Share

92. Kapal Genji

Lautan terlihat tenang, tidak ada tanda-tanda badai atau pun akan ada kapal yang datang. Mereka bertiga sudah bersiap untuk kembali ke Benua Utama. Kakak beradik dengan rambut putih seputih salju itu mulai jenuh mengamati lautan.

“Sepertinya tidak akan ada kapal hari ini.” Lixue menghela napasnya dia menandang bergantian dua gadis cantik yang bersamanya.

Yui masih terdiam menatap lautan, dia hanya menggerakkan tangannya memberi isyarat untuk menunggu sebentar lagi.

Pelabuhan Benua Utara memang sangat sepi, jarang sekali kapal lewat bahkan berlama-lama di tempat ini. Hawa dingin yang menusuk tulang membuat ikan tidak banyak berkumpul, nelayan menghindari berlayar di Benua Utara. Beberapa kapal datang hanya meleati pelabuhan, terkadang mereka berhenti sejenah hanya untuk beristirahat.

“Yui, tidak akan ada kapal, kau lihat sendiri kan, lebih baik kita kembali, matahari sudah hampir tenggelam.” Eirlys mencoba meyakinkan gadis dengan rambut sekelam malam kontras dengan kulitnya yang putih.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status