Share

Bab 161

Kalimat itu terangkai dengan indah, tetapi tidak membuat Widia merasa senang melainkan kesal, lalu dia berkata dengan marah, "Kamu membunuhnya? Bagaimana kamu membunuhnya?"

"Tentu saja menggunakan kedua tanganku," jawab Tobi dengan serius.

"Omong kosong!"

"Kamu pikir aku nggak tahu bagaimana dia bisa mati?" ucap Widia dengan marah. Walaupun pria itu ingin memamerkan kehebatannya, dia juga tidak perlu berbicara omong kosong seperti ini.

Lagi pula, Bakri termasuk ahli tingkat Guru Besar. Sekalipun Tobi telah berlatih seni bela diri sejak kecil, dia juga tidak mungkin bisa menjadi lawannya. Bagaimana Tobi bisa membunuhnya?

Akibat kultivasi berlebihan, Bakri kerasukan dan mati. Kalau tidak, bukan hanya Tobi yang akan mati, tetapi Keluarga Lianto juga tidak akan terlepas dalam masalah ini.

Tobi tertegun sejenak dan bertanya kembali, "Bagaimana dia mati?"

Dia benar-benar tidak tahu bagaimana Lintang menangani masalah tadi malam. Sebelum pergi, dia hanya meminta pria itu menyelesaikan masalah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Syarifudin zero
boring widia g percaya melulu orang cerdas ko begitu,, seorang Dir perusahaan dan alasan g percayanya gitu melulu , tapi aku tetap hargai ppenulis ini hanya mmasukan untuk kedepanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status