Home / Fiksi Remaja / Raja Milik Ratu / 01 - Raja Aleandra

Share

Raja Milik Ratu
Raja Milik Ratu
Author: FDY PUTRY

01 - Raja Aleandra

Author: FDY PUTRY
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Budayakan vote dan komen ya! 

"Bukannya mematahkan, hanya saja mencoba jika orang bucin bisa sakit hati enggak?"

~Raja Aleandra~

🌵🌵🌵

Satu kali tamparan tepat sasaran di pipi sebelah kanannya membuat sang korban meringis kesakitan, tangannya terus meraba bekas tamparan dari gadis yang kini tengah menatapnya geram. 

Beberapa siswa memilih menyaksikan mereka daripada menghentikan perdebatan antara dua sejoli ini. Bukan hanya mereka, dua sahabat dari korban pula tidak mencoba untuk menyudahi pertikaian tersebut, mereka menikmati perdebatan yang dianggapnya sebagai tontonan. 

"Kamu tega, Ja! Bisa-bisanya kamu berduaan sama cewek lain! Dan cewek itu sahabat aku sendiri!" Gadis berambut sebahu itu menunjuk ke arah gadis yang tengah menangis sembari menundukkan kepalanya dalam. 

Raja selaku korban dari tamparan maut gadis di depannya tampak terlihat tak peduli dengan perkataan itu. Dia masih sibuk meraba pipi kanannya yang masih terasa sakit. 

"Raja! Lo denger enggak sih?" teriak Lita histeris. Lagi dan lagi gadis itu kembali menangis. 

"Gue punya telinga," jawabnya dingin. 

"Yaudah. Gue mau kita putus!" 

"Oke." Sesingkat itu Raja menjawabnya, tapi sesakit itu rasanya hati sang gadis dipatahkan. 

Sepulang dari kampus Raja tidak pulang ke rumah melainkan nongkrong di salah satu tempat kekinian. Tak tertinggal Reza dan Hito selaku sahabatnya. 

"Gilaaaa! Dalam waktu sebulan lo udah nyakitin empat cewek!" Lelaki berkacamata bulat itu mengacungkan empat jarinya sembari menggelengkan kepalanya. 

Raja hanya tersenyum menanggapinya, sesekali dia menyeruput kopi pesanannya. 

"Kalau gue jadi lo lebih baik gak punya pacar daripada nyakitin banyak hati." Reza menyeruput kopi pesanannya yang masih mengepul. 

Hito melirik ke arah lelaki berambut pirang yang masih menikmati minumannya. "Jangan so bijak deh."

Reza melirik ke arah Hito yang tengah menatapnya tajam. "Apa? Bukannya so bijak. Lo juga tahu kan hubungan gue udah empat tahun masih setia sama Mia."

"Ya kali aja lo juga main parah di belakang Mia. Jadi cowok tuh jangan munafik! Enggak ada tuh cowok yang bertahan sama satu cewek apalagi sampai bertahun-tahun lagi," ucap Hito sinis. 

"Idih lo syirik kali ya? Makanya jangan jomblo terus!" 

Perdebatan di antara keduanya membuat Raja merasa terganggu. Lelaki itu menggebrak meja sekuat tenaga, sentakannya terdengar keras membuat keduanya terdiam. Tak hanya kedua sahabatnya, tapi beberapa orang yang ada di Kafe tersebut menatap ke arahnya. 

"Bantuin gue cari pacar!" 

"Hah?" serempak kedua sahabatnya, mereka saling pandang, dan mulutnya kompak mangap. 

🌴🌴🌴

Entah sudah keberapa kalinya Ratu menolak orang yang mengemis cinta kepadanya. Hatinya sudah dibiarkan tertutup karena patah hati pertamanya oleh sang ayah.

"Emang lo tuh kepengin cowok yang kayak gimana sih, Ra?" Pertanyaan Vera masih sama seperti beberapa minggu sebelumnya saat dia kembali menolak lelaki tampan nan pandai di sekolahnya. 

"Untuk saat ini, gue enggak punya tipe kesukaan gue. Karena yang gue tahu, semua cowok itu sama. Nyakitin." Ratu meremas surat-surat dari pengagum rahasianya yang isinya terkait soal menyatakan mencintainya, menginginkannya, dan memilikinya. 

