena yang masih belum pergi. Sekalipun mereka tahu diri mereka tidak sebanding dengan Tobi.

Jika Tobi ditekan dan diberi pelajaran, mereka tentu akan sangat senang.

Hanya saja, saat semua orang mengira Tobi akan berakhir tragis, ekspresi Bima tampak berubah drastis.

Dari tadi, perhatiannya hanya tertuju pada Elis, wanita yang disukainya dan Candra.

Selain itu, Manajer Sofyan dan yang lainnya yang berdiri di sana tampak menghalangi pandangannya. Dia bahkan tidak menyadari Tobi duduk di sampingnya.

Melihat ekspresi Bima berubah, semua orang diam-diam menghela napas. Tamatlah riwayatnya.

Tuan Tobi yang misterius ini akan mendapat masalah. Apalagi, kalau dilihat dari wajah Tuan Bima sekarang, dia pasti sangat marah.

Beraninya dia mempermalukan Bima di depan umum, apa dia cari mati?

Benar saja. Tuan Bima bergegas berjalan menuju Tuan Tobi yang misterius itu. Sepertinya dia akan memberinya pelajaran.

Namun, detik berik
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Candra mau semena2 terhadap orang dan mengandalkan KK ifarnya Tobi apa dia mau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 235

    Ada yang kaget, ada yang senang, tetapi ada juga yang terlihat tidak senang.Kakak ipar?Itu berarti Kak Tobi punya istri dan dia adalah kakaknya bocah ini.Sebenarnya, Kristin sempat menduga Kak Tobi memiliki istri, tetapi karena belum pernah melihatnya selama ini, pria itu memberinya secercah harapan besar.Namun, kejadian hari ini justru menghancurkan harapannya yang terlalu tinggi.Saat ini, Bima sangat gugup dan bahkan melupakan wanitanya sendiri, Elis, dan bertanya dengan hati-hati, "Dokter Tobi, apa dia adik ipar Anda?""Ya!" kata Tobi sambil mengangguk.Pengakuan ini makin membuat Kristin terpuruk.Bima buru-buru minta maaf, "Oh, begitu. Tadi aku nggak memahami situasinya, mohon Dokter Tobi nggak mempermasalahkannya.""Ya. Jadi, bagaimana dengan masalah ini?" tanya Tobi."Karena Dokter Tobi sudah angkat bicara, masalah ini tentu berakhir di sini. Aku juga minta Dokter Tobi untuk nggak mempermasalahkan tindakan kasar yang kulakukan tadi," kata Bima dengan gugup."Nggak perlu sep

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 236

    Semua orang terdiam. Wanita ini benar-benar tidak punya otak.Tidak heran ada yang mengatakan wanita cantik, tapi berotak udang. Wanita ini telah membuktikannya.Berkat Tobi, Bima bisa melampiaskan amarahnya dan merasa jauh lebih baik. Apalagi, setelah dia mengenali wajah asli Elis, kini dia merasa lega.Kemudian, dia berbalik dan berkata, "Dokter Tobi, terima kasih, terima kasih sudah membantuku.""Sama-sama. Sebenarnya bukan hanya aku yang membantumu."Sembari berbicara, Tobi memandang Candra dan berkata dengan tenang, "Candra ini memang keterlaluan dan nggak tahu malu, tapi kalau dilihat dari segi lain, dia sudah membantumu.""Dia membantumu memahami wajah asli dari wanita ini. Kalau nggak, entah kamu akan ditipu sampai kapan. Kalau wanita itu sampai menikah denganmu, masalah yang akan kamu hadapi akan lebih besar."Mendengar itu, Bima mengangguk berulang kali. Dokter Tobi benar. Jika bukan karena Candra, dia mungkin akan menikahi wanita ini.Saat ini, Elis akhirnya mengerti mengapa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 237

    Dibandingkan yang lainnya, Candra tidak terlihat ragu saat langsung duduk di sebelah Tobi dan berkata, "Kak Tobi, hari ini kamu hebat sekali.""Tak kusangka, kamu punya kemampuan sehebat itu!"Tobi mengerutkan keningnya dan berkata, "Siapa yang menyuruhmu duduk di sini?"Candra terkejut, lalu bergegas berdiri dan berbisik pelan, "Kak Tobi, aku tahu, sebelumnya aku sudah melakukan banyak kesalahan dan perbuatan buruk kepadamu.""Tapi kamu jangan khawatir, kelak aku pasti akan mengubahnya.""Selain itu, aku akan membujuk kakakku untuk tetap bersamamu. Aku jamin kalian pasti nggak akan bercerai.""Bercerai?"Kristin tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya lagi. Kak Tobi telah memiliki istri. Entah seperti apa penampilan istrinya."Lupakan saja. Aku nggak butuh bantuanmu," ucap Tobi sambil menggelengkan kepalanya."Benar juga. Dengan kehebatan Kak Tobi, kamu pasti bisa meluluhkan hati kakakku dengan mudah.""Kakakku hanya belum tahu kemampuanmu. Kalau nggak, dia pasti sudah jatuh cint

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 238

    "Benar. Apa kamu menyukainya?""Suka.""Apa kamu berencana untuk menikahinya?" tanya Meli langsung.Tobi buru-buru menjelaskan, "Aku sudah punya istri.""Ternyata benar, kamu punya istri."Meli tampak marah dan berkata, "Kalau kamu punya istri, kenapa kamu masih merayu Kristin? Kamu juga bilang menyukainya?""Bibi, kamu salah paham. Aku menyukai Kristin, tapi itu hanya sebatas kasih sayang kakak kepada adik," ucap Tobi buru-buru menjelaskan."Hanya karena ini, kamu memberikannya vila senilai 200 miliar?"Meli tampak kaget dan tidak memercayai pendengarannya itu. Jika bukan karena Kristin, dia tidak akan pindah ke vila itu."Ya!""Aku nggak tahu harus percaya kepadamu atau nggak, tapi jujur saja, aku sama sekali nggak terbiasa tinggal di vila ini."Meli menggelengkan kepalanya dan menambahkan, "Tobi, menurutku vila ini benar-benar nggak cocok untuk kami. Apalagi, kami masih punya 14 miliar yang cukup untuk membeli sebuah rumah bagus."Tobi tampak ragu-ragu. Dia menyadari kemungkinan dir

