Beranda / Young Adult / Raja Milik Ratu / 03 - Rencana Ala Fuckboy

Share

03 - Rencana Ala Fuckboy

Penulis: FDY PUTRY
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-15 16:46:41

"Tidak mengenal bukan berarti tidak untuk ditakdirkan. Tetapi, awal dari pertemuan yang berujung pada perkenalan."

~clovy

****

Hari ini Ratu pergi ke pusat perbelanjaan khusus skincare. Namanya juga seorang beauty vlogger yang selalu saja mencoba berbagai macam jenis merk, jadi dia tidak perlu menunggu habis stok skincare di rumah, karena sudah menjadi patokan wajib untuk membelinya yang akan dijadikan bahan konten upload ke youtobe. 

Banyak bermacam-macam skincare membuat gadis berambut sebahu itu bingung. Dia menginginkan membeli semua yang ada di dalam toko itu dan ingin mencoba semuanya, tapi tidak mungkin juga jika dia harus merelakan semua uang tabungannya hanya untuk membeli skincare. 

Setelah lama bergelut dengan hatinya, dia memutuskan untuk membeli skincare yang dibutuhkan untuk konten seperti judul yang akan dibawanya hari ini. 

Kedua kakinya agak berjinjit berusaha untuk mengambil salah satu toner yang berada di tahapan paling atas, keterbatasan ketinggian membuatnya kesulitan untuk meraihnya, tapi dia tidak menyerah. 

Tanpa sengaja, siku kanannya menyenggol botol skincare di sampingnya membuat botol lainnya ikut tergeser dan berjatuhan nyaris mengenai kepalanya. 

Beruntungnya, keselamatan masih menjadi keberuntungan untuk Ratu. Kepalanya terlindungi dengan kedua tangan kekar sosok pangeran. 

Meski kedua matanya masih terpejam ketakutan disertai kaget, tetapi dia merasa tak karuan dengan posisi yang begitu dekat. 

Dua tangan kekar itu melindungi kepala sang gadis dengan erat, korban timpukan skincare yang seharusnya Ratu kini tertimpa pada dirinya. 

"Aduh." 

Suara mengaduh seperti itu membuat Ratu tidak tega mendengarnya. Rasa sakitnya itu dikarenakan melindungi dirinya. Dengan cepat ia menengok dan mendapati wajah sang pangeran berkulit putih. 

Bulu mata lentik nan panjang, kumis tipis, juga mata sipit yang membuatnya terlihat manis. 

Tak mau berlama-lama dalam dekapan sang lelaki, Ratu melepaskan kedua tangannya yang kekar dari tubuh mungilnya. 

"Makasih," ucap Ratu merasa tidak enak. 

Salah satu karyawan di toko itu pun segera membereskannya, beruntungnya botol-botol tersebut bukan dari kaca atau barang pecah. Jadi, Ratu tidak perlu repot mengganti semuanya. 

Lelaki itu tersenyum ramah seraya menyodorkan tangan kanannya, dengan senang hati Ratu menyambut tangannya. 

"Raja."

Ratu tersenyum ramah, "Ratu."

Tanpa perintah dari Ratu, lelaki itu mengambil beberapa botol skincare yang akan diinginkan Ratu. 

"Makasih lagi." Ratu kembali bersuara. 

Keduanya saling melemparkan senyuman semanis gula. 

Namun, tanpa berkata apa pun lagi, Raja pergi berlalu begitu saja. Tak mau mempersalahkan hal itu, Ratu memutuskan untuk membayar belanjaannya ke kasir. 

***

Raja kembali pulang dengan membawa dua kantong kresek berisi segala macam skincare. Dia melemparkannya tepat di hadapan sang adik yang tengah menonton drama Korea. 

"Kenapa sih? Pulang-pulang kek orang kesel gitu. Kenapa? Uang tabungan lo abis gegara dibeliin skincare?" tanya Putri, dia menutup laptopnya, memilih menghadap pada sang kakak. 

"Enggak masalah." 

"Idih lo ditanya udah kek cewek yang lagi PMS aja deh." Putri pun mengeluarkan produk skincare dari kantong kresek itu dan membaca kandungan-kandungan yang tercantum di sana. 