"Kalau kata ibu gue. Cewek itu bukan memilih, tapi dipilih. Pemilihan itu berasal menurut dari hatinya, jika sudah mantap ke tahap selanjutnya maka kembali pikirkan matang-matang," ucap Asya. "Kalau enggak dipikirin dengan baik, aku takut kalau ada hal-hal yang tidak terduga."

"Gue enggak bisa buka hati buat lelaki mana pun," ucap Ratu. 

"Ra ... lo harus belajar gimana caranya mencintai juga. Lo harus ngabisin waktu remaja dengan indahnya jatuh cinta." timpal Vera, kedua tangannya direntangkan, sedangkan pikirannya melalang buana memikirkan masa depan. 

"Kalian enggak pernah ngerti. Coba aja kalau kalian di posisi gue. Hati gue bener-bener enggak bisa nerima untuk siapa pun. Karena hati gue udah mati rasa sama ayah gue sendiri," ucap Ratu lirih. 

Ingatan sang ayah kembali berputar bagai sebuah video. Sudut bibirnya naik ke atas membentuk senyuman, dia menjadi lupa bagaimana cara menangis karena beberapa tahun lalu air matanya sudah terlalu sering disia-siakan sampai mengering. 

Ratu hanya ingin bahagia, tapi definisi kebahagiaan tidak harus bersama pacarnya menurutnya. 

"Sorry, Ra." Serempak kedua sahabatnya baru menyadari jika mereka terlalu berkata jahat kepada Ratu. 

Ratu mengangguk pelan, memaklumi sifat kedua sahabatnya yang selalu saja mendesaknya untuk membuka hati. 

"Gue harap kalian ngerti. Dan jangan pernah desak gue buat ngelakuin apa pun yang kalian inginkan," ucap Ratu. "Hidup gue enggak suka kalau diatur sama orang."

🌴🌴🌴

Setelah tragedi sehari yang lalu saat Raja dipermalukan banyak orang, reputasinya sebagai mahasiswa tertampan, pandai, plus mapan runtuh seketika. 

"Hai kak Raja." Gadis berambut pirang melambaikan tangan pada Raja yang tengah berjalan beriringan dengan kedua sahabatnya. 

Hito menyenggol lengan Raja pelan. "Ternyata masih ada yang mau juga."

"Ada apa sayang?" tanya Raja dengan nada suara lembut membuat sang gadis salting. 

Gadis yang bernama Repi itu memilin rambutnya, kepalanya tertunduk malu tak kuasa menatap ke arah Raja yang tengah menatapnya. 

"Lo beruntung karena dipanggil sayang sama Raja, hahaha." Reza tak kuasa menahan tawanya. "Padahal baru aja ketemu, ya kan? Lo mahasiswi baru?"

Gadis itu mengangguk. "Aku minta nomernya kak Raja dong, boleh?"

"Boleh sayang. Sini mana handphonenya?" tanya Raja, tangan kanannya menadah meminta handphone dari sang gadis. 

Cepat, Repi memberikannya dengan tangan gemetar. 

Secepat itu pula Raja menerimanya dan langsung menyimpan nomer WhatsAppnya. 

"Makasih ya, Kak." Repi begitu senang saat memastikan nomer sang senior sudah berada dalam kontaknya. 

Raja hanya membalasnya dengan senyuman yang mampu melelehkan hati siapa pun. 

"Gue tunggu chat dari lo." 

Gadis itu langsung lari terbirit-birit, wajahnya merah padam. Sudah dapat disimpulkan jika Repi memang sudah masuk ke dalam perangkap Raja. 

"Jago banget sih lo! Gue kira udah gak akan ada yang mau lagi sama lo gegara kejadian kemarin," ucap Reza sembari menepuk-nepuk pundak Raja. 

"Ya mana mungkin. Mustahil haha." Entah kenapa, Raja begitu sangat bangga pada dirinya menjadi sosok idola bagi kaum hawa meski tujuannya hanya mempermainkan hati mereka tidak lebih. 

"Cepet tobat bro!" Untuk kesekian kalinya Reza memperingati sahabatnya. 

"Mana mungkin sih si Raja tobat baperin cewek," timpal Hito asal. 

"Udahlah. Gue cabut duluan ya! Hari ini jadwalnya gue pantengin akunnya dedek emesh." Cepat Raja pergi begitu saja dengan mengendarai sepeda motornya yang berwarna merah. 

"Dedek emesh?" Reza dan Hito saling pandang tak mengerti. 

