Home / Young Adult / Raja Milik Ratu / 02 - Ratu Nandilandri

Share

02 - Ratu Nandilandri

Author: FDY PUTRY
last update Last Updated: 2021-03-15 16:44:18

"Cinta pertama bagi seorang anak perempuan adalah sang ayah. Tapi, tak sedikit anak perempuan yang merasakan patah hati pertama kalinya dari sang ayah."

|Ratu Nandilandri|

🌵🌵🌵

Tidak biasanya Ratu membaca satu persatu komentar di bawah postingannya, karena menurutnya terlalu pusing jika untuk melayani dari beberapa netizen. Masih beruntung jika semua komentar tersebut mengandung kalimat yang positif merupakan semangat untuk Ratu agar lebih kreatif dalam membuat sebuah konten. 

Bagaimana jika ada beberapa komentar yang membuat semangatnya turun drastis? Karena komentar dari penggemar bisa mempengaruhi mood sang seleb. 

Ada beberapa kalimat yang membuatnya tersenyum bahkan tertawa, ada pula yang menyombongkan dirinya lebih baik, dan ada yang lebih parah lagi. 

Ratu mendapatkan komentar pedas dari netizen jahat yang membuat hatinya sakit. 

"Idih sok cantik banget sih. Makeupnya udah kayak tante mau ngedate sama om-om bau tanah." Nama akun Rjaleandraa_ yang mengatakan hal itu. 

Kalimat tersebut mungkin tidak dikatakan jahat jika kalian tidak mempunyai perasaan. Ratu sendiri menangis karena mendapatkan perkataan yang menurutnya tidak pantas untuk dipublikasikan. Perkataan seperti itu akan ada sebagian orang yang tidak menyukainya senang karena reputasinya akan turun. 

"Nih orang maunya apa sih? Dasar netizen!"

Ratu tidak habis pikir dengan dirinya sendiri, meski pun dia sudah mendapatkan banyak komentaran pedas, tapi baru kali ini dia merasa down.

"Apa iya hasil make-up gue terlalu menor?" Ratu terus saja berpikir takut ada kesalahan dengan apa yang diperbuatnya. 

Tak mau memikirkan hal yang tidak penting, lagi pula hanya satu netizen yang berkomentar seperti itu. Ratu memutuskan untuk kembali membuat konten. Dia janji akan belajar lagi, karena selama ini Ratu belajar make-up hanya lewat online. 

Niatnya hari ini Ratu mau siaran langsung saja di akun instagramnya. Tapi, pastinya ngobrol sambil tutorial makeup. 

Baru saja gadis berwajah mungil itu mencoba menekan tombol siaran langsung, secepat itu pula beberapa orang bergabung dan menyapanya dengan melambaikan tangannya. 

Ratu tersenyum ke arah layar laptop, dia juga mulai memoleskan skincare yang disesuaikan dengan jenis kulitnya. 

"Halo, dedek emesh." Sebuah komentar dari pemilik akun instagram Rjaleandraa_ membuat Ratu teringat dengan komentar pedas di videonya beberapa minggu lalu. 

Tetapi gadis berusia 18 tahun itu mencoba untuk melupakannya. Lagipula mungkin orang itu hanya iseng dengan kegabutannya atau ingin naik popularitas secara Ratu sudah memiliki banyak followers. Toh, selagi tidak mengganggu hidup nyata Ratu tak ingin mempersalahkannya panjang lebar. 

Hampir setengah jam Ratu melakukan siaran langsung, tidak sedikit yang bergabung dan hal itu membuatnya puas dengan pencapaiannya selama dua tahun ke belakang menjadi seorang beauty vlogger. 

Satu DM masuk ke notifikasinya, pemilik akun Rjalendraa_ mengirimkan pesan untuknya. 

"Apaan lagi sih? Enggak ada kerjaan kayaknya tuh orang."

Meski pun masih ada rasa kesal, tapi Ratu penasaran dengan isi pesannya. Akhirnya dia membuka pesan tersebut. 

Rjaleandraa_ : Salken. Follback ya?

Follback? Masa iya Ratu harus menuruti kemauan sang netizen yang sudah membuatnya kesal. 

Pemilik akun tersebut kembali memberikan pesan. Kali ini, pesan tersebut dikirim secara beruntun olehnya. 

Rjaleandraa_ : Enggak ada niatan buat labrak gue gitu?