"Emang ada ya orang yang udah dihujat enggak ada rasa sakit sedikit pun?" tanya Raja. 

"Hah? Ke siapa lo?" 

"Dede emesh," jawab Raja singkat. 

"Dede emesh siapa sih?" tanya Putri lagi penasaran. 

"Enggak bakalan tahu."

"Yaiyalah. Kan lo kagak cerita, mana bisa gue tahu." 

"Kan gue enggak bakalan cerita."

"Yaudah jangan."

"Tapi, dia kok kagak labrak gue ya?" tanya Raja berpikir. "Apa dia enggak mengenali gue?"

"Ngapain juga labrak lo kalau dia aja kagak kenal. Jangan mimpi deh lo Kak jadi orang terkenal." Putri mengakui jika sang kakak tengah halu di siang bolong. Raja memang sangat terkenal di kampusnya, tapi sebagai fuckboy cap kaleng Khong Ghuan.

"Pokoknya gue harus cari cara biar dia bisa labrak gue," ujar Raja bertekad dengan tegas. 

***

Sepulang dari toko skincare, Ratu tak pulang. Percuma saja raganya pulang jika hatinya menolak untuk berdiam di rumah yang penuh penderitaan. 

Masa lalunya tak seperti kebanyakan orang dengan kenangan indah yang pantas tuk dikenang. Ratu tak beruntung seperti mereka, malah sebaliknya. 

Tepat saat dirinya memesan coffe cappuccino pada seorang barista, hujan turun mencoba tuk bersanding suara dengan alunan melodi. 

Ratu sangat menikmati momen seperti ini, dirinya terduduk seorang diri di pojok ruang. Sembari menyeruput coffe capucinno, pikirannya melanglang buana pada beberapa tahun silam. 

"Ratu sudah besar! Biarkan saja dia mengurus dirinya sendiri. Aku tidak peduli. Hidupku untukku, bukan untuk kalian." Wisnu mengucap tegas membuat hati istrinya terasa begitu ngilu. 

"Kenapa kamu berkata seperti itu, Mas?" tanya Nindy sembari terisak. 

"Aku punya hidupku sendiri, Nin. Kalian hanyalah benalu yang menjadi bagian dari hidupku." 

"Lalu, kenapa kamu bersikeras menikahiku?"

"Karena aku mencintaimu," ucapnya. "Tapi dulu. Sekarang, cinta itu pudar begitu saja."

"Dasar lelaki jahat!" teriak Nindy frustasi. 

Sosok gadis kecil yang cantik nan lugu tengah bersembunyi di balik lemari, ketakutan. Badannya gemetar hebat menyaksikan perbincangan kedua orangtuanya. Meski pun dia belum cukup umur untuk memahaminya, tapi beberapa perkataan yang mereka lontarkan ia jadikan teguran untuk di masa depan. Dia harus mencari tahu apa itu kata perpisahan? Dan apa artinya mencintai?

Alunan musik piano terdengar merdu dari benda persegi panjang yang dibiarkannya tergeletak di sebelah cangkir coffe pesanannya. 

Ratu tersadar dari lamunannya dan segera menerima telepon tersebut. 

"Hallo?" 

"Eh, lo apa kabar?" sapa Ratu pada orang di sebrang sana. 

"Kemana aja lo?" tanya Ratu, "Oh iya. Nomer gue sempat diganti. Makanya kontak lo ilang deh."

"Hah? Temu rindu?" Ratu berpikir beberapa detik. "Yaudah ayo. Kapan?"

"Oh oke. See you ya!"

Sambungan telepon itu pun terputus setelah menentukan rencana jadwal pertemuan. Terlihat jelas di wajahnya yang berseri, dia sangat senang karena sahabatnya sejak SMP kembali menghubungi setelah sekian lamanya. 

"Jadi kagak sabar pengen cepet ketemu," ucap Ratu lirih. 

***

Rasanya sakit jika orang yang kita cintai malah mengkhianati dan hal itu terlihat tepat di depan kedua matanya sendiri. 

Empat tahun lamanya Reza menjalin hubungan dengan gadis yang bernama Mia, tapi hanya dalam waktu satu detik hubungan yang telah dibinanya itu hancur seketika. 