🌴🌴🌴

Setiap sepulang sekolah Ratu tidak seperti anak lain sebayanya yang menghabiskan waktunya dengan bermain, jalan-jalan atau pun merebahkan diri sampai bertemu pagi. 

Gadis berambut panjang sepinggang itu memilih untuk menjadi sosok gadis yang berkualitas dengan selalu menggunakan otaknya untuk menghasilkan suatu konten yang akan diuploadnya ke jejaring sosial media. 

Menjadi seorang beauty vlogger tidaklah mudah. Dia harus selalu kreatif untuk membuat konten yang mampu menarik perhatian penonton. Selain itu, Ratu harus siap stok kesabaran yang ekstra karena banyaknya pesaing yang lebih kreatif darinya juga banyaknya netizen yang mampu membuat hatinya teriris. 

Seperti saat ini, dia tengah sesegukan karena merasa begitu sakit hati dengan komentar dari salah satu netizen yang baru saja dibacanya hari ini, padahal komentar itu sudah dikirimnya beberapa minggu yang lalu. 

"Idih sok cantik banget sih. Makeupnya udah kayak tante mau ngedate sama om-om bau tanah." Nama akun Rjaleandraa_ yang mengatakan hal itu. 

🌵🌵🌵

04 Desember 2019

Revisi 15 Desember 2019

Hai readers🤗🤗 Ini cerita Clovy di tahun lalu, yang sempat dibiarkan gitu aja tidak dipublish. Namun, setelah dirasa pengin mencoba mempublikasikan sebuah cerita akhirnya cerita Raja Milik Ratu disungguhkan teruntuk kalian🤗

Untuk kedua kalinya cerita ini aku revisi ulang, soalnya banyak sekali kesalahan dalam penulisan hehe. 

Bahkan ceritanya pun tidak begitu mengesankan, tapi kuharap semoga kalian tetap suka. 

Salam Hangat 

Raja Aleandra❤

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miswanto Miswanto
Masuk ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Raja Milik Ratu   02 - Ratu Nandilandri

    "Cinta pertama bagi seorang anak perempuan adalah sang ayah. Tapi, tak sedikit anak perempuan yang merasakan patah hati pertama kalinya dari sang ayah."|Ratu Nandilandri|🌵🌵🌵Tidak biasanya Ratu membaca satu persatu komentar di bawah postingannya, karena menurutnya terlalu pusing jika untuk melayani dari beberapa netizen. Masih beruntung jika semua komentar tersebut mengandung kalimat yang positif merupakan semangat untuk Ratu agar lebih kreatif dalam membuat sebuah konten.Bagaimana jika ada beberapa komentar yang membuat semangatnya turun drastis? Karena komentar dari penggemar bisa mempengaruhi mood sang seleb.Ada beberapa kalimat yang membuatnya tersenyum bahkan tertawa, ada pula yang menyombongkan dirinya lebih baik, dan ada yang lebih parah lagi.Ratu mendapatkan komentar pedas dari netizen jahat yang membuat hatinya sakit."Idih sok cantik b

  • Raja Milik Ratu   03 - Rencana Ala Fuckboy

    "Tidak mengenal bukan berarti tidak untuk ditakdirkan. Tetapi, awal dari pertemuan yang berujung pada perkenalan."~clovy****Hari ini Ratu pergi ke pusat perbelanjaan khusus skincare. Namanya juga seorang beauty vlogger yang selalu saja mencoba berbagai macam jenis merk, jadi dia tidak perlu menunggu habis stok skincare di rumah, karena sudah menjadi patokan wajib untuk membelinya yang akan dijadikan bahan konten upload ke youtobe.Banyak bermacam-macam skincare membuat gadis berambut sebahu itu bingung. Dia menginginkan membeli semua yang ada di dalam toko itu dan ingin mencoba semuanya, tapi tidak mungkin juga jika dia harus merelakan semua uang tabungannya hanya untuk membeli skincare.Setelah lama bergelut dengan hatinya, dia memutuskan untuk membeli skincare yang dibutuhkan untuk konten seperti judul yang akan dibawanya hari ini.Kedua kakinya agak berjinjit

