Beranda / Fantasi / Raja Baru untuk Dunia Kegelapan / 100. Kota Naga di Puncak Pegunungan Jade

Share

100. Kota Naga di Puncak Pegunungan Jade

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Desingan angin memekakkan telinga Yuan saat Aurum, sang naga emas, melesat menembus awan. Jantungnya berdegup kencang, campuran antara kegembiraannya kembali ke rumah dan kekhawatiran akan misi rahasianya. Dia mencengkeram erat sisik keemasan Aurum, berusaha menenangkan diri.

“Lihat, Yuan,” suara Yuasa, kakaknya, memecah keheningan. "Kita hampir sampai."

Yuan mengerjapkan mata, mengusir titik-titik air yang mengaburkan pandangannya. Napasnya tercekat. Di kejauhan, puncak Pegunungan Jade menjulang angkuh, berkilau keemasan di bawah sinar mentari. Namun, bukan itu yang membuatnya terpana.

“Astaga, Kak! Itu ... itu Kota Naga?” serunya, suaranya bergetar penuh kekaguman.

Deretan bangunan dengan arsitektur megah membentang sejauh mata memandang, ukurannya seakan disesuaikan untuk para naga. Ukiran kepala naga menghiasi berbagai sudut, sementara di sisi lain, hamparan hijau tanaman ginseng sisik naga tumbuh subur. Kemakmuran Kota Naga terpancar jelas.

Yuasa tersenyum lembut, angin membelai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   101. Penyimpanan Dimensi

    Sinar mentari yang lembut menerangi Taman Mawar, membelai kelopak-kelopak merah muda yang mekar dengan anggun. Di tengah kebun yang rimbun, Sawatari berdiri dengan anggun, gaun putihnya melambai tertiup angin sepoi-sepoi. Matanya yang sejernih kristal tiba-tiba melebar, napasnya tertahan saat melihat sosok yang sangat dirindukannya."Yuan?" bisiknya, suaranya bergetar penuh rasa senang dan rindu yang membuncah.Yuan melangkah maju, senyum hangat tersungging di bibirnya. "Ibunda," sapanya lembut.Dalam sekejap, Sawatari telah memeluk putranya erat, air mata haru mengalir di pipinya yang halus. "Putraku, kau pulang," isaknya, membelai rambut Yuan dengan lembut.Namun, di tengah kebahagiaan itu, firasat aneh menyelimuti hati Sawatari. Ada sesuatu yang berbeda dari Yuan, sesuatu yang tak kasat mata namun terasa begitu nyata.Melepas pelukannya, Sawatari menatap dalam-dalam mata Yuan. "Apa yang terjadi di dunia bawah, Nak?" tanyanya lembut namun tegas.Yuan mengalihkan pandangan, jemarinya

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   102. Kemunculan Celah Dimensi

    Angin bertiup begitu tenang. Yuan mengamati pegunungan yang berada di sebelah Kota Naga. Dia masih merasakan hal ganjil di sekitar pegunungan itu. “Celah dimensi,” batin Yuan. Dia melirik Yuasa, berharap kakaknya tidak merasakan apa yang sedang terjadi. “Tidak ada apa-apa, tapi ….” Yuasa tidak menemukan hal ganjil di sekitar pegunungan, tetapi dia merasakan ada kekuatan yang tidak biasa. “Aneh, kekuatan ini seperti kontaminasi yang kuat, tapi di mana?” Batin Yuasa yang tidak ingin membuat Yuan cemas. Dia melihat adiknya gelisah sejak gempa terjadi beberapa menit yang lalu. “Yuan, kita kembali saja ke kota.” Yuasa menarik tangan Yuan dan mereka berbalik ke arah kota. Gempa kembali terjadi, guncangan yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Yuan terdiam, kekuatan yang begitu kuat dari arah pegunungan membuatnya menoleh dan berlari dengan cepat. “Yuan!” teriak Yuasa. Pemuda dengan rambut keemasan itu berlari mengejar adiknya. Semak-semak belukar menghalangi pandangan Yuasa ke arah Yua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   103. Kristal Perak Yuan