Kalimat kali ini membuat Ratu penasaran. Tidak berpikir lama, gadis itu cepat membalasnya. 

Rtunandlri : Ngapain gue labrak lo coba? Kayak gada kerjaan aja."

Dengan cepat pula pemilik akun dengan nama yang tertera di atas kembali membalas. 

Rjaleandraa_: Kalau gitu, gue labrak lo gimana?"

Hah? Labrak? Ratu enggak habis pikir sama cowok yang satu ini. Udah tahu dia yang salah, kenapa jadi ngerasa dia yang merasa terdzolimi. 

"Ini cowok gila kali ya?" Pikir Ratu dalam hati. 

Tak mau memperpanjang obrolan pesan, Ratu melempar kesal handphonenya ke atas kasur. 

***

"Ratuuuuuuu ...," suara erangan yang berasal dari seorang wanita paruh baya sedari tadi memanggil nama putrinya. 

Dokter yakin jika wanita bertubuh lemah itu hanya merindukan sosok kehadiran putrinya, tapi entah mengapa nama sang putri yang selalu dipanggilnya tak pernah lagi berkunjung setelah sekian lamanya. 

Sambungan telepon pun selalu dia putuskan. 

"Ratuuuuu ...," panggilnya dengan geram. 

"Putri ibu barangkali sedang sibuk," ucap salah satu suster yang hari ini bertugas merawat Laura. 

"Saya mau bertemu dia!" 

Laura mencengkram lengan suster tersebut dengan sekeras-kerasnya. Akan tetapi, suster itu berhasil melepaskan cengkraman dengan sekuat tenaga. Cepat, dia menusukkan obat penenang di area lengannya. Dalam sekejap, tubuh sang pasien melemah. 

Laura kembali tertidur pulas karena reaksi obat. Suster yang bernama Ika pun tenang karena terbebas dari cengkraman pasiennya yang sangat kuat tenaganya melebihi pasien lain. 

***

Beberapa tumpuk bingkai foto kembali dikenang Ratu setelah sekian lama tak lagi ia lihat. Gambarnya sudah usang, tapi masih dapat dilihatnya dengan jelas. 

Gadis berambut panjang itu terduduk di bawah lantai berdebu karena jarang sekali dibersihkan, bahkan ruangan tersebut tidak ditinggali. Bisa dikatakan Ratu sedang berada di gudang, tempatnya penyimpanan barang yang sudah tidak terpakai lagi. 

"Gue hanya untuk gue sendiri. Mereka untuk mereka sendiri," ucapnya lirih. Kedua matanya masih terpaku pada salah satu bingkai yang terbuat dari kayu. Gambar dirinya, ayah dan sang ibu yang terlukis di sana. 

Ratu mengelus foto tersebut dengan lembut, tapi dalam sekejap dia melemparnya sampai kaca bingkai tersebut pecah. 

"Aku benci! Tuhan ... kenapa harus aku?" teriak Ratu. 

"Kenapa harus aku? Apa aku tidak berhak mendapatkan bahagia?" Ratu kembali mencurahkan segala kalimat yang selama ini menjadi beban bagi hidupnya. 

Kedua tangannya memegang kepalanya, lalu dia menggelengkan kepalanya. 

"Gue benci ayah!"

***

Putri merengek minta dibelikan skincare oleh sang kakak. Jika saja ia tidak dibelikan apa pun, maka seumur hidupnya tidak akan pernah menganggap lelaki bertubuh jangkung itu seorang kakak. 

Saking Raja menyayangi sang adik dia selalu menuruti apa pun kemauan Putri. Meski Raja seringkali menyakiti hati perempuan, tapi tak akan berlaku untuk tiga bidadari dalam hatinya, yaitu sang mama, adiknya, dan jodohnya kelak entah siapa. 

"Waktu bulan kemarin gue beliin emang udah abis ya?" tanya Raja. 

"Abislah, Kak. Skincare kan gue pake tiap hari, bukan dua bulan sekali," ucap Putri sembari mengintip isi pelembab dalam botol yang sudah kempes pertanda habis. "Udahlah beliin lagi. Kak Raja kan duit jajannya dikasih gede sama Papa."

"Bukan masalah gede atau kecilnya sih, Dek. Lo nya aja yang gak bisa irit duit. Segala skincare aja lo beli, padahal satu pun gak ada yang cocok," cerocos Raja sembari membaca ingredients yang ada di belakang produk. 