  • Raja Milik Ratu   04 - Sang Puan Tertidur

    "Tidak ada yang lebih bahagia dalam hidup, kecuali keluarga utuh nan kasih sayang yang terpenuhi."~Ratu Nandilandari***Ratu mengitari sekeliling halamannya, banyak rerumputan liar yang mulai meninggi menutupi sebagian indahnya rumah sang pemilik.Rumahnya sangat luas bagai istana kerajaan, tapi kelihatan terkesan seram karena tidak terawat dengan baik. Pagarnya penuh dengan tanaman rambat, jendelanya penuh dengan debu, dan lantainya pun terlihat sangat kotor.Pagi ini dia tak perlu buru-buru mempersiapkan diri pergi, lagipula hari ini libur sekolah. Kebetulan Ratu ada acara bertemu dengan teman dekatnya waktu SMP.Rencananya siang ini Ratu pergi, jadi ada waktu untuk bersantai."Bisa-bisanya kalian tumbuh sembarang di rumah orang." Ratu mengomel pada salah satu tanaman baru yang tumbuh di pagarnya. Hatinya terge

  • Raja Milik Ratu   05 - Sang Puan Terbangun

    "Semesta memang pandai mencari cara. Menolak keinginan juga menakdirkan ketidakinginan."~clovy***"Sampai jumpa, Hito!" ucap Asya saat lelaki berkacamata itu pamit pulang lebih dulu.Hito hanya tersenyum ramah, kepalanya tetap menunduk seperti sebelumnya, dia tak memandang Asya dengan saksama. Hanya sekelebat penglihatannya kembali terpaku pada buku tebal yang dibelinya.Seperti biasa, Hito membenarkan letak kacamatanya lagi. Dengan tangan gemetar dia membawa buku setebal kamus, entah mengapa pertemuannya dengan gadis ceria itu berdampak aneh pada dirinya.Hito memang tak biasa dekat dengan lawan jenis, dan baru kali ini pula dia merasa jantungnya nyaris keluar dari tempatnya. Degupannya lebih cepat daripada sebelumnya, ini memang aneh. Dia bergidik ngeri memikirkan hal-hal negatif tentang gadis itu.Dikarenakan kepalanya terasa pening kare

  • Raja Milik Ratu   06 - Ketemu Lagi

    "Pertemuan itu awal untuk cerita kita. Bertemu lagi berarti kisah cerita lanjutan cinta."***Kuliah semester tiga memang tidak seperti semester sekian yang disibukkan dengan segala macam tugas. Meski begitu, tetap saja tugas harian membuat makalah tidak akan terlepas. Seperti saat ini, ketiga lelaki tampan tengah serius menatap layar laptop.Ruangan sudah mulai sepi karena beberapa mahasiswa sudah pulang. Mereka bertiga ingin menyelesaikan saat itu juga agar sepulang dari kampus bisa memulai challenge yang Raja buat beberapa hari lalu."Beres!" Hito merenggangkan kedua tangannya setelah menyelesaikan tugasnya."Bantuin kek," celetuk Reza sudah mulai gelisah dengan tugasnya."Males ah. Kerjain aja sendiri.""Lo kok gitu sih sama sahabat sendiri?" tanya Reza kesal."Kalau soal kek gini sih enggak liat status sahabat atau

  • Raja Milik Ratu   07 - Takut

    "Jangan takut dengan apa pun dan sama siapa pun. Tapi, takutlah jatuh saat mengenal aku."~Raja Aleandra🍁🍁🍁Kejadian kemarin lalu menyisakan rasa takut yang tak dapat diartikan oleh Ratu. Pertemuannya dengan Raja tak seramah sebelumnya, dia yang begitu lancang mengatakan hal seperti itu. Kenapa juga dia menjauhi lelaki baik itu yang jelas-jelas telah menolongnya.Jemari lentiknya memijat pelipisnya yang terasa pening karena memikirkan banyak permasalahan yang terus bermunculan. Dan permasalahan itu dibuat olehnya sendiri.Rasa ketakutannya terhadap lelaki membuatnya tak bisa mengontrol. Akan sulit baginya berteman dengan lelaki mana pun, dan juga akan sangat sulit bagi Ratu membuka hatinya."Gue harus minta maaf sama dia. Lagipula dia baik." Ratu memainkan ponselnya, baru disadari jika niatnya tidak bisa ia laksanakan. Dia tidak punya kontak o

