Share

Bab 162

Widia benar-benar tidak tahan mendengar ucapan ibunya dan berkata, "Bu, kita nggak boleh menyalahkan Tobi atas masalah yang dibuat Joni."

"Aku nggak peduli. Lagian, ini semua memang kesalahannya."

"Singkatnya, mulai sekarang, kalau dia berani melangkah masuk ke kediaman Keluarga Lianto lagi, aku akan mematahkan kakinya!" ucap Yesa, seraya melampiaskan semua amarahnya pada Tobi.

"Benar-benar nggak masuk akal!"

Widia terlihat marah, lalu membalikkan badannya dan pergi.

Keluarga Lianto kini berada dalam kekacauan. Adik Kakek Muhar sekeluarga telah kehilangan uang. Mereka masih bersikeras tidak mau melepaskannya dan membuat Kakek Muhar tidak sanggup menahan mereka lagi.

"Kamu!"

Melihat kelakuan putrinya seperti itu, Yesa makin marah. Dia langsung mencari putranya dan menyuruhnya mencari orang untuk menangani Tobi secepat mungkin.

Meskipun Tobi mahir seni bela diri, dia juga tidak bisa mengalahkan sekelompok orang sendirian. Kemampuan seseorang itu terbatas, jadi dia pasti bisa menghabisi T
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status