    Yuasa memeriksa Yuan yang pingsan di hadapannya. Denyut nadinya lemah dan dia merasakan energi Yuan sangat lemah. “Bagaimana bisa secepatnya ini energinya terkuras?” gumam Yuasa. Dia kembali memberikan energi kepada Yuan. Akan tetapi energi yang diberikan Yuasa seakan tidak berguna sama sekali. “Kenapa bisa begini? Dia memiliki kristal, apa yang salah?” Yuasa kembali mengalirkan energi, dia juga memeriksa setiap sel tubuh Yuan untuk mencari akar permasalahan yang mungkin terlewat. “Sebenarnya apa yang terjadi pada Yuan.”Tanah bergetar dengan suara dentuman saat Aurum mendarat dengan keempat kakinya. Naga keemasan itu menundukkan kepala dan menyenggol wajah Yuan dengan moncongnya. “Kristalnya tidak berfungsi, kristal perak tidak bekerja semestinya. Sepertinya kristal asli Yuan adalah kristal hitam.” Suara Aurum bergema di benak Yuasa. “Dia dulu juga menggunakan kristal perak lalu kenapa sekarang bermasalah?” Yuasa membalas Aurum dalam benaknya.Naga itu merunduk, merendahkan lehe

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   104. Hilangnya Rainsword

    Silverstone, gempa mengguncang Kerajaan Silverstone hingga menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah. Banyak penduduk mengungsi karena wilayah rusak parah. “Apa kau yakin Light?” Rainsword berada di hutan dekat desa Redstone di dalam hutan itu terdapat gerbang dimensi. “Mereka bilang ada suara aneh dari hutan, jadi kupikir terjadi sesuatu dengan gerbang dimensi,” balas Light. Mereka berdua berada di depan gerbang dimensi. Kedua pemuda dengan rambut perak pendek berdiri mematung di depan gerbang dimensi. “Apa ada suara?” Rainsword memecah kesunyian dengan sebuah pertanyaan tanpa perlu jawaban. Tidak ada apapun di tempat itu hanya gerbang dimensi yang tertutup rapat.Gempa kembali terjadi, guncangan yang begitu dahsyat sehingga keduanya hampir tersungkur ke tanah. Sayup-sayup terdengar suara aneh dari arah tebing, suara yang bukan seperti suara manusia. “Kak, kau dengar itu?” Light dan Rainsword saling pandang, keduanya berjalan perlahan menuju ke sumber suara. Mereka berdua

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   105. Rainsword Terperangkap di Dunia Bawah (1)

    Rainsword melepaskan tangan Light. Dia merasakan tubuhnya bebas mengikuti arus yang menariknya kuat. Kedua tangannya melindungi wajah saat benturan-benturan terasa menyakitkan. Pusaran yang menariknya terasa semakin lemah seiring waktu. “Di mana ini?” gimana Rainsword. Tempat itu sangat gelap, tidak terlihat cahaya sedikitpun. Insting Rainsword berjalan dan melepaskan kekuatan air untuk menahan tubuhnya jatuh bebas ke tempat yang tidak diketahui. Rainsword masih mencari tahu di mana dia berada saat ini. Tempat ini bukanlah dunia manusia, sangat berbeda dari atmosfernya. “Ternyata ada juga selain aku yang tidak langsung jatuh.”Suara itu keluar dari seekor kupu-kupu ungu yang terbang mengelilingi Rainsword dengan pendar cahaya ungu berkilau keemasan yang cantik. Kupu-kupu kecil itu bersinar terang dan berubah wujud menjadi seorang wanita cantik dengan rambut ungu. Sepasang sayap transparan seperti kupu-kupu masih terlihat jelas di punggung wanita itu. “Kau?” Rainsword terpesona, di

