"Lukai saja dirinya, asal jangan hatinya. Karena luka dalam hati tak ada obatnya"***Putri jadi tersadar, jika Ratu memang sangat membutuhkan semangat dari orang-orang terdekatnya. Dia sangat butuh teman, gadis itu korban dari perpecahan kedua orangtuanya. Yang dimulai dari ayahnya memainkan hati ibunya. Sebagai seorang sahabat seharusnya dia mendekati di kala susah, bukannya menjauh karena beban hidupnya yang begitu nelangsa. Memang, ibu Ratu tidak seperti orangtua lain yang selalu menyambut sahabat-sahabatnya dengan senyuman juga sapaan ramah. Semua itu bukan karena beliau tak suka, tapi memang sudah seharusnya memaklumi karena kondisi mentalnya yang tidak sehat. Raja memeluk Ratu dengan erat, membiarkan gadis itu melimpahkan segala bebannya yang selama beberapa tahun ini dia pendam. Kekasihnya mengelus lembut helaian rambut sang gadis, lalu mengecupnya lama. "Maaf ...," ucap Raja lirih. Kedua tangannya meraba wajah sang gadis. Keduanya saling menatap menenggelamkan kesedihanny
"Jika memang takdir maka sejauh apa pun jaraknya. Tak akan ada yang bisa mengatakan tak mungkin."****Sepoi angin menerpa tiap helai rambut gadis yang tengah menatap ke arah bangunan tinggi. Pikirannya sudah tak bisa lagi kontrolnya membuat dia memutuskan sendiri untuk pergi ke tempat psikiater. Dia harus mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, dan harus bisa mengobatinya. Gadis berambut panjang yang dibiarkan tergerai itu melangkah tertatih menuju bangunan tersebut. Beberapa orang berpakaian seragam sewarna biru terang berlalu lalang mengerjakan tugasnya masing-masing. Namun, langkahnya harus terhenti kala ada seseorang yang mencekal pergelangan tangannya. Dia menoleh ke belakangnya dan mendapati sosok pemilik manik mata hitam legam yang tengah menatapnya sendu. "Lo kok ada di sini?" tanya Ratu bingung. "Jiwa gue sakit," jawabnya dingin. "Lo ngapain ada di sini?""Obatnya hanya gue." Raja hanya menjawab ucapan Ratu yang pertama, mengabaikan pertanyaan gadis itu mengenai keber
Budayakan vote dan komen ya!"Bukannya mematahkan, hanya saja mencoba jika orang bucin bisa sakit hati enggak?"~Raja Aleandra~🌵🌵🌵Satu kali tamparan tepat sasaran di pipi sebelah kanannya membuat sang korban meringis kesakitan, tangannya terus meraba bekas tamparan dari gadis yang kini tengah menatapnya geram.Beberapa siswa memilih menyaksikan mereka daripada menghentikan perdebatan antara dua sejoli ini. Bukan hanya mereka, dua sahabat dari korban pula tidak mencoba untuk menyudahi pertikaian tersebut, mereka menikmati perdebatan yang dianggapnya sebagai tontonan."Kamu tega, Ja! Bisa-bisanya kamu berduaan sama cewek lain! Dan cewek itu sahabat aku sendiri!" Gadis berambut sebahu itu menunjuk ke arah gadis yang tengah menangis sembari menundukkan kepalanya dalam.Raja selaku korban dari tamparan maut gadis di depannya tampak terlihat t
"Cinta pertama bagi seorang anak perempuan adalah sang ayah. Tapi, tak sedikit anak perempuan yang merasakan patah hati pertama kalinya dari sang ayah."|Ratu Nandilandri|🌵🌵🌵Tidak biasanya Ratu membaca satu persatu komentar di bawah postingannya, karena menurutnya terlalu pusing jika untuk melayani dari beberapa netizen. Masih beruntung jika semua komentar tersebut mengandung kalimat yang positif merupakan semangat untuk Ratu agar lebih kreatif dalam membuat sebuah konten.Bagaimana jika ada beberapa komentar yang membuat semangatnya turun drastis? Karena komentar dari penggemar bisa mempengaruhi mood sang seleb.Ada beberapa kalimat yang membuatnya tersenyum bahkan tertawa, ada pula yang menyombongkan dirinya lebih baik, dan ada yang lebih parah lagi.Ratu mendapatkan komentar pedas dari netizen jahat yang membuat hatinya sakit."Idih sok cantik b
