Share

Bab 1044

Berbicara tentang ini, Widia merasa bersalah dan berkata dengan sedih, "Ya, Kakek sedang menjalani operasi!"

Mendengar itu, Tobi mengerutkan kening dan berkata, "Bukankah aku memintamu untuk menungguku? Apa nggak bisa menunggu setengah jam saja?"

"Aku ...."

Widia membuka mulutnya. Teringat dengan apa yang baru saja dikatakan ibunya, yang mencurigai dirinya ingin mencelakai kakeknya, dia tak kuasa menahan tangisnya.

Melihat pemandangan itu, Yesa langsung marah.

'Gadis ini! Di saat seperti ini, dia malah berpura-pura terlihat menyedihkan? Apa dia sedang menambah minyak ke dalam api? Apa dia benar-benar ingin aku mati?'

Sorot mata Tobi berubah lembut. Dia buru-buru bertanya dengan khawatir, "Kenapa? Apa pihak rumah sakit yang menyuruh kalian?"

"Bukan!"

Widia menggelengkan kepalanya.

"Jadi, apa yang terjadi?" tanya Tobi lagi. Mungkinkah Widia tidak percaya dengan dirinya? Bahkan, setelah mengalami begitu banyak kejadian, Widia masih tidak percaya dengan kata-katanya?

Yesa buru-buru menjawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status