"Kata siapa gak cocok? Semuanya juga cocok."

"Lah terus kalau cocok, kenapa muka lo masih gitu-gitu aja?" celetuk Raja membuat sang adik memajukan bibirnya beberapa senti. 

"Proses. Bunga aja mekar butuh proses." 

"Masa sih? Kok si dedek emesh cantik banget ya. Mulus." 

"Siapa sih dedek emesh?" tanya Putri penasaran. 

"Kepo." tanya Raja kesal. 

"Ya kali aja ada rekomend skincare biar glowing gitu."

"Lah lo mah dek gak bakalan glowing-glowing mau pake skincare yang semahal apa pun. Haha."

"Jahat amat dah punya kakak. Udah sana beliin skincare biar adek lo glowing."

"Iya bawel."

Secepat mungkin Raja menyetir mobilnya sendirian ke sebuah toko khusus make-up. 

Sesampainya di sana, kedua kaki Raja bagaikan petir yang melesat cepat menghilang begitu saja. Dengan cermat dia mengamati nama merk yang tertera di atas layar handphonenya juga beberapa skincare yang berjejer di atas rak susun. 

Raja terkejut bukan main, beberapa botol macam skincare bermacam jenis berjatuhan dari jarak yang tak jauh darinya. Sosok gadis mungil tengah berdiri di sana nyaris dipukuli oleh barang yang berjatuhan. 

Dengan sigap, Raja menyingkirkan gadis itu. Menarik tangannya dan mendekap tubuhnya secara refleks. 

Benar saja, beberapa botol skincare berjatuhan di tempat sang gadis berdiri. 

Kedua mata mereka saling bertatapan, batang hidung keduanya pun saling beradu, ada jarak hanya beberapa centi membuat deru nafasnya sama-sama terdengar jelas. 

"Dedek emesh?"

****

04 Desember 2019

Gimana nih cerita Raja Milik Ratu Readers? Seru enggak? Hasil merevisi ulang semoga kalian suka😚

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miswanto Miswanto
mantul abis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Raja Milik Ratu   03 - Rencana Ala Fuckboy

    "Tidak mengenal bukan berarti tidak untuk ditakdirkan. Tetapi, awal dari pertemuan yang berujung pada perkenalan."~clovy****Hari ini Ratu pergi ke pusat perbelanjaan khusus skincare. Namanya juga seorang beauty vlogger yang selalu saja mencoba berbagai macam jenis merk, jadi dia tidak perlu menunggu habis stok skincare di rumah, karena sudah menjadi patokan wajib untuk membelinya yang akan dijadikan bahan konten upload ke youtobe.Banyak bermacam-macam skincare membuat gadis berambut sebahu itu bingung. Dia menginginkan membeli semua yang ada di dalam toko itu dan ingin mencoba semuanya, tapi tidak mungkin juga jika dia harus merelakan semua uang tabungannya hanya untuk membeli skincare.Setelah lama bergelut dengan hatinya, dia memutuskan untuk membeli skincare yang dibutuhkan untuk konten seperti judul yang akan dibawanya hari ini.Kedua kakinya agak berjinjit

    Last Updated : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   04 - Sang Puan Tertidur

    "Tidak ada yang lebih bahagia dalam hidup, kecuali keluarga utuh nan kasih sayang yang terpenuhi."~Ratu Nandilandari***Ratu mengitari sekeliling halamannya, banyak rerumputan liar yang mulai meninggi menutupi sebagian indahnya rumah sang pemilik.Rumahnya sangat luas bagai istana kerajaan, tapi kelihatan terkesan seram karena tidak terawat dengan baik. Pagarnya penuh dengan tanaman rambat, jendelanya penuh dengan debu, dan lantainya pun terlihat sangat kotor.Pagi ini dia tak perlu buru-buru mempersiapkan diri pergi, lagipula hari ini libur sekolah. Kebetulan Ratu ada acara bertemu dengan teman dekatnya waktu SMP.Rencananya siang ini Ratu pergi, jadi ada waktu untuk bersantai."Bisa-bisanya kalian tumbuh sembarang di rumah orang." Ratu mengomel pada salah satu tanaman baru yang tumbuh di pagarnya. Hatinya terge

    Last Updated : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   05 - Sang Puan Terbangun