Terlihat Mia tengah bermanja dengan seorang lelaki berjas biru tua di sebuah Cafe kekinian hits anak muda. 

Reza meneguk salivanya dengan paksa, tangan kanannya mengepal. Emosinya sudah memuncak tak bisa lagi untuk diredam. 

"Mia! Lo ngapain di sini sama dia?" tanya Reza melabrak sang kekasih. 

"Reza? Kamu ngapain di sini?" Mia membalikkan pertanyaan. 

"Jelaslah. Aku perfom sana-sini. Lah kamu? Selingkuh sama dia gitu?" tanya Reza. 

"Ada apa ini?" tanya lelaki berjas biru. 

"Dia pacar gue!" tutur Reza menjelaskan. 

Lelaki itu tersenyum meremehkan. Mengamati penampilan Reza dari ujung kepala sampai ujung kaki. Reza memang bukan anak dari kalangan konglomerat, kehidupannya sederhana tapi berkecukupan. Dia tipe lelaki yang bekerja keras, hobinya bernyanyi dan memainkan gitar itu dijadikannya sumber hasil pendapatannya. 

"Kenapa? Kenapa lo liatin gue kayak gitu, hah?" tanya Reza. 

Lelaki itu kembali menertawakan anak muda yang berada di depannya. Memang, usia mereka terpaut sangat jauh. Reza lebih muda dibandingkan dengan lelaki berperawakan jangkung di depannya. 

"Udah!" teriak Mia frustasi. "Kita putus, Za."

"Putus? Gampang banget lo ngomong kayak gitu." Reza menggelengkan kepalanya pelan. "Kenapa, Mi? Gue salah apa?"

"Lo nggak salah. Yang salah itu hati gue. Kita udah nggak sejalan. Gue bener-bener udah bosen sama lo."

"Gilaaa! Gue jalanin hubungan kita pake rasa nyatanya lo jalanin ini semua cuman pake selera." Reza berdecih menertawakan dirinya merasa paling bodoh di antara lelaki yang lainnya. 

"Sorry, Za. Gue pikir lo juga gitu kan?"

"Gue bukan kayak lo, Mi. Gue bukan lo yang udah cari pengganti sebelum perang terjadi. Gue bodoh, terlalu jatuh hati pada satu wanita."

Tak mau memperpanjang lagi urusan dengan wanita yang dianggapnya gila, Reza meninggalkan mereka. Rasa laparnya hilang seketika, perutnya seolah sudah kenyang oleh suguhan perselingkuhan sang kekasih. 

"Ja, gue nginep di rumah lo malam ini ya?" ucap Reza pada orang di sebrang sana lewat sambungan teleponnya. 

"Oh Hito di sana juga?" tanya Reza. "Yaudah gue otw ke sana."

***

"Apa kata gue, cewek juga terkadang munafik." Raja kembali memberikan nasihat sesat pada sahabatnya yang kini tengah patah hati. "Seharusnya lo punya pacar lebih dari satu. Jadinya, kagak bakalan segalau kayak gini."

"Terus sekarang gue harus apa?" tanya Reza, jemarinya lihai memijat pelipisnya yang terasa pening. 

"Cari pacar baru." Hito tiba-tiba menyambar dari dalam kamar mandi. 

"Nyamber aja tuh cunguk," timpal Reza kesal. 

"Tumben lo pinter, Hit?" teriak Raja membenarkan jawaban Hito. 

Hito keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. "Gue pinter juga kan diajarin lo, Ja."

Tawa Raja pun pecah menertawakan jawaban polos dari sahabatnya. Emang benar, sekarang si cupu jadi makin aktif ya, Bund. 

"Cari pacar juga lo, Hit. Jangan jomblo terus." Raja kembali memberikan saran. 

"Lagi proses."

"Bagus. Lo juga, Za. Kalian harus cari pacar biar kagak ngenes terus."

"Cari seseorang yang pas itu susah, Ja!" ucap Reza murung, rasanya sosok Mia tidak bisa tergantikan di ruang hatinya. 

"Gimana kalau kita bikin challenge. Cari pacar baru dalam waktu seminggu." Raja kembali menyarankan. 

