Share

Bab 157

"Haha. Tobi, aku benar-benar penasaran kenapa kamu bisa begitu percaya diri dan sombong seperti itu?"

"Padahal ada jalan mudah, tetapi kamu malah ngotot memilih jalan berisiko! Kamu memang cari mati hari ini. Kalau begitu, aku nggak akan segan lagi."

Begitu Bakri selesai berbicara, aura membunuh memancar keluar dari tubuhnya. Dalam sekejap, suhu di seluruh ruang tamu tiba-tiba menjadi dingin.

Damar juga tampak terkejut. Dia nyaris melangkahkan kakinya untuk mundur.

Di sisi lain, kedua kaki Latif telah terkulai lemas.

Hanya sorot mata Pandu yang memperlihatkan semangat juang paling tinggi. Meskipun dia tahu dirinya bukan tandingan lawan, dia masih ingin mencoba bertarung dengannya.

Tobi tampak tenang, lalu melirik Pandu di sebelahnya dan berkata sambil tersenyum tipis, "Kalau kamu ingin mencobanya, silakan saja. Selama aku di sini, dia nggak bisa melakukan apa pun kepadamu."

Begitu Pandu mendengar ucapan itu, dia langsung menjejak tanah dengan kaki kanannya, lalu melompat dan menyerang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status