"Tidak mengenal bukan berarti tidak untuk ditakdirkan. Tetapi, awal dari pertemuan yang berujung pada perkenalan."~clovy****Hari ini Ratu pergi ke pusat perbelanjaan khusus skincare. Namanya juga seorang beauty vlogger yang selalu saja mencoba berbagai macam jenis merk, jadi dia tidak perlu menunggu habis stok skincare di rumah, karena sudah menjadi patokan wajib untuk membelinya yang akan dijadikan bahan konten upload ke youtobe.Banyak bermacam-macam skincare membuat gadis berambut sebahu itu bingung. Dia menginginkan membeli semua yang ada di dalam toko itu dan ingin mencoba semuanya, tapi tidak mungkin juga jika dia harus merelakan semua uang tabungannya hanya untuk membeli skincare.Setelah lama bergelut dengan hatinya, dia memutuskan untuk membeli skincare yang dibutuhkan untuk konten seperti judul yang akan dibawanya hari ini.Kedua kakinya agak berjinjit
"Tidak ada yang lebih bahagia dalam hidup, kecuali keluarga utuh nan kasih sayang yang terpenuhi."~Ratu Nandilandari***Ratu mengitari sekeliling halamannya, banyak rerumputan liar yang mulai meninggi menutupi sebagian indahnya rumah sang pemilik.Rumahnya sangat luas bagai istana kerajaan, tapi kelihatan terkesan seram karena tidak terawat dengan baik. Pagarnya penuh dengan tanaman rambat, jendelanya penuh dengan debu, dan lantainya pun terlihat sangat kotor.Pagi ini dia tak perlu buru-buru mempersiapkan diri pergi, lagipula hari ini libur sekolah. Kebetulan Ratu ada acara bertemu dengan teman dekatnya waktu SMP.Rencananya siang ini Ratu pergi, jadi ada waktu untuk bersantai."Bisa-bisanya kalian tumbuh sembarang di rumah orang." Ratu mengomel pada salah satu tanaman baru yang tumbuh di pagarnya. Hatinya terge
"Semesta memang pandai mencari cara. Menolak keinginan juga menakdirkan ketidakinginan."~clovy***"Sampai jumpa, Hito!" ucap Asya saat lelaki berkacamata itu pamit pulang lebih dulu.Hito hanya tersenyum ramah, kepalanya tetap menunduk seperti sebelumnya, dia tak memandang Asya dengan saksama. Hanya sekelebat penglihatannya kembali terpaku pada buku tebal yang dibelinya.Seperti biasa, Hito membenarkan letak kacamatanya lagi. Dengan tangan gemetar dia membawa buku setebal kamus, entah mengapa pertemuannya dengan gadis ceria itu berdampak aneh pada dirinya.Hito memang tak biasa dekat dengan lawan jenis, dan baru kali ini pula dia merasa jantungnya nyaris keluar dari tempatnya. Degupannya lebih cepat daripada sebelumnya, ini memang aneh. Dia bergidik ngeri memikirkan hal-hal negatif tentang gadis itu.Dikarenakan kepalanya terasa pening kare
"Pertemuan itu awal untuk cerita kita. Bertemu lagi berarti kisah cerita lanjutan cinta."***Kuliah semester tiga memang tidak seperti semester sekian yang disibukkan dengan segala macam tugas. Meski begitu, tetap saja tugas harian membuat makalah tidak akan terlepas. Seperti saat ini, ketiga lelaki tampan tengah serius menatap layar laptop.Ruangan sudah mulai sepi karena beberapa mahasiswa sudah pulang. Mereka bertiga ingin menyelesaikan saat itu juga agar sepulang dari kampus bisa memulai challenge yang Raja buat beberapa hari lalu."Beres!" Hito merenggangkan kedua tangannya setelah menyelesaikan tugasnya."Bantuin kek," celetuk Reza sudah mulai gelisah dengan tugasnya."Males ah. Kerjain aja sendiri.""Lo kok gitu sih sama sahabat sendiri?" tanya Reza kesal."Kalau soal kek gini sih enggak liat status sahabat atau