"Ya kali cari cewek itu gampang!" ucap Hito pasrah. 

"Gue mau cari cewek yang berbeda dari cewek lain. Dede emesh tantangan gue!" Raja menekadkan dalam hatinya jika sang idola pantas untuk dia jadikan tantangan. 

"Dede emesh?" tanya Hito dan Reza serempak. 

Raja mengangguk. "Dia salah satu beauty blogger yang lagi hits. Gue kepengen jadi pusat perhatian dia. Jadi seorang netizen nyinyir mungkin bakalan bikin dia benci. Nanti akhirnya jatuh hati."

"Semudah itu?" tanya Reza. 

"Kita saling bantu. Asalkan kalian bantuin gue dulu dapetin tuh cewek."

"Emang siapa sih nama cewek sasaran lo sekarang?" tanya Hito penasaran. 

"Ratu Nandilandari, anak SMA."

******

05 Desember 2019 Revisi 02 Desember 2020

Hah? Ratu mau dijadikan korban patah hati fuckboy cap kaleng Khong Ghuan? Oh no, enggak mungkin! Semoga Ratu selamat dunia akhirat. 

Bab terkait

  • Raja Milik Ratu   04 - Sang Puan Tertidur

    "Tidak ada yang lebih bahagia dalam hidup, kecuali keluarga utuh nan kasih sayang yang terpenuhi."~Ratu Nandilandari***Ratu mengitari sekeliling halamannya, banyak rerumputan liar yang mulai meninggi menutupi sebagian indahnya rumah sang pemilik.Rumahnya sangat luas bagai istana kerajaan, tapi kelihatan terkesan seram karena tidak terawat dengan baik. Pagarnya penuh dengan tanaman rambat, jendelanya penuh dengan debu, dan lantainya pun terlihat sangat kotor.Pagi ini dia tak perlu buru-buru mempersiapkan diri pergi, lagipula hari ini libur sekolah. Kebetulan Ratu ada acara bertemu dengan teman dekatnya waktu SMP.Rencananya siang ini Ratu pergi, jadi ada waktu untuk bersantai."Bisa-bisanya kalian tumbuh sembarang di rumah orang." Ratu mengomel pada salah satu tanaman baru yang tumbuh di pagarnya. Hatinya terge

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   05 - Sang Puan Terbangun

    "Semesta memang pandai mencari cara. Menolak keinginan juga menakdirkan ketidakinginan."~clovy***"Sampai jumpa, Hito!" ucap Asya saat lelaki berkacamata itu pamit pulang lebih dulu.Hito hanya tersenyum ramah, kepalanya tetap menunduk seperti sebelumnya, dia tak memandang Asya dengan saksama. Hanya sekelebat penglihatannya kembali terpaku pada buku tebal yang dibelinya.Seperti biasa, Hito membenarkan letak kacamatanya lagi. Dengan tangan gemetar dia membawa buku setebal kamus, entah mengapa pertemuannya dengan gadis ceria itu berdampak aneh pada dirinya.Hito memang tak biasa dekat dengan lawan jenis, dan baru kali ini pula dia merasa jantungnya nyaris keluar dari tempatnya. Degupannya lebih cepat daripada sebelumnya, ini memang aneh. Dia bergidik ngeri memikirkan hal-hal negatif tentang gadis itu.Dikarenakan kepalanya terasa pening kare

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   06 - Ketemu Lagi

    "Pertemuan itu awal untuk cerita kita. Bertemu lagi berarti kisah cerita lanjutan cinta."***Kuliah semester tiga memang tidak seperti semester sekian yang disibukkan dengan segala macam tugas. Meski begitu, tetap saja tugas harian membuat makalah tidak akan terlepas. Seperti saat ini, ketiga lelaki tampan tengah serius menatap layar laptop.Ruangan sudah mulai sepi karena beberapa mahasiswa sudah pulang. Mereka bertiga ingin menyelesaikan saat itu juga agar sepulang dari kampus bisa memulai challenge yang Raja buat beberapa hari lalu."Beres!" Hito merenggangkan kedua tangannya setelah menyelesaikan tugasnya."Bantuin kek," celetuk Reza sudah mulai gelisah dengan tugasnya."Males ah. Kerjain aja sendiri.""Lo kok gitu sih sama sahabat sendiri?" tanya Reza kesal."Kalau soal kek gini sih enggak liat status sahabat atau