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 239

    "Kamu rasa!"Widia mendengus dingin, "Dia tiba-tiba menjadi aneh dan membujuk ibuku untuk bersikap baik padamu. Dia juga bilang kamu sangat baik dan Keluarga Lianto nggak akan bisa menemukan menantu hebat sepertimu."Tobi hanya tersenyum kecut. Dia mengira Candra mengatakan hal aneh apa lagi. Pria itu hanya terkekeh dan berkata, "Aku rasa yang dia katakan itu benar.""Apanya yang benar?""Apa kamu masih nggak sadar dengan hubungan kita?""Tinggal beberapa hari lagi kita sudah harus mengurus akta cerai."Makin Widia berbicara, dia makin bertambah kesal. Apalagi, memikirkan mereka berdua akan segera bercerai, hatinya tidak senang. Namun, Widia sendiri yang mengatakan akan mengurusnya dalam sebulan dan sekarang hanya tersisa setengah bulan lagi."Kalau begitu, kita nggak usah bercerai," kata Tobi."Huh! Jangan mimpi!"Lain di mulut, lain di hati. Sebenarnya, Widia sempat memikirkan hal ini. Palingan, dia akan memperpanjangnya hingga beberapa waktu kemudian.Lagi pula, Tobi yang mengusulka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 240

    Melihat Tobi menutup telepon, Kristin bertanya dengan penasaran, "Kak Tobi, apa istrimu menelepon?""Ya!""Sepertinya tadi aku dengar akta cerai semacam itu?""Bukan apa-apa. Dia hanya ingin menceraikanku.""Dia mau bercerai denganmu?"Mata Kristin kembali bersinar.Tobi kembali sadar. Dia barusan memikirkan hal lain dan tidak memberinya respons, jadi dia pun buru-buru berkata, "Dia lagi marah, jadi hanya bercanda saja.""Oh, Kak Tobi, istrimu pasti sangat cantik dan lembut, 'kan?""Ya, dia cantik tapi nggak lembut," kata Tobi sambil tersenyum pahit."Benarkah? Lain kali, kenalkan kami, dong.""Ya!""Tapi Kak Tobi, yang kami katakan tadi sungguh. Vila ini benar-benar nggak cocok untuk kami. Kami harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli rumah baru," kata Kristin."Baiklah. Aku akan menelepon dan menanyakan apa ada tempat yang bagus di kompleks ini."Sembari berbicara, Tobi mengeluarkan ponselnya."Nggak usah. Kami bisa lihat-lihat sendiri," kata Meli seakan tidak ingin tinggal di k

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 241

    Dalam foto itu, Tobi dan Latif terlihat sangat akrab dan asyik mengobrol di sebuah restoran dekat Bar RaminiApalagi, waktu pengambilan foto itu kebetulan di hari sebelum dia dibius. Hal ini makin menambah kecurigaan di hati Widia.Di saat itu juga, Tania meneleponnya."Widia, kamu sudah lihat fotonya, 'kan?""Tapi foto kedekatan mereka nggak bisa membuktikan apa pun. Mungkin kita sudah salah paham dengannya."Tania kembali menambahkan, "Tapi waktunya benar-benar kebetulan sekali.""Nggak mungkin ada kejadian yang begitu kebetulan seperti ini," ujar Widia dengan marah. Meskipun sebelumnya dia memiliki dugaan seperti itu, dia tidak menyangka benar-benar akan berubah menjadi kenyataan.Tania menghela napas dan berkata, "Ya, mana mungkin bisa begitu kebetulan. Aku mengira Tobi hanya miskin, tapi aku nggak menyangka dia akan menyembunyikannya begitu dalam.""Bukan, dia itu nggak tahu malu!""Kalau bajingan ini benar-benar dalang yang membiusku, aku pasti akan memberinya pelajaran."Widia m

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 242

    Mungkinkah itu karena Kristin?Apa yang telah dikatakan oleh Candra?Jika Widia benar-benar ingin bercerai kepadanya gara-gara Kristin, maka Tobi juga tidak bisa berkata apa-apa.Tak disangka, Widia makin marah mendengar itu, "Baik, sepertinya kamu sudah punya persiapan untuk hari ini. Kamu ingin segera mengurus akta cerai, 'kan?""Kalau begitu, kemarilah. Aku tunggu!"Selesai berbicara, Widia langsung menutup telepon dengan marah.Tak disangka, setelah kejadian itu terungkap, bajingan ini langsung bersiap untuk mengurus akta cerai?Entah kenapa, ketika Widia memikirkan hal ini, dia merasa sangat marah dan tidak nyaman.Tobi tertegun sejenak. Apa maksudmu dia sudah punya persiapan untuk mengurus akta cerai? Bukankah selama ini Widia yang ingin bercerai dengannya?Tobi pun menyimpan ponselnya kembali dengan tak berdaya.Melihat itu, Kristin buru-buru bertanya, "Kak Tobi, ada apa?""Nggak apa-apa. Hanya salah paham.""Apa itu gara-gara aku? Kalau benar, aku akan pergi bersamamu dan menje

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status