    "Semesta memang pandai mencari cara. Menolak keinginan juga menakdirkan ketidakinginan."~clovy***"Sampai jumpa, Hito!" ucap Asya saat lelaki berkacamata itu pamit pulang lebih dulu.Hito hanya tersenyum ramah, kepalanya tetap menunduk seperti sebelumnya, dia tak memandang Asya dengan saksama. Hanya sekelebat penglihatannya kembali terpaku pada buku tebal yang dibelinya.Seperti biasa, Hito membenarkan letak kacamatanya lagi. Dengan tangan gemetar dia membawa buku setebal kamus, entah mengapa pertemuannya dengan gadis ceria itu berdampak aneh pada dirinya.Hito memang tak biasa dekat dengan lawan jenis, dan baru kali ini pula dia merasa jantungnya nyaris keluar dari tempatnya. Degupannya lebih cepat daripada sebelumnya, ini memang aneh. Dia bergidik ngeri memikirkan hal-hal negatif tentang gadis itu.Dikarenakan kepalanya terasa pening kare

    Last Updated : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   06 - Ketemu Lagi

    "Pertemuan itu awal untuk cerita kita. Bertemu lagi berarti kisah cerita lanjutan cinta."***Kuliah semester tiga memang tidak seperti semester sekian yang disibukkan dengan segala macam tugas. Meski begitu, tetap saja tugas harian membuat makalah tidak akan terlepas. Seperti saat ini, ketiga lelaki tampan tengah serius menatap layar laptop.Ruangan sudah mulai sepi karena beberapa mahasiswa sudah pulang. Mereka bertiga ingin menyelesaikan saat itu juga agar sepulang dari kampus bisa memulai challenge yang Raja buat beberapa hari lalu."Beres!" Hito merenggangkan kedua tangannya setelah menyelesaikan tugasnya."Bantuin kek," celetuk Reza sudah mulai gelisah dengan tugasnya."Males ah. Kerjain aja sendiri.""Lo kok gitu sih sama sahabat sendiri?" tanya Reza kesal."Kalau soal kek gini sih enggak liat status sahabat atau

    Last Updated : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   07 - Takut

    "Jangan takut dengan apa pun dan sama siapa pun. Tapi, takutlah jatuh saat mengenal aku."~Raja Aleandra🍁🍁🍁Kejadian kemarin lalu menyisakan rasa takut yang tak dapat diartikan oleh Ratu. Pertemuannya dengan Raja tak seramah sebelumnya, dia yang begitu lancang mengatakan hal seperti itu. Kenapa juga dia menjauhi lelaki baik itu yang jelas-jelas telah menolongnya.Jemari lentiknya memijat pelipisnya yang terasa pening karena memikirkan banyak permasalahan yang terus bermunculan. Dan permasalahan itu dibuat olehnya sendiri.Rasa ketakutannya terhadap lelaki membuatnya tak bisa mengontrol. Akan sulit baginya berteman dengan lelaki mana pun, dan juga akan sangat sulit bagi Ratu membuka hatinya."Gue harus minta maaf sama dia. Lagipula dia baik." Ratu memainkan ponselnya, baru disadari jika niatnya tidak bisa ia laksanakan. Dia tidak punya kontak o

    Last Updated : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   08 - Karma

    "Karma atau semesta hanya sekadar mengingatkan?"***Nindy menjadi lebih banyak diam setelah tragedi rusaknya kornea mata kirinya. Sepanjang malam dia selalu terjaga sembari bergumam memanggil nama putrinya.Perawat yang bertugas terkadang merasa kasihan pada Nindy. Ibu beranak satu itu terlihat sangat menyayangi putrinya tapi mengapa saat Ratu menjenguknya dia tak sedikit pun meleburkan rasa rindunya.Memeluk saja tidak. Nindy hanya menginginkan Ratu mati di tangannya. Dia merasa jika putri semata wayangnya tidak pantas berada di dunia yang membuatnya menderita.Ratu terdiam di jendela kamarnya, memikirkan hidupnya yang penuh dengan misteri. Langit hitam berbintang menjadikan pemandangan yang dia sukai.Masa lalu kelam yang terus saja berputar dalam pikirannya bagai menghantuinya dan menjadikan dirinya menjadi sosok gadis yang sangat tertutup dan terkesan sangat menyer

    Last Updated : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   09 - Istana Ratu