  • Raja Milik Ratu   08 - Karma

    "Karma atau semesta hanya sekadar mengingatkan?"***Nindy menjadi lebih banyak diam setelah tragedi rusaknya kornea mata kirinya. Sepanjang malam dia selalu terjaga sembari bergumam memanggil nama putrinya.Perawat yang bertugas terkadang merasa kasihan pada Nindy. Ibu beranak satu itu terlihat sangat menyayangi putrinya tapi mengapa saat Ratu menjenguknya dia tak sedikit pun meleburkan rasa rindunya.Memeluk saja tidak. Nindy hanya menginginkan Ratu mati di tangannya. Dia merasa jika putri semata wayangnya tidak pantas berada di dunia yang membuatnya menderita.Ratu terdiam di jendela kamarnya, memikirkan hidupnya yang penuh dengan misteri. Langit hitam berbintang menjadikan pemandangan yang dia sukai.Masa lalu kelam yang terus saja berputar dalam pikirannya bagai menghantuinya dan menjadikan dirinya menjadi sosok gadis yang sangat tertutup dan terkesan sangat menyer

  • Raja Milik Ratu   09 - Istana Ratu

    "Cinta itu datangnya dari hati, bukan dari simpati."🐣🐣🐣"Kenapa, Fa? Lo lakuin semua ini sama gue?" tanya Putri, dia marah besar pada lelaki yang kini tengah terduduk bersama seorang wanita di salah satu kafe kekinian hits anak muda."Gausah tanya kayak gitu. Harusnya gue yang tanya sama lo. Kenapa abang lo sakitin adek gue, hah?" Rafa membalikkan pertanyaan yang membuat gadis berkulit putih itu diam."Maksud lo apa?" tanya Putri. Dia bingung dengan pertanyaan Rafa. Setahunya, sosok Raja itu adalah sandaran teruntuknya bukan tipe yang selalu menyakiti hati perempuan. Dia menyayangi dirinya juga ibunya dan keduanya itu adalah perempuan. Jadi, mustahil baginya jika Raja seperti apa yang kekasihnya ucapkan."Raja udah nyakitin adek gue, Repi. Dan ... gue berhak nyakitin lo. Mungkin ini karma dari abang lo. Karma itu berlaku. Suruh tobat sana!" ucapnya seraya merangkul gadis di sam

Latest chapter

  • Raja Milik Ratu   20 - Hak Milik

    "Jika memang takdir maka sejauh apa pun jaraknya. Tak akan ada yang bisa mengatakan tak mungkin."****Sepoi angin menerpa tiap helai rambut gadis yang tengah menatap ke arah bangunan tinggi. Pikirannya sudah tak bisa lagi kontrolnya membuat dia memutuskan sendiri untuk pergi ke tempat psikiater. Dia harus mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, dan harus bisa mengobatinya. Gadis berambut panjang yang dibiarkan tergerai itu melangkah tertatih menuju bangunan tersebut. Beberapa orang berpakaian seragam sewarna biru terang berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing-masing. Namun, langkahnya harus terhenti kala ada seseorang yang mencekal pergelangan tangannya. Dia menoleh ke belakangnya dan mendapati sosok pemilik manik mata hitam legam yang tengah menatapnya sendu. "Lo kok ada di sini?" tanya Ratu bingung. "Jiwa gue sakit," jawabnya dingin. "Lo ngapain ada di sini?""Obatnya hanya gue." Raja hanya menjawab ucapan Ratu yang pertama, mengabaikan pertanyaan gadis itu mengenai keber

  • Raja Milik Ratu   19 - Perpecahan

    "Lukai saja dirinya, asal jangan hatinya. Karena luka dalam hati tak ada obatnya"***Putri jadi tersadar, jika Ratu memang sangat membutuhkan semangat dari orang-orang terdekatnya. Dia sangat butuh teman, gadis itu korban dari perpecahan kedua orangtuanya. Yang dimulai dari ayahnya memainkan hati ibunya. Sebagai seorang sahabat seharusnya dia mendekati di kala susah, bukannya menjauh karena beban hidupnya yang begitu nelangsa. Memang, ibu Ratu tidak seperti orangtua lain yang selalu menyambut sahabat-sahabatnya dengan senyuman juga sapaan ramah. Semua itu bukan karena beliau tak suka, tapi memang sudah seharusnya memaklumi karena kondisi mentalnya yang tidak sehat. Raja memeluk Ratu dengan erat, membiarkan gadis itu melimpahkan segala bebannya yang selama beberapa tahun ini dia pendam. Kekasihnya mengelus lembut helaian rambut sang gadis, lalu mengecupnya lama. "Maaf ...," ucap Raja lirih. Kedua tangannya meraba wajah sang gadis. Keduanya saling menatap menenggelamkan kesedihanny