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   106. Rainsword Terperangkap di Dunia Bawah (2)

    Rainsword dan Fiona berhasil keluar dari tempat gelap yang ternyata adalah sebuah goa besar yang dijaga banyak prajurit. “Bukankah ini aneh, mereka seharusnya penjahat karena membuat zombie tapi tempat ini justru dijaga prajurit kerajaan.” Fiona menunjuk lambang dan juga warna baju yang sama. Semua prajurit mengenakan seragam tersebut. “Apa prajurit kerajaan juga sudah menjadi zombie?” Rainsword melihat satu persatu prajurit yang ada di depan goa, tak satupun di antara mereka yang telah berubah menjadi zombie. “Benar-benar aneh,” gumam Rainsword. “Sembunyi!” Fiona menarik Rainsword saat dua prajurit melintas di dekat mereka berdua. Keduanya bersembunyi di balik semak belukar, saling berdekatan tanpa suara. Napas mereka pun terdengar begitu jelas. “Rasanya panas sekali, kenapa jantungku berdetak begitu kencang.” Rainsword untuk pertama kalinya terpana melihat seorang wanita. Dia yang selalu dikelilingi dua orang pria cantik benar-benar bagaikan kutukan. Matanya tidak bisa melihat w

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   107. Sebuah Janji

    “Yuan sudah berada di atas teratai es, tapi suhu badannya masih saja terus meningkat.” Yuasa terlihat panik, dia menyalurkan energi penyembuh kepada Yuan. Rasanya kekuatan penyembuh itu tidak berguna sedikitpun. “Kenapa? Kemampuan penyembuhku menurun separah ini.” Dalam hati Yuasa, dia menginginkan kekuatannya yang dulu kembali. Melihat Yuan saat ini penyesalannya semakin menggerogoti jiwanya. “Kalau saja, kalau saja tidak kutukar kekuatan penyembuh dengan kekuatan bertarung,” batin Yuasa. Suaranya bergema dalam benak dan terdengar jelas oleh Aurum. “Apa kau menyesal sekarang, Yuasa?” Gema suara naga itu terdengar mengagetkan Yuasa saat ini. “Menyesal pun tak ada gunanya. Kekuatanku tidak akan pernah kembali,” balas Yuasa dalam benaknya. “Kau benar, meskipun masih ada cara tapi ….” Ucapan Aurum menggantung. “Tapi?” Yuasa penasaran, dia bahkan menghentikan mengalihkan energi kepada Yuan saat itu. “Lupakan saja,” balas Aurum dalam benak Yuasa. “Yuasa, istirahatlah, biar ayah yan

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   108. Bimbang

    Yuasa memutuskan untuk terbang bersama Aurum tanpa Rosaline. Ada banyak pertimbangan kenapa Yuasa memilih sendiri. Selain karena dia masih belum bisa percaya kepada Xavier dan meminta Rosaline menjaga adiknya ada hal yang ingin dibicarakan berdua saja dengan Aurum. “Katakan apa ada cara mengembalikan kemampuanku?” Yuasa langsung bertanya. “Apa kau sudah yakin ingin kembali memiliki kekuatan itu, Yuasa?” Aurum bermanuver sembari menunggu jawaban dari Yuasa. “Aurum, awalnya aku senang dengan kekuatanku saat ini. Namun, saat kulihat orang-orang terluka dan tidak bisa menolong rasanya hati kecilku menjerit. Ada lubang besar saat itu, ada sesuatu yang tidak lengkap dalam hidupku.” Yuasa tertunduk, meskipun Aurum tidak bisa melihat wajahnya dia bisa merasakan perasaan Yuasa. “Pikirkan baik-baik. Apa kau siap kehilangan Rosaline? Aturan Red Ruby kau tahu sendiri.” Naga keemasan itu terbang lambat, semakin naik hingga ke atas awan. Membiarkan Yuasa mendinginkan kepalanya dengan dinginnya

