Share

Bab 231

Wajah Kak Lutfi dan Lena langsung pucat pasi. Mereka kembali bersujud, "Nona Kristin, kami telah bersalah. Tolong beri kami kesempatan lagi."

"Kumohon. Berbelas kasihanlah kepada kami."

"Nona Kristin, mengingat kita dulunya teman sekelas, tolong lepaskan aku. Aku sudah tahu kesalahanku. Mulai sekarang, aku akan memperlakukanmu dengan sopan."

Saking takutnya, Lena sampai tidak bisa mengendalikan keinginan buang air kecilnya.

Sebenarnya, Kristin juga kaget. Ucapan Kak Tobi selalu membuat orang bergidik. Kristin pun buru-buru berkata, "Sudahlah. Lagian, kalian sudah dihukum. Lupakan saja masalah ini."

Mendengar kalimat itu, Lutfi dan Lena langsung menghela napas lega. Seluruh tubuh mereka baru rileks kembali.

Barusan, lantaran ketakutan, hati mereka sampai berdebar kencang.

Manajer Sofyan pun menghela napas lega. Untung saja, dia tidak melakukan kesalahan besar. Kalau tidak, nyawanya akan berakhir hari ini.

Melihat masalah telah selesai, Tuan Winson segera bertanya, "Kak Tobi, bolehkah ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Candra yang mau cari mati padahal dia tidak ada kemampuan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status