    "Cinta itu datangnya dari hati, bukan dari simpati."🐣🐣🐣"Kenapa, Fa? Lo lakuin semua ini sama gue?" tanya Putri, dia marah besar pada lelaki yang kini tengah terduduk bersama seorang wanita di salah satu kafe kekinian hits anak muda."Gausah tanya kayak gitu. Harusnya gue yang tanya sama lo. Kenapa abang lo sakitin adek gue, hah?" Rafa membalikkan pertanyaan yang membuat gadis berkulit putih itu diam."Maksud lo apa?" tanya Putri. Dia bingung dengan pertanyaan Rafa. Setahunya, sosok Raja itu adalah sandaran teruntuknya bukan tipe yang selalu menyakiti hati perempuan. Dia menyayangi dirinya juga ibunya dan keduanya itu adalah perempuan. Jadi, mustahil baginya jika Raja seperti apa yang kekasihnya ucapkan."Raja udah nyakitin adek gue, Repi. Dan ... gue berhak nyakitin lo. Mungkin ini karma dari abang lo. Karma itu berlaku. Suruh tobat sana!" ucapnya seraya merangkul gadis di sam

    Last Updated : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   10 - Awal Dari Segalanya

    "Jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Karena semua ini adalah keputusan bersama. Jadi segala kesalahan yang terjadi adalah kesalahan kita."🍁🍁🍁Putri menemui Ratu ke atas balkon rumahnya. Gadis berambut panjang itu menyambutnya dengan seulas senyuman."Lo kenapa?" tanya Ratu pelan.Nangis Putri kembali pecah, kedua tangannya terbuka langsung berlari mendekap tubuh sahabatnya.Dalam pelukan Ratu gadis itu tergugu menangis.Ratu berusaha menenangkan gadis itu, mempersilakannya duduk di atas kursi panjang."Gue kabur dari rumah." Putri menjelaskan sembari menahan tangisnya."Berarti Kakak lo gak tau?""Ya masa dia tau. Namanya juga kabur, Ra."Ratu mengangguk pelan seraya terkekeh menyadari pertanyaannya yang sangat polos."Pasti dia khawatir nyariin lo,

    Last Updated : 2021-03-15

Latest chapter

  • Raja Milik Ratu   20 - Hak Milik

    "Jika memang takdir maka sejauh apa pun jaraknya. Tak akan ada yang bisa mengatakan tak mungkin."****Sepoi angin menerpa tiap helai rambut gadis yang tengah menatap ke arah bangunan tinggi. Pikirannya sudah tak bisa lagi kontrolnya membuat dia memutuskan sendiri untuk pergi ke tempat psikiater. Dia harus mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, dan harus bisa mengobatinya. Gadis berambut panjang yang dibiarkan tergerai itu melangkah tertatih menuju bangunan tersebut. Beberapa orang berpakaian seragam sewarna biru terang berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing-masing. Namun, langkahnya harus terhenti kala ada seseorang yang mencekal pergelangan tangannya. Dia menoleh ke belakangnya dan mendapati sosok pemilik manik mata hitam legam yang tengah menatapnya sendu. "Lo kok ada di sini?" tanya Ratu bingung. "Jiwa gue sakit," jawabnya dingin. "Lo ngapain ada di sini?""Obatnya hanya gue." Raja hanya menjawab ucapan Ratu yang pertama, mengabaikan pertanyaan gadis itu mengenai keber

  • Raja Milik Ratu   19 - Perpecahan

    "Lukai saja dirinya, asal jangan hatinya. Karena luka dalam hati tak ada obatnya"***Putri jadi tersadar, jika Ratu memang sangat membutuhkan semangat dari orang-orang terdekatnya. Dia sangat butuh teman, gadis itu korban dari perpecahan kedua orangtuanya. Yang dimulai dari ayahnya memainkan hati ibunya. Sebagai seorang sahabat seharusnya dia mendekati di kala susah, bukannya menjauh karena beban hidupnya yang begitu nelangsa. Memang, ibu Ratu tidak seperti orangtua lain yang selalu menyambut sahabat-sahabatnya dengan senyuman juga sapaan ramah. Semua itu bukan karena beliau tak suka, tapi memang sudah seharusnya memaklumi karena kondisi mentalnya yang tidak sehat. Raja memeluk Ratu dengan erat, membiarkan gadis itu melimpahkan segala bebannya yang selama beberapa tahun ini dia pendam. Kekasihnya mengelus lembut helaian rambut sang gadis, lalu mengecupnya lama. "Maaf ...," ucap Raja lirih. Kedua tangannya meraba wajah sang gadis. Keduanya saling menatap menenggelamkan kesedihanny