Bab terbaru

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   159. Undangan Peri (2)

    Aula menjadi hening saat Erina masuk. Kedua ayah dan anak hanya memandang sosok yang baru saja melewati pintu aula.“Berikan undangan itu padaku!”Suara wanita itu terdengar jelas dan penuh penekanan. “Permaisuri Erina, Rains bilang dia setuju dengan perjodohan ini,” ucap Raja Edward saat wanita itu masih berjalan ke arahnya. “Benar, Ibunda, saya tidak menolaknya jadi….” Belum sempat Rainsword menyelesaikan ucapannya, wanita itu menatap tajam ke arahnya sehingga nyalinya menciut. “Berikan undangannya!” Erina mengulurkan tangan meminta undangan yang ada di dalam surat tersebut. “Ibunda?” Rainsword merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan ekspresi ibunya. Dia tidak terlihat senang. “Rains, apa kau bisa membuat Putri Fiona menjadi permaisuri dan tinggal di Silverstone? Kau lupa dia putri satu-satunya Ratu Esmeralda? Dia calon ratu berikutnya.” Mata biru shapire itu menatap Rainsword begitu dalam. “Bukankah tidak masalah, Ibunda? Fiona bisa menjadi ratu meskipun sudah menikah

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   158. Undangan Peri (1)

    Kerajaan Silverstone. “Yang Mulia, ada surat untuk Anda.” Seorang pengawal masuk dan menyerahkan gulungan perkamen dengan segel di atasnya. “Terima kasih.” Raja Edward memperhatikan gulungan tersebut. Segel yang menutup surat tersebut terlihat tidak biasa. “Lambang Kota Avari!” Mata Raja Edward membelalak dan berseru keras hingga pengawal yang baru saja berbalik menoleh kembali. Sementara seorang pengawal lain baru saja datang memberi salam hormat dan melapor, “Lapor Yang Mulia, Pangeran Rainsword telah tiba di istana bersama dengan Penjaga Dunia Bawah Rafael Blackdragon dan Putri Yui.”Raja Edward kembali duduk dengan tenang. Dia berusaha terlihat biasa meskipun tangannya gemetar dengan surat dari Kota Avari. “Biarkan mereka masuk.” “Siap, Yang Mulia!” Pengawal itu memberi hormat dan berbalik kembali untuk menjemput Pangeran Rainsword dan yang lain. Aula kerajaan kembali sepi, Raja Edward membuka surat tersebut secara perlahan. Dia membaca isi surat tersebut dengan hati-hati. S

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   157. Pilihan Fiona

    Ratu Esmeralda menopang dagu dengan satu tangan. Tangannya yang lain membolak-balik berkas yang tertumpuk rapi di depannya. Dia mendongak saat pintu ruang kerjanya diketuk. “Masuk dan tutup kembali pintunya!”Fiona berjalan perlahan setelah menutup pintu. Tamu mereka sudah pergi dua hari yang lalu. Mereka pergi setelah Pangeran Yuan siuman.“Salam, Ibunda Ratu,” ucap Fiona dengan penuh rasa hormat. “Duduklah Fiona,” perintah Ratu Esmeralda. Dia membalik berkas yang ada di depannya ke arah Fiona. “Pilih satu di antara mereka untuk menjadi calon pendampingmu.”Fiona terdiam di kursinya. Dia hanya menatap tumpukan berkas yang sudah terlihat dari sampul atasnya. Berkas biodata para pria bangsawan terbaik di Kota Avari. “Ibunda Ratu, bolehkah saya memilih pendamping sendiri.” Suara Fiona bergetar, dia sudah pernah bersitegang dengan ratu karena tidak mau berpaling dari Rafael.“Lupakan Rafael, aku tidak pernah mempermasalahkan siapa pilihanmu selama dia juga bersedia. Rafael tidak mengi