  • Raja Milik Ratu   18 - Bersemi

    "Jatuh cinta hanya teruntuk orang-orang yang mengerti apa itu memperjuangkan. Jika tidak paham, berarti itu baru terjatuh."****Bagaikan tertusuk belati tajam mengenai hatinya saat panggilan handphonenya ditolak. Bagaimana bisa lelaki itu berubah pikiran setelah melihat kenyataan jika ibunya mempunyai sakit mental. Padahal dari awal dia sendiri yang menginginkan kerukunan dalam keluarga kekasihnya. Raja sendiri yang mengantarkan Ratu ke sana. Tapi setelah insiden yang membuat Putri nyaris jantungan, lelaki itu bahkan tak membalas deretan pesan singkat dari Ratu. Beruntungnya obat penenang yang diberikan dokter sangat cepat meresap tubuh ibunya, sehingga kini dia bisa bersantai memainkan ponselnya mencoba tuk menghubungi Raja. "Apa Raja ngehindar dari gue ya?" tanya Ratu lirih entah pada siapa. Baru kali ini Ratu begitu cemas pada orang yang tidak mempunyai ikatan darah dengannya. Padahal, sebelum dia mengenal Raja sikapnya sangat cuek pada orang-orang sekitarnya. Dia takut jika

  • Raja Milik Ratu   17 - Tidak Direstui

    "Level terberat mempertahankan hubungan, yaitu tak direstui orangtua"***Ratu sudah bisa dinyatakan pulang, hari ini dia tengah mengemasi barang-barangnya. Dibantu oleh ketiga sahabatnya yang selalu setia menemaninya selama dirinya sakit. "Hai pacar!" sapa Raja mengagetkan Ratu yang tengah melipat bajunya. Dia tersenyum saat mendapati wajah sang lelaki yang tengah berseri menampilkan deretan gigi putihnya yang bersih. "Cie dah sembuh." Raja mengusap lembut pucuk kepala sang gadis yang hanya meresponnya dengan senyuman. "Aku ternyata melunak," ucap Ratu lirih. Ketiga sahabatnya tak mau menimpali ucapannya karena itu hanya akan memperkeruh suasana mereka. "Melunak apa pacar?" Raja menatapnya bingung, mengangkat sebelah alisnya sebelah. "Bisa jadi pacar orang.""Orangnya mana?" Raja menengok ke kiri dan kanan, barangkali dia menemukan seseorang yang diucapkan oleh sang kekasihnya. Ratu menangkupkan dagu sang lelaki tuk menghadapnya, bersamaan itu kedua manik mata mereka saling pa

  • Raja Milik Ratu   16 - Cinta Balon Udara

    "Setelah melewati tahap jatuh cinta. Ada satu tahap lagi yaitu; takut. Takut kehilangan."***Sekarang, Ratu merasa lebih membaik dari sebelumnya. Raja pula tidak lagi terlalu cemas saat meninggalkannya pergi ke kampus. Sebelum berangkat pun lelaki itu memberi pesan pada sang gadis untuk menunggunya beberapa jam. Lagipula jadwal di kampus setahunya tidak akan begitu padat. Ada salah satu dosen yang hanya memberikan tugas. Ratu menurut saja, lagipula saat tubuhnya lemas setelah sakit seperti ini akan mustahil baginya keluar dari kawasan rumah sakit. Gadis berambut panjang itu terduduk di kursi roda, menepikan kedua roda yang didorongnya sendiri tepat di ujung jendela. Menampakkan pemandangan pepohonan yang sengaja ditanam oleh pengurus rumah sakit. Banyak orang yang berlalu lalang dengan mengenakan seragam beratribut rumah sakit sepertinya. Sudah tak aneh lagi bagi Ratu berada di lingkungan seperti saat ini. Dia sudah terbiasa keluar masuk rumah sakit hanya karena masalah yang sama.