  • Raja Milik Ratu   18 - Bersemi

    "Jatuh cinta hanya teruntuk orang-orang yang mengerti apa itu memperjuangkan. Jika tidak paham, berarti itu baru terjatuh."****Bagaikan tertusuk belati tajam mengenai hatinya saat panggilan handphonenya ditolak. Bagaimana bisa lelaki itu berubah pikiran setelah melihat kenyataan jika ibunya mempunyai sakit mental. Padahal dari awal dia sendiri yang menginginkan kerukunan dalam keluarga kekasihnya. Raja sendiri yang mengantarkan Ratu ke sana. Tapi setelah insiden yang membuat Putri nyaris jantungan, lelaki itu bahkan tak membalas deretan pesan singkat dari Ratu. Beruntungnya obat penenang yang diberikan dokter sangat cepat meresap tubuh ibunya, sehingga kini dia bisa bersantai memainkan ponselnya mencoba tuk menghubungi Raja. "Apa Raja ngehindar dari gue ya?" tanya Ratu lirih entah pada siapa. Baru kali ini Ratu begitu cemas pada orang yang tidak mempunyai ikatan darah dengannya. Padahal, sebelum dia mengenal Raja sikapnya sangat cuek pada orang-orang sekitarnya. Dia takut jika

  • Raja Milik Ratu   17 - Tidak Direstui

    "Level terberat mempertahankan hubungan, yaitu tak direstui orangtua"***Ratu sudah bisa dinyatakan pulang, hari ini dia tengah mengemasi barang-barangnya. Dibantu oleh ketiga sahabatnya yang selalu setia menemaninya selama dirinya sakit. "Hai pacar!" sapa Raja mengagetkan Ratu yang tengah melipat bajunya. Dia tersenyum saat mendapati wajah sang lelaki yang tengah berseri menampilkan deretan gigi putihnya yang bersih. "Cie dah sembuh." Raja mengusap lembut pucuk kepala sang gadis yang hanya meresponnya dengan senyuman. "Aku ternyata melunak," ucap Ratu lirih. Ketiga sahabatnya tak mau menimpali ucapannya karena itu hanya akan memperkeruh suasana mereka. "Melunak apa pacar?" Raja menatapnya bingung, mengangkat sebelah alisnya sebelah. "Bisa jadi pacar orang.""Orangnya mana?" Raja menengok ke kiri dan kanan, barangkali dia menemukan seseorang yang diucapkan oleh sang kekasihnya. Ratu menangkupkan dagu sang lelaki tuk menghadapnya, bersamaan itu kedua manik mata mereka saling pa

  • Raja Milik Ratu   16 - Cinta Balon Udara

    "Setelah melewati tahap jatuh cinta. Ada satu tahap lagi yaitu; takut. Takut kehilangan."***Sekarang, Ratu merasa lebih membaik dari sebelumnya. Raja pula tidak lagi terlalu cemas saat meninggalkannya pergi ke kampus. Sebelum berangkat pun lelaki itu memberi pesan pada sang gadis untuk menunggunya beberapa jam. Lagipula jadwal di kampus setahunya tidak akan begitu padat. Ada salah satu dosen yang hanya memberikan tugas. Ratu menurut saja, lagipula saat tubuhnya lemas setelah sakit seperti ini akan mustahil baginya keluar dari kawasan rumah sakit. Gadis berambut panjang itu terduduk di kursi roda, menepikan kedua roda yang didorongnya sendiri tepat di ujung jendela. Menampakkan pemandangan pepohonan yang sengaja ditanam oleh pengurus rumah sakit. Banyak orang yang berlalu lalang dengan mengenakan seragam beratribut rumah sakit sepertinya. Sudah tak aneh lagi bagi Ratu berada di lingkungan seperti saat ini. Dia sudah terbiasa keluar masuk rumah sakit hanya karena masalah yang sama.