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   156. Hadiah Kecil

    “Krisan, kumpulkan semua debu peri di sekitar sini!” perintah Yuan. Makhluk kecil dengan sayap berbentuk bulan sabit melayang dan berputar hingga membentuk pusaran angin. Angin yang berputar menghempaskan semua debu peri yang menempel pada dedaunan. Debu peri keemasan melayang-layang dan berkumpul dalam satu titik. Yuan mengambil sebuah kantong kecil dari cincin permata penyimpanan dimensinya. Krisan pun memasukkan debu peri ke dalam kantong tersebut. Yuan menutup kantong dan memasukkan kembali kantong yang berisi debu peri ke dalam cincin permata penyimpanan dimensi. Eirlys yang memperhatikan Yuan menghela napas dan terlihat murung. Dia begitu iri setiap kali melihat penyimpanan dimensi. Kota Naga memiliki semua benda yang dia inginkan, sayangnya dia sendiri tidak memiliki uang untuk membelinya. Status putri hanyalah status. Dia bahkan tidak memiliki benda berharga. Yuan melihat Eirlys yang murung mengambil inisiatif memperlihatkan kegunaan debu per untuk menghiburnya. “Eirlys,

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   155. Di Bawah Pohon Peri (2)

    Malam semakin larut, tidak ada tanda-tanda Yuan akan siuman. Eirlys merasa matanya sudah semakin berat. Dia mengeratkan jubah Lixue dan bersandar pada akar pohon peri yang menyembul ke permukaan tanah. Menarik tubuh Yuan supaya terlindung dari angin malam, setidaknya ceruk di antara akar pohon cukup nyaman untuk bermalam beratapkan bintang. “Selamat malam, Yuan.” Eirlys memejamkan matanya. Dunia peri terasa begitu damai. Semilir angin malam yang dingin pun terasa menentramkan hati. Perlahan-lahan debu peri bertebaran di sekitar mereka seakan memberikan perlindungan. Debu peri masuk ke dalam tubuh Yuan, memberinya energi hingga penuh. Tak hanya Yuan, debu peri juga masuk ke dalam tubuh Eirlys mengisi energinya yang habis. “Eirlys … Eirlys ….”Kedua mata Eirlys seperti diberi perekat, susah sekali terbuka meskipun ingin. “Eirlys bangunlah!” Suara lembut dan juga terasa sentuhan di bahu Eirlys, mengguncangnya perlahan. Eirlys menggunakan tangannya untuk mengusap kedua mata yang sulit

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   154. Di Bawah Pohon Peri (1)

    Eirlys dan Lixue sudah berada di sebelah Xavier. Pria jangkung itu menggendong Pangeran Yuan yang belum sadarkan diri. Sementara Ratu Esmeralda membubarkan semua peri yang ada di sana, hanya tersisa Fiona seorang. “Bagaimana kondisi Pangeran?” Sang ratu berjalan dengan anggun dan berhenti tepat di depan Xavier. Dia memeriksa pergelangan tangan Pangeran Yuan. “Yang Mulia, Pangeran hanya kelelahan. Energinya habis sehingga dia pingsan,” jawab Xavier dengan suara lembut penuh hormat. “Ibunda Ratu, bagaimana kalau Pangeran Yuan beristirahat di ranjang es, bukankah dia akan cepat sembuh?” Fiona teringat dengan Rafael saat itu, untuk mempertahankan hidupnya Rafael dibaringkan di ranjang es. Xavier menyela, “Putri Fiona, itu tidak perlu. Pangeran hanya butuh istirahat sejenak untuk memulihkan energinya.” “Kalau begitu biar ku mainkan harpa.” Eirlys mengeluarkan harpanya. Belum sempat tangannya menyentuh senar, tubuhnya limbung. “Eirlys!” Lixue dengan sigap menopang Eirlys yang hamp