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   07 - Takut

    "Jangan takut dengan apa pun dan sama siapa pun. Tapi, takutlah jatuh saat mengenal aku."~Raja Aleandra🍁🍁🍁Kejadian kemarin lalu menyisakan rasa takut yang tak dapat diartikan oleh Ratu. Pertemuannya dengan Raja tak seramah sebelumnya, dia yang begitu lancang mengatakan hal seperti itu. Kenapa juga dia menjauhi lelaki baik itu yang jelas-jelas telah menolongnya.Jemari lentiknya memijat pelipisnya yang terasa pening karena memikirkan banyak permasalahan yang terus bermunculan. Dan permasalahan itu dibuat olehnya sendiri.Rasa ketakutannya terhadap lelaki membuatnya tak bisa mengontrol. Akan sulit baginya berteman dengan lelaki mana pun, dan juga akan sangat sulit bagi Ratu membuka hatinya."Gue harus minta maaf sama dia. Lagipula dia baik." Ratu memainkan ponselnya, baru disadari jika niatnya tidak bisa ia laksanakan. Dia tidak punya kontak o

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   08 - Karma

    "Karma atau semesta hanya sekadar mengingatkan?"***Nindy menjadi lebih banyak diam setelah tragedi rusaknya kornea mata kirinya. Sepanjang malam dia selalu terjaga sembari bergumam memanggil nama putrinya.Perawat yang bertugas terkadang merasa kasihan pada Nindy. Ibu beranak satu itu terlihat sangat menyayangi putrinya tapi mengapa saat Ratu menjenguknya dia tak sedikit pun meleburkan rasa rindunya.Memeluk saja tidak. Nindy hanya menginginkan Ratu mati di tangannya. Dia merasa jika putri semata wayangnya tidak pantas berada di dunia yang membuatnya menderita.Ratu terdiam di jendela kamarnya, memikirkan hidupnya yang penuh dengan misteri. Langit hitam berbintang menjadikan pemandangan yang dia sukai.Masa lalu kelam yang terus saja berputar dalam pikirannya bagai menghantuinya dan menjadikan dirinya menjadi sosok gadis yang sangat tertutup dan terkesan sangat menyer

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   09 - Istana Ratu

    "Cinta itu datangnya dari hati, bukan dari simpati."🐣🐣🐣"Kenapa, Fa? Lo lakuin semua ini sama gue?" tanya Putri, dia marah besar pada lelaki yang kini tengah terduduk bersama seorang wanita di salah satu kafe kekinian hits anak muda."Gausah tanya kayak gitu. Harusnya gue yang tanya sama lo. Kenapa abang lo sakitin adek gue, hah?" Rafa membalikkan pertanyaan yang membuat gadis berkulit putih itu diam."Maksud lo apa?" tanya Putri. Dia bingung dengan pertanyaan Rafa. Setahunya, sosok Raja itu adalah sandaran teruntuknya bukan tipe yang selalu menyakiti hati perempuan. Dia menyayangi dirinya juga ibunya dan keduanya itu adalah perempuan. Jadi, mustahil baginya jika Raja seperti apa yang kekasihnya ucapkan."Raja udah nyakitin adek gue, Repi. Dan ... gue berhak nyakitin lo. Mungkin ini karma dari abang lo. Karma itu berlaku. Suruh tobat sana!" ucapnya seraya merangkul gadis di sam

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   10 - Awal Dari Segalanya

    "Jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Karena semua ini adalah keputusan bersama. Jadi segala kesalahan yang terjadi adalah kesalahan kita."🍁🍁🍁Putri menemui Ratu ke atas balkon rumahnya. Gadis berambut panjang itu menyambutnya dengan seulas senyuman."Lo kenapa?" tanya Ratu pelan.Nangis Putri kembali pecah, kedua tangannya terbuka langsung berlari mendekap tubuh sahabatnya.Dalam pelukan Ratu gadis itu tergugu menangis.Ratu berusaha menenangkan gadis itu, mempersilakannya duduk di atas kursi panjang."Gue kabur dari rumah." Putri menjelaskan sembari menahan tangisnya."Berarti Kakak lo gak tau?""Ya masa dia tau. Namanya juga kabur, Ra."Ratu mengangguk pelan seraya terkekeh menyadari pertanyaannya yang sangat polos."Pasti dia khawatir nyariin lo,