  • Raja Milik Ratu   15 - Pelik

    "Cinta bukan hanya dinyatakan oleh ucapan, tapi juga ditunjukkan dengan tindakan."~Clovy***Sedetik pun Raja tidak pernah meninggalkan Ratu di ruangannya seorang diri. Dia terus menemani, bahkan kedua matanya rela tetap berjaga semalaman. Respon sang gadis masih tetap sama, menggerakkan jemarinya, meneteskan air mata, tapi tak sekali pun membuka kedua matanya. Padahal sudah seharusnya Ratu terbangun dari mimpi panjangnya. Entah mimpi apa yang telah membuatnya tertidur seharian. "Ra ... gue harap hari ini lo bangun," ucap Raja seraya mengelus rambut sang gadis. Sinar matahari sudah berani menyelinap masuk lewat gorden jendela. Tapi, Raja tidak menyingkapkan gorden yang masih menutup bagian kaca. Dia membiarkannya agar ketenangan sang gadis tidak terganggu karena silau. Dia menatap wajah Ratu yang sangat bersih tanpa noda sekali pun. Mungkin itu semua hasil dari kontennya dalam channel youtube. Menjadi seorang beauty vlogger memang harus rela mengeluarkan beberapa rupiah uang unt

  • Raja Milik Ratu   14 - Simpati

    "Cinta itu datangnya dari hati, bukan dari simpati."***Angin sepoi menerpa rambut panjangnya yang selalu dibiarkan tergerai, dedaunan seolah ikut merasakan berpindah letak ke mana pun arah angin meniupnya pergi. Gadis berambut panjang yang selalu saja dibiarkan tergerai, tak pernah sekali pun dia mengikatnya tengah terduduk di ayunan belakang rumahnya. Dia memikirkan perihal sahabatnya, jika mengetahui segala tentang dirinya pasti mereka akan pergi satu persatu. Ratu bergumam dalam batinnya, Ibuku sakit kejiwaan karena ayahku, dan ayahku meninggal karena dosanya sendiri. Mereka ingin melenyapkanku, bahkan dia tak mencintaiku. Dia berbohong. Pikirannya terus saja seperti itu, sampai dirinya tak bisa mengendalikan segala ketakutannya. Gadis itu bersimpuh di atas rerumputan liar yang sembarang tumbuh di halaman rumahnya. Kedua tangannya menutup wajahnya yang tergugu menangis mengingat klise masa lalu yang begitu menyedihkan. "Bisakah aku terbebas dari kalian?!" sergah Ratu. Bisi

  • Raja Milik Ratu   13 - Belum Memiliki

    "Cinta itu tak hanya harus tentang memiliki. Tapi, cinta juga tentang memperjuangkan, bertahan dan pengorbanan."***Sudah beberapa hari ini setiap sore Asya selalu datang ke toko buku langganannya. Menunggu kedatangan sosok Hito yang menjanjikan bahwa dirinya akan datang. Padahal, lelaki berkacamata itu tidak memintanya untuk menunggu hanya saja itu keinginannya.Entah mengapa gadis itu merasa ingin selalu bertemu dengan lelaki yang dingin, cupu, juga kutu buku. Hatinya selalu berdebar setiap kali bertemu dengannya, padahal baru beberapa kali saja.Kedua matanya tak fokus membaca buku yang kini berada di depannya. Kata perkata seolah berlarian entah kemana, karena pandangannya tertuju pada ambang pintu yang dibiarkan terbuka.Akhirnya dia menyerah, Hito tidak datang. Benar apa katanya, seharusnya dia tidak menunggu karena hanya akan membuat hatinya kecewa. Asya hendak beranjak dar

  • Raja Milik Ratu   12 - First Date

    "Kemarin rela berjuang mati-matian untuk dapatin hatinya, Lalu setelah dapat? Apa kamu juga rela berjuang mempertahankannya?~Clovy****Wisnu menyeret dua kopernya yang sudah disiapkannya beberapa hari lalu. Entah sudah ke berapa kalinya istri mudanya menelpon minta untuk segera datang menemuinya di ruangan persalinan.Buah hatinya akan segera lahir, dia sangat senang saat mendengar kabar itu. Bahkan kesenangannya berujung pada janji jika dia akan segera meninggalkan keluarga terdahulunya setelah bayi mungil itu lahir.Mendengar Wisnu akan pergi, Nindy tidak terima. Mencegah suaminya angkat kaki dari rumahnya, dia berusaha untuk menahannya dengan alasan putri mereka yang masih butuh kasih sayang, cinta juga perhatian lebih.Wisnu tak dapat dihentikan dengan alasan apa pun. Dia sudah bertekad bulat untuk menjadi suami dari istri kedua

DMCA.com Protection Status