  • Raja Milik Ratu   15 - Pelik

    "Cinta bukan hanya dinyatakan oleh ucapan, tapi juga ditunjukkan dengan tindakan."~Clovy***Sedetik pun Raja tidak pernah meninggalkan Ratu di ruangannya seorang diri. Dia terus menemani, bahkan kedua matanya rela tetap berjaga semalaman. Respon sang gadis masih tetap sama, menggerakkan jemarinya, meneteskan air mata, tapi tak sekali pun membuka kedua matanya. Padahal sudah seharusnya Ratu terbangun dari mimpi panjangnya. Entah mimpi apa yang telah membuatnya tertidur seharian. "Ra ... gue harap hari ini lo bangun," ucap Raja seraya mengelus rambut sang gadis. Sinar matahari sudah berani menyelinap masuk lewat gorden jendela. Tapi, Raja tidak menyingkapkan gorden yang masih menutup bagian kaca. Dia membiarkannya agar ketenangan sang gadis tidak terganggu karena silau. Dia menatap wajah Ratu yang sangat bersih tanpa noda sekali pun. Mungkin itu semua hasil dari kontennya dalam channel youtube. Menjadi seorang beauty vlogger memang harus rela mengeluarkan beberapa rupiah uang unt

  • Raja Milik Ratu   14 - Simpati

    "Cinta itu datangnya dari hati, bukan dari simpati."***Angin sepoi menerpa rambut panjangnya yang selalu dibiarkan tergerai, dedaunan seolah ikut merasakan berpindah letak ke mana pun arah angin meniupnya pergi. Gadis berambut panjang yang selalu saja dibiarkan tergerai, tak pernah sekali pun dia mengikatnya tengah terduduk di ayunan belakang rumahnya. Dia memikirkan perihal sahabatnya, jika mengetahui segala tentang dirinya pasti mereka akan pergi satu persatu. Ratu bergumam dalam batinnya, Ibuku sakit kejiwaan karena ayahku, dan ayahku meninggal karena dosanya sendiri. Mereka ingin melenyapkanku, bahkan dia tak mencintaiku. Dia berbohong. Pikirannya terus saja seperti itu, sampai dirinya tak bisa mengendalikan segala ketakutannya. Gadis itu bersimpuh di atas rerumputan liar yang sembarang tumbuh di halaman rumahnya. Kedua tangannya menutup wajahnya yang tergugu menangis mengingat klise masa lalu yang begitu menyedihkan. "Bisakah aku terbebas dari kalian?!" sergah Ratu. Bisi

  • Raja Milik Ratu   13 - Belum Memiliki

    "Cinta itu tak hanya harus tentang memiliki. Tapi, cinta juga tentang memperjuangkan, bertahan dan pengorbanan."***Sudah beberapa hari ini setiap sore Asya selalu datang ke toko buku langganannya. Menunggu kedatangan sosok Hito yang menjanjikan bahwa dirinya akan datang. Padahal, lelaki berkacamata itu tidak memintanya untuk menunggu hanya saja itu keinginannya.Entah mengapa gadis itu merasa ingin selalu bertemu dengan lelaki yang dingin, cupu, juga kutu buku. Hatinya selalu berdebar setiap kali bertemu dengannya, padahal baru beberapa kali saja.Kedua matanya tak fokus membaca buku yang kini berada di depannya. Kata perkata seolah berlarian entah kemana, karena pandangannya tertuju pada ambang pintu yang dibiarkan terbuka.Akhirnya dia menyerah, Hito tidak datang. Benar apa katanya, seharusnya dia tidak menunggu karena hanya akan membuat hatinya kecewa. Asya hendak beranjak dar

  • Raja Milik Ratu   12 - First Date

    "Kemarin rela berjuang mati-matian untuk dapatin hatinya, Lalu setelah dapat? Apa kamu juga rela berjuang mempertahankannya?~Clovy****Wisnu menyeret dua kopernya yang sudah disiapkannya beberapa hari lalu. Entah sudah ke berapa kalinya istri mudanya menelpon minta untuk segera datang menemuinya di ruangan persalinan.Buah hatinya akan segera lahir, dia sangat senang saat mendengar kabar itu. Bahkan kesenangannya berujung pada janji jika dia akan segera meninggalkan keluarga terdahulunya setelah bayi mungil itu lahir.Mendengar Wisnu akan pergi, Nindy tidak terima. Mencegah suaminya angkat kaki dari rumahnya, dia berusaha untuk menahannya dengan alasan putri mereka yang masih butuh kasih sayang, cinta juga perhatian lebih.Wisnu tak dapat dihentikan dengan alasan apa pun. Dia sudah bertekad bulat untuk menjadi suami dari istri kedua

DMCA.com Protection Status