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15
  • Raja Milik Ratu   11 - Belajar Mencinta

    "Jika seseorang yang kau cinta belum mampu mencintaimu. Maka, ajarkanlah semampumu."~Raja Aleandra***Raja semalaman tidak pulang, dia terjaga di atas balkon sembari menatap langit yang penuh bintang. Dia rela menunggu sang adik agar semua masalah keduanya cepat terselesaikan.Putri baru saja terbangun, beberapa kali dia mengucek kedua matanya sampai memerah. Saat melihat sosok Raja dia merasa bersalah. Karena semalaman gadis itu tak tidur, mendapati pesan dari Rafa yang mengakui jika kakaknya tidak pernah menyakiti adiknya, Repi.Semua permasalahan ini hanya salah paham. Repi mengatakan semua itu pada kakaknya, dia menangis bukan karena disakiti, tapi sadar diri. Dia memang tidak pantas tuk bersanding di samping lelaki populer seantero kampus itu.Bahkan Rafa pun sudah meminta maaf pada Repi. Dia tidak mau untuk menyakitinya lagi, tapi kini dia juga tidak berani untuk menj

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-15

Bab terbaru

  • Raja Milik Ratu   20 - Hak Milik

    "Jika memang takdir maka sejauh apa pun jaraknya. Tak akan ada yang bisa mengatakan tak mungkin."****Sepoi angin menerpa tiap helai rambut gadis yang tengah menatap ke arah bangunan tinggi. Pikirannya sudah tak bisa lagi kontrolnya membuat dia memutuskan sendiri untuk pergi ke tempat psikiater. Dia harus mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, dan harus bisa mengobatinya. Gadis berambut panjang yang dibiarkan tergerai itu melangkah tertatih menuju bangunan tersebut. Beberapa orang berpakaian seragam sewarna biru terang berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing-masing. Namun, langkahnya harus terhenti kala ada seseorang yang mencekal pergelangan tangannya. Dia menoleh ke belakangnya dan mendapati sosok pemilik manik mata hitam legam yang tengah menatapnya sendu. "Lo kok ada di sini?" tanya Ratu bingung. "Jiwa gue sakit," jawabnya dingin. "Lo ngapain ada di sini?""Obatnya hanya gue." Raja hanya menjawab ucapan Ratu yang pertama, mengabaikan pertanyaan gadis itu mengenai keber

  • Raja Milik Ratu   19 - Perpecahan

    "Lukai saja dirinya, asal jangan hatinya. Karena luka dalam hati tak ada obatnya"***Putri jadi tersadar, jika Ratu memang sangat membutuhkan semangat dari orang-orang terdekatnya. Dia sangat butuh teman, gadis itu korban dari perpecahan kedua orangtuanya. Yang dimulai dari ayahnya memainkan hati ibunya. Sebagai seorang sahabat seharusnya dia mendekati di kala susah, bukannya menjauh karena beban hidupnya yang begitu nelangsa. Memang, ibu Ratu tidak seperti orangtua lain yang selalu menyambut sahabat-sahabatnya dengan senyuman juga sapaan ramah. Semua itu bukan karena beliau tak suka, tapi memang sudah seharusnya memaklumi karena kondisi mentalnya yang tidak sehat. Raja memeluk Ratu dengan erat, membiarkan gadis itu melimpahkan segala bebannya yang selama beberapa tahun ini dia pendam. Kekasihnya mengelus lembut helaian rambut sang gadis, lalu mengecupnya lama. "Maaf ...," ucap Raja lirih. Kedua tangannya meraba wajah sang gadis. Keduanya saling menatap menenggelamkan kesedihanny