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   153. Menutup Celah Dimensi di Kota Avari

    Ratu Esmeralda berdiri dengan anggun di bawah pohon peri. Langit terlihat masih biru dengan semburat jingga dari sang surya yang mulai bersembunyi ke peraduan. Angin yang bertiup membawa suara alunan harpa, menyentuh kesadaran hingga menjernihkan pikiran.“Apa yang ingin Pangeran katakan?” Yuan membungkuk memberi hormat sebelum kembali berdiri tegak. Dia menatap awan di langit. “Yang Mulia pasti sudah merasakannya, kekuatan harpa tersebut bukan harpa biasa.”Yuan terdiam, menunggu reaksi dari sang ratu peri.Wanita itu menoleh ke arah Yuan, mengibaskan jubahnya dengan anggun lalu mulai duduk di atas rumput. “Ya, kekuatan harpa ajaib, aku pernah mendengar harpa itu dimainkan oleh seorang elf yang sempat mampir ke istanaku. Kejadian itu sudah sangat lama, tak kusangka kudengar kembali dentingan senar dari harpa itu. Sayangnya, ilusi yang dia berikan terlalu kuat.”“Namanya Roya Ashlyn, dia bukan manusia juga bukan bangsa kristal. Saya belum tahu pasti makhluk seperti apa wanita ini seb

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   152. Lingkaran Sihir Sylph

    Eirlys menatap Xavier juga kakaknya yang terlihat canggung dengan aksesoris barunya. Kedua telinga yang berhias dandelion terlihat begitu manis, tidak cocok dengan tampang keduanya. Gadis itu berusaha tidak melihat dan menahan tawa, akan sangat memalukan bagi mereka jika sampai ditertawakan. Sementara Fiona telah sampai di depan celah dimensi bersama Eirlys. Di hadapan mereka berdiri seorang wanita cantik dengan rambut kemerahan panjang hingga menyentuh tanah. Gaun dan jubahnya berwarna hijau dengan bordir dan salur warna merah muda. Sebuah mahkota besar menghiasi puncak kepalanya. “Fiona, siapa dia?” Suaranya terdengar mendominasi ada tekanan kuat dan menuntut jawaban saat itu juga. Tatapan wanita itu tajam, menatap dengan memicingkan mata. Tongkat di tangannya masih tegak berdiri dengan tekanan kekuatan yang tak biasa. Dia mengendalikan tanaman dan mengurung beberapa orang di depan celah dimensi. Wanita ini sedang mengendalikan orang-orang yang berusaha mendekati celah dimensi. “

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   151. Kota Avari

    Pohon besar itu seakan memicingkan matanya, menatap Yuan lekat-lekat. “Kau mirip dengan seseorang,” ucap peri pohon perlahan.“Kurasa yang kau temui itu Yui, saudara kembarku. Aroma kami sama,” jawab Yuan. Yuan menebak jika peri pohon lebih mengandalkan indra penciuman daripada penglihatannya.“Yui? Ya, aku ingat nama itu. Dia gadis kecil dengan aroma khas, seperti dirimu.” balas peri pohon dengan seutas senyum yang terlihat aneh di wajah pohonnya. Dia kemudian mengangkat Yuan ke atas pohon. “Berpeganglah erat, akan kuantar ke Avari.” “Tunggu!” seru Yuan dengan suara lantang. “Aku tidak sendiri, bisakah Anda juga mengantar teman-temanku?” Yuan menunjuk Eirlys dan yang lain. Peri pohon terdiam, tampak berpikir keras. “Aku akan bernyanyi untukmu jika Anda bersedia membawa mereka bersamaku,” tawar Yuan. Peri dikenal menyukai nyanyian.“Baiklah, bernyanyilah sampai batas terluar desa, kalau suaramu bagus baru akan kupertimbangankan membawa kalian ke Avari,” balas peri pohon tersebut.

DMCA.com Protection Status