Share

Bab 1047

Tobi tertegun sejenak. Dia memandang sekilas Kakek Muhar yang telah tidak bernyawa itu. Kemudian menjawab, "Baiklah. Dia berada di rumah sakit mana sekarang? Terus, berapa lama dia bisa bertahan?"

"Dokter bilang, dia masih bisa bertahan selama beberapa jam. Saat ini, dia tengah dirawat di Rumah Sakit Pendidikan Tawuna!" jawab Naura dengan cepat.

Mendengar itu, Tobi buru-buru berkata, "Kebetulan aku juga lagi di rumah sakit ini. Dia berada di bangsal mana dan nomor berapa?"

Naura pun segera memberi tahu putranya.

Melihat Tobi tengah menelepon, Yesa tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.

Tamparan ini telah membuat Yesa sadar. Tobi yang sekarang ini bukan lagi pria tidak berguna seperti dulu. Jika Tobi benar-benar emosi, Yesa pasti akan mati mengenaskan.

Apalagi, melihat ekspresi putrinya yang kini tidak peduli dengannya lagi.

Herman juga sangat gugup. Dia takut membuat marah Tobi.

Widia masih tenggelam dalam kesedihan. Apalagi, ditambah dengan kata-kata kasar ibunya barusan. Dia bahk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status