  • Raja Milik Ratu   18 - Bersemi

    "Jatuh cinta hanya teruntuk orang-orang yang mengerti apa itu memperjuangkan. Jika tidak paham, berarti itu baru terjatuh."****Bagaikan tertusuk belati tajam mengenai hatinya saat panggilan handphonenya ditolak. Bagaimana bisa lelaki itu berubah pikiran setelah melihat kenyataan jika ibunya mempunyai sakit mental. Padahal dari awal dia sendiri yang menginginkan kerukunan dalam keluarga kekasihnya. Raja sendiri yang mengantarkan Ratu ke sana. Tapi setelah insiden yang membuat Putri nyaris jantungan, lelaki itu bahkan tak membalas deretan pesan singkat dari Ratu. Beruntungnya obat penenang yang diberikan dokter sangat cepat meresap tubuh ibunya, sehingga kini dia bisa bersantai memainkan ponselnya mencoba tuk menghubungi Raja. "Apa Raja ngehindar dari gue ya?" tanya Ratu lirih entah pada siapa. Baru kali ini Ratu begitu cemas pada orang yang tidak mempunyai ikatan darah dengannya. Padahal, sebelum dia mengenal Raja sikapnya sangat cuek pada orang-orang sekitarnya. Dia takut jika

  • Raja Milik Ratu   17 - Tidak Direstui

    "Level terberat mempertahankan hubungan, yaitu tak direstui orangtua"***Ratu sudah bisa dinyatakan pulang, hari ini dia tengah mengemasi barang-barangnya. Dibantu oleh ketiga sahabatnya yang selalu setia menemaninya selama dirinya sakit. "Hai pacar!" sapa Raja mengagetkan Ratu yang tengah melipat bajunya. Dia tersenyum saat mendapati wajah sang lelaki yang tengah berseri menampilkan deretan gigi putihnya yang bersih. "Cie dah sembuh." Raja mengusap lembut pucuk kepala sang gadis yang hanya meresponnya dengan senyuman. "Aku ternyata melunak," ucap Ratu lirih. Ketiga sahabatnya tak mau menimpali ucapannya karena itu hanya akan memperkeruh suasana mereka. "Melunak apa pacar?" Raja menatapnya bingung, mengangkat sebelah alisnya sebelah. "Bisa jadi pacar orang.""Orangnya mana?" Raja menengok ke kiri dan kanan, barangkali dia menemukan seseorang yang diucapkan oleh sang kekasihnya. Ratu menangkupkan dagu sang lelaki tuk menghadapnya, bersamaan itu kedua manik mata mereka saling pa

  • Raja Milik Ratu   16 - Cinta Balon Udara

    "Setelah melewati tahap jatuh cinta. Ada satu tahap lagi yaitu; takut. Takut kehilangan."***Sekarang, Ratu merasa lebih membaik dari sebelumnya. Raja pula tidak lagi terlalu cemas saat meninggalkannya pergi ke kampus. Sebelum berangkat pun lelaki itu memberi pesan pada sang gadis untuk menunggunya beberapa jam. Lagipula jadwal di kampus setahunya tidak akan begitu padat. Ada salah satu dosen yang hanya memberikan tugas. Ratu menurut saja, lagipula saat tubuhnya lemas setelah sakit seperti ini akan mustahil baginya keluar dari kawasan rumah sakit. Gadis berambut panjang itu terduduk di kursi roda, menepikan kedua roda yang didorongnya sendiri tepat di ujung jendela. Menampakkan pemandangan pepohonan yang sengaja ditanam oleh pengurus rumah sakit. Banyak orang yang berlalu lalang dengan mengenakan seragam beratribut rumah sakit sepertinya. Sudah tak aneh lagi bagi Ratu berada di lingkungan seperti saat ini. Dia sudah terbiasa keluar masuk rumah sakit hanya karena masalah yang sama.

  • Raja Milik Ratu   15 - Pelik

    "Cinta bukan hanya dinyatakan oleh ucapan, tapi juga ditunjukkan dengan tindakan."~Clovy***Sedetik pun Raja tidak pernah meninggalkan Ratu di ruangannya seorang diri. Dia terus menemani, bahkan kedua matanya rela tetap berjaga semalaman. Respon sang gadis masih tetap sama, menggerakkan jemarinya, meneteskan air mata, tapi tak sekali pun membuka kedua matanya. Padahal sudah seharusnya Ratu terbangun dari mimpi panjangnya. Entah mimpi apa yang telah membuatnya tertidur seharian. "Ra ... gue harap hari ini lo bangun," ucap Raja seraya mengelus rambut sang gadis. Sinar matahari sudah berani menyelinap masuk lewat gorden jendela. Tapi, Raja tidak menyingkapkan gorden yang masih menutup bagian kaca. Dia membiarkannya agar ketenangan sang gadis tidak terganggu karena silau. Dia menatap wajah Ratu yang sangat bersih tanpa noda sekali pun. Mungkin itu semua hasil dari kontennya dalam channel youtube. Menjadi seorang beauty vlogger memang harus rela mengeluarkan beberapa rupiah uang unt

  • Raja Milik Ratu   14 - Simpati

    "Cinta itu datangnya dari hati, bukan dari simpati."***Angin sepoi menerpa rambut panjangnya yang selalu dibiarkan tergerai, dedaunan seolah ikut merasakan berpindah letak ke mana pun arah angin meniupnya pergi. Gadis berambut panjang yang selalu saja dibiarkan tergerai, tak pernah sekali pun dia mengikatnya tengah terduduk di ayunan belakang rumahnya. Dia memikirkan perihal sahabatnya, jika mengetahui segala tentang dirinya pasti mereka akan pergi satu persatu. Ratu bergumam dalam batinnya, Ibuku sakit kejiwaan karena ayahku, dan ayahku meninggal karena dosanya sendiri. Mereka ingin melenyapkanku, bahkan dia tak mencintaiku. Dia berbohong. Pikirannya terus saja seperti itu, sampai dirinya tak bisa mengendalikan segala ketakutannya. Gadis itu bersimpuh di atas rerumputan liar yang sembarang tumbuh di halaman rumahnya. Kedua tangannya menutup wajahnya yang tergugu menangis mengingat klise masa lalu yang begitu menyedihkan. "Bisakah aku terbebas dari kalian?!" sergah Ratu. Bisi

  • Raja Milik Ratu   13 - Belum Memiliki

    "Cinta itu tak hanya harus tentang memiliki. Tapi, cinta juga tentang memperjuangkan, bertahan dan pengorbanan."***Sudah beberapa hari ini setiap sore Asya selalu datang ke toko buku langganannya. Menunggu kedatangan sosok Hito yang menjanjikan bahwa dirinya akan datang. Padahal, lelaki berkacamata itu tidak memintanya untuk menunggu hanya saja itu keinginannya.Entah mengapa gadis itu merasa ingin selalu bertemu dengan lelaki yang dingin, cupu, juga kutu buku. Hatinya selalu berdebar setiap kali bertemu dengannya, padahal baru beberapa kali saja.Kedua matanya tak fokus membaca buku yang kini berada di depannya. Kata perkata seolah berlarian entah kemana, karena pandangannya tertuju pada ambang pintu yang dibiarkan terbuka.Akhirnya dia menyerah, Hito tidak datang. Benar apa katanya, seharusnya dia tidak menunggu karena hanya akan membuat hatinya kecewa. Asya hendak beranjak dar

  • Raja Milik Ratu   12 - First Date

    "Kemarin rela berjuang mati-matian untuk dapatin hatinya, Lalu setelah dapat? Apa kamu juga rela berjuang mempertahankannya?~Clovy****Wisnu menyeret dua kopernya yang sudah disiapkannya beberapa hari lalu. Entah sudah ke berapa kalinya istri mudanya menelpon minta untuk segera datang menemuinya di ruangan persalinan.Buah hatinya akan segera lahir, dia sangat senang saat mendengar kabar itu. Bahkan kesenangannya berujung pada janji jika dia akan segera meninggalkan keluarga terdahulunya setelah bayi mungil itu lahir.Mendengar Wisnu akan pergi, Nindy tidak terima. Mencegah suaminya angkat kaki dari rumahnya, dia berusaha untuk menahannya dengan alasan putri mereka yang masih butuh kasih sayang, cinta juga perhatian lebih.Wisnu tak dapat dihentikan dengan alasan apa pun. Dia sudah bertekad bulat untuk menjadi suami